Anda di halaman 1dari 15

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Ilmu Tajwid dan Tahsin Qira’at Dra, Rusdiah, M.Pd.I


Al-Qur’an

Isti’adzah, Basmalah, dan Surah

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Dewi Ariyanti Putri 210101010190
2. Muhammad Sobarna 210101010762

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2022

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat MAKALAH
ISTI’ADZAH, BASMALAH, DAN SURAH. Sholawat serta salam tidak lupa kita
haturkan keharibaan junjungan kita nabi Muhammad Saw. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
membuat makalah ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan
fakta pada makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dan upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan ilmu
pengetahuan tentang ilmu tajwid dan tahsin qira’at Al-Qur’an. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Banjarmasin, Maret 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Pengertian Isti’adzah dan basmalah ................................................................ 2
2.2 Hukum Membaca Isti’adzah dan Basmalah .................................................. 3
2.3 Cara Membaca Isti’adzah dan Basmalah ....................................................... 4
2.4 Pengertian Surah, Fungsi, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Hikmah Adanya
Surah 5
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 10
3.2 Saran .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara-cara
membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya. Memelihara bacaan Al-Quran
dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan
membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid
hukumnya fardhu kifayah, sedang membaca Alquran dengan baik (sesuai
dengan Ilmu Tajwid) hukumnya fardhu ‘Ain. Banyak dalil wajib
mewajibkan mempraktekan tajwid dalam setiap pembacaan Al-Quran.
Alquran dipelajari untuk memahami makna atau pesan dibalik teks. Maka
untuk mendapatkan makna yang sesuai dengan Al-Quran perlu memahami
qira’at dan cara membaca Al-Quran dengan benar, cara membaca Al-Quran
dengan baik dan benar bisa dipelajari dengan Ilmu Tajwid. Dalam Alquran
Surah Al-Muzzammil (73):4 yang salah satu ayat ini sudah jelas bahwa
Allah Swt memerintahkan Nabi Muhammad Saw. Untuk membaca Al-
Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah
pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian isti’adzah dan basmalah ?
2. Apa hukum membaca isti’adzah dan basmalah ?
3. Bagaimana cara membaca isti’adzah dan basmalah ?
4. Apa pengertian surah, fungsi, tujuan, jenis, dan hikmah adanya surah ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian isti’adzah dan basmalah.
2. Untuk mengetahui hukum membaca isti’adzah dan basmalah.
3. Untuk mengetahui cara membaca isti’adzah, dan basmalah.
4. Untuk mengetahui pengertian surah, fungsi, tujuan, jenis, dan hikmah
adanya surah.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isti’adzah dan basmalah
a. Isti’adzah
Isti’adzah bukanlah merupakan ayat Al-Qur’an, namun terdapat
ketentuan membacanya dalam Q.S An-nahl ayat 98. Isti’adzah menurut
Bahasa berarti memohon perlindungan, pemeliharaan, dan penjagaan.
Sedangkan menurut istilah Isti’adzah adalah lafadz yang dimaksudkan
untuk memohon pemeliharaan dan perlindungan Allah dari kejahatan
setan.

Lafadz Isti’adzah: ‫الر ِجي ِْم‬


َّ ‫ان‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫اَع ُْوذُ بِاللِ مِنَ ال‬. Lafadz Isti’adzah
َ ‫ش ْي‬
mempunyai bentuk kalimat khabar (keterangan), akann tetapi

mempunyai makna permohonan: ‫الر ِجيْم‬


َّ ‫ان‬
ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ال‬ ِ ‫اَع ُْوذُ ِبا‬.
َ‫لل مِن‬
Permohonan yang diutarakan kepada Allah dari seorang hamba agar
dilindungi dari kejehatan apapun oleh setan yang terkutuk. Lafadz
Isti’adzah ‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫ اَع ُْوذُ ِباللِ مِنَ ال‬atau dengan menambah:
َ ‫ش ْي‬
‫الر ِج ِيم‬
َّ ‫ان‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫يع ا ْل َعل ِِيم مِنَ ال‬
َ ‫ش ْي‬ ِ َّ ‫أَعُوذُ ِب‬.
ِ ِ‫اّلل السَّم‬
b. Basmalah
Berasal dari kata ‫بسمللة – يبسمل – بسمل‬. Pengertiannya hampir sama
dengan Isti’adzah, yaitu memohon perlindungan dengan meyebut
nama Allah yang maha pengasih dan juga maha penyayang, baik di
dunia dan akhirat. Untuk lafadz ‫ الرحمن‬adalah maha pengasih di dunia
dan di akhirat. lafadz basmalah juga sering di sebut dengan bacaan
tasmiyah yaitu lafadz “‫“بسم هللا الرحمن الرحيم‬.
Kalimat basmalah ini juga bisa mengandung arti, kalimat yang
mengandung makna do’a dari pernyataan pengucap. Atau dapat
diartikan sebagai perintah allah (walaupun kalimat tersebut tidak
berbentuk perintah), mulailah dengan nama Allah. Jadi, makna ini
memiliki semangat menjadikan nama Allah sebagai pangkalan tempat
bertolak. Dengan demikian, apanila seorang memulai suatu pekerjaan

2
dengan nma Allah atau atas nama Allah, maka pekerjaan tersebut akan
menjadi baik atau paling tidak terhindar dari godaan nafsu, dorongan
ambisi atau kepentingan pribadi.
Para ahli qiraat telah bersepakat tentang pastinya penetapan
basmalah pada setiap ( awal ) surah kecuali pada surah Bara-ah ( At-
Taubah). Bahkan imam Hafsh rahimahullah berpendapat bahwa
sesungguhnya basmalah itu ayat dari surah Al-fatihah dan dari setiap
surah, kecuali surah Bara-ah. Memulai setiap perbuatan yang baik
dengan basmalah termasuk ketika hendak membaca al-qur’an
merupakan sunnah yang diperintahkan dalam agama.
2.2 Hukum Membaca Isti’adzah dan Basmalah
Hukum membaca isti'adzah sebelum memulai tilawah adalah
sunnah. Firman Allah Swt: ‫فاءذا قرأت القرءان فاستعذ باهلل من الشيطن الرجيم‬
"Apabila kamu hendak membaca Al Qur’an maka berlindunglah kepada
Allah dari syetan yang terkutuk.“ (QS. 16:98). Lafadz isti’adzah di atas,
dapat pula ditambahkan dengan kata ‫ العليم السميع‬setelah kata ‫ باهلل‬sehingga
berbunyi menjadi: ‫اعوذ باهلل السميع العليم من الشيطن الرجيم‬
Membaca basmalah sangat dianjurkan (mustahabbah), baik di awal
surat atau pertengahan surat, kecuali pada surat at-Taubah, baik dilakukan
dengan suara keras atau pelan. ‫كل امر ذي بال اليبدأ ببسم هلال الرحمن الرحيم فهو اقطع‬
“Setiap perkara yang mempunyai nilai yang tidak dimulai dengan basmalah
maka terputuslah (barokahnya). Hukum membaca basmalah adalah wajib
sina’i, artinya kewajiban yang apabila ditinggalkan tidak berdosa. Dan
hukumnya membaca basmalah sunnah apabila hendak membaca Al-Qur’an
pada setiap surah.
Surah At-Taubah merupakan satu-satunya surat yang tidak diawali
dengan tulisan basmalah, maka dalam membacanya juga tidak perlu diawali
dengan Basamalah. Karena ayat ini secara umum menceritakan tentang
peperangan yang memerangai kaum musyrikin, disisi lain Basmalah
bermakna perdamaian, penuh rasa kasih sayang yang atas nama Allah.
Adapun mengenai hukum bacaan pada Qs. At-Taubah, beberapa pendapat

3
antara lain: Imam Ibnu Hajar membaca Basmalah pada awal surat At-
Taubah hukumnya haram, dan ditengah surat hukumnya makruh.
Sedangkan, Imam Ramli berpendapat membaca Basmalah pada awal surat
At-Taubah hukumnya makruh, sedangkan ditengah surat hukumnya sunnah.
2.3 Cara Membaca Isti’adzah dan Basmalah
a. Cara membaca Isti’adzah: Dibaca dengan cara pelan ketika tilawah
dengan pelan, dibaca pelan ketika sendirian meskipun tilawah
bersuara, dibaca keras bila tilawah keras dan ada orang lain yang
mendengar, dan ketika bergantian membacanya bisa dibaca oleh yang
orang pertama saja, bisa pula masing-masing membacanya.
b. Cara membaca Basmalah: basmalah dibaca ketika memulai tilawah
dari awal surah kecuali Qs. At-Taubah, dan ketika tilawah dimulai dari
tengah surah, basmalah boleh dibaca boleh tidak.
c. Cara membaca Isti’adzah dan Basmalah dengan awal surah yaitu
1. ‫ط ُع ْال َجمِ ي ِْع‬
ْ َ‫ ق‬yaitu membaca Isti’adzah dan Basmalah serta awal surah
secara terpisah. Contoh:
ٰ ‫الرحِ يْم… قُلْ ه َُو‬
‫ّللاُ اَ َحد‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫ّللا‬
ِ ّ ‫الر ِجيْم… بِس ِْم‬
َّ ‫ان‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫اَع ُْوذُ بِاللِ مِنَ ال‬
َ ‫ش ْي‬
2. ِ‫ص ُل ْال َجمِ يْع‬
ْ ‫ َو‬yaitu membaca Isti’adzah dan Basmalah serta awal
surah dengan cara disambung. Contoh:
ٰ ‫الرحِ يْم قُلْ ه َُو‬
‫ّللاُ اَ َحد‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫ّللا‬
ِ ّ ‫الر ِجيْم ِبس ِْم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ ِ ‫اَع ُْوذُ ِبا‬
َّ ‫لل مِنَ ال‬
3. ‫ص ُل ا ِال ْستِعَاذَةِ با ِْلبَ ْس َملَ ِة‬
ْ ‫ َو‬yaitu membaca Isti’adzah dan Basmalah
dengan cara disambung, sedangkan awal surah dipisahkan. Contoh:
ٰ ‫… قُلْ ه َُو‬..‫الرحِ يْم‬
‫ّللاُ اَ َحد‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫ّللا‬
ِ ّ ‫الر ِجيْم بِس ِْم‬
َّ ‫ان‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫اَع ُْوذُ بِاللِ مِنَ ال‬
َ ‫ش ْي‬
4. ‫ص ُل با ِْل َب ْس َملَ ِة ب ِا لس ُّْو َر ِة‬
ْ ‫ َو‬yaitu membaca Isti’adzah tersendiri, kemudian
membaca Basmalah dan awal surah dengan cara disambung.
Contoh:
ٰ ‫الرحِ يْم قُلْ ه َُو‬
‫ّللاُ اَ َحد‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫ّللا‬
ِ ّ ‫… ِبس ِْم‬..‫الر ِجيْم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ ِ ‫اَع ُْوذُ ِبا‬
َّ ‫لل مِنَ ال‬
d. Syekh Ahmad Hajazi Rahimahullah dalam kitabnya “Qaulus Sadiid
Fii Ahkaamit Tajwiid” menerangkan ada tiga cara membaca akhir
surat Al-Anfaal dilanjutkan dengan awal surat At-Taubah, yaitu:

4
1. Washal yaitu cara bentuk ini dengan menyambung akhir surat Al-
Anfaal dengan awal surat At-Taubah.
‫…ۦ‬ ِ َّ َ‫ بَ َرآ َءة ِ ّمن‬- ‫علِيم‬
ٓ ‫ّللا َو َرسُولِه‬ َ ‫ّللا بِكُ ِّل‬
َ ‫ش ْىء‬ َ َّ ‫…إِ َّن‬.
2. Waqaf. Bentuk waqaf dengan menghentikan bacaan pada akhir
surat Al-Anfaal, kemudian mengambil nafas, lalu melanjutkan
bacaan pada awal surat At-Taubah.
ِ َّ َ‫علِيم …… بَ َرآ َءة ّمِن‬
‫ّللا َو َرسُولِه‬ َ ‫ّللا ِبكُ ِّل‬
َ ‫ش ْىء‬ َ َّ ‫ ِإ َّن‬...…
3. Saktah. Cara saktah menghentikan bacaan sejenak ± dua harakat
tanpa mengambil nafas pada akhir surat AlAnfaal, kemudian
melanjutkan bacaan pada awal surat At-Taubah.

ِ َّ َ‫ بَ َرآ َءة ّمِن‬---- ‫علِيم‬


‫ّللا َو َرسُو ِله‬ َ ‫ّللا بِكُ ِّل‬
َ ‫ش ْىء‬ َ َّ ‫…إِ َّن‬

2.4 Pengertian Surah, Fungsi, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Hikmah Adanya


Surah
a. Pengertian surah
Surah menurut bahasa atau sering disebut surat artinya mulia atau
derajat atau tingkat dari sebuah bangunan. Surah disebut juga bagian
Al-Qur’an ini menunjukkan kemuliaannya. Maka jika diibaratkan Al-
Qur’an adalah sebuah bangunan, maka surah itu adalah tingkat-
tingkatnya. Surat juga diartikan sesuatu yang sempurna atau lengkap.
Dalam KBBI Surat juga diartikan sebagai bagian atau bab dalam Al-
Qur’an.
Sedangkan secara istilah surah berarti sekumpulan ayat-ayat Al-
Qur’an yang berdiri sendiri, yang memiliki permulaan dan akhiran
sebagai tingkatan untuk membedakan antara surah yang satu dengan
surah yang lainnya. Menurut Manna Khalil, surah berarti kumpulan
atau jumlah ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki permulaan dan
akhiran. Ada tiga pendapat ulama tentang penyusunan surat di dalam
Al-Qur’an yaitu berdasarkan Ijtihad para sahabat (bukan tauqifi),

5
Berdasarkan tertib sebagian surah-surah Al-Qur’an adalah tauqifi dan
tertib sebagian surah yang lainnya adalah hasil ijtihad.
Adapun sumber penamaan surah-surah yang ada di Al-Qur’an yaitu
yang pertama, diambil dari luar surah. Artinya, kata yang dipakai untuk
menjadi nama surat, tidak terdapat di dalam ayat-ayat dari surat
bersangkutan. Surah yang pertama dinamai al-Fatihah tidak ditemukan
di dalam ayat-ayatnya, namun nama tersebut telah memberikan
petunjuk kepada kita tentang fungsinya sebagai Fatihah (pembukaan
atau pendahuluan) bagi Al-Qur’an. Yang kedua, nama surat diambil dari
tema yang sedang dibicarakan dalam surat tersebut. Misalnya surah An-
nisa dinamakan surah An-nisa karena menceritakaan tentang wanita.
Yang ketiga, diambil dari salah satu kata yang terdapat pada ayat di
dalam surat yang bersangkutan. baik itu terletak di permulaan, di tengah,
atau di bagian akhir surat. Misalnya surat ke-20, dinamai dengan Thaha.
Kata Thaha tersebutsudah dijumpai pada ayat pertama dari. Surat ke-2
dinamai dengan al-Baqarah. Kata al Baqarah baru dijumpai pada ayat
ke-67, dari surat bersangkutan.
b. Fungsi surah
Pertama, untuk memudahkan dalam menghafalkannya dan
memperkuat atau meyakin-kan para pembaca untuk selalu
mempelajarinya. Sebab, seperti al-Qur'an tidak dibagi menjadi surah-
surah, maka para pembaca al-Qur'an akan mengalami kesulitan untuk
menghafalkannya dan kelemahan pemahamannya. Kedua, sebagai
tanda atau petunjuk di atas sebuah pokok pembicaraan dan ucapan inti,
karena sesungguhnya setiap sutra memiliki tema yang jelas dibahas di
dalamnya dengan bentuk yang lebih rinci. Ketiga, sebagai petunjuk
bahwasanya surat yang panjang memenuhi syarat kemukjizatan al-
Qur'an. Bahkan satu surat dari al-Qur'an tetap merupakan suatu yang
mengandung mukjizat, walaupun jumlah ayatnya sedikit, seperti surat
al-Kautsar.
c. Tujuan adanya surah

6
1. Sebagai penguat bahwa Al-Qur’an merupakan sebuah kalam ilahi
yang mengandung mukjizat yang mampu melemahkan setiap
penentangnya.
2. Memudahkan umat Islam dalam menghafalkan maupun
mempelajari kalam-Nya.
3. Menumbuhkan Rasa Semangat Dalam Membaca Al-Qur’an.
4. Memudahkan manusia dalam mencari suatu surah yang ingin
dibaca.
d. Jenis-jenis surah
• Dengan melihat kepada panjang pendeknya surat, maka para ulama
telah mengklasifikasikan surah-surah al-Quran menjadi empat
macam keempat macam surah-surah Al-Qur’an tersebut adalah:
1. Al-Sab’ul al-thiwal yaitu tujuh buah surah yang Panjang.
Ketujuh surat ini adalah surah Al-Baqarah, Ali Imran, an-
Maidah, dan Yunus.
2. Al-Miun, yaitu surah-surah yang terdiri dari 100 ayat atau lebih,
seperti surah Hud dan surah Yusuf.
3. Al-Matsani, yaitu surah-surah yang terdiri kurang dari 100 ayat,
seperti surah Al-Anfal, At-Taubah, dan Al-Hajj.
4. Al-Mufhashshal, yaitu surah-surah yang pendek-pendek, seperti
surah-surah Al-Qadr, dan An-Nas.
• Berdasarkan pembuka dan penutup atau tempat berhenti Surah
dalam Al-Qur’an. Ada 10 macam pembukaan surah (Fawatih as-
Suwar):
1. As-Sana, yaitu kata-kata yang berisi pujian kepada Allah SWT.
As-sana ada dua macam yaitu itsbat dan Nafi. Itsbat adalah
memuji sifat-sifat Allah dengan segala kesempurnaannya.
Sedangkan Nafi, yakni menyucikan Allah dari sifat-sifat yang
tidak sepantasnya ada pada dzatnya Allah.

7
2. Huruf-huruf hija’iyah (ejaan), misalnya alif lam mim.
Sedikitnya ada 29 surah yang di awali dengan huruf-huruf
hijaiyah (asmaul huruf).
3. Bentuk seruan (An-nida) yaitu kata ya ayuha yang
dihubungkan dengan kata lain yang diseru.
4. Kalimat-kalimat berita atau pernyataan, (al-Jumlah al-
Khabariyah),
5. Dimulai dengan sumpah (al-qasam) seperti wal-asr, dan lain-
lain.
6. Dimulai dengan kata-kata pengandaian (as-syart).
7. Kata yang menunjukkah perintah (al-amr).
8. Dimulai dari kata Tanya (al-istifham).
9. Kata yang menunjukkan do’a (ad-du’a).
10. Dimulai dengan (at-ta’lil) yaitu kata yang menunjukkan arti
karena. Surah yang dimulai dengan ini hanya surah al-Qurais.
Adapun penutup surah (Khawatim as-suwar) antara lain terdiri
dari kata-kata yang menunjukkan:
1. Doa, seperti pada surah Al-Baqarah.
2. Wasiat, seperti pada surah Ali-Imran.
3. Pengagungan Tuhan, seperti pada surah Al-Maidah.
4. Janji dan ancaman Allah, seperti pada surah Al-An’am.
e. Hikmah adanya surah
Menurut Abdurrahman Al-Rumi pembagian Al-Qur’an dalam
bentuk surah memiliki hikmah dan faedah di antaranya:
a. Mempermudah dan membuat rindu untuk mempelajari Al-Qur’an
serta mengingatnya.
b. Ada penunjukan terhadap tema pembahasan surah dan tujuan-
tujuannya, mengingat setiap surah terdapat judul yang khusus dan
tujuan-tujuan tertentu, karenanya surah Yusuf memuat biografi
beliau. Demikian juga surat Maryam dan surah At-Taubah,

8
memperbincangkan orang munafik, menguak rahasia-rahasia
mereka dan seterusnya.
c. Sebagai perhatian bahwa surat yang panjang maupun yang pendek
tetap sebagai I’jaz (mukjizat)dan tantangan kepada yang lain.
Maka surah Al-Kautsar terdiri dari tiga ayat dan ia adalah mukjizat
sebagai mana surat al-Baqarah.
d. Bertahap dalam mengajarkan anak-anak, dari surah-surah yang
pendek sampai surah yang Panjang, sebagai kemudahan dari
Allah.
e. Jika seorang pembaca mengkhatamkan satu surah atau satu juz, ia
akan merasa lebih senang dan lebih bersemangat untuk
memperoleh hasil lagi, dan akan memotivasinya untuk
meneruskan membaca Al-Qur’an.
Sedangkan menurut Al-Zarqani, pembagian surah dalam Al-
Qur’an mengandung beberapa hikmah di antaranya:
a. Memberikan kemudahan kepada manusia, serta dapat memotivasi
mereka untuk mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an bahkan
menghafalnya.
b. Mengisyaratkan tema pembicaraan secara jelas.
c. Mengisyaratkan bahwa kemukjizatan Al-Qur’an bukan hanya
terletak pada panjangnya surah.
d. Memberikan semangat pembaca untuk melanjutkan pada
pembahasan selanjutnya dari satu surah ke surah yang lain.
e. Supaya penghafal Al-Qur’an dapat menghafal surah secara
mandiri.
f. Menguraikan secara rinci setiap permasalahan dengan
keruntutannya.
g. Dengan mengutip al-Kasyaf (kemuliaan) ia mengatakan bahwa
kemuliaan dan kewibawaan terlihat ketika keseluruhan Al-Qur’an
memuat beberapa jenis dan golongan surah.

9
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Isti’adzah menurut Bahasa berarti memohon perlindungan,
pemeliharaan, dan penjagaan. Sedangkan menurut istilah Isti’adzah adalah
lafadz yang dimaksudkan untuk memohon pemeliharaan dan perlindungan
Allah dari kejahatan setan. Lafadz Isti’adzah: ‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫اَع ُْوذُ بِاللِ مِنَ ال َّش ْي‬.
ِ ‫ط‬
Berasal dari kata ‫بسمللة – يبسمل – بسمل‬. Basmallah pengertiannya hampir sama
dengan Isti’adzah, yaitu memohon perlindungan dengan meyebut nama
Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, baik di dunia dan akhirat.
Kalimat basmalah ini juga bisa mengandung arti, kalimat yang mengandung
makna do’a dari pernyataan pengucap. Bahkan imam Hafsh rahimahullah
berpendapat bahwa sesungguhnya basmallah itu ayat dari surah Al-fatihah
dan dari setiap surah, kecuali surah Bara-ah. Memulai setiap perbuatan yang
baik dengan basmalah termasuk ketika hendak membaca al-qur’an
merupakan sunnah yang diperintahkan dalam agama. Hukum membaca
isti'adzah sebelum memulai tilawah adalah sunnah.
Membaca basmallah sangat dianjurkan (mustahabbah), baik di awal
surat atau pertengahan surat, kecuali pada surat at-Taubah, baik dilakukan
dengan suara keras atau pelan. Hukum membaca basmallah adalah wajib
sina’i, artinya kewajiban yang apabila ditinggalkan tidak berdosa. Surah At-
Taubah merupakan satu-satunya surat yang tidak diawali dengan tulisan
basmallah, maka dalam membacanya juga tidak perlu diawali dengan
basamallah. Basmalah dibaca ketika memulai tilawah dari awal surah
kecuali Qs. At-Taubah, dan ketika tilawah dimulai dari tengah surah,
basmallah boleh dibaca dan boleh tidak.
Contohnya washal yaitu cara bentuk ini dengan menyambung akhir
surat Al-Anfaal dengan awal surat At-Taubah. Maka jika diibaratkan Al-
Qur’an adalah sebuah bangunan, maka surah itu adalah tingkat-tingkatnya.
Surat juga diartikan sesuatu yang sempurna atau lengkap. Sedangkan secara
istilah surah berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang berdiri sendiri,

10
yang memiliki permulaan dan akhiran sebagai tingkatan untuk membedakan
antara surah yang satu dengan surah yang lainnya. Menurut Manna Khalil,
surah berarti kumpulan atau jumlah ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki
permulaan dan akhiran. Adapun sumber penamaan surah-surah yang ada di
Al-Qur’an yaitu yang pertama, diambil dari luar surah. Yang kedua, nama
surat diambil dari tema yang sedang dibicarakan dalam surat tersebut. Ada
penunjukan terhadap tema pembahasan surah dan tujuan-tujuannya,
mengingat setiap surah terdapat judul yang khusus dan tujuan-tujuan
tertentu, karenanya surah Yusuf memuat biografi beliau. Sebagai perhatian
bahwa surat yang panjang maupun yang pendek tetap sebagai I’jaz
(mukjizat)dan tantangan kepada yang lain. Memberikan kemudahan kepada
manusia, serta dapat memotivasi mereka untuk mengkaji dan mempelajari
Al-Qur’an bahkan menghafalnya.

Saran
Harapan kami dengan adanya tulisan ini bisa menjadikan kita
untuk lebih menyadari bahwa agama islam memiliki khazanah keilmuan
yang sangat dalam untuk mengembangkan potensi yang ada di alam ini
dan merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita,
agar kita menjadi seorang muslim yang bijak sekaligus intelek. Serta
dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa dipahami oleh para pembaca.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari
Dosen yang telah membimbing kami dan para Mahasiswa demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ansharuddin. 2016. Sistematika Susunan Surat Di Dalam Al-Qur'an: Telaah


Historis. Jawa Timur: Cendekia.
Hafidz, Abdul aziz abdul Rauf. 1994. Pedoman Daurah Al- Quran. Jakarta:
Ma'had al-hikmah litahfidzil quran.
Abadurohim, Acep Iim. 2012. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung: CV
Penerbit Diponegoro.
A. Athaillah, 2010. Sejarah Al-Qur'an: Verifikasi Tentang Otensitas Al-Qur'an.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Izzan Ahmad, 2009. Ulumul Qur'an: Telaah tekstualitas Al -Qur'an. Bandung:
Tafakkur.
Channa Liliek, Syaiful Hidayat, 2010. Ulumul Qur'an dan Pembelajarannya.
Surabaya: Kopertais IV Press.
Thantawi, Dr. Muhammad Sayyid, 2013. Ulumul Qur’an Teori & Metodologi.
Jogjakarta: IRCiSoD.
https://faperta.unmul.ac.id/web/wp-content/uploads/2021/01/Program-Tahsin-Al-
Quran-1-1.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/70/1/Isi%20Buku.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai