ISBN : 978-979-069-262-6
Belum lagi, buku pedoman penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
pasti akan selalu diperlukan. Hampir semua orang menggunakan pedoman ini untuk
keperluan akademis maupun non-akademis. Namun, buku yang memuat secara
menyeluruh tentang Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia versi terbaru masih cukup sulit
ditemukan. Oleh karena itu, buku ini hadir sebagai acuan dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Sebelum saya mengulas buku ini, saya ingin mengingatkan kembali tentang
sejarah perkembangan ejaan bahasa Indonesia yang pernah dipakai sebelumnya. Ejaan
yang pertama kali digunakan yaitu Ejaan Van Ophusyen pada tahun 1901. Dulu ejaan
ini dipakai oleh pemakai bahasa Melayu di Indonesia. Ejaan kedua yang dipakai adalah
Ejaan Soewandi yang ditetapkan pada tahun 1947. Ejaan ini ditetapkan oleh Mr.
Soewandi yang kala itu sedang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Selanjutnya, pada tahun 1957 diadakan Kongres Bahasa Indonesia Kedua yang
menghasilkan ejaan baru yang dirumuskan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa
Indonesia.
Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Redaksi
BPPB Kemendikbud ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Buku ini berisi tentang pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda
baca, dan lain sebagainya.
Buku ini memuat banyak contoh cara pengejaan bahasa Indonesia yang baik.
Mulai dari tingkat yang dasar misalnya pada Bab pertama mengulas tentang
penggunaan huruf, dari huruf abjad, vokal, konsonan, diftong hingga huruf tebal.
Dalam pedomannya bahkan dijelaskan per-poin agar memudahkan pembaca untuk
melihat contohnya satu persatu dengan jelas. Lalu, pada Bab selanjutnya, terdapat
pedoman untuk penulisan kata dan penggunaan tanda baca. Bab ini merupakan bab
yang terpenting karena penggunaannya yang sering dalam kehidupan sehari, dalam
percakapan, maupun tulisan, terutama pada bagian kata depan yang acap kali sering
keliru dalam penerapan berbahasa Indonesia sehari-hari.
Untuk buku ini sendiri sudah bagus bagi para pemula dan mereka yang sudah
dalam tahap menengah dalam berbahasa Indonesia. Tetapi, saya mengharapkan bahwa
buku ini bisa ditambahkan pedoman dalam penggunaan macam-macam majas yang
dasar hingga yang tingkat dasar. Memang pedoman majas bukan termasuk mengeja
dalam berbahasa Indonesia. Tetapi tiada salahnya melengkapi isi buku agar lengkap
untuk dipelajari banyak orang. Apalagi, buku ini merupakan buku yang resmi dari
pemerintah. Tak hanya agar bisa menjunjung tinggi sumpah pemuda dalam berbahasa
Indonesia, tapi juga ahli dalam berbahasa Indonesia agar dapat menghasilkan karya
dalam kualitas berbahasa yang tinggi dan terkenal dalam kancah internasional.