Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FAHLEVIA BASRI

NIM/NPM : 2001070
PROGRAM : TEKNIK PERMINYAKAN
SEMESTER : 2
KELAS : B (2020)
TUGAS RESUME (RAGAM BAHASA INDONESIA PADA BIDANG PROFESI DAN
LARAS BAHASA INDONESIA)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda, menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara. (Bachman,1990).Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang
terbentuk karena pemakaian bahasa.
Ragam bahasa memiliki beberpa jenis, yaitu : (1) Berdasarkan Media terdiri dari Ragam
bahasa lisan dan Ragam bahasa tulis. Ciri-ciri ragam lisan : a. Memerlukan orang
kedua/teman bicara, b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu, c. Tidak harus
memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh, d. Berlangsung
cepat e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu, f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi, g.
Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi Contoh ragam lisan adalah
‘Sudah saya baca buku itu’. Ragam bahasa lisan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : Ragam
bahasa lisan tidak formal contohnya : berbicara sehari-hari, bergosip, bercerita, dan
mengobrol. Adapun Ragam bahasa lisan formal contohnya : berceramah, berpidato,
berdiskusi, dan presentasi. Adapun Ciri-ciri ragam tulis : a.Tidak memerlukan orang
kedua/teman bicara, b.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu, c.Harus
memperhatikan unsur gramatikal, d.Berlangsung lambat, e.Selalu memakai alat bantu,
f.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi, g.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan
mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca. Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah
membaca buku itu. (2) Berdasarkan Cara Pandang Penutur, yaitu : a. Ragam Dialek Contoh:
“Gue udah baca itu buku.” b. Ragam Terpelajar Contoh: “Saya sudah membaca buku itu.” c.
Ragam Resmi Contoh: “Saya sudah membaca buku itu.” d. Ragam Tidak Resmi Contoh:
“Saya sudah baca buku itu.” (3) Berdasarkan Topik Pembicaraan, yang akan mempengaruhi
variasi Bahasa yang digunakan dalam lanjutan fungsional. yaitu : 1.Ragam Bahasa Ilmiah
(Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi) 2.Ragam Hukum (Dia dihukum karena
melakukan tindak pidana.) 3.Ragam Bisnis (Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan
diberikan diskon.) 4.Ragam Agama (Dia sangat rajin beribadah karena ingin taat) 5.Ragam
Kedokteran (Anak itu menderita penyakit kuorsior.) 6.Ragam Sastra (Cerita itu menggunakan
unsur flashback.) 7.Ragam Psikologi (Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang
intensif.)
Ragam bahasa berdasarkan situasi terbagi menjadi 2, yaitu : a. Ragam bahasa resmi (formal)
Bahasa resmi biasanya menggunakan tata bahasa yang baik (sesuai EYD), lugas, sopan,
menggunakan bahasa yang baku, baik itu dalam bahasa lisan maupun tertulis. Sesuai dengan
macamnya, bahasa ini biasa digunakan dalam acara-acara formal seperti pidato kenegaraan,
rapat, di dalam undang-undang dan wacana teknis, atau pada saat berbicara kepada orang
yang kita hormati. dan b. Ragam bahasa tidak resmi (non formal) Ciri-ciri bahasa tidak resmi
adalah kebalikan dari bahasa resmi. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab,
seperti antara teman dekat, antara orang tua dan anak, atau kepada kerabat dekat lainnya.
Bahasa non formal tidak terikat dengan aturan apapun, karena bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari, bahkan kadang hanya mereka yang mengerti
dengan apa yang mereka bicarakan.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi variasi berbahasa: a. Faktor Budaya, Menurut
Robert Sibarani (2002), setiap unsur kebudayaan, mulai dari unsur terkecil sampai unsur
terbesar diberi nama atau istilah. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran kebudayaan,
nama atau istilah pada unsur kebudayaan sekaligus berfungsi sebagai inventarisasi
kebudayaan tersebut, yang berguna untuk pengembangan selanjutnya. b. Faktor status sosial
misalnya si A adalah seorang bapak di keluarganya, yang juga berstatus sosial sebagai guru.
Jika dia guru di sekolah negeri , dia juga masuk ke dalam kelas pegawai negeri. Jika dia
seorang sarjana, dia bisa masuk kelas sosial golongan “terdidik” dan sebagainya. Kita melihat
di Indonesia kelas sekelompok pejabat yang mempunyai kedudukan tinggi. Tetapi ragam
bahasanya justru nonbaku. Ragam bahasa mereka dapat dikenali dari segi lafal mereka, yaitu
akhiran –kan yang dilafalkan –ken. Jadi perbedaan atau penggolongan kelompok masyarakat
manusia tercermin dalam ragam bahasa golongan masyarakat itu.c. Faktor waktu/situasi
berbahasa Ragam bahasa terjadi karena faktor situasi berbahasa. Bahasa dapat berubah
karena situasi tertentu. Misalnya dalam situasi formal, bahasa yang digunakan akan menjadi
bahasa yang formal, dan sopan. Berbeda bila bahasa digunakan dalam situasi non formal
misalnya ketika berbincang dengan teman sebaya, atau teman sekelompoknya. Bahasa yang
digunakan ialah bahasa sehari-hari, namun memungkinkan juga bahasa yang digunakan ialah
bahasa yang hanya dimengerti oleh sekelompok tersebut.
Laras bahasa adalah kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian bahasa.
Menurut Reid (1956) menyatakan seorang penutur dalam situasi berbeda-beda akan
menggunakan laras mengikut situasi sosial yang berlainan yaitu istilah teknik untuk
menyatakan perlakuan bahasa (linguistic behavior) seseorang individu. Halliday (1968)
menyebut bahwa laras sebagai variasi bahasa yang berlainan berdasarkan fungsi. Laras akan
senantiasa berubah mengikut situasi. Dia telah membuat penjenisan laras kepada tiga kategori
yaitu: (1) tajuk wacana (field of discourse), (2) cara penyampaian wacana (mode of discourse),
dan (3) gaya wacana (style of discourse).
Macam-macam laras bahasa diantaranya: (1) Laras Jurnalistik (berita, editorial,iklan, dll), (2)
Laras Ilmiah yaitu, bahasa yang difungsikan untuk menulis karangan ilmiah, (3) Laras Sastra
yaitu, bahasa yang difungsikan untuk menulis karya sastra (puisi, cerpen, novel, dll), (4)
Laras Hukum yaitu, bahasa yang dipakai dalam bidang hukum, (5) Laras Kedokteran yaitu,
Bahasa yang berciri khas dalam bidang kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai