Anda di halaman 1dari 9

MUNASABAH

Diajukan sebagai tugas mata kuliah

Ulumul Quran

Dosen pengampu : Sam’ani, H.M.Ag

Disusun oleh :

Kelompok 5

M Ilmiawan ( 1520054 )

Adzinul Fuadi Yusuf ( 1520055 )

Bagas Setiyo nugroho (1520056 )

Nurul Cahyaningrum ( 1520057 )

Semester/Kelas: II/B

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PEKALONGAN

2020
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ,
yang telah melimpahkan rahmat , karunia ,serta taufik dan hidayah-NYa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Munasabah” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal dengan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.Terlepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi isi materi,
susunan kalimat, maupun tata bahasanya
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang
Munasabah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Batang, 28 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
A. Pengertian Munasabah....................................................................................................................2
B. Macam – Macam Munasabah.........................................................................................................3
C. Faedah Ilmu Munasabah.................................................................................................................4
D. Metode Penelitian Munasabah.......................................................................................................4
E. Fungsi Ilmu Munasabah...................................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................5
PENUTUP.....................................................................................................................................................5
A. Kesimpulan......................................................................................................................................5
B. Saran................................................................................................................................................5
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata munasabah sangat sering terdengar pada kalangan umat muslim, namun jarang
sekali orang yang mengetahui apa sebenarnya munasabah itu sendiri, bahkan munasabah
ini memiliki beberapa macam yang seharusnya kita mengerti.
Ilmu Munasabah ini merupakan bagian dari Ulumul Quran,salah satu cara
mengetahui atau mempelajarinya pun dengan Harus diperhatikan tujuan suatu
pembahasan suatu surat yang menjadi objek pencarian. Untuk mempermudah
mempelajarinya kami akan membahas tentang Munasabah dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Munasabah ?
2. Apa saja macam – macam Munasabah ?
3. Apa Faedah dari mempelajari Ilmu Munasabah ?
4. Apa saja metode dan fungsi penelitian munasabah ?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Pengertian Munasabah.
2. Mengetahui apa saja macam – macam dari Munasabah.
3. Mngetahui faedah dari mempelajari ilmu Munasabah.
4. Mengetahui dan memahami metode dan fungsi penelitian munasabah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Munasabah

Munasabah dalam pengertian bahasa berarti kedekatan. Di katakan, ”si anu


munasabah dengan si fulan” berarti ia mendekati dan menyerupai si fulan. Yang
dimaksud dengan munasabah disini ialah segi-segi hubungan antara satu kalimat dengan
kalimat lain dalam satu ayat, antara satu ayat dengan ayat lain dalam banyak ayat, atau
antara satu surah dengan surah yang lain. Munasabah itu adalah suatu urusan yang dapat
dipahami. Apabila dia dikemukakan kepada akal, niscaya akal menerimanya
Kata munasabah secara etimologi, menurut As-Suyuthi berarti al-musyakalah
(keserupaan) dan al-muqarabah (kedekatan)1. AL-Biqai menjelaskan Munasabah adalah
suatu ilmu yang mencoba mengetahui alasan-alasan dibalik susunan atau urutan
bagian-bagian alQur’an, baik ayat dengan ayat, atau surat dengan surat”.Jadi, dalam
konteks ‘Ulum al Qur’an, munasabahberarti menjelaskan korelasi makna antarayat
atau antarsurat, baik korelasi itu bersifat umum atau khusus; rasional (‘aqli), persepsi
(hassiy), atau imajinatif (khayali); atau korelasi berupa sebab-akibat, ‘illatdan ma’lul,
perbandingan, dan perlawanan2. Para ulama menjelaskan bahwa pengetahuan tentang
munasabah bersifat ijtihadi. Artinya, pengetahuan tentangnya ditetapkan berdasarkan
ijtihad karena tidak ditemukan riwayat, baik dari Nabi maupun para sahabatnya.
Untuk meneliti keserasian susunan ayat dan surat (munasabah) dalam al Qur’an
diperlukan ketelitian dan pemikiran yang mendalam. As-Suyuthi menjelaskan ada
beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabahini, yaitu:
1. Harus diperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang menjadi objek pencarian.
2. Memerhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam
surat.
3. Menentukan tingkatan uraian-uraian itu, apakah ada hubungannya atau tidak.
4. Dalam mengambil kesimpulannya, hendaknya memerhatikan ungkapan-
ungkapan bahasanya dengan benar dan tidak berlebihan.

1
Jalaluddin As-Suyuthi, Asrar Tartib al Qur’an,Dar Al-I’tisham, Kairo, hlm. 68-69.
2
Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki Al-Husni, Mutiara Ilmu-Ilmu al Qur’an, terj. Rosihon Anwar, Pustaka Setia,
Bandung, 1999, hlm. 305.

2
D. Macam – Macam Munasabah

Para ulama yang menekuni ilmu munasabah Al-Qur’an mengemukakan bahkan


membuktikan keserasian yang dimaksud, setidak-tidaknya macam-macam itu meliputi :
1. Hubungan antara satu surah dengan surah sebelumnya.
Artinya, satu surah berfungsi menjelaskan surah sebelumnya, misalnya di
dalam surat Al-Fatihah ayat 6 disebutkan “ Tunjukilah kami jalan yang lurus”
lalu dijelaskan dalan surat Al- Baqarah ayat 2 yang artinya “Kitab ( Al-Qur’an
tidak ada keraguan padanya : petunjuk bagi mereka yang bertakwa”,jelas di
sebutan bahwa jalan yang lurus itu adalah mengikuti petunjuk AL-Qur’an.
2. Hubungan antara nama surah dengan isi atau tujuan surah.
Nama – nama surah biasanya diambil dari suatu masalah pokok didalam satu
surah, Misalnya surah An-Nisa yang artinya( Perempuan ) dinamakan demikian
karena didalamnya banyak menceritakan tentang persoalan perempuan.
3. Hubungan antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah.
Contohnya pada surah Al-Mukminun dimulai dengan : “sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman” yang kemudian diakhiri dengan : Al-
Mukminun ayat 117 artinya “sesungguhnya orang –orang kasfir itu tiada
beruntung”.
4. Hubungan antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam satu surah.
Misalnya kata “Muttaqin” di dalam surah Al-Baqarah ayat 2 yang lalu di
jelaskan oleh ayat berikutnya mengenai ciri – ciri orang yang bertaqwa.
5. Hubungan antara kalimat lain dalam satu ayat.
Misalnya dalam surat Al-Fatihah ayat 1 yang berbunyi : “ segala puji bagi Allah”
lalu dijelaskan pada kalimat berikutnya “ Tuhan semesta alam”.
6. Hubungan antara fashilah dengan isi ayat.
Misalnya di dalam surah Al-Ahzab ayat 25 yang menyebutkan : “dan Allah
menghindarkan orang – orang mukmin dari peperangan” dilanjutkan dengan “dan
adalah Allah maha kuat lagi maha perkasa”.
7. Hubungan antara penutup surah dengan awal surah berikutnya.
Misalnya pada penutup surat Al-Waqiah ayat 96 : “Maka bertasbihlah dengan
(menyebut) nama rabbmu yang maha besar” yang lalu dilanjutkan oleh surah
berikutnya, yaitu surah Al-Hadiid Ayat 1 yang berbunyi : “semua yang ada
dilangit dan yang berada dibumi bertasbih kepada Allah ( menyatakan kebesaran
Allah). Dan Dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana3.

3
As-Suyuthi, Jalaluddin. Al-Itqan fi ‘Ulum Al Qur’an, Dar Al-Fikr, Beirut, hlm.109

3
E. Faedah Ilmu Munasabah

Sebagaimana asbab an-nuzul, munasabah sangat berperan dalam memahami al


Qur’an. Muhammad ‘Abdullah Darraz berkata: “Sekalipun permasalahan-permasalahan
yang diungkapkan oleh surat - surat itu banyak, semuanya merupakan satu kesatuan
pembicaraan yang awal dan akhirnya saling berkaitan. Maka bagi orang yang hendak
memahami sistematika surat semestinyalah ia memerhatikan keseluruhannya,
sebagaimana juga memerhatikan segala permasalahannya”.
Di samping itu, para ulama bersepakat bahwa Al-Quran ini, yang diturunkan dalam
tempo 20 tahun lebih dan mengandung bermacam- macam hukum karena sebab yang
berbeda-beda, sesungguhnya memiliki ayat-ayat yang mempunyai hubungan erat, hingga
tidak perlu lagi mencari asbab Nuzulnya, karena pertautan satu ayat dengan ayat lainnya
sudah bisa mewakilinya. Berdasarkan prinsip itu pulalah, Az-Zarkasyi mengatakan
bahwa jika ada asbab An-Nuzul, yang lebih utama adalah mengemukakan munasabah4.

F. Metode Penelitian Munasabah

Untuk meneliti keserasian susunan kalimat/ayat/surah dalam alquran diperlukan


ketelitian dan pemikiran yang mendalam. As-suyuthi menjelaskan beberapa Langkah
yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabah,yaitu:
1. memperhatikan tujuan pembahasan suatu surah yang menjadi objek pencarian .
2. memperhatikan uraian ayat ayat yang sesuai dengan tujuan yang dibahas dengan
surah.
3. Menentukan tingkatan uraian uraian tersebut ,apakah ada hubungannya atau tidak.
4. Dalam mengambil kesimpulannya,hendaknya memperhatikan ungkapan ungkapan
bahasanya dengan benar dan tidak berlebihan5.

G. Fungsi Ilmu Munasabah

Ada empat fungsi utama dari ilmu Al-Munasabah,yaitu:


1. Untuk menemukan arti yang tersirat dalam susunan dan urutan kalimat kalimat,ayat
ayat, dan surah surah dalam Al-Qur’an.
2. Untuk menjadikan bagian bagian dalam Al-Qur’an saling berhubungan sehingga
tampak menjadi satu rangkaian yang utuh dan integral.
3. Ada ayat baru dapat dipahami apabila melihat ayat tersebut.
4. Untuk menjawab kritikan orang luar terhadap sistematika Al-Qur’an6.

4
Abdullah Ad-Darraz, An-Naba’ Al-‘Azhim, Dar Al-‘Urubah, Mesir, 1974, hlm. 159.
5
Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Teras,2013),hlm.94
6
Abu Anwar, ‘Ulumul Qur’an (Bandung: Amzah, 2002),hlm.76

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas yaitu setelah penulis melakukan studi pustaka terhadap
munasabah, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari makalah ini yaitu :
Kata munasabah secara etimologi, menurut As-Suyuthi berarti al-musyakalah
(keserupaan) dan al-muqarabah (kedekatan) . AL-Biqai menjelaskan Munasabah
adalah suatu ilmu yang mencoba mengetahui alasan-alasan dibalik susunan atau
urutan bagian-bagian alQur’an, baik ayat dengan ayat, atau surat dengan surat”.
Munasabah ini memiliki beberapa macam, yakni ; Hubungan antara satu surah dengan
surah sebelumnya, Hubungan antara nama surah dengan isi atau tujuan surah,
Hubungan antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah, Hubungan antara
satu ayat dengan ayat yang lain dalam satu surah, Hubungan antara kalimat lain dalam
satu ayat, Hubungan antara fashilah dengan isi ayat, dan Hubungan antara penutup
surah dengan awal surah berikutnya.
Dengan mempelajari ilmu munasabah pula kita dapat mendapat faedah, salah
satunya yakni ketika mendapat kritikan tentang al-qur’an, kita bisa menjawabnya.

H. Saran
Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam makalah ini, untuk itu
penulis memohon kritik dan saran demi kesesuain dan kebenaran dalam menyusun
makalah ini.

5
Daftar Pustaka

Jalaluddin As-Suyuthi, Asrar Tartib al Qur’an,Dar Al-I’tisham, Kairo, hlm. 68-69.

Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki Al-Husni, Mutiara Ilmu-Ilmu al Qur’an, terj. Rosihon
Anwar, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 305.

As-Suyuthi, Jalaluddin. Al-Itqan fi ‘Ulum Al Qur’an, Dar Al-Fikr, Beirut,


t.t

Abdullah Ad-Darraz, An-Naba’ Al-‘Azhim, Dar Al-‘Urubah, Mesir, 1974, hlm. 159.

Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Teras,2013),hlm.94

Abu Anwar, ‘Ulumul Qur’an (Bandung: Amzah, 2002),hlm.76

Anda mungkin juga menyukai