STUDI AL-QUR’AN
Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
2021
KATA PENGANGAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”AMTSAL DAN AQSAM
AL-QUR’AN” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Ruston
Nawawi, S. Ud, MA pada Mata Kuliah Studi Al-quran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pembahasan Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ruston Nawawi, S. Ud, MA selaku
dosen pada Mata Kuliah Studi Al-Qu’ran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANGAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an...................................................................5
2.2 Macam-macam Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an...........................................................6
2.3 Faedah Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an........................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui faedah Amtsal dan Aqsam Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, Aqsām ( )أقسامmerupakan lafadz jama’ dari kata qasam ( )قسم.Sighat
asli qasam itu berasal dari fi`il أقسمatau لف أحyang dimuta`addikan dengan bâ` () باء الuntuk
sampai kepada به ادلقسم.Kata qasam sama artinya dengan kata ḫalf () لف ح,yamîn , ( )أليةaliyah
dan ( )مينيyang mempunyai satu makna yaitu sumpah. Keempat kata tersebut digunakan
dalam al- Qur'an. Kata half disebut sebanyak 13 kali, kata qasam disebut sebanyak 33 kali,
kata yamīn disebut sebanyak 71 kali, dan kata aliyah disebut sebanyak dua kali 2 . Sumpah
dinamakan dengan yamîn karena orang arab kalau bersumpah saling memegang tangan kanan
masing-masing3. Sumpah itu sendiri berbentuk kalimat bukan kata tunggal, yang berfungsi
sebagai penegas dan penentu terhadap isi kalimat yang lain. Adapun qasam menurut istilah
adalah mengaitkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan, atau untuk
mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang
bersumpah, baik secara nyata atau secara keyakinan saja. Jadi dapat dipahami bahwa yang
1
Al Zamakhsyariy, Tafsir al Kasysyaf, j.ii., (Kairo : Dar Al Llai, t.t.), hal. 281
2
Lihat Muḫammad al Mukhtār al Salāmī. Al- Qasam Fi al Lughah wa fi al Qur'ān. Cet. I. Beirūt: Dār al
Gharb al Islāmī. (1999M). 21.
3
Lihat Abū Hilāl al Ḫasan bin `Abdullah bin Sahl bin Sa`īd bin Yahyā bin Mehrān al `Askarī. Mu`jām al
Furūq al Lughawiyyah. Editor: Al Syaikh Bait Allah Bayāt wa Muassasah al Nasyr al Islāmiy. Qum: Muassasah
al Nasyr al Islāmiy al Tābi`ah li Jāmi`ah al Mudarrisīn. (1412H). 429.
dimaksud dengan aqsām al-Qur`ān yaitu sesuatu yang disampaikan untuk menguatkan sebuah
berita yang terdapat di dalam al- Qur'an disertai dengan unsur-unsur qasam untuk
menghilangkan keraguan dan meyakinkannya tentang kebenaran akan isi kandungan al-
Qur'an.
Qasam al-Qur‟ān ada dua macam bila dilihat dari segi fi‟il qasamnya yaitu:
1) Qasam zhāhir atau qasam sharīḫ, yaitu qasam yang fi`il qasamnya disebutkan bersama
dengan muqsam bihnya. Fādhil al Sāmirānī menjelaskan bahwa qasam zhāhir yaitu
qasam yang di dalamnya itu terdapat salah satu dari huruf qasam atau salah satu dari
lafadh qasam5. Qasam zhāhir atau qasam sharīḫ ini terbagi dua, yaitu:
4
Lihat al Suyuthiy, Op. Cit., hal. 132
5
Lihat Fādhil Shāliḫ al Sāmirānī. Ma`ānī al Naḫwi.Cet. I. Beirūt: Dār Iḫyā' al Turāts al `Arabiy.
(2007M). Jilid: 4. 137. Lihat juga Afrāḫ Dziyāb Shāliḫ. "Uslūb al Qasam al Dhāhir wa Atsaruhu fī Binā'i al
Nashshi al Qur`ānī: Sūrah al `Ādiyāt Unmūdzajan". Jurnal Kulliyyah al Tarbiyyah li al Banāt. Jāmi`ah Baghdad:
a. Isti`thāfīy yaitu sumpah yang jawab al qasamnya itu jumlah insyāiyyah (kalimat yang
mengandung harapan), dan huruf qasam yang digunakan adalah bā' dan hanya sedikit
dalam uslub qasam.
b. Ghairu isti`thāfīy yaitu sumpah yang jawab al qasamnya itu jumlah khabariyyah
(kalimat berita), yang jenis ini banyak beredar di kalangan orang Arab dan juga dalam
al- Qur'an.6
2) Qasam mudhmar (qasam tersembunyi) atau ghairu sharīḫ yaitu qasam yang fi‟il
qasam dan muqsam bihnya tidak disebutkan, karena kalimat sebelumnya terlalu
panjang. Namun ditunjukkan oleh lām taukīd yang terdapat pada muqsam alaih atau
jawāb qasam. Ibnu Hisyām seperti dikutip oleh Al Mukhtār al Salāmī berpendapat
bahwa fi‟il qasam dan muqsam bih yang dikenal dengan sebutan jumlah al qasam
boleh dibuang di tiga tempat yaitu:
a. Apabila berkumpulnya lām dan nūn al taukīd yang bertasydid.
b. Apabila lām masuk pada "" قدfi`il.
c. Apabila lām masuk pada "" ن إfi`il.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Amtsal al-Qur’an sangat penting untuk diketahui, dipelajari dan difahami secara
mendalam, karena penghargaan yang tinggi terhadap akal manusia, meyingkap hakikat yang
7
Lihat Moh. Zuhdi. "Makna dan Pesan Penguat Sumpah Allah dalam Surat- Surat Pendek'. Jurnal
Nuansa. Vol.8. no.1. Januari- Juni. (2011M). 38. Lihat juga Mannā` bin Khalīl al- Qaththān, Mabāhits…. 301.
tidak nampak, dapat menyimpulkan makna yang indah dan padat dalam bentuk yang
menarik, memberikan dorongan kepada manusia untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
kepentingan dan keinginanya, menghindarkan manusia dari hal-hal yang tidak disenanginya,
memberikan pelakunya, dan dapat diketahui denganya sifat-sifat buruk yang harus dihindari.
Amtsal juga mmiliki pengaruh pada jiwa dalam memberikan nasihat dan peringatan.
Sedangkan Qasam merupakan ungkapan untuk mengaitkan jiwa untuk tidak melakukan
sesuatu perbuatan, atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang
diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata atau secara keyakinan saja. Unsur-
unsur yang harus terpenuhi dalam qasam yaitu ada fi'il qasam, muqsam bih, dan
muqsam'alaih.
DAFTAR PUSTAKA
Mahbub Nuryadien, “Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an” , (Cirebon, Mahbub Nuryadien,
2, September 2018). https://core.ac.uk/download/pdf/234936074.pdf
Jurnal MUDARRISUNA, “Gaya Bahasa Al-Qur’an Dalam Penyampaian Pesan”, (Aceh,
Misnawati, 2 April-Juni 2020).