Anda di halaman 1dari 9

Muhkam

&
Mutasyabih
Oleh :
Gian Nandana & Hananing Romadhoni
Muhkam & Mutasyabih
 MUHKAM
Al-Muhkam atau biasa disebut Muhkam berasal dari kata Ihkam yang berarti kekukuhan,
kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan. Sedangkan secara terminolog, Muhkam berarti ayat-
ayat yang jelas maknannya, dan tidak memerlukan keterangan dari ayat-ayat lain.

‫َࣖولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ًوا ا َ َح ٌد‬


“ Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

 MUTASYABIH
Al-Mutasyabih atau biasa disebut Mutasyabih berasal dari kata tasyabuh yang secara
bahasa berarti keserupaan dan kesamaan yang biasanya membawa kepada kesamaran antara dua hal.
Secara terminologi, Mutasyabih berarti ayat-ayat yang belum jelas maksudnya, dan mempunyai banyak
kemungkinan takwilnya, atau maknanya yang tersembunyi dan memerlukan keterangan tertentu, atau
Allah yang mengetahuinya.
Sikap Ulama Terhadap Ayat-Ayat Mutasyabih
Menurut Al-Zarqani

1. Ayat-ayat yang seluruh manusia tidak dapat mengetahui


maksudnya, seperti pengetahuan tentang zat Allah dan hari kiamat,
hal-hal gaib, hakikat dan sifat-sifat Allah. Sebagai mana firman Allah
dalam surat Al-An’am ayat 59 yang artinya :

“dan pada sisi Allah kunci-kunci semua yang gaib, tak ada yang
mengetahui kecuali Dia sendiri”

2. Ayat-ayat yang setiap orang bisa mengetahui maksudnya melalui


penelitian dan pengkajian, contohnya surat An-Nisa’ ayat 3 yang
artinya :

“dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yatim, maka nikahilah dari perempuan-perempuan
yang kalian sukai, dua, tiga atau empat”
Sikap Ulama Terhadap Ayat-Ayat Mutasyabih

3. Ayat-ayat Mutasyabih yang maksudnya dapat diketahui oleh para


Ulama tertentu dan bukan semua Ulama. Maksud yang demikian
adalah makna-makna yang tinggi yang memenuhi hati seseorang
yang jernih jiwanya dan mujahid. Sebagai mana diisyaratkan oleh
Nabi dengan do’anya bagi Ibnu Abbas : Artinya,

“Ya Tuhanku, jadikanlah seseorang yang paham dalam agama,


dan ajarkanlah kepada takwil”
Pendapat Ulama Terbagi Menjadi Dua
Mazhab
Tentang Ayat-Ayat Yang Berhubungan Dengan Sifat-Sifat Allah SWT

1. Mazhab Shalaf
Mazhab yang mempunyai dan mengimani sifat-sifat
Allah yang Mutasyabih, dan menyerahkan hakikatnya kepada Allah.

2. Mazhab Khakaf
Yaitu Ulama yang menakwilkan lafal yang maknanya
awalnya mustahil menjadi makna yang baik bagi zat Allah. Contohnya
mazhab ini mengartikan mata dengan pengawasan Allah, tangan
diartikan kekuasaan Allah, dsb.
Hikmah Ayat-Ayat Muhkam &
Mutasyabih
 Hikmah Ayat-Ayat Muhkamat Adanya ayat-ayat Muhkamat dalam Al-Quran, jelas akan memberikan
hikmah bagi manusia, hikmah tersebut diantaranya ialah:
• Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang kemampuan bahasa Arabnya lemah. Dengan adanya ayat-
ayat muhkam yang sudah jelas arti maksudnya, sangat besar arti dan faedahnya bagi mereka.
• Memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga memudahkan bagi mereka dalam
menghayati makna maksudnya agar mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran-ajarannya.
• Mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran, karena
lafal ayat-ayatnya telah mudah diketahui, gampang dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan.
• Menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari isi ajarannya, karena lafal ayat-ayat
dengan sendirinya sudah dapat menjelaskan arti maksudnya, tidak harus menuggu penafsiran atau
penjelasan dari lafal ayat atau surah yang lain.
Hikmah Ayat-Ayat Muhkam &
Mutasyabih
 Hikmah Ayat-Ayat Mutasyabihat Di antara hikmah keberadaan ayat-ayat mutasyabihat di dalam Al-Quran dan
ketidakmampuan akal untuk mengetahuinya adalah sebagai berikut:
• Memperlihatkan kelemahan akal manusia. Akal sedang dicoba untuk meyakini keberadaan ayat-ayat mutasyabih
sebagaimana Allah memberi cobaan pada badan untuk beribadah. Seandainya akal yang merupakan anggota
badan paling mulia itu tidak diuji, tentunya seseorang yang berpengetahuan tinggi akan menyombongkan
keilmuannya sehingga enggan tunduk kepada naluri kehambaannya. Ayat-ayat mutasyabih merupakan sarana
bagi penundukan akal terhadap Allah karena kesadaraannya akan ketidakmampuan akalnya untuk mengungkap
ayat- ayat mutasyabih itu.
• Membuktikan kelemahan manusia. Sebesar apapun usaha dan persiapan manusia, masih ada kekurangan dan
kelemahannya. Hal tersebut menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah SWT, dan kekuasaan ilmu-Nya yang Maha
Mengetahui segala sesuatu.
• Memperlihatkan kemukjizatan Al-Quran, ketinggian mutu sastra dan balaghahnya, agar manusia menyadari
sepenuhnya bahwa kitab itu bukanlah buatan manusia biasa, melainkan wahyu ciptaan Allah SWT.
• Mendorong kegiatan mempelajari disiplin ilmu pengetahuan yang bermacam-macam.
Kesimpulan
Dari uraian ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih,
dapat dipahami sebagai berikut, Muhkam adalah
ayat-ayat yang sudah jelas maksudnya ketika kita
membacanya. Sedangkan ayat Mutasyabih adalah
ayat-ayat yang perlu ditakwilkan, dan setelah
ditakwilkan barulah kita dapat memahami tentang
maksud ayat tersebut. Ayat Mutasyabih adalah
merupakan salah satu kajian dalam ilmu Al-Qur’an
yang para Ulama menilainya dengan alasan
masing-masing.
Terima Kasih

Gian Nandana & Hananing Romadhoni

Anda mungkin juga menyukai