Oleh:
Ardiyansyah
Pauji Hidayat Tanjung
Soleman
Dosen pengampuh:
Dr.Ifkar
T.H 2022/2023
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan laporan
makalah kami ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan makalah kami ini
masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan
saran teman” yang dapat berguna untuk menyempurnakan laporan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi para pembaca tanpa
terkecuali.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penulisan …............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penalaran............................................................................................. 5
B. Unsur Penalaran..................................................................................................... 6
C. Penalaran Induktif................................................................................................. 7
D. Penalaran deduktif................................................................................................. 7
E. Salah Nalar............................................................................................................. 11
F. Isi Karangan........................................................................................................... 11
G. Generalisai dan Spesifikasi................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 19
B. Kritik dan Saran ………………………………………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penalaran
Penalaran mempunyai beberapa pengertian, yaitu: (1) Proses berpikir logis, sistematis,
terorganisasi dalam urutan yang paling berhubungan sampai simpulan. (2) Menghubung-
hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan, (3) Proses menganalisis suatu topik
sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian bare. (4) Dalam karangan terdiri dua
variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan
menghubung-hubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan suatu
simpulan. (5) Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru.1[1]
Jadi, Penalaran karangan ialah proses berpikir logis untuk mengkaji hubungan-hubungan
fakta yang terdapat dalam karangan sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru. Kemudian hasil atau simpulan dalam suatu karangan itu
menghasilkan sebuah analisis induktif dan deduktif.
Contoh:
Seorang polisi lalu lintas mengamati proses peristiwa di tempat kejadian perkara suatu
kecelakaan lalu lintas di perempatan Rawamangun Muka, persimpangan Rawamangun Muka-
Utan Kayu dan Cililitan-Tanjung Priuk yang terjadi tanggal 10 juli 2000 pukul 12.30. Sebuah
sepeda motor dari arah Tanjung Priuk menabrak mobil sehingga pintu di bagian kiri rusak,
penyok sedalam 10 cm, dan sepeda motor tergeletak di dekat mobil yang ditabraknya. Seorang
saksi mata menuturkan bahwa pengendara sepeda motor terkapar jatuh 1,5 meter di sebelah kiri
sepeda motornya. Dalam pengamatannya, melalui proses perhitungan waktu polisi menyatakan
bahwa pada saat mobil melintas dari arah Cililitan ke Rawamangun Muka lampu hijau menyala
dan dibenarkan oleh para saksi. Polisi menyatakan bahwa, dalam keadaan lampu merah sepeda
motor berkecepatan tinggi dari arah Tanjung Priuk menabrak mobil yang sedang berbelok dari
7. Desain penelitian (metode penelitiana): proses pengumpulan data, pengolahan, hasil
analisis data, sampai dengan simpulan,
Untuk menyusun kronologi peristiwa, perhatikan kata-kata dan frasa berikut ini.
dalam peristiwa itu,
peristiwa itu diawali dengan,
dewasa ini,
sekarang ini,
pada waktu itu,
ketika itu,
bila,
sebelum,
sementara,
dalam peristiwa itu,
mula-mula, akhirnya,
peristiwa, kejadian,
pertama, kedua, ketiga, selanjutnya, akhirnya,
setelah itu, diawali, lalu, kemudian, akhirnya,
pada hari itu,
selama itu,
akan, sudah, sedang,
5. Analogi
Analogi adalah bentuk suatu kias persamaan atau perbandingan dua atau lebih objek
yang berlainan.
Secara garis besar analogi dapat dibedakan atas:
1) Analogi sederhana
● Mudah dipahami karena mencari persamaan dua objek yang tidak menuntut penjelasan
fakta secara mendalam.
● Mencari persamaan dua objek berdasarkan salah satu dari objek tersebut yang sudah
diketahui.
Contoh: Gadis itu bagaikan bunga mawar di kelas kami.
2) Analogi yang berupa kiasan
● Sulit dipahami karena bersifat subjektif.
● Mencari persamaan dengan menggunakan ungkapan atau kiasan.
Contoh: Daya pikir mahasiswa itu tajam.
Analogi berdasarkan pengungkapan Isi:
1) Analogi deklaratif
● Menjelaskan suatu objek yang belum dikenal berdasarkan persamaannya dengan objek
yang sudah dikenal.
● Tidak menghasilkan simpulan.
● Tidak memberikan pengetahuan baru.
● Kata-kata yang digunakan dalam analogi deklaratif adalah bagaikan, laksana, seperti,
bagai.
● se.... (kale keadaan, misalnya “seindah”).
Contoh:
Ia berdiri di depan kelas dengan wajah merah padam. Matanya melotot bagaikan Batara Kala
yang sedang marah. Lalu, sambil meletakkan pistol dari tangan kirinya di meja, seperti militer
siap tembak musuh. Ia memukul meja di hadapannya, sambil berteriak tak terkendali.
Suaranya menggelegar, mengejutkan seperti guntur di musim panas. Semua orang yang hadir
terdiam dan mengerut seperti bekicot disiram garam.
2) Analogi induktif
● Menjelaskan suatu objek yang dapat memberikan pengetahuan baru.
● Menghasilkan suatu kesimpulan induktif yang khusus (bukan generalisasi).
● Kesimpulan dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi objek yang lain, berdasarkan
persamaan ciri.
● Kata-kata yang sering digunakan: maka, dengan demikian, dengan begitu.
Contoh:
Pada pertengahan Juli 1981, Saya pergi ke kampus London University untuk mengikuti kuliah
pagi. Masih ada waktu 30 menit untuk mengikuti kuliah tersebut maka Saya dapat berjalan
santai sambil menikmati musim panas yang masih terasa sejuk. Di depan kampus, tiba-tiba
Saya mendengar teriakan, “ Halo Indonesia “. Saya menengok ke arah suara, sambil bertanya,
“ How do you know ? “ . Meraka bertiga menjawab dalam bahasa Indonesia, “ Mudah saja,
walaupun Anda tampak seperti orang philipin, jalan Anda persis orang Indonesia. Santai ! “.
Dengan pengalaman itu, saya perlu mengubah jalan Saya. Walaupun tidak secepat orang
Inggris atau orang Eropa pada umumnya. Mereka benar. Orang berjalan santai berisiko
dicopet, dipalak, atau sejenisnya. Tegasnya, Saya harus berjalan cepat seperti kebiasaan orang
Eropa.
3
→ boleh jadi,
→ anggapan,
→ dapat diproyeksikan,
→ mungkin,
→ diduga akan.
G. Simpulan
Data yang dianalisis dan dievakuasi menghasilkan fakta. Fakta hasil analisis dapat
diinterpretasikan menjadi suatu simpulan yang dapat barupa: perkiraan, implikasi, inferensi,
atau tindakan.
a. Implikasi adalah simpulan yang bersifat melibatkan data. Misalnya: Sore hari ini tidak
hujan. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan fakta yang masih terlihat pada saat simpulan
dibuat.
b. Inferensi diambil berdasarkan analisis yang bersumber pada referensi atau rujukan.
Misalnya: Majapahit adalah kerajaan di Jawa timur yang mengalami kejayaan pada masa
kekuasaan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Simpulan tersebut didasarkan pada tanda-
tanda atau sisa-sisa yang masih diamati sebagai argumentasi.
c. Tindakan adalah simpulan yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari suatu kajian.
Misalnya: Setelah dilakukan studi yang mendalam, sebuah perusahaan hampir bangkrut
karena mesin teknologi yang digunakan sudah usang. Alternatif solusi, menjual perusahaan
dengan harga murah atau meminjam uang di bank untuk peremajaan mesin produksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penalaran karangan ialah proses berpikir logis untuk mengkaji hubungan-hubungan
fakta yang terdapat dalam karangan sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru. Kemudian hasil atau simpulan dalam suatu karangan itu
menghasilkan sebuah analisis induktif dan deduktif.
2. Induktif dan deduktif pada dasarnya merupakan proses bernalar yang nantinya akan
menghasilkan suatu simpulan.
3. Dalam karangan terdapat isi karangan. Isi karangan tersebuta meliputi generalisasi,
klasifikasi, perbandingan dan pertentangan, sebab dan akibat, analogi, ramalan dan perkiraan,
dan simpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Alek dan Achmad., 2010, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Arifin, Zainal dan Tasai, Amran., 2006, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi, Jakarta : Akapres
Muawanah, Siti., 2012. Bahan Ajar Bahasa Indonesia Jurusan KPI, Bahsasa Inggris,
Bahasa Arab. Palangka Raya: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.