diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen Hadi
Purnawan, M.Pd
oleh:
INDRAMAYU
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya, penyusun tidak akan menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang jenis-jenis tulisan. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar
dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan dan
pemahaman yang luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami masih
mengharap kritik dan saran dari para pembaca.
Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan,
perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada
orang lain. Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktifitas berpikir.
Keduanya saling melengkapi. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya
dalam menulis.
Mengemukakan gagasan secara tertulis memang tidak mudah. Untuk menghasilkan tulisan yang
baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan
berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Penulis harus menguasai bahasa
yang digunakan untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa Indonesia, dia harus menguasai
bahasa Indonesia. Menguasai bahasa Indonesia berarti mengetahui dan dapat menggunakan kaidah-
kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui dan dapat menggunakan kosakata bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Berangkat pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan,
tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga terjadi suatu
kegiatan komunikasitidak langsung antara penulis dan pembaca. Tugas seorang penulis tidak hanya
memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang jelas.
Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan. Penulis
harus mengetahui tulisan yang ditulisnya termasuk dalam bentuk tulisan apa, dan harus mengetahui
tujuan dari tulisannya tersebut.
1.2 Tema
1.3 Tujuan
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Jenis- jenis Tulisan.
1.4 Manfaat
Pembaca yang tidak memahami tentang Jenis-jenis Tulisan akan menjadi paham dan mengerti
tentang Jenis-jenis Tulisan. Selain itu bisa menambah ilmu dan wawasan para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Menulis adalah suatu aspek dalam sebuah keterampilan yang mempunyai makna, keterampilan
menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang
tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari
produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua
menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu; narasi, eksposisi, deskripsi
,argumentasi, dan persuasi. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
1. Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau
menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu
ke waktu. Sebagai suatu cerita, narasi bermaksud memberitahukanapa yang diketahui dan dialami
kepada pembaca atau pendengar agar dapat merasakan dan mengetahui peristiwa tersebut dan
menimbulkan kesan dihatinya, baik berupa kesan tentang isi kejadian maupun kesan estetika yang
disebabkan oleh cara penyampaian yang bersifat sastra dengan menggunakan bahasa yang
figurative.
Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang
telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu
dan adanya konflik. Pada dasarnya narasi mempunyai ciri sebagai berikut:
(2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian
yang benar-benar terjadi, atau gabungan keduanya.
(4) Memiliki estetika karena isi dan penyampaiannya bersifat sastra, khusus narasi yang
berbentuk fiksi.
Narasi ini mempunyai kesamaan dengan deskripsi, yang membedakan adalah narasi mengandung
unsur imaji dan peristiwa lebih ditekankan kepada urutan kronologi, sedangakan deskripsi unsur
imajinasinya terbatas dan penekanan organisasi penyampaian pada susunan ruang. Sebagaimana
yang diamati, dirasakan dan didengar.
Contoh narasi:
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki
gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh sederhana seperti
rumah-rumah di sekitarnya. Rumah-rumah itu tanpak tidak semewah rumah-rumah gedung yang
terletak di pinggir jalan. Pintu rumah yang sederhana itu terbuka pelan. Seorang gadis berlari dan
memelukku. Gadis itu tiba-tiba pingsan dan terkulai lemas dalam pelukanku.
2. Eksposisi
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu.
Eksposisi biasanya dikembangkan dengan susunan logis dengan pola pengembangan gagasanseperti
definisi, klasifikasi, ilustrasi, perbandingan dan pertentangan, analisis fungsional. Dalam tulisan
eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan
yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi,
atau artikel pada surat kabar atau majalah.
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat,
bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan
eksposisi sangat tepat untuk digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan apa
yang akan diceritakan.
Penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya. Untuk
itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti
membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya
wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan terhadap
objek dan sebagainya.
Dikembangkan lagi dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran penjelas tersebut dapat
dikembangkan lagi menjadi beberapa rincian yang diperlukan.Untuk menghasilkan tulisan ekposisi
yang baik maka pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka
karangan yang pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu:
(4) Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis
terhadap pembaca.
Contoh Eksposisi:
Bertahun-tahun aku mengeluti usaha ini dengan sabar. Sebagai pengusaha kecil yang
bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam tantangan. Persaingan dengan pengusaha-
pengusaha lain yang bermodal besar yang sering berjalan tidak sehat hampir-hampir
membuat aku putus asa. Tetapi aku telah bertekad tidak akan mundurdalam berusaha. Sedikit
demi sedikit perusahaanku memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip kemajuan dalam
memajukan perausahaanku adalah ”melayani konsumen” aku harus dapat melayani mereka
sabaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap aku usahakan agar tidak
melebihi harga produksi serupadari perusahaan lain. Sekarang alhamdulillah perusahaanku sudah
masuk dalam kelompok usaha
menengah, aku tidak mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil produksi bisa lancar.
Tantangan–tantangan bukanlah tidak ada. Selama perususahaan masih berjalan, selama itu
pula tantangan perusahaan pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dari dalam perusahaan itu
sendiri, maupun dari luar. Tetapi aku yakin, kalau dalam perusahaan menjadi seperti sekarang ini,
tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat menghadapi tantangan-tantangan itu dengan
baik. Bagiku tantangan itu merupakan hak yang menarik untuk diselesaikan, bukan sesuatu
yang mesti aku takuti. Aku yakin kita berusaha dengan sungguh-sungguh dengan jalan yang
benar, tentu Tuhan akan membukakan pintu keberhasilan bagi kita.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek
sehingga dapar memberi pengaruh pada sensivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar,
bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek
tersebut. Ciri-ciri umumnya adalah:
(3) Disampaikan dengan gaya yang memikatdan dengan pilihan kata yang
menggugah.
Contoh Deskripsi:
Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak di seberang kaca, seorang
pemuda berwajah kasar, sepasang mata menyala- nyala, bergairah, tapi dalam lingkungan roman
muka yang siapapun
tidak perlu berkhayal terlalu jauh untuk mampu menemukan persamaannya dengan moncong
seekor anjing Buldog. Tidak itu saja, tubuh yang kukuh kekar, pendek berotot, lengan dengan
bisep bak paha pemain sepak bola, dada bidang menambah-nambah imajinasi orang yang
melihatnya, bahwa aku ini tak ubahnya seperti seekor anjing Buldog saja.
4. Argumentasi
Contoh Argumentasi:
Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung menurun. Hal ini terbukti pada
bertambahnaya jumlah pelanggarannya yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban
yang meninggal akibat kecelakaanpun juga semakin meningkat. Oleh karena itu kesadaran
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdayaajuk, ataupun berdaya himbau yang
dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan implisit
maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan
masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Contoh Persuasi:
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan jenis-jenis tulisan, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian deskripsi
adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga dapat
memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut melihat,
mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek. Paragraf eksposisi adalah tulisan yang
bernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan dan tujuannya pengklasifikasian, pembatasan,
penganalisisan, penjelasan, dan penilaian. Paragraf persuasi adalah suatu bentuk karangan yang
bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar
tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Seperti halnya karangan argumentasi, karangan persuasi termasuk jenis tulisan yang dibuat untuk
memengaruhi orang (hortatoris). Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berusaha membuktikan
kebenaran dengan berfikir kritis dan logis, bertolak dari fakta-fakta untuk mencapai suatu
kesimpulan. Dan yang terakhir adalah narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang
bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
3.2 Saran
Untuk menghasilkan sebuah karangan yang baik dan benar, maka seharusnya terlebih dahulu
mengetahui pengertian atau penjelasannya. Agar saat mengerjakannya dapat menghasilkan hasil
yang baik dan benar, yang sesuai dengan ketentuan yang ada dan harus mempelajari dulu materi
apa yang akan dikerjakan agar hasil nya baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA