Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU MUHKAM DAN MUTASYABIHAT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an

Dosen Pengammpu : Zulaikhah Fitri Nur Ngaisah, M.Ag.

Oleh :

1. Reza Latifa Lu’lu’a (4320091)


2. Fatkhul Minan (4320094)
3. Serlinda Ane Yulaicha (4320096)

KELAS C
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
PRA KATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salamsemoga senantiasa tercurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad saw. yang dinanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti. Makalah
dengan judul “ Ilmu Muhkam dan Mutasyabihat ” ini disusun guna memenuhi tugas
pada mata kuliah Ulumul Qur’an.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zulaikhah Fitri Nur
Ngaisah, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Ulumul Qur’an yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga menggucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang selalu membantu mengumpulkan data-data
dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengennai
“Ilmu Muhkam dan Mutasyabihat”.

Penulis menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kritiik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermannfaat bagi kita semua.

Pekalongan, 17 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
PRA KATA..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Muhkam dan Mutasyabihat.....................................................3
2.2 Macam-macam Mutasyabihat...................................................................5
2.3 Pendapat Ulama Mengenai Muhkam dan Mutasyabihat...........................5
2.4 Hikmah Dibalik Muhkam dan Mutasyabihat............................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
3.1 Simpulan....................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Qur’an merupakan sebuah pedoman untuk umat manusia yang
memuat dasar-dasar dalam segala urusan dunia, dan menjadi dasar pokok
umat Islam, yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an dipandang sangat mulia dan
menjadi mukjizat bagi umat yang mengingkari ajarannnya. Ayat-ayat Al-
Qur’an apabila dilihat dari isi kandungannya dapat dikelompokkan menjadi
dua hal, yakni pertama ayat yang bermakna yang jelas atau pasti. Kedua, ayat
yang bermakna tidak jelas. Ada juga lafaz-lafaz pada Al-Qur’an yang
maknanya sama sekali tidak mungkin diketahui oleh manusia. Kajian tersebut
dikenal dengan istilan muhkam wa mutasyabin. Telah disebutkan pada Al-
Qur’an bahwa ayat-ayat ada yang Muhkam, serta ada yang Mutasyabih.
(Kadar Yusuf, 2009:78-79)

Muhkam dan Mutasyabih ini sudah menjadi salah satu inti pembahasan
pada kajian-kajian Al-Qur’an dan tafsir semenjak Al-Qur’an diturunkan
sampai sekarang. Dalam Al-Qur’an terkandung semua yang diperlukan
manusia, baik dalam urusan agama maupun dunia. Namun, tidak semua ayat
langsung bisa dipahami oleh manusia, sebab tidak semua ayat Al-Qur’an
tersebut Muhkam (memiliki makna tunggal), tetapi ada juga yang Mutasyabih
(ayatnya perlu ditakwilkan agar dapat diketahui tujuan penurunannya). Agar
dapat memahami ayat Al-Qur’an lebih dalam kita harus bisa membedakan
mana ayat Muhkamah dan mana ayat yang Mutasyabihat. Oleh sebab itu,
penulis tertarik untuk membahas lebih dalam melalui makalah yang berjudul
“Ilmu Muhkam dan Mutasyabihat” ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Muhkam dan Mutasyabihat?
2. Apa macam macam Mutasyabihat?
3. Bagaimana pendapat ulama mengenai ayat Muhkam dan Mutasyabihat?

1
4. Apa saja hikmah dibalik Muhkam dan Mutasyabihat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Muhkam dan Mutasyabihat.
2. Untuk mengetahui macam-macam Mutasyabihat
3. Untuk mengetahui pendapat ulama mengenai ayat Muhkam dan
Mutasyabihat.
4. Mengetahui hikmah dari Muhkam dan Mutasyabihat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Muhkam dan Mutasyabihat


Muhkam secara bahasa berasal dari hakamtu ad-dabbata wa ahkamtu.
Sementara al-Hukm berarti memutuskan atara dua hal atau perkara.
Karenanya, hakim diartikan dengan orang yang memutuskan perkara atau
memisahkan dua pihak yang sedang bersengketa, antara yang benar dan yang
salah. Kata itu juga sepadan dengan hikmah yang berarti kejelasan,
ketetapan, tidak goyah, sehingga dapat menjadi pegangan, pendirian,
kongkrit, kokoh. Ihkam al-kalam artinya menguatkan perkataan dengn
memisahkan berita yang benar dari yang salah, yang lurus dari yang sesat. 1

Sedangkan mutasyabih berasal dari kata tasyabuh, secara bahasa berarti


keserupaan dan kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Tasyabaha dan
isytabaha berarti dua hal yang masing-masing menyerupai lainnya.2 Syubhah
berarti “samar-samar” yakni satu dari dua hal tersebut tidak bisa dibedakan
dari yang lain karena adanya kemiripan di antara keduanya secara nyata dan
abstrak.3

Adapun pengertian secara terminologi, Mukham dan Mutasyabih


menurut pendapat para ulama yakni sebagai berikut :

1. Menurut Kelompok ahlussunnah, ayat-ayat muhkam merupakan ayat


yang baik melalui takwil (metafora) ataupun tidak, serta dapat
diketahui secara gamblang. Sedangkan ayat-ayat mutasyabih
merupakan ayat yang maksudnya hanya ketahui oleh Allah SWT.,
seperti saat kedatangan hari kiamat, keluarnya Dajjal, dan huruf-
huruf muqatha’ah.

1
Iskandar. 2020. Ayat Muhkam dan Mutasyabihat dalam Perspektif Sosiologis. Al-Mabhats:
Jurnal Penelitian Sosial Agama, Vol. 5, No. 2.
2
Drajat, Amroeni. 2017. ULUMUL QUR’AN Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta : Kencana.
3
Dewi, Diah R., Ghamal S.H. 2020. Hikmah dan Nilai-Nilai Pendidikan Adanya Ayat-Ayat
Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan,
Vol. 2, No. 1.

3
2. Ayat-ayat muhkam merupakan ayat yang maknanya jelas, sedangkan
ayat-ayat mutasyabih sebaliknya
3. Menurut Ibn ‘Abbas, ayat-ayat muhkam sebagai ayat yang tidak
menimbulkan kemungkinan sisi arti lain., sedangkan ayat-ayat
mutasyabih merupakan ayat-ayat yang memiliki kemungkinan sisi
arti banyak.
4. Menurut Al-Mawardi, ayat-ayat muhkam merupakan ayat yang
maknanya dapat dipahami akal, seperti bilangan rakaat shalat,
kekhususan bulan Ramadhan untuk pelaksanaan puasa wajib,
sedangkan ayat-ayat mutasyabih sebaliknya.
5. Ayat-ayat muhkam merupakan ayat yang bisa berdiri sendiri
(maknanya) sedangkan ayat-ayat mutasyabih bergantung pada ayat
lain.
6. Ayat-ayat muhkam merupakan ayat yang tidak memerlukan
pentakwilan sehingga maksudya dapat diketahui, sedangkan ayat-ayat
mutasyabih perlu pentakwilan untuk mengetahui maksudnya.
7. Ayat-ayat muhkam merupakan ayat yang membahas mengenai
kefarduan, ancaman, janji, sedangkan ayat-ayat mutasyabih
membahas mengenai berbagai kisah dan berbagai perumpamaan.4

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa muhkam


merupakan ayat yang maknanya sudah jelas, mudah dipahami oleh akal,
dapat diketahui secara langsung, serta tidak memiliki kemungkinan arti lain.
Mutasyabihat merupakan ayat-ayat yang maknanya belum jelas sehingga
membutuhkan takwil untuk mengetahui maknanya, bergantung pada ayat
lain,serta memiliki kemungkinan arti banyak.

2.2 Macam-macam Mutasyabihat


Menurut Abdul Jalal, terdapat tiga macam ayat mutasyabihat :
4
Dewi, Diah R., Ghamal S.H. 2020. Hikmah dan Nilai-Nilai Pendidikan Adanya Ayat-Ayat
Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan,
Vol. 2, No. 1.

4
(1) ayat-ayat mutasyabihat yang tidak dapat diketahui oleh seluruh umat
manusia, kecuali Allah SWT. Contoh:

‫ب اَل َي ْعلَ ُم َهاۤ اِاَّل ُه َو‬


ِ ‫ۗ و ِعْن َدهٗ َم َفا تِح الْغَْي‬
ُ َ
“Dan pada sisi-sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tak ada yang
mengetahuinya, kecuali Dia sendiri” (Q.S Al-An’am : 59)

(2) Ayat-ayat mutasyabihat dapat diketahui oleh semua orang dengan jalan
pembahasan atau pengkajian yang mendalam. Comntoh : pencirian
mujmal, menentukan mutasyarak, mengqayyidkan yang mutlak,
menertibkan yang kurang tertib.
(3) Ayat-ayat mutasyabihat hanya dapat dketahui oleh para ahli ilmu dan
sains, bukan oleh semua orang, apalagi orang awam. Hal ini termasuk
urusan urusan Allah SWT dan orang-orang yang rosikh (mendalam) ilmu
5
pengetahuan.

2.3 Pendapat Ulama Mengenai Muhkam dan Mutasyabihat


Dapat diketahui bahwa ayat muhkam itu artinya ayat ayat yang maknanya
jelas, sedangkan mutasyabih adalah ayat yang maknanya tidak jelas
(tersembunyi) dan hanya orang orang dengan keilmuan kuat yang dapat
memahaminya dengan tepat dan benar. Dalam pengertian secara umum maka
muhkam dan mutasyabihat tidak tidak menimbulkan persoalan di kalangan
ulama. Akan tetapi, ketika muhkam dan mutasyabih ini dilihat dari sisi
pengertiannya secara terminologi (khusus) maka para ulama mulai membahas
dan memperdebatkannya. Pengertian muhkam dan mutasyabih secara khusus
ini mulai diperdebatkan ketika mereka menafsirkan firman Allah SWT yang
6
artinya :

“Dialah yang menurunkan Al – Kitab Al – Qur’an kepada kamu. Diantara


(isi)-nya ada ayat ayat yang muhkamat, itulah pokok pokok Al – Qur’an dan
yang lain ayat – ayat mutasyabihat. Adapun orang – orang yang dalam

5
Saefullah, Eep. 2021. Muhkam dan Mutasyabih. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
6
Anshori, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hal.136

5
hatinya condong kepada kesetanan, maka mereka mengikuti sebagian ayat
ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk
mencari cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya
melainkan Allah, dan orang orang yang mendalam ilmunya berkata “kami
beriman kepada ayat ayat yang mutasyabihat semuanya itu dari sisi tuhan
kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang
orang yang berakal.” (QS. Ali Imran [3]:7)

Terdapat tiga pendapat tentang masalah ayat ayat yang muhkam dan
mutasyabih yaitu :7

1. Pendapat yang pertama menyatakan bahwa Al – Qur’an seluruhnya


adalah muhkam. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yaitu :

ٗ‫ت اٰ ٰيتُه‬ ِ ِ
ْ ‫ٰب اُ ْحك َم‬
ٌ ‫كت‬

Artinya : “suatu kitab yang dijelaskan (uhkimat) ayat ayatnya” (QS. Hud:1)

2. Pendapat yang kedua ini menyatakan bahwa Al – Qur’an seluruhnya


adalah mustasyabih. Hal ini sesuai dengan firman Allah yaitu :

َۙ ‫شاهِب ًا َّمثَايِن‬ ِ ‫اَل ٰلّه َنَّز َل اَحسن احْل ِدي‬


َ َ‫ث كِتٰبًا ُّمت‬ ْ َ ََ ْ ُ

Artinya : “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al –


Qur’an yang serupa (mutu ayat ayatnya) lagi berulang ulang” (QS. Az –
Zumar : 23).

3. Pendapat yang ketiga ini sekaligus merupakan pendapat yang paling kuat
menyatakan bahwa Al – Qur’an ada yang muhkam dan ada pula yang
mutasyabih dengan beralasan kedua kedua ayat diatas. Hal ini disebabkan
karena maksud “uhkimat ayatuhu” dalam ayat diatas menjelaskan tentang
kesempurnaan Al – Qur’an dan tidak adanya pertentangan dari ayat satu
dengan ayat yang lainnya. Sedangkan maksud mutasyabih pada ayat
7
Dewi, Diah R., Ghamal S.H. 2020. Hikmah dan Nilai-Nilai Pendidikan Adanya Ayat-Ayat
Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan,
Vol. 2, No. 1. hal. 76.

6
diatas menerangkan segi kesamaannya dalam kebaikan, kebenaran, dan
kemu’jizatan.
Selain itu terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai ayat ayat
muhkam dan mutasyabihat. Perbedaan tersebut antara lain :
1. Mayoritas ulama golongan ahlu fiqh yang berasal dari pendapat sahabat
ibnu abbas mengatakan “lafadz muhkam ialah lafadz yang tidak bisa
dita’wil kecuali satu arah. Sedangkan lafadz mutasyabih artinya dapat
dita’wilkan dalam beberapa segi karena masih sama.”8
2. Ulama golongan hanafiyah mengatakan “ lafadz muhkam yaitu lafadz
yang jelas petunjuknya dan tidak mungkin sudah di nasikh kan.
Sedangkan lafadz mutasyabihat adalah lafadz yang sama maksud
petunjuknya sehingga tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia
karena lafadz mutasyabihat itu termasuk hal hal yang artinya hanya
diketahui Allah SWT.
3. Madzhab salaf yaitu para ulama dari generasi sahabat. Mereka berusaha
untuk mengimaninya dan menyerahkan makna serta pengertiannya hanya
kepada Allah SWT. Bagi kaum salaf, ayat ayat mutasyabihat tidak perlu
dita’wilkan karena yang mengetahui hakikatnya hanyalah Allah SWT dan
tugas mereka hanyalah mengimaninya saja.
4. Mazhab khalaf yaitu seperti Imam Huramain. Mereka berpendapat bahwa
ayat ayat mutasyabihat harus ditetapkan maknanya dengan pengertian
yang sesuai dan sedekat mungkin dengan dzat-nya. 9

2.4 Hikmah Dibalik Muhkam dan Mutasyabihat


Al – Qur’an berfungsi sebagai penjelas dan petunjuk yang di dalamnya berisi
ayat yang tersurat atau muhkam serta berfungsi sebagai mukjizat dimana di
dalamnya memuat ayat yang tersirat atau mutasyabih yang tidak akan habis

8
Abdul Jalal, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 2008, hal 239
9
Kahar mansyur, pokok pokok Ulumul Qur’an, Jakarta: Rineka cipta, 1992, hal. 125.

7
dikaji atau diteliti. Ayat ayat muhkam dan mutasyabih merupakan dua hal
yang saling melengkapi dalam al – qur’an. 10

Dilihat dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hikmah
yang dapat diambil dari adanya ayat ayat muhkam dan mutasyabihat yaitu
antara lain :

1. Apabila seluruh ayat Al – Qur’an hanya terdiri dari ayat ayat muhkamat,
maka akan sirnalah ujian keimanan dan amal lantaran pengertian ayatnya
yang sudah sangat jelas.
2. Apabila seluruh ayat Al – Qur’an hanya terdiri dari ayat ayat
mutasyabihat, maka akan hilanglah kedudukan Al – Qur’an sebagai
penjelas dan petunjuk bagi manusia.
3. Apabila Al – Qur’an terdiri dari ayat ayat yang muhkam dan
mutasyabihat, maka akan menjadikan umat islam untuk terus termotivasi
dalam menggali berbagai kandungan yang ada di dalam Al – Qur’an
yaitu bersedia membacanya dengan khusyu’ sembari merenung dan
berfikir sehingga mereka akan terhindar dari taklid.

Dari ayat ayat muhkam dan mutasyabihat, umat islam diharuskan untuk
bersikap lebih kritis lagi dalam menafsirkan dan memahami ayat ayat dalam
al – qur’an. Hal ini terbukti dengan adanya banyak ulama yang telah
membahas tentang muhkam dan mutasyabihat, baik dari segi perbedaan
definisi, keberadaan ayat ayatnya serta kriteria dan pembagiannya di dalam al
– qur’an, sampai kontroversi seputar boleh atau tidaknya pentakwilan
terhadap ayat ayat yang mutasyabihat.
Selain hikmah yang telah disebutkan diatas, berikut adalah hikmah adanya
ayat ayat muhkam dan mutasyabihat secara umum yaitu :11
1. Hikmah ayat ayat muhkam
10
Siti Badiah, Hikmah dan Nilai Nilai Pendidikan Adanya Ayat Ayat Muhkam dan Mutasyabihat
dalam Al – Qur’an, Al – Dzikra Vol.XI No.1, Januari-Juni 2017, hal. 120
11
Dewi, Diah R., Ghamal S.H. 2020. Hikmah dan Nilai-Nilai Pendidikan Adanya Ayat-Ayat
Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan,
Vol. 2, No. 1. Hal. 80.

8
a. Menghilangkan kebingungan dan kesulitan umat dalam mempelejari
isi ajarannya dikarenakan lafal ayat yang sudah jelas dan dapat
menjelaskan arti yang dimaksud dengan sendirinya, sehingga tidak
perlu menunggu penjelasan atau penafsiran dari ayat tersebut.
b. Menjadi rahmat bagi manusia karena dengan adanya ayat ayat
muhkam yang sudah jelas artinya akan sangat berguna bagi mereka
terlebih lagi untuk orang yang kemampuan bahasa arabnya lemah.
c. Memudahkan bagi umat manusia untuk menghayati dan mengetahui
arti dan maksudnya sehingga lebih mudah untuk diamalkan ajaran
ajarannya.
2. Hikmah ayat ayat mutasyabihat
a. Untuk mengetahui terjemahannya dan mengerti maksudnya, umat
manusia diharuskan giat dalam mempelajari ayat mutasyabihat dalam
Al – Qur’an sehingga dapat mempedomani isi ajarannya. Dengan hal
ini dapat menjadikan umat manusia terus termotivasi untuk giat
belajar dan tekun dalam menalar serta rajin dalam meneliti.
b. Mendorong kegiatan mempelajari disiplin ilmu pengetahuan yang
bermacam macam karena orang orang yang akan mempelajari ayat
ayat mutasyabihat dalam Al – Qur’an harus mempelajari beberapa
disiplin ilmu lain yang terkait dengan berbagai isi ajaran Al – Qur’an
yang bermacam macam.12
c. Memperlihatkan kemukjizatan Al – Qur’an, ketinggian mutu sastra
dan balaghahnya agar manusia menyadari sepenuhnya bahwa kitab itu
bukanlah buatan manusia biasa melainkan wahyu ciptaan Allah SWT.

BAB III
PENUTUP

12
Abdul Jalal, ulumul qur’an ....., hal 265-266

9
3.1 Simpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa muhkam merupakan
ayat yang maknanya sudah jelas, mudah dipahami oleh akal, dapat diketahui
secara langsung, serta tidak memiliki kemungkinan arti lain. Sedangkan,
Mutasyabihat merupakan ayat-ayat yang maknanya belum jelas sehingga
membutuhkan takwil untuk mengetahui maknanya, bergantung pada ayat
lain,serta memiliki kemungkinan arti banyak. Ketika muhkam dan
mutasyabih ini dilihat dari sisi pengertiannya secara terminologi (khusus)
maka para ulama mulai membahas dan memperdebatkannya. Pengertian
muhkam dan mutasyabih secara khusus ini mulai diperdebatkan ketika
mereka menafsirkan firman Allah SWT yaitu QS. Al – Imran [3]:7

Dari ayat ayat muhkam dan mutasyabihat, umat islam diharuskan untuk
bersikap lebih kritis lagi dalam menafsirkan dan memahami ayat ayat dalam
al – qur’an. Hal ini terbukti dengan adanya banyak ulama yang telah
membahas tentang muhkam dan mutasyabihat, baik dari segi perbedaan
definisi, keberadaan ayat ayatnya serta kriteria dan pembagiannya di dalam al
– qur’an, sampai kontroversi seputar boleh atau tidaknya pentakwilan
terhadap ayat ayat yang mutasyabihat.

3.2 Saran
Bagi semua umat islam , agar kiranya untuk lebih memahami tentang ulumul
qur’an lebih mendalam untuk menambah keimanan kita dan dapat
mengamalkan ajaran ajaran yang terkandung di dalam Al- Qur’an dan Al –
Hadist.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahadah, Anindita. 2019. Penafsiran ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Qur’an:


Telaah Komparatif antara Tafsir Al-Thabari dan Tafsir Al-Tanzil.
Diploma thesis, UIN Sunan Guung Djati Bandung.

Badiah, Siti. 2017. Hikmah dan Nilai-Nilai Pendidikan Adanya Ayat-Ayat


Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Al-Dzikra, Vol. 11, No. 1.

Dewi, Diah R., Ghamal S.H. 2020. Hikmah dan Nilai-Nilai Pendidikan Adanya
Ayat-Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Islamika:
Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol. 2, No. 1.

Drajat, Amroeni. 2017. ULUMUL QUR’AN Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.


Jakarta : Kencana.

Iskandar. 2020. Ayat Muhkam dan Mutasyabihat dalam Perspektif Sosiologis. Al-
Mabhats: Jurnal Penelitian Sosial Agama, Vol. 5, No. 2.

Yanti, Nova. 2016. Memahami Makna Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-
Qur’an. Al-Ishlah : Jurnal Pendidikan, Vol. 8, No. 2.

Ansori. 2013. Ulumul Qur’an. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Jalal, Abdul. 2008. Ulumul Qur’an. Surabaya : Dunia Ilmu

Mansyur, Kahar. 1992. Pokok Pokok Ulumul Qur’an. Jakarta : Rineka Cipta

11

Anda mungkin juga menyukai