Anda di halaman 1dari 13

Muhkam

dan
Mutasyabbih

M Shahri C A
Fella Shasmita H A
ALLPPT.com _ Free PPT
 Pengertian Muhkam dan
Mutasyabbih
1. Muhkam
Muhkam artinya ayat ayat yang
maknanya jelas tidak tersembunyi,
atau ayat yang mudah di ketahui
maksudnya.
2. Mutasyabbih
mutasyabih adalah ayat yang hanya
diketahui maksudnya oleh Allah
sendiri, atau maknanya yang tidak
jelas, hanya orang-orang yang kuat
keilmuannya yang memahami
dengan pemahaman yang benar.
 Sikap Ulama terhadap Ayat
Muhkam dan Mutasyabbih
Terdapat dua sikap para Ulama terhadap
ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabbih, yaitu :

 Madzhab Salaf, yaitu para ulama


yang mempercayai dan mengimani
ayat-ayat mutasyabih dan
menyerahkan sepenuhnya kepada
Allah sendiri tafwidh ilallah. Mereka
menyucikan Allah dari pengertian-
pengertian lahir yang mustahil bagi
Allah dan mengimaninya
sebagaimana yang diterangkan Al-
 Madzhab khalaf, yaitu para
ulama yang berpendapat
perlunya menakwilkan ayat-
ayat mutasyabbih yang
menyangkut sifat Allah
sehingga melahirkan arti yang
sesuai dengan keluhuran
Allah. Mereka umumnya
 Macam-macam Ayat
Mutasyabbih
Ayat Mutasyabbih yang terdapat dalam Al-
Qur'an ada dua macam :
1. Hakiki, yaitu apa yang tidak dapat
dikatahui dengan nalar manusia.
Seperti sifat-sifat Allah SWT.
Contohnya surat Thahaa/20:5 yang
berarti " (Yaitu) Tuhan Yang Maha
Pemurah, Yang bersemayam di atas
Arsy"
2. Relatif, yaitu ayat yang masih bisa di
pahami untuk sebagian yang
mendalam ilmunya. Contohnya
 Fawatihus Suwar

Secara etimologi Fawahit al suwar


berarti pembukaan-pembukaan surat
yang digunakan untuk
menyempurnakan dan memperindah
bentuk-bentuk penyampaian dengan
sarana pujian (kepada Allah).

Ada sepuluh macam Fawatihus suwar,


satu diantaranya yaitu :
 Pembukaan dengan Pujian
kepada Allah
i. Menetapkan sifat dengan salah satu
lafal
 Memakai lafal hamdalah yakni
di buka dengan Alhamdulillāh.
 Memakai lafal Tabāraka
ii. Mensucikan Allah dari sifat-sifat
negatif (tanzih'ans sifatin naqshin)
dengan menggunakan lafal tasbih.
 Pembukaan dengan huruf-huruf yang
terputus-putus (Al
AhrufulMuqoto’ah).
 Pembukaan dengan panggilan (al
istiftah bin nida).
 Pembukaan dengan kalimat (jumlah)
khabariyah (al istiftah bi al jumal al
khabariyah). Jumlah khabariyah
dalam pembukaan surat ada dua
macam, yaitu :
 Jumlah Ismiyyah
 Jumlah Fi’liyyah
 Pembukaan dengan sumpah (al istiftah
bil qasam)
 Pembukaan dengan syarat (al istiftah
bis syarat)
 Pembukaan dengan kata kerja perintah
(al istiftah bil amr)
 Pembukaan dengan pertanyaan (al
istiftah bil istifham)
 Pembukaan dengan do’a (Al Istiftah bid
du’a)
 Pembukaan dengan alasan (al istiftah
Contoh Fawatihus Suwar
 Hikmah adanya Ayat Muhkam
dan Mutasyabbih
Hikmah ayat-ayat Muhkam
 Memudahkan manusia mengetahui
arti dan maksud ayat tersebut.
 Mendorong umat untuk giat
memahami dan menghayati dan
mengamalkan isi kandungan Al-Quran
 Menghilangkan kesulitan dan
kebingungan umat dalam
mempelajari isi ajarannya
Hikmah ayat-ayat Mutasyabbih
 Memperlihatkan kelemahan akal
manusia. Akal sedang di coba
untuk meyakini keberadaan ayat
mutasyabbih.
 Teguran bagi orang yang
mengutak-atik ayat mutasyabbih
 Mendorong kegiatan
mempelajari disiplin ilmu
pengetahuan yang bermacam-
macam
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai