Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

PENGERTIAN MUNASABAH, PEMBAHASAN MUNASABAH,


MACAM-MACAM MUNASABAH

DOSEN PENGAMPU:
Dr. MUH. AKIB D, S.Ag, M.A

KELOMPOK 5
DEWI SAFITRI (2220203884206010)
FITRIANI (2220203884206011)

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE PARE
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sebagai

salah satu tugas pada Mata Kuliah Ulumul Qur’an. Makalah ini berjudul “Pengertian

Munasabah, Pembahasan Munasabah, Macam-Macam Munasabah”. Salawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. yang membawa

perubahan pada manusia dari zaman jahiliyah menuju ke zaman terang benderang seperti

sekarang ini.

Penulis menyadari, dalam penyusunan dan penulisan makalah ini ini masih banyak

kekurangan disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman. Namun

akhirnya penulisan makalah ini bisa terselesaikan berkat karunia dari Allah Swt. Makalah ini

tidak akan terselesaikan tanpa adanya semangat dan kesabaran penulis dalam menyelesaikan

penulisan ini serta bantuan, bimbingan dan dorongan dari orang-orang yang berada disekeliling

penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah mengajar, membimbing

dan mengarahkan penulis selama dalam proses pembelajaran utamanya dalam pembelajaran

Ulumul Qur’an. Penulis berterima kasih karena telah menerima bimbingan dan bantuan dari

bapak Akib selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an.

Akhir kata penulis momohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dalam

penulisan makalah Kami dan sekaligus memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga dengan

bantuan yang diberikan kepada Kami senantiasa bernilai ibadah di sisi Allah.SWT. Aamiin Ya

Rabbal Alamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Parepare, 13 Oktober 2022


Penulis
Anggota Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Makalah .............................................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 4
BAB II......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 5
A. Pengertian Munasabah .................................................................................................... 5
B. Nama dan Sifat Al-Qur’an ............................................................................................ 5
C. Macam-Macam Munasabah............................................................................................. 6
BAB III ....................................................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara kitab-kitab suci yang lain,al-Qur’an merupakan kitab yang paling sempurna.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril secara
berangsur-angsur. Ia diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam dan petunjuk bagi seluruh
manusia. Al-Qur’an adalah sumber dari segala kebenaran dan sumber inspirasi bagi
siapapun.

Kitab Al-Qur’an berisi berbagai macam petunjuk dan peraturan yang disyariatkan
karena beberapa sebab dan hikmah yang bermacam-macam. Ayat-ayat yang diturunkan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang membutuhkan. Susunan ayat-ayat dan surat-suratnya
ditertibkan sesuai dengan apa yang terdapat di lauh mahfudh, sehingga tampak adanya
persesuaian antara ayat yang satu dengan ayat yang lain dan antar surat satu dengan yang
surat yang lain.

Meskipun Bahasa Al-Qur’an indah, namun tidak semua orang dapat dengan mudah
memahami maknanya.Oleh sebab itulahirnya ilmu tafsir,sedangkan ilmu tafsir sendiri
tidaklah sempurna tampa memahami munasabah.

B. Rumusan Makalah
1. Apa definisi dari munasabah ?

2. Bagaimana pembahasan munasabah ?

3. Apa saja macam-macam munasabah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Munasabah.

2. Untuk mengatahui dan memahami cara-cara mengetahui Munasabah.

3. Untuk mengetahui macam-macam Munasabah.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Munasabah
Secara etimologi, ‘’munasabah’’ semakna dengan ‘’musyakallah’’ dan
‘’muraqobah’’ yang berarti serupa dan berdekatan. Secara istilah ‘’munasabah’’ berarti
hubungan atau keterkaitan dan keserasian antara ayat-ayat al-Qur’an. Hubungan
tersebut dapat berbentuk keterkaitan makna Antara ayat dan macammacam
hubungan,atau kemestian dalam pikiran (nalar).
Makna tersebut dapat dipahami, bahwa apabila suatu ayat atau surah sulit
ditangkap maknanya secara utuh, maka menurut metode munasabah ini mungking
dapat dicari penjelasannya diayat atau surat lain yang mempunyai kesamaan atau
kemiripan.
Fazlurrahaman mengatakan,apabila seseorang ingin memperolah epresiasi yang
utuh mengenali Al-Qur’an, maka ia harus dipahami secara terkait. Selanjutnya menurut
beliau apabila Al-Qur’an tidak dipahami secara utuh dan terkait, Al-Qur’an akan
kehilangan relevansinya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga
Al-Qur’an tidak dapat menyajikan dan memenuhi kebutuhan manusia.

B. Nama dan Sifat Al-Qur’an


1. Pendapat-pendapat di Sekitar M
Ada tiga pendapat yang berebeda mengenai tertib surah dalam Al-Qur’an, yaitu
a.Tauqifiy
Menurut jumhur uluma bahwa tertib surah sebagaimana dijumpai dalam
mushaf sekarang ini adalah tauqifiy.
Kelompok ini mengajukan alasan sebagai berikut:
1). Setiap tahun jibril datang menemui nabi dalam rangka mendengarkan atau
menyimak bacaan Al-Qur’an yang dilakukan oleh nabi, selain itu pada Mu’aradlah
yang terakhir di hadiri oleh Zaid bin Tsabit dan saat itu nabi membacanya sesuai
dengan tertib surah sekarang.
2). Nabi sering membaca Al-Qur’an dengan tertib surah seperti yang ada
sekarang
b).Ijtihady
Kelompok ini mengajukan bahwa tertib surah dalam alquran adalah ijtihady.
Alasan mereka adalah:
1) Tidak ada petujuk langsung dari rasulullah tentang tertib surah dalam alquran.
2) Sahabat pernah mendengar Rasul membaca alquran berbeda dengan susunan surah
yang sekarang,hal ini dibuktika dengan munculnya empat buah mushaf dari kalangan
sahabat yang berbeda susunannya Antara satu dengan yang lainnya,yaitu mushaf Ali,
Mushaf’Ubay, Mushaf Ibn Mas’hud, Mushaf Ibnu Abbas

c).Tauqifiy dan Ijtihady


Pendapat ketiga ini mengatakan bahwa tertib dari sebagian surah dalam Al-
Qur’an adalah tauqifiy dan sebagian lagi adalah ijtihady. Alasannya ;
1. Ternyata tidak semua nama-nama surah itu diberikan oleh Allah, tapi sebagiannya
diberikan oleh nabi dan bahkan ada yang diberikan oleh Allah misalnya Al-Baqarah
At-Taubah, Ali Imran dan lain-lain. Nama surah yang diberikan oleh Nabi adalah yang
Nabi sendiri yang menyebutkan surah tersebut seperti surah Thaha dan Yasin.

2. Tentang Munasabah.
Pada bagian ini muncul pernyataan, apakah munasabah itu ada atau tidak ? Dari
pernyataan ini muncul dua pendapat ada yang berbeda sebagai jawabannya. Pendapat pertama
mengatakan bahwa munasabah itu tidak ada. Dan pendapat yang kedua mengatakan bahwa
munasabah itu ada.

Argumentasi pemdapat pertama bahwa: Suatu kalimat baru memiliki munasabah


apabila ia diucapkan dalam konteks yang sama. Karena ayat Al-Qur’an turun dalam berbagai
konteks, maka ia tidak mesti memiliki munasabah

C. Macam-Macam Munasabah
1. Munasabah Antara Suatu Surah dengan Surah Lainnya.
Pada bagian ini ada beberapa macam munasabah, yaitu
a). Munasabah antara kandungan suatu ayat dalam suatu surah dengan suatu
ayat pada surah sesudahnya.
Surah-surah yang ada dalam Al-Qur’an mempunyai munasabah, sebab surah
yang kemudian menjelaskan beberapa hal yang disebutkan secara global pada surah
sebelumnya (As-Suyuthi). Misalnya surah Al-Baqarah memberikan perincian serta
penjelasan terhadap surah Al-fatihah. Sedangkan surah Ali Imran yang merupakan
urutan surah berikutnya membrikan penjelasan lebih lanjut terhadap kandungan surah
Al-Baqarah, yaitu ancaman Allah terhadap orang-orang kafir karena pengaruh harta
dunia.
b). Munasabah Antara surah dalam bentuk tema sentral
Munasabah dapat membentuk tema sentral yang ada dalam berbagai surah.
Misalnya dalam berbagai surah. Misalnya dalam surah Al-fatihah tema sentralnya
adalah ikrarketuhana. Dalam surah Al-Baqarah rema sentralnya adalah kaidah-kaidah
agama. Sedangkan dalam surah Ali Imran tema sentralnya adalah dasar-dasar agama.
c). Munasabah Antara ayat terakhir dalam suatu surah dengan ayat pertama
dalam surah berikutnya
Dan dalam ayat pertama (1) Surah Muhammad difirmankan yang artinya:
(Yaitu) orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, Allah
menghapus segala amal-amal mereka.
Dalam ayat terakhir surah Al-ahqaf tersebut dijelaskan tentang ancaman siksa
bagi orang-orang fasiq. Selanjutnya penjelasan siapa sebenarnya orang fasiq itu,ada
pada ayat pertama Surah Muhammad,yaitu orang-orang kafir dan orang-orang yang
menghalangi manusia dari berbuat kebaikan.
Dengan kata lain apabila suatu ayat belum jelas maknanya, maka pasti ada
penjelasan itu pada surah lain.
d). Munasabah karena adanya keterkaitan atau adanya suatu peristiwa
Contoh munasabah dalam bentuk ini adalah seperti terdapat pada Surah Al-
Baqarah ayat 245 dengan surah Ali imramn ayat 181.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 245 yang artinya:
‘’siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, dengan pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan
pembayaranya kedapanya dengan berlipat ganda, maka menyempitkan dan
melampangkan rezeki dan kepadanya kamu dikembalikan’’
Untuk memahami atau mengetahui mengapa Allah mengatakan:
Sesungguhnya Allah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan:
sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya adalah harus dimunasabahkan dengan ayat
245 Surah Al-Baqarah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

• Ilmu munasabah ialah ilmu yang mempelajari tentang hakikat keserasian (kolerasi)
antara satu bagian dengan bagian yang lain. Ilmu ini sepenuhnya bersifat ijtihady, bukan
taufiqy
• Menurut ulama Az-Zarkasi menerangkan bahwa fungsi munasabah adalah menggabung
bagian-bagian kalimat yang lain sehingga tampak adanya keterkaitan antara keduanya.
• Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Syafe’I MA, urgeensi dalam mempelajari munasabah
ialah menghindari kekeliruan dalam menafsirkan Al-Qur’an, sebab munculnya
munasabah dan intensifikasi pengertian Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA

Ghazali, Abu Hamid Muhammad. 1939.Ily ‘Ulum al-Din. Mesir.


Mustafa al-Babi al-Halabi.
Saleh Abdullah, Abdurrahman, 1982 Education Theeory: A Quranic
Outlook, Makkah: Umm Al-Qur’an University, Faculty of
Education, Education and Psychological Research Center.

Anda mungkin juga menyukai