Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ PENALARAN KARANGAN “

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

Alfonsus Richard Winata ( 2300822201061 )

Aulia Rahma ( 2300822201066 )

FAKULTAS TEHNIK

PROGRAM STUDI

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS BATANGHARI
KATA PENGANTAR

• Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Penalaran karangan". Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmateril yang diberikan kepada
penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: Dosen
Bahasa Indonesia, Ibu Dr Sumiharti M.pd

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
BESAR, Pidato Pengukuhan Guru. PENTINGNYA
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap PENALARAN
lebih jauh lagiVEBAL DALAMiniPENULISAN
agar makalah KARYA
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
ILMIAH. Oleh, 1.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi,12 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB 1…….. IV
BAB 2……. V
BAB 3………

BAB I. Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1

BAB II. PEMBAHASAN 3


2.1 Pengertian Penalaran 3
2.2 Penalaran Induktif 3
2.3 Penalaran Deduktif 3
2.4 Isi Karangan 4

BAB III. Penutup 10


3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
BAB 1
Pendahuluan

LATAR BELAKANG :

Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenaran atau kesalahannya, Pembuktian ini harus disertai
dukungan yang berupa softwer (misalnya: SPSS). Selain itu, pembuktian harus didukung pula dengan data yang mencukupi, fakta, contoh, dan
hasil analisis akurat.

Rumusan Masalah :
Berdsarkan latar belakang, maka peneliti mencantumkan rumusan masalah penelitian : Apakah ada sebab orang yang tidak mengerti penalaran?
1. Bagaimana X dan Y bisa bisa bertemu ?
2. Bagaimana cara mengumpulkan fakta-fakta ?
3. Bagaimana mendapatkan karangan ?

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada Makala ini untuk mempresentasikan tentang Penalaran Karangan serta membuka wawasan luas dari logis maupun
penalaran, dengan adanya Makala ini kami memberikan materi-materi yang bermanfaat serta tambahan untuk pelajaran.
BAB 2
PEMBAHASAN

Pengertian Penalaran :
Penalaran mempunyai beberapa pengertian, yaitu: (1) proses berpikir logis, sistematis,
terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan, (2) menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan, (3) proses
menganilisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru, (4) Dalam karangan terdiri dua variable atau lebih, penalaran dapat diartikan
mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan variable yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dan simpulan, (5)
pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengartian baru.

Unsur penalaran karangan ilmiah :


1. Topik, yaitu ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang-kurangnya dua variable.
2. Dasar pemikiran, pendapat, atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenaran atau kesalahannya.
3. Proses berpikir ilmiah yaitu kegiatan yang dilakukan secara sadar, terliti, dan terarah menuju suatu kesimpulan.
4. Proposi mempunyai beberapa jenis, anatara lain :
5. Proposisi empiric yaitu proposisi berdasarkan fakta, misalnya : Anak cerdas dapat memanfaatkan potensinya.
6. Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan benar atau salahnya, misalnya : Gadis yaitu wanita muda yang belum
pernah menikah.
7. Proposisi hipoterik yaitu pernyataan persyaratan hubungan subjek dan predikat yang harus dipenuhi. Misalnya : Jika dijemput, X akan kerumah Y.
8. Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat. Misalnya: X akan menikahi Y.
9. Logika yaitu metode pengujian kecepatan penalaran, pengguna argument (alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena dan justifikasi (pembenaran)
10. Sistematika yaitu perangkat proses atau bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir ke dalam suatu kesatuan.
Penalaran Induktif:
Proses bernalar, pada dasarnya,ada dua macam yaitu induktif dan dedukatif. Penalaran induktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan observasi data,
pembahasan, dukungan pembuktian, dan diahkiri kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat prinsip atau sikap yang berlaku umum atau fakta yang bersifat khusus.
Penalaran Induktif pada dasarnya terdiri dari tiga macam : generalisasi, analogi, dan sebab-akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pemamatan atas
sejumlah gelaja (data) yang bersifat khusus, serupa, sejenis yang disusun secara logis dan diahkiri dengan kesimpulan yang bersifat umum. Analogi adalah proses
penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan
yang berlaku umum. Sebab akibat adalah proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antar gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, atau
sebab-akibat-sebab.
Contoh :

1. Seorang polisi lalu lintas mengamati pristiwa di tempat kejadian perkara suatu kecelakaan lalu lintas diperempatan Rawamangun Muka, persilangan Rawamangun
Muka-Utan Kayu dan Cililitan-Tanjung Priok yang terjadi pada tanggal 10 Juli 2000 pukul 12:30. Sebuah sepeda motor dari arah Tanjung Priok menabrak mobil
sehingga pintu mobil dibagian kiri rusak, penyok sedalam 10 cm, dan sepeda motor tergeletak di dekat mobil yang di tabraknya. Seorang saksi mata menuturkan
bahwa pengendara sepeda motor tersebut terkapar sejauh 1,5 meter di sebelah kiri sepeda motornya. Dalam pengamatannya, melalui proses perhitungan waktu,
polisi menyatakan bahwa pada saat mobil melintas dari arah cililitan ke Rawamangun muka lampu hujau menyala dan di benearkan oleh para saksi. Polisi
menyakatan bahwa dalam keadaan lampu merah sepeda motor berkecepatan tinggi dari arah Tanjung Priok menabrak mobil yang sedang berbelok dari arah selatan
kea rah Rawamangun Muka. Hasil pengamatan: pengendara sepeda motor terbukti bersalah. Kesimplan: (1) pengendara sepeda motor harus membiayai perbaikan
mobil yang ditabraknya, (2) membayar denda atas pelenggarannya.

Karangan ilmiah kualitatif induktif dilandasi penlaran, (1) observasi data, (2) menyusun estimasi (parkiran desain), (3) verifikasi analisis pembbuktian, (4)
pembenaran/komparasi konstan (terus-menerus dan berkelanjutan sampai suatu simpulan), (5) konfirmasi (penegasan dan pengesahan) melalui pengujian
hipotesis, (6) hasil generalisasi/induksi, (7) Konklusi (simpulan: penafsiran atas hasil berupa implakasi atau inferensi)
Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus yang berupa prinsip,sikap
atau fakta yang berlaku khusus. Karangan deduktif mempunyai bermacam-macam jenis berdasarkan tehnik pengembaganya maupun uraian isinya. Dalam
paragraph sederhana jenis-jenis tersebut dapat dilihat.

Dalam karangan ( laporan penelitian ) deduktif kuantatif ditandai dengan penggunaan angka kuantatif yang bersifat rasional. Proses penalaran dapat dengan
proses :
1. Bidang Observasi : berdasarkan bidang studi kajian
2. Rumusan Masalah : Pertanyaan yang akan dibahas
3. Kerangka Teori : Berisi Bola pembahasahan Variable
4. Tujuan : Tahapan yang hendak dicapai
5. Rumusan Hipotesis dan perjelasaanya
6. Deskripsib Data : Diperlukan untuk mengujian hipotesis
7. Desain Penelitian : (metode penelitian ) proses pengumpulan data, penngelolahan, hasil analisis data, sampai dengan simpulannya
8. Analisis data
9. Hasil Analisis, dan
10. Simpulan deduktif : interpretasi atas hasil

Urutan logis
Karangan disusun berdasarkan satu kesatuan konsep, dikembang-kan dalam urutan logis, sistematik, jelas, dan akurat. Urutan dapat disusun berdasarkan
urutan peristiwa, waktu, ruang, penalaran, (induksi, deduksi, sebab-akibat), proses, dan kepentingan.

Urutan Peristiwa (Kronologis)


Karangan dengan urutan peristiwa secara kronologis berani menyajikan Bahasa berdasarkan urutan kejadian. Peristiwa yang terjadi lebih dahulu diuraikan
kemudian. Urutan dapat disajikan dengan pola.
Isi Karangan

Isi karangan dapat berupa sajian fakta (benda, kejadian, gejala, dan sifat atau ciri sesuatu), pendapat/sikap dan tanggapan, imajinasi, ramalan dan
sebagainya. Karya Ilmiah berisi-berisi sajian Ilmu Pengetahuan dan teknologi, membahas permasahalan, pembahasan, dan Pembuktian. Dalam bagian ini akan dibahas
hal-hal yang berhubungan dengan fakta, generalisasi, speskifikasi, klasifikasi, perbandingan dan pertentangan, sebab-akibat, analogi, dan perkiraaan(ramalan).

Generalisasi dan Spesifikasi


Proses penarikan kesimpulan generalisasi disebut generalisasi juga, jadi generalisasi juga, jadi generalisasi adalah pernyataan yang berlaku untuk semua
atau sebagian besar gejala yang dapat diamati. Suatu generalisasi mencakup ciri-ciri umum yang menonjol bukan rincian. Di dalam pengembangan karangan,
generalisasi perlu ditunjang pembuktian dengan fakta, contoh-contoh, dan data statistic yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus.
BAB3

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BESAR, Pidato Pengukuhan Guru. PENTINGNYA PENALARAN VEBAL DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh, 1.

Anda mungkin juga menyukai