Kelompok 1
Alfi Dzulfikar ( 1224050011)
Alifya Putri N Hidayat (1224050013)
Bintang Rizky Irawan (1224050027)
Dandi Muhammad Hanif (1224050032)
Dika Firmansyah (1224050035)
Eka Nurhasanah (1224050041)
Eroh Siti Juhroh (1224050042)
Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis bisa sampai dalam menyusun makalah ini dengan judul "
Ayat ‘AM dan KHASH” dengan baik.
Adapun tujuan dan maksud kami membuat makalah ini adalah sebagai salah satu
pemenuhan tugas Mata kuliah Ulumul Qur'an. Sekaligus pula penulis sampaikan rasa
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Nanang Suryatna, MA sebagai dosen
pengampu pada pembuatan makalah ini, juga kepada segenap pihak yang sudah memberikan
bantuan dalam menulis makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini.Dengan demikian, kami sungguh-sungguh mengharapkan kritik dan saran bagi segenap
pihak buat kami jadikan sebagai bahan evaluasi demi meningkatkan kinerja untuk selanjutnya
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .......................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Rumusan Masalah....................................................................................... 1
Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
Pengertian Al-‘Aam ....................................................................... 2
Lafadz-lafadz Al ‘am .............................................................. 2
Pengertian Al Khas .................................................................. 3
Karakteristik Lafadz Khas........................................................................... 4
BAB III Penutup
Kesimpulan ........................................................................................... 5
Daftar Pustaka ........................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lafadz ‘Am dan lafadz ‘Khash?
2. Apa macam-macam lafad ‘Am dan lafadz Khash?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ‘Am dan Khash
2. Untuk mengetahui macam-macam ‘Am dan Khash
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Al-‘Aam
Al-‘aam ( ) العامsecara bahasa atau etimologi sebagaimana disebutkan oleh As-subki
berarti umum . Sedangkan secara terminologi atau istilah, ada beberapa definisi yang
diajukan oleh para ulama secara berbeda-beda, di antaranya :
Muhammad Adib Saleh mendefinisikan bahwa al-‘am adalah lafadz yang diciptakan
untuk pengertian umum sesuai dengan pengertian tiap lafadz itu sendiri tanpa dibatasi dengan
jumlah tertentu.
Jalaludin As Suyuthi menyebutkan bahwa ‘aam adalah lafadz yang mencakup
seluruh satuan-satuan yang pantas baginya dan tidak terbatas dalam jumlah tertentu.
Zakiy al-Din Sya’baniy menyebutkan bahwa lafadz ‘aam adalah suatu lafadz yang
cakupan maknanya meliputi berbagai satuan (afrod) menurut makna yang sebenarnya tanpa
adanya batasan tertentu.
Subkkhi Al Shaleh menuliskan dalam kitabnya bahwa lafadz ‘aam adalah suatu
lafadz yang di dalamnya menunjukkan pengertian umum menurut makna yang sebenarnya,
tidak dibatasi oleh jumlah dan tidak pula menunjukkan bilangan tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas, secara substansial tidak memiliki perbedaan makna.
Artinya, suatu lafadz bisa dikatakan ‘am apabila kandungan maknanya tidak memberikan
batasan pada jumlah yang tertentu.
2. Lafadz-lafadz Al ‘am
Hasil penelitian para ulama terhadap kata-kata dan susunan kalimat bahasa arab yang
terkandung di dalam Al Quran, lafadz-lafadz yang menunjukkan lafadz umum adalah sebagai
berikut :
1. Lafadz kullu ( )لكdan jami’ ( ) جمي ع.
Seperti dalam Surat At Thur ayat 21
َ ُكلُّ ا ْم ِرٍئ ۢبِ َما َك َس
ب َر ِهي ٌْن
……tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang ia kerjakan. (QS At Thur: 21)
v
4. Isim Isyarat
Isim syarat (kata benda untuk mensyaratkan), seperti kata man ( ) منdalam surat An
Nisa’ ayat 92.
َو َم ْن قَتَ َل ُمْؤ ِمنًا َخطَـًٔا فَتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَ ٍة
Orang yang membunuh mukmin karena tidak disengaja (hendaklah) ia memerdekakan
seorang hamba sahaya yang beriman. (QS An Nisa’ : 92)
5. Isim Nakirah Yang Dinafikan
Isim nakirah yang dinafikkan, Jika Isim Nakiroh Terletak dalam Konteks
Penafian/Peniadaan, Menunjukkan Keumuman seperti kata laa junaha dalam surat al
mumtahanah ayat 10 :
َواَل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم اَ ْن تَ ْن ِكحُوْ ه َُّن
Dan tidak ada dosa atas kamu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka
maharnya. (Qs Al-mumtahanah / 60; 10)
6. Isim maushul
Isim maushul itu adalah kata ganti penghubung, misalnya kata al-ladzina dalam ayat
10 Qs An-Nisa
اِ َّن الَّ ِذ ْينَ يَْأ ُكلُوْ نَ اَ ْم َوا َل ْاليَ ٰتمٰ ى ظُ ْل ًما
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzolim (QS An Nisa :
10)
3 . Pengertian Al Khas
Lafadz khas merupakan lawan dari lafadz ‘am, jika lafadz ‘am memberikan arti
umum, yaitu suatu lafadz yang mencakup berbagai satuan-satuan yang bnyak, maka lafadz
khas adalah suatau lafadz yang menunjukan makna khusus. Definisi lafadz khas dari para
ulama adalah sebagai berikut :
1. Manna al-Qaththan
Menurut Manna al-Qaththan, lafadz khas adalah lafadz yang merupakan kebalikan
dari lafadz ‘am, yaitu yang tidak menghabiskan semua apa yang pantas baginya tanpa ada
pembatasan.
2. Mushtafa Said al-Khin
Menurut Mushtafa Said al-Khin, lafadz khas adalah setiap lafadz yang digunakan
untuk menunjukkan makna satu atas beberapa satuan yang diketahui.
3. Abdul Wahhab Khallaf
Sedangkan menurut Abdul Wahhab Khallaf, lafadz khas adalah lafadz yang
digunakan untuk menunjukkan satu orang tertentu.
vi
4. Karakteristik Lafadz Khas
Berdasarkan definisi lafadz khas sebagaimana yang telah diebutkan sebelumnya,
maka lafadz khas dapat diketahui dengan karakteristik sebagai berikut :
Lafadz tersebut menyebutkan tentang nama seseorang, jenis, golongan, atau nama
sesuatu, seperti dalam surat Al Fath ayat 29:
ۤ هّٰللا
ِ َُّم َح َّم ٌد َّرسُوْ ُل ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ َم َعهٗ ٓ اَ ِش َّدا ُء َعلَى ْال ُكف
ار
“Muhammad itu adalah Rasul Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras (tegas) terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…”(QS Al
Fath/48 : 29)
Lafadz Muhammad pada ayat tersebut adalah lafadz khas, karena hanya menunjukkan satu
pengertian, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Lafadz tersebut menyebutkan jumlah atau bilangan tertentu dalam satu kalimat.
Seperti dalam firman Allah :
ت يَت ََربَّصْ نَ بِا َ ْنفُ ِس ِه َّن ثَ ٰلثَةَ قُر ُۤوْ ٍء
ُ َو ْال ُمطَلَّ ٰق
“Dan wanita-wanita yang ditalak (oleh suaminya) hendaklah ia menahan diri (menunggu)
selama tiga kali quru’.” (QS Al Baqarah : 228)
Ayat di atas menjelaskan bahwa iddah seorang wanita yang ditalak suaminya adalah tiga kali
quru’. Lafadz tsalatsah pada ayat tersebut merupakan lafadz khas, arena secara eksplisit
menyebutkan tentang jumlah atau bilangan tertentu.
Lafadz tersebut dibatasi dengan suatu sifat tertentu atau diidhafahkan.
ٍَو َما َكانَ لِ ُمْؤ ِم ٍن اَ ْن يَّ ْقتُ َل ُمْؤ ِمنًا اِاَّل خَ طَـًٔا ۚ َو َم ْن قَتَ َل ُمْؤ ِمنًا خَ طَـًٔا فَتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة ُّمْؤ ِمنَة
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin karena tersalah, maka (hendaklah) ia
memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman.”(QS An Nisa : 92)
Lafadz raqabah mu’minah (hamba sahaya yang beriman) dalam ayat tersebut merupakan
lafadz khas, karena menunjukkan pada satu jenis tertentu, yaitu hamba sahaya yang beriman.
vii
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Lafadz Al-'aam secara bahasa berarti umum sedangkan secara istilah memiliki banyak
makna berdasarkan para ulama, tapi secara singkat bisa diartikan sebagai lafadz yang apabila
kandungan maknanya tidak memberikan batasan pada jumlah tertentu. Dalam susunan
kalimat bahasa Arab yang terkandung dalam Al-Quran, lafadz yang menunjukkan umum jika
terdapat lafadz kullu dan jami', sighat jama' yang disertai alif lam di awal, kata benda yang
dima'rifahkan dengan alif lam, isim isyarat, isim nakirah yang dinafikan, juga isim maushul.
Lafadz Khas merupakan kebalikan dari lafadz 'Aam. Karena lafadz khas mencakup
berbagai satuan-satuan yang banyak, sehingga menujukkan makna khusus. Karakteristik dari
lafadz khas adalah menyebutkan tentang nama seseorang, jenis, golongan, atau nama sesuatu;
menyebutkan jumlah atau bilangan tertentu dalam satu kalimat; lafadz yang dibatasi dengan
suatu sifat tertentu atau diidhafahkan.
viii
Daftar Pustaka
ix