Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STUDI QUR’AN

AMTSAL AL-QUR’AN
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Al-Qur’an
Dosen : Mr. Mufti Tubagus Maulana, M.Ag

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

1. M. Reza Nugraha Putra (2281030040)


2. Fitria Nova (2281030059)
3. Mekanika Anggian (2281030037)

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “AMTSAL AL-QUR’AN”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Dalam menulis makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik
yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian,
inilah usaha maksimal kami sebagai penulis. Semoga makah ini dapat menambah wawasan ilmu
pengetaahuan bagi para pembaca dan diharapkan kritik dan saran yang membangun bagi para pembaca
guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Cirebon, 2 Desember 2022

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................


DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB I .................................................................................................................................................
PENDAHULUAN ............................................................................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................
A. DEFINISI AMTSAL AL-QUR’AN .............................................................................................
B. MACAM-MACAM AMTSAL AL-QUR’AN ..............................................................................
1. Al-Amtsal al-Musharrahah ..................................................................................................
2. Al-Amtsal al-Kaminah ........................................................................................................
3. Al-Amtsal al-Mursalah........................................................................................................
C. CIRI-CIRI AMTSAL.....................................................................................................................
D. FAEDAH AMTSAL AL-QUR’AN ..............................................................................................
E. MANFAAT ADANYA AMTSAL DALAM AL-QUR’AN .........................................................
BAB III..............................................................................................................................................
PENUTUP .........................................................................................................................................
A. KESIMPULAN ...................................................................................................................
B. SARAN ...............................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA .........................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia sekaligus
sebagai peringatan. Melihat hal tersebut dapat dinyatakan Al-Qur’an dapat dipahami oleh setiap orang
melalui perumpamaan atau ungkapan peribahasa yang tidak mungkin dipahami oleh setiap orang
melainkan hanya kalangan tertentu saja dan melalui pemikiran yang mendalam.
Oleh karena itu, Allah SWT menggambarkan dalam surat AL-Ankabut 29:43 bahwa perumpamaan-
perumpamaan ini kami buatkan untuk manusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang
berilmu. Ayat ini mengilustrasikan bahwa sulit memahami amtsal yang ada dalam Al-Qur’an
Meskipun sulit untuk memahami amtsal yang ada dalam Al-Qur’an namun Rasulullsh SAW dalam
satu hadist menjelaskan bahwa umat islam dapat mengambil pelajaran dari amtsal. Untuk merealisasikan
hal itu maka dibutuhkan adanya ilmu pengetahuan yang dapat mengupas tentanag amtsal. Oleh karena itu
makalah ini berusaha untuk menjelaskan sekilas pengertian amtsal Al-Qur’an, macam-macam, ciri-ciri
dan juga tujuan.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat ditarik permasalahannya yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa devinisi dari Amtsal Al-Qur’an?
2. Apa saja macam macam Amtsal dalam Al-Qur’an?
3. Apa ciri-ciri amtsal Al-Qur’an?
4. Apa Faedah dari adanya Amtsal-Al-Qura’an?
5. Apa Manfaat yang terkandung dalam Amtsal Al-Qur’an?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Agar memahami tentang Devinisi Amtsal Al-Qur’an.
2. Untuk memahami beberapa Macam Amtsal-Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri Amtsal Al-Qur’an.
4. Bisa mengetahui Faedah yang ada didalam Amtsal Al-Qur’an.
5. Mengetahui Manfaat yang terkandung dalam Amtsal Al-Qur’an.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Amtsal Al-Qur’an


Secara etimologis, amtsâl berasal dari kata matsal. Dari kata ini, setelah dikonversi menjadi
berbagai bentuk menurut pola (wazn) tertentu, muncul beberapa kata dengan makna yang variatif dan
relatif berbeda satu sama lainnya. Di antaranya dapat disebutkan di sini: (mâtsala; menyerupai),
(matstsala; menyerupakan, mencontohkan, menggambarkan) (tamatstsala; tergambar, terbayang, menjadi
contoh), (mutslun; tampil, muncul), (mitslun; sama, serupa, contoh, tauladan, tipe), dan (mitsâl; model,
tipe).
Kata amtsál sendiri merupakan bentuk plural (jamak) dari mitsl dan matsal. Dari sisi makna literal
ini, mitsl dan matsal semakna dengan syibh . Dengan demikian, tamtsîl sama dengan tasybih, meski
secara terminologi dan penggunaannya pada beberapa segi terdapat perbedaan antara keduanya. Namun
antara yang satu dengan lainnya juga sulit untuk dipisahkan, mengingat amtsål mem- butuhkan pola
tasybih. Yang jelas, baik amtsal maupun tasybîh, kedua nya merupakan gaya menjelaskan dengan
memakai pola perumpamaan.1
Ahli ilmu sastra mendefinisikan al-amtsal sebagai ucapan yang banyak disebutkan dan biasanya
dikatakan orang dengan maksud untuk menyamakan keadaan suatu hal yang diceritakan dengan keadaan
yang akan dituju atau menyerupai perumpamaan tersebut dengan sumbernya. Ulama ahli ilmu bayan
mendefinisikan amtsal sebagai ungkapan majas atau kiasan yang majemuk, yaitu kaitan yang disamakan
dengan asalnya itu karena adanya persamaan. Ulama yang lain mendefinisikan amtsal dengan
mengungkapkan suatu makna abstrak yang dapat dipersonifikasikan dengan bentuk yang elok dan indah.2
Menurut Ibn al-Qayyim bahwasanya Amstal itu:

‫ار ا َ َح ِد ِه َما ِباالخ َِر‬


ُ ‫وس مِ نَ االخ َِر َواع ِت َب‬
ِ ‫س‬ُ ‫وس اَو ا َ َحدِال َمح‬
ِ ‫س‬ُ ‫َقريبُ ال َمعقُو ِل مِ نَ ال َمح‬
ِ ‫فى حُكمِ ِه َوت‬
ِ ‫تَش ِبي ِه شَيء ِبشَيء‬

“Menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukumnya; mendapatkan sesuatu yang abstrak
dengan sesuatu yang konkret, atau salah satu dari keduanya dengan yang lainnya.”

Sedangkan menurut Manna’ al-Qaththan bahwasanya amsal ialah menonjolkan sesuatu makna (yang
abstrak) dalam bentuk yang inderawi agar menjadi indah dan menarik.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ulama, dapat diketahui bahwa amtsal Al-Qur’an
adalah mengumpamakan keadaan suatu hal dalam suatu perkataan pada sumber yang diserupakan, yaitu
Al-Qur’an, yang dapat berupa kiasan atau majas yang elok.3
__________________________________________________
1.Drs. H. Ahmad izzan, M.Ag. ulumul Qur’an edisi revisi

6
2.Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag. ULUMUL QUR’AN : pendekatan dan wawasan baru 2018 Madani Media. Malang

3.https://harakah.id/memahami-konsep-amtsal-al-quran-dalam-kajian-ulumul-quran/

B. Macam-macam Amtsal Al-Qur’an


1. Al-Amtsal al-Musharrahah
Ialah Amtsal yang didalammya dijelaskan dengan lafaz Masal atau sesuatu yang menunjukkan
tasybih. Amsal seperti ini banyak ditemukan dalam Al-Qur’an. Sebagai contoh dalam surat (Al-Baqarah :
17-20)
َ‫ىُُ فَ ُهم ال‬ ُ ‫صم بُكم عُم‬ ُ } 17{ َ‫ص ُرون‬ ُ ‫ورهِم َوت ََر َك ُهم فِي‬
ِ ‫ظلُ َمات الَّ يُب‬ ِ ُ‫ّللاُ ِبن‬ َ ‫ضا َءت َما َحو َلهُ ذَه‬
َّ ‫َب‬ َ َ ‫َارا فَ َل َّمآ أ‬
ً ‫َمثَلُ ُهم َك َمثَ ِل الَّذِي استَوقَدَ ن‬
ُُ‫ط‬ُ ‫ّللاُ ُمحِ ي‬
َّ ‫ت َو‬ ِ ‫ق َحذَ َر ال َمو‬ ِ ‫ص َوا ِع‬ َ َ ‫ظلُ َماتُ ُُ َو َرعدُُُ َو َبرقُُُ َيج َعلُونَ أ‬
َّ ‫صا ِب َع ُهم فِي َءاذَا ِن ِهم ِمنَ ال‬ ُ ‫س َماءِ فِي ِه‬
َّ ‫ص ِيب مِ نَ ال‬َ ‫ }أَو َك‬18{ َ‫َير ِجعُون‬
َّ ‫ارهِم إِ َّن‬
َ‫ّللا‬ ِ ‫ص‬ َ
َ ‫سم ِع ِهم َوأب‬ َ
َ ‫ّللاُ لذَه‬
َ ‫َب ِب‬ َ َ
َّ ‫علي ِهم قَا ُموا َولو شَآ َء‬ َ َ َ َ َّ
َ ‫ارهُم ُكل َمآ أ‬
َ ‫ضا َء ل ُهم َّمشَوا فِي ِه َوإِذَا أظل َم‬ َ ‫ص‬ َ
َ ‫ف أب‬ َ
ُ ‫ } َيكَادُ ال َبر ُق َيخط‬19{ َ‫ِبالكَاف ِِرين‬
}20{ ُُ‫ِير‬ ُ ‫علَى ُك ِل شَيء قَد‬ َ
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi
sekelilingnya, Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka ini bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan
yang benar). Atau seperti orang-orang yang ditimpa hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh
dan kilat. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”
2. Al-Amtsal al-Kaminah
Yaitu Amtsal yang didalamnya tidak disebutkan dengan lafaz tamsil (pemisalan) tetapi ia
menunjukkan dengan makna yang indah, menarik, dalam kepadatan redaksinya dan mempunyai pengaruh
tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya, untuk masal ini mereka mengajukan sejumlah
contoh, diantaranya surat Al-Baqarah: 68:

}68{ َ‫ع َوا ٌن بَيْنَ ذَلِّكَ فَا ْفعَلُوا َماتُؤْ َم ُرون‬


َ ‫ضُُ َوالَ بِّ ْك ٌر‬ َ ‫قَالُوا ادْعُ لَنَا َربَّكَ يُبَيِّن لَّنَا َماه‬
ِّ َ‫ِّي قَا َل إِّنَّهُ يَقُو ُل إِّنَّ َها بَقَ َرة ٌ الَّ ف‬
ُ ‫ار‬

“Sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan dari itu.

3. Al-Amtsal al-Mursalah
yaitu Kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafaz tasybih secara jelas. tetapi kalimat-kalimat itu
berlaku sebagai masal. Sebagai contoh dalam surat Al-Mudassir: 38:

َ ‫ُكل نَفس ِب َما َك‬


}38{‫س َبت َرهِينَة‬

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa ynang telah diperbuatnya.”


Para ulama berbeda pendapat terhadap ayat-ayat Amsal Mursalah ini, apa atu bagai mana hukum
mempergunakan sebagai masal. Adapun menurut As-Suyuthi dan Zarkasyi, amtsalAl-Quran terbagi
dalam dua bagian saja, yaitu musharrahah dan kaminah.

7
__________________________________________________
Dr.Abad Badruzaman, Lc., M. Ag. ULUMUL QUR’AN: Pendekatan Dan Wawasan Baru.2018 Madani Media. Malang

C. CIRI-CIRI AMTSAL AL-QUR’AN


1. amtsal mengandung penjelas atas makna yang samar atau abstrak sehingga menjadi jelas.
2. amtsal memiliki kesejajaran antara situasi kondisi yang dimaksud.
3. ada keseimbangan antara perumpamaan dan keadaan yang dianalogikan.

D. Faedah Amtsal Al-Qur’an


Amtsal Al-Qur'an merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan-pesan ilahiyah yang
terdapat dalam Al-Qur'an. Pada dasarnya amtsal Al-Qur'an bertujuan untuk mengeluarkan sesuatu yang
masih samar kepada sesuatu yang jelas. Sehingga manusia dapat menangkap apa yang dimaksut dariayat-
ayat tersebut.
Berikut adalah faedah amtsal alquran :
1. Bentuk amtsal (perumpamaan perumpamaan) dalam alquran dapat ditangkap dan dimengerti oleh
manusia sehingga dapat mengerti ajaran-ajaran nya.1
2. Amtsal dapat mengungkapkan pernyataan dan suatu hal yang abstrak menjadi kongkret

Menyingkap makna yang sebenarnya dan menampilkan hal yang gaib dalam sesuatu yang tampak. Seperti
dalam surat al-Baqarah ayat 275:

‫طا ُن مِّ نَ ْال َم ِّس…األية‬


َ ‫ش ْي‬ ِّ َ‫الَّذِّينَ َيأ ْ ُكلُون‬
ُ ‫الر َبا َال َيقُو ُمونَ إِّ َّال َك َما َيقُو ُم الَّذِّي َيتَ َخ َّب‬
َّ ‫طهُ ال‬

Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila…”

Ayat di atas adalah menceritakan keadaan pemakan riba ketika bangkit dari kubur kelak pada hari
kiamat.Keadaan mereka pada saat itu yang masih gaib diserupakan dengan keadaan orang gila yang
kemasukan setan.

3. Menghimpun arti-arti yang indah dalam ungkapan yang singkat, sebagaimana yang terdapat
dalam amtsal kaaminah dan amtsal mursalah.

4. Mendorong orang untuk beramal dan menimbulkan minat dalam ibadah dengan melaksanakan hal-hal
yang dijadikan perumpamaan yang menarik dalam al-Qur’an. Seperti dalam surat al-Baqarah ayat 261:

‫علِّي ٌم‬ َّ ‫ِّف ِّل َم ْن َيشَا ُء َو‬


َ ‫َّللاُ َوا ِّس ٌع‬ ُ ‫ضاع‬ َّ ‫س ْنبُلَ ٍة مِّ ائَةُ َح َّب ٍة َو‬
َ ُ‫َّللاُ ي‬ ُ ‫سنَا ِّب َل فِّي ُك ِّل‬ َ ْ‫َّللا َك َمثَ ِّل َح َّب ٍة أ َ ْن َبتَت‬
َ ‫س ْب َع‬ َ ‫َمثَ ُل الَّذِّينَ يُ ْن ِّفقُونَ أ َ ْم َوالَ ُه ْم فِّي‬
ِّ َّ ‫س ِّبي ِّل‬
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir:

8
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.Dan Allah Maha Luas
(kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”2

Dengan adanya iming-iming lipat gandanya pahala bagi orang menafkahkan hartanya di jalan Allah
dengan menyerupakannya kepada keuntungan besar yang diraih seseorang dalam menanam biji-bijian
maka manusia akan terdorong untuk beramal.

5. Digunakan untuk mencela. Ini terjadi apabila sesuatu yang menjadi perumpamaan adalah hal yang
dianggap buruk oleh manusia. Seperti dalam surat al-A’raf ayat 176:

‫ث ذَ ِّلكَ َمثَ ُل ْالقَ ْو ِّم الَّذِّينَ َكذَّبُوا‬


ْ ‫ث أ َ ْو تَ ْت ُر ْكهُ َي ْل َه‬
ْ ‫علَ ْي ِّه َي ْل َه‬ ِّ ‫ض َواتَّ َب َع ه ََواهُ فَ َمثَلُهُ َك َمثَ ِّل ْالك َْل‬
َ ْ‫ب إِّ ْن تَحْ مِّ ل‬ ِّ ‫َولَ ْو ِّش ْئنَا لَ َرفَ ْعنَاهُ ِّب َها َولَ ِّك َّنهُ أ َ ْخلَدَ إِّلَى ْاأل َ ْر‬
‫ِّبآ َيا ِّتنَا…األية‬

Artinya: “Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat
itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka
perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami…”

Dalam mencela orang-orang yang berilmu namun mereka tetap cenderung kepada dunia dan mengikuti
hawa nafsunya, Allah menyerupakan mereka dengan anjing yang selalu menjulurkan lidahnya.3

E. Manfaat Amtsal Al-Qur’an


Manfaat adanya amtsal dalam Al-Qur'an :
1. Memberikan gambaran yang jelas, konkret, dan logis tentang hal-hal abstrak yang banyak terdapat
dalam ajaran Islam, seperti tentang pahala, azab, surga, neraka, hidayah, hati dll sehingga mudah
dipahami.
2. Memotivasi untuk melaksanakan perintah dan anjuran Allah dan untuk menjauhi serta menghentikan
larangan dan peringatan nya. Hal ini karena amtsal tidak saja menggambarkan keuntungan atau kerugian
3. Menambah keyakinan kita akan keagungan dan keluasan ilmu Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an
dengan bahasa Arab yang penuh dengan mukjizat sebagai petunjuk bagi manusia.
4. Mendorong kita untuk lebih banyak membaca Al-Qur'an, memikirkan dan merenungkan (tadabbur)
ayat-ayat-Nya sebagai salah satu sarana mendapatkan pahala.4

____________________________________________________________
1.Dr. Abad Badruzaman, Lc., M. Ag. ULUMUL QUR’AN.2018, Madani Media. Malang

2.Muhammad bin Alawi Al-Maliki AL-Husni, Mutiara Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, terj. Rosihon Anwar, (Bandung: Pustaka Setia, 1999)

9
3.Syaifuddi Bukhori, Didin. ’’ Pedoman Memahami Kandungan Al-Quran”. (Granada Sarana Pustaka, 2005)

4.Hulollirohman,dkk. 2013 Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir

KESIMPULAN

Dari yang sudah dijelaskan diatas, dapat kita simpulkan beberapa poin. Yang pertama, amtsal merupakan
suatu gaya bahasa redaksi Alquran di dalam menjelaskan hal-hal tertentu dengan menggunakan
perumpamaan atau pemisalan yang abstrak dalam bentuk yang indah dan singkat yang mengena dalam
jiwa.
Faedah mempelajari amtsal al-Qur’an yang terpenting adalah mendorong manusia untuk melakukan
amal ibadah dan mencegahnya melakukan hal-hal yang dibenci oleh agama serta menggambarkan hal-hal
abstrak dengan hal-hal yang nyata agar pemahamannya semakin mantap dalam hati manusia..Tujuannya
agar manusia mengambil pelajaran dari al-Qur’an dengan mengambil hal-hal yang baik dan menjauhi hal-
hal yang buruk demi mendapatkan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Husni, M. b.-M. (1999). Mutiara Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Bandung: Pustaka setia.

Dr. Abad Badruzaman, L. M. (2018). ULUMUL QUR'AN : pendekatan dan wawasan baru . malang :
Madani media.

Drs. H. Ahmad izzan, M. (t.thn.). Ulumul Qur'an edisi revisi. bandung: Humaniora utama Press .

Https://harakah.id/memahami-konsep-amtsal-al-quran-dalam-kajian-ulumul-quran/. (t.thn.).

Hulilurrohman, d. (2013). Ilmu AL-QUR'AN Dan Tafsir. Afrino Raya.

Syaiffudin Bukhori, D. (2005). Pedoman Memahami Ilmu Al-Qur'an. Granada Saran Pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai