Disusun Oleh :
1. Muhammad Frman Maulana 2220110081
2. Muhammad Febriano 2220110084
3. Muhammad Faiz Akbar 2220110087
Assalamu’alaikum Wr. Wb .
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah – Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ILMU AL-MUHKANWA AL-MUTASYABIH”
dengan tepat waktu. Makalah ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ulumul Qur’an. Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami sampaikan ucapan
terimakasih kepada Ibu Lutfiatun Ni’mah M. S.I. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Ulumul Qur’an yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmunya
kepada kami.
Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan masih
jauh dari kata sempurna dalam penyusunan makalah ini dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran kepada pembaca yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya
dan kepada pembaca guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang materi yang kami
sampaikan dalam makalah ini.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala puji bagi allah yang telah menciptakan manusia dengan berbagai macam
bentuk, kekuatan, kecerdasan yang berbeda-beda. Sehigga ada bebrapa amalan yang tidak
mampu dilakukan oleh seluruh orang, dan ada pula amalan yang hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang kuat. Begitu juga halnya dalam kemampuan berfikirpun ada hal-hal yag
dipahami oleh semua orang da nada hal-hal yang hanya bisa dipahami oleh ulama tertentu.
Serta ada juga yang sama sekali tidak bisa dipahami oleh seluruh insan. Terkait itu pula Allah
jadikan didalam al-qur’an hal-hal yang bisa dipahami secara menyeluruh, juga hal-hal yang
hanya dipahami orang tertentu dan allah sajala yang memahami maknanya . Hal semacam ini
sebagai pembahasan ilmu al-Muhkanwa dan al-Mutasyabih yang insya allah akan menjadi
pembahasan makalah kita pada kesempatan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian al-Muhkanwa al-Mutasyabih
2. Lafadz Muhkam dan Mutasyabih didalam al-Qur’an
3. Sebab-sebab terjadinya Tsyabih didalam al-Qur’an
4. Sikap Ulama terhadap Ayat Mutasyabihat
5. Hikmah dari Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian al-Muhkanwa al-Mutasyabih
2. Untuk mengetahui Lafadz Muhkam dan Mutasyabih didalam al-Qur’an
3. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya tasyabih didalam al-Qur’an
4. Untuk mengetahui sikap Ulama terhadap ayat Mutasyabihat
5. Untuk mengetahui hikmah dari ayat Muhkamat dan Mutasyabihat
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Etimologi Muhkam berasal dari kata ihkam yang secara bahasa berarti kekukuhan,
kesempurnaan, keseksamaan dan pencegahan. Mutasyabih berasal dari kata tasyabuh secara
etimologis berarti keserupaan dan kesamaan yang biasanya membawa kepada kesamaran antara
dua hal.
Secara Terminologi:
1. Ayat muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui dengan gamblang, baik
melalui takwil maupun tidak. Sedangkan ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya
hanya dapat diketahui oleh Allah, seperti datangnya hari kiamat, dajjal dan huruf-huruf
muquththo’ah. (kelompok Ahlus Sunnah),
2. Ayat muhkam adalah ayat yang segera dapat diketahui tanpa ditakwil. Sedangkan ayat
mutasyabih adalah ayat maksudnya dapat diketahui dengan penakwilan.
3. Ibn Hatim mengatakan bahwa, ‘Ikrimah, Qatadah dan yang lainnya mengatakan bahwa
ayat muhkam adalah ayat yang harus diimani dan diamalkan. Sedangkan ayat mutasyabih
adalah ayat yang harus diimani tetapi tidak harus diamalkan.
B. Lafadz Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Qur’an
Dalam al-qur'an, memang disebutkan kata-kata Muhkam dan Mutasyabih:
1. lafaz Muhkam, terdapat dalam QS. Hud : 1
3. Ketiga, lafaz Muhkam dan Mutasyabih sama-sama disebutkan dalam al-Qur'an. Hal ini
terdapat pada Qs Ali Imran : 7
“Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur'an) kepada kamu. Di antara
(isi)nya ada ayatayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi al-Qur'an dan yang
lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya
condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari
ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan
orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami” Dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”
Berdasarkan tiga ayat tersebut, Ibn Habib al-Naisaburi menceritakan adanya tiga
pendapat tentang masalah ini.
1. Pertama berpendapat bahwa al-Qur'an seluruhnya Muhkam berdasarkan ayat
pertama.
2. Kedua berpendapat bahwa al-Qur'an seluruhnya Mutasyabih berdasarkan ayat
kedua.
3. Ketiga berpendapat bahwa sebagian ayat al-Qur'an Muhkam dan lainnya
Mutasyabih berdasarkan ayat ketiga. Inilah pendapat yang sahih.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasam diatas dapat diketahui bahwa Ayat muhkam adalah ayat yang
maksudnya dapat diketahui dengan gamblang, baik melalui takwil maupun tidak. Sedangkan
ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya hanya dapat diketahui oleh Allah, seperti
datangnya hari kiamat, dajjal dan huruf-huruf muquththo’ah. (kelompok Ahlus Sunnah).
Dalam bab ini juga membahas Lafadz Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Qur’an, Sebab-
sebab terjadinya Tasyabih dalam Al-Qur'an, Sikap Ulama terhadap Ayat Mutasyabih,
Hikmah Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
diatas masih ada banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna terkait hal tersebut
kami menerima masukan dari teman-teman.
Daftar Pustaka
https://elhijas.com/makalah-muhkam-dan-mutasyabih-dalam-al-qur’an/
Abid al-Jabiri, “Konsep Muhkam dan Mutasyabih dalam al-qur’an”. Hermeneutik: Jurnal
ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, journal.stainkudus.ac.id/index.php/Hermeneutik
https://chus706.wordpress.com/2016/12/10/al-muhkam-dan-al-mutasyabih