Anda di halaman 1dari 13

MAHKAM DAN MUTASYABIHAT

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


ULUMUL QUR'AN

Dosen pengampu : Dr. Muallim mukhtar M.pd

Disusun :

1. Nita Nurhaliza ( 222301260 )

2. Sutihat ( 222301357 )

Semester : III ( tiga )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL QALAM

TANGERANG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang "
Muhkam dan Mutasyabihat" Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ulumul Qur'an

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen


pengampu mata kuliah ini dan Rekan - rekan satu kelompok yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun
penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita. Aamiin

Tangerang, 19 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................2

DAFTAR ISI ..........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
4 ..................................................................................................................................

1.1 Latar belakang ...................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah...............................................................................................4

1.3 Tujuan masalah .................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................6

2.1 Pengertian muhkam dan mutasyabihat ..............................................................6

2.2 Macam - macam mutasyabihat .........................................................................7

2.3 contoh ayat muhkam dan mutasyabihat .............................................................7

2.4 sebab - sebab adanya ayat mutasyabihat ............................................................9

2.5 Sikap para ulama terhadap ayat - ayat Muhkam dan Mutasyabihat ...............10

2.6 Hikmah Muhkam dan mutasyabihat ................................................................10

BAB III PENUTUP .............................................................................................12

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12

3.2 saran ................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Al-Qur’an, selain merupakan wahyu, juga merupakan bagian kehidupan umat


yang dapat membukakan mata hati dalam diri setiap insan. Firman Ilahi tersebut
sudah dipandang sebagai kehidupan itu sendiri dan tidak semata-mata kitab biasa.
Layaknya sebuah kehidupan, untuk dapat memahaminya biasanya diperlukan alat
bantu yang kadang kala tidak sedikit. Pada masa-masa permulaan turunnya, Al-
Qur’an lebih banyak dihafal dan dipahami oleh para sahabat nabi SAW. Sehingga
kemudian tidak ada alternatif lain bagi para sahabat kecuali berupaya menulisnya.
Apabila tidak dituliskan, maka mutiara yang bernilai demikian luhur dikhawatirkan
akan bercampur dengan hal-hal lain yang tidak diperlukan. Sehingga, firman Ilahi
yang mengiringi kehidupan umat Islam (dan juga seluruh umat manusia) telah
tersedia dalam bentuk tertulis, bahkan berbentuk sebuah kitab.

Oleh sebab itu, tidak dapat dihindari jika kemudian berkembang ilmu
pengetahuan tentang Al-Qur’an yang tidak lain tujuannya untuk mempermudah
dalam memahaminya. Salah satu ilmu pengetahuan tentang Alquran adalah ilmu
muhkam dan mutasyabih, biasa diartikan sebagai ilmu yang menerangkan tentang
ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Muhkam dan Mutasyabihat ?


2. Apa saja macam - macam mutasyabihat ?
3. Apa saja contoh Muhkam dan Mutasyabihat ?
4. Apa penyebab terjadinya Mutasyabihat ?
5. Bagaimana Sikap para ulama terhadap Ayat - ayat muhkam dan mutasyabihat ?
6. Apa hikmah muhkam dan mutasyabihat

4
1.3 Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui pengertian muhkam dan Mutasyabihat


2. Untuk mengetahui macam - macam Mutasyabihat
3. Untuk mengetahui contoh muhkam dan mutasyabihat
4. Untuk mengetahui penyebab terjadinya mutasyabihat
5. Untuk mengetahui sikap ulama pada ayat muhkam dan mutasyabihat
6. Untuk mengetahui hikmah muhkam dan mutasyabihat

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muhkam dan Mutasyabihat

Muhkam secara lugawi berasal dari kata hakama, berarti memutuskan antara
dua hal atau lebih perkara, maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim
dan memisahkan dua pihak yang sedang bertikai. Sedangkan muhkam adalah
sesuatu yang kokoh, jelas, fasih dan membedakan antara yang hak dan batil. Ihkam
al-Kalam berarti mengokohkan perkataan dengan memisahkan berita yang benar
dari yang salah, dan urusan yang lurus dari yang sesat. Jadi, kalam muhkam adalah
perkataan yang seperti itu sifatnya.

“al-Qur’an itu seluruhnya muhkam,” maksudnya al-Qur’an itu ayat-ayatnya


itqam (kokoh, indah), yakni ayat-ayatnya serupa dan sebagiannya membenarkan
sebagian yang lain, dan membedakan antara yang hak dan yang batil dan antara
yang benar dengan yang dusta.

Mutasyabih secara bahasa berarti tasyabuh (bila salah satu dari dua hal serupa
dengan yang lain), dan syubhah (keadaan dimana salah satu dari dua hal itu tidak
dapat dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan diantara keduanya secara
konkrit maupun abstrak. Dikatakan pula mutasyabih adalah mutamasil (sama)
dalam perkataan dan keindahan. Jadi, tasyabuh al-kalam adalah kesamaan dan
kesesuaian perkataan, karena sebagiannya membetulkan sebagian yang lain.

Dengan pengertian inilah Allah mensifati “al-Qur’an itu seluruhnya


mutasyabih,” maksudnya al-Qur’an itu sebagian kandungannya serupa dengan
sebagian yang lain dalam kesempurnaan dan keindahannya, dan sebagiannya
membenarkan sebagian yang lain serta sesuai pula maknanya.

Mengenai pengertian muhkam dan mutasyabih terdapat banyak perbedaan


pendapat. Yang terpenting di antaranya sebagai berikut:

6
• Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedangkan
mutasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri Muhkam adalah
ayat yang hanya mengandung satu wajah, sedangkan mutasyabih mengandung
banyak wajah.

• Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara lansung tanpa
memerlukan keterangan lain, sedangkan mutasyabih memerlukan penjelasan
dengan merujuk kepada ayat-ayat lain

2.2 Macam - macam Mutasyabihat

1. Ayat-ayat mutasyabihat yang tidak dapat diketahui oleh seluruh umat manusia,
kecuali Allah SWT. contohnya, seperti Dzat Allah SWT, hakikat sifat-sifat-Nya,
waktu datangnya hari Qiamat, dan sebagainya.

2. Ayat-ayat yang mutasyabihat yang dapat diketahui oleh semua orang dengan
jalan pembahasan dan pengkajian yang mendalam. Contoh, seperti merinci
yang mujmal, menentukan yang musytarak, mengkayyidkan yang mutlak,
menertibkan yang kurang tertib, dan sebagainya.
3. Ayat mutasyabihat yang hanya dapat diketahui oleh para pakar ilmu bukan oleh
semua orang. Termasuk urusan yang hanya diketahui oleh Allah.[8]

2.3 Contoh Muhkam dan mutasyabihat

A. Contoh muhkam

Berikut ayat-ayat muhkam sebagai berikut :

1. Surat hud ayat 1

ٍ ِ‫ت ِم ْن لَد ُْن َح ِك ٍيم َخب‬


‫ير‬ ْ َ‫صل‬ ْ ‫الر ۚ ِكتَابٌ أُحْ ِك َم‬
ِ ُ‫ت آيَاتُهُ ث ُ َّم ف‬
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi
serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Dzat yang
maha bijaksana lagi maha tahu "

7
2. Surat yunus ayat 1

‫ب ْال َح ِك ِيم‬
ِ ‫الر ۚ ِت ْلكَ آيَاتُ ْال ِكتَا‬

“.Alif laam raa. Inilah ayat ayat Al Quran yang mengandung hikmah“

3. Surat Taha ayat 82

‫صا ِل ًحا ث ُ َّم ا ْهتَ ٰدى‬ َ ‫َاب َو ٰا َمنَ َو‬


َ ‫ع ِم َل‬ ٌ َّ‫َواِنِي لَغَف‬
َ ‫ار ِل َم ْن ت‬

Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan'"
".berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk

4. Surat Asy - syura ayat 11

ِ َ‫ش ْي ٌء َۚوه َُو الس َِّم ْي ُع ْالب‬


‫صي ُْر‬ َ ‫ْس ك َِمثْ ِل ٖه‬
َ ‫لَي‬

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha"
".Mendengar, Maha Melihat

B. Contoh Mutasyabihat

1. Surat At Thaha Ayat 110

‫طونَ ِب ِه ِع ْل ًما‬
ُ ‫َي ْعلَ ُم َما َبيْنَ أَ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم َو ََل ي ُِحي‬
“Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di
belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.”

2. Surat Al An’am Ayat 103

‫يف ْال َخ ِبي‬


ُ ‫ار ۖ َوه َُو اللَّ ِط‬
َ ‫ص‬َ ‫ار َوه َُو يُد ِْركُ ْاْل َ ْب‬
ُ ‫ص‬َ ‫لََ ا تُد ِْر ُكهُ ْاْل َ ْب‬
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata sedang Dia dapat melihat
segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.”

8
2.4 Sebab - sebab adanya ayat Muhkam dan Mutasyabihat

Secara rinci, adanya ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Quran adalah disebabkan


tiga hal; yaitu karena kesamaran pada lafal, pada makna, dan pada lafal dan
maknanya.

1. Kesamaran pada Lafal

Sebagian adanya ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Quran itu disebabkan


karena kesamaran pada lafal, baik lafal yang masih mufrad ataupun yang sudah
murakab.Kesamaran pada lafal mufrad, maksudnya adalah ada lafal-lafal
mufrad yang artinya tidak jelas,baik disebabkan lafalnya yang gharib (asing),
atau musytarak (bermakna ganda).
Contoh lafal mufrad seperti kata ‫ أ َ ًّبا‬dalam ayat 31 surah Abasa : ً‫َوفا َ ِكهَةً َوأَبًّا‬
(dan buah-buahan serta rerumputan). Kata abban tersebut jarang terdapat
dalam Al-Quran, sehingga asing. Kalau tidak ada penjelasan dari ayat
berikutnya sulit dimengerti.
Adapun kesamaran lafal mufrad bermakna ganda, seperti lafal ‫ْن‬
ًِ ‫ اليَمِ ي‬dalam
ًِ ‫علَ ْي ِه ًْم ض َْرباً بِاليَمِ ي‬
ayat 93 surah al-Shaad : ‫ْن‬ ًَ ‫( َف َرا‬lalu dihadapinya berhala-berhala
َ ‫غ‬
itu sambil memukulnya dengan tangan kananya/dengan kuatnya/sesuai dengan
sumpahnya) .Kesamaran pada lafal murakab disebabkan karena lafal-lafal
murakab itu terlalu ringkas atau terlalu luas, atau karena susunan kalimatnya
kurang tertib. Contoh lafal murakab yang ringkas Q.S. an-Nisa/3:4.3

2. Kesamaran pada Makna Ayat


Terkadang terjadinya ayat mutasyabihat itu disebabkan karena adanya
kesamaran pada makna ayat. Contohnya seperti makna dari sifat-sifat Allah
swt, makna ihwal hari kiamat, kenikmatan surga, siksa kubur dan siksa neraka.
Akal pikiran manusia tidak akan bisa menjangkau semua hal tersebut, sehingga
maknanya sulit ditangkap. Hal ini seperti hadis Nabi saw :

ِ ‫ط ٌر فِى قَ ْل‬
‫ب اْلبَشَر‬ َ ‫ت َوَلَ َخ‬ ْ َ‫عي ٌْن َرأ‬
َ ‫ت َوَلَ اُذُ ٌن‬
ْ َ‫س ِمع‬ َ َ‫َما َل‬

9
Kesamaran dalam hal-hal tersebut, tidak karena lafalnya yang asing,
bermakna ganda , atau karena tertibnya melainkan karena makna dari lafal-
lafalnya tidak terjangkau oleh akal pikiran manusia.

3. Kesamaran pada Lafal dan Makna Ayat

Terkadang adanya ayat mutasyabihat terjadi disebabkan kesamaran


dalam lafal dan makna ayat-ayat itu. Contoh Q.S. al-Baqarah/2:189.

Orang yang tidak mengerti adat istiadat bangsa Arab pada masa jahiliah,
tidak akan paham pada maksud ayat tersebut. Sebab kesamaran dalam ayat
tersebut terjadi pada lafalnya, karena terlalu ringkas, juga terjadi pula pada
maknanya, karena termasuk adat kebiadaan khusus orang Arab, yang tidak
mudah diketahui oleh bangsa-bangsa lain.

2.5 Sikap para ulama terhadap ayat - ayat Muhkam dan Mutasyabihat

• Madzhab Salaf, yaitu para ulama yang mempercayai dan mengimani ayat-
ayat mutasyabih dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah (tafwidh
ilallah). Mereka menyucikan Allah dari pengertian lahir yang mustahil bagi
Allah dan mengimaninya sebagaimana yang diterangkan Al-Qur’an.

• Madzhab Khalaf, yaitu para ulama yang berpendapat perlunya menakwilkan


ayat-ayat mutasyabih yang menyangkut sifat Allah sehingga melahirkan arti
yang sesuai dengan keluhuran Allah. Mereka umumnya berasal dari
kalangan ulama muta’akhirin.

2.6 Hikmah Muhkam dan Mutasyabihat

1. Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang kemampuan Bahasa


Arabnya lemah. Dengan adanya ayat-ayat muhkam yang sudah jelas arti
maksudnya, sangat besar arti dan faedahnya bagi mereka.
2. Memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga
memudahkan bagi mereka dalam menghayati makna maksudnya agar
mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran-ajarannya.
10
3. Mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi
kandungan Al-Quran, karena lafal ayat-ayatnya telah mudah diketahui,
gampang dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan.
4. Menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari isi
ajarannya, karena lafal ayat-ayat dengan sendirinya sudah dapat
menjelaskan arti maksudnya, tidak harus menuggu penafsiran atau
penjelasan dari lafal ayat atau surah yang lain.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi
dan tidak menimbulkan pertanyaan jika disebutkan. Sedang mutasyabih adalah
ayat-ayat yang maknanya belum jelas.

Ulama’ berbeda pendapat dalam hal memahami ayat-


ayat mutasyabih, yaitu antara bisa tidaknya manusia memahami atau memaknai
ayat-ayat mutasyabihat. Terdapat hikmah adanya ayat-
ayat muhkamat dan mutasyabihat yang secara garis besar masuk pada tataran
pemahaman dan penggunaan logika akal.

3.2 Saran

Dalam memahami ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat tentunya akan


menemui perbedaan antara ulama’ satu dengan yang lainnya. Maka dari itu kita
sebagai mahasiswa tidak sepantasnya saling salah menyalahkan pendapat satu
dengan yang lainnya. Karena asetiap pendapat yang dikeluarkan oleh para ulama’
tentunya semuanya memiliki dasar. Kita harus lebih bijak dalam mengatasi
perbedaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.referensimakalah.com/2012/02/sebab-sebab-adanya-ayat-
mutasyabihat_6627.html?m=1

https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-ayat-muhkam-beserta-contohnya-
dalam-alquran-1wlR3MWtn7a

https://kumparan.com/berita-update/contoh-ayat-mutasyabihat-yang-ada-dalam-
al-quran-1yMf0MyOdU2

https://an-nur.ac.id/muhkam-dan-mutasyabih-pengertian-macam-macam-sikap-
para-ulama-hikmahnya-dan-takwil-yang-tercela

12
xiii

Anda mungkin juga menyukai