DOSEN PENGAMPU:
Dr. MUH. AKIB D, S.Ag, M.A
KELOMPOK 5
DEWI SAFITRI (2220203884206010)
FITRIANI (2220203884206011)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sebagai
salah satu tugas pada Mata Kuliah Ulumul Qur’an. Makalah ini berjudul “Pengertian
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. yang membawa
perubahan pada manusia dari zaman jahiliyah menuju ke zaman terang benderang seperti
sekarang ini.
Penulis menyadari, dalam penyusunan dan penulisan makalah ini ini masih banyak
akhirnya penulisan makalah ini bisa terselesaikan berkat karunia dari Allah Swt. Makalah ini
tidak akan terselesaikan tanpa adanya semangat dan kesabaran penulis dalam menyelesaikan
penulisan ini serta bantuan, bimbingan dan dorongan dari orang-orang yang berada disekeliling
penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah mengajar, membimbing
dan mengarahkan penulis selama dalam proses pembelajaran utamanya dalam pembelajaran
Ulumul Qur’an. Penulis berterima kasih karena telah menerima bimbingan dan bantuan dari
Akhir kata penulis momohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dalam
bantuan yang diberikan kepada Kami senantiasa bernilai ibadah di sisi Allah.SWT. Aamiin Ya
Rabbal Alamiin.
Kitab Al-Qur’an berisi berbagai macam petunjuk dan peraturan yang disyariatkan
karena beberapa sebab dan hikmah yang bermacam-macam. Ayat-ayat yang diturunkan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang membutuhkan. Susunan ayat-ayat dan surat-suratnya
ditertibkan sesuai dengan apa yang terdapat di lauh mahfudh, sehingga tampak adanya
persesuaian antara ayat yang satu dengan ayat yang lain dan antar surat satu dengan yang
surat yang lain.
Meskipun Bahasa Al-Qur’an indah, namun tidak semua orang dapat dengan mudah
memahami maknanya.Oleh sebab itulahirnya ilmu tafsir,sedangkan ilmu tafsir sendiri
tidaklah sempurna tampa memahami munasabah.
B. Rumusan Makalah
1. Apa definisi dari munasabah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Munasabah.
2. Tentang Munasabah.
Pada bagian ini muncul pernyataan, apakah munasabah itu ada atau tidak ? Dari
pernyataan ini muncul dua pendapat ada yang berbeda sebagai jawabannya. Pendapat pertama
mengatakan bahwa munasabah itu tidak ada. Dan pendapat yang kedua mengatakan bahwa
munasabah itu ada.
C. Macam-Macam Munasabah
1. Munasabah Antara Suatu Surah dengan Surah Lainnya.
Pada bagian ini ada beberapa macam munasabah, yaitu
a). Munasabah antara kandungan suatu ayat dalam suatu surah dengan suatu
ayat pada surah sesudahnya.
Surah-surah yang ada dalam Al-Qur’an mempunyai munasabah, sebab surah
yang kemudian menjelaskan beberapa hal yang disebutkan secara global pada surah
sebelumnya (As-Suyuthi). Misalnya surah Al-Baqarah memberikan perincian serta
penjelasan terhadap surah Al-fatihah. Sedangkan surah Ali Imran yang merupakan
urutan surah berikutnya membrikan penjelasan lebih lanjut terhadap kandungan surah
Al-Baqarah, yaitu ancaman Allah terhadap orang-orang kafir karena pengaruh harta
dunia.
b). Munasabah Antara surah dalam bentuk tema sentral
Munasabah dapat membentuk tema sentral yang ada dalam berbagai surah.
Misalnya dalam berbagai surah. Misalnya dalam surah Al-fatihah tema sentralnya
adalah ikrarketuhana. Dalam surah Al-Baqarah rema sentralnya adalah kaidah-kaidah
agama. Sedangkan dalam surah Ali Imran tema sentralnya adalah dasar-dasar agama.
c). Munasabah Antara ayat terakhir dalam suatu surah dengan ayat pertama
dalam surah berikutnya
Dan dalam ayat pertama (1) Surah Muhammad difirmankan yang artinya:
(Yaitu) orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, Allah
menghapus segala amal-amal mereka.
Dalam ayat terakhir surah Al-ahqaf tersebut dijelaskan tentang ancaman siksa
bagi orang-orang fasiq. Selanjutnya penjelasan siapa sebenarnya orang fasiq itu,ada
pada ayat pertama Surah Muhammad,yaitu orang-orang kafir dan orang-orang yang
menghalangi manusia dari berbuat kebaikan.
Dengan kata lain apabila suatu ayat belum jelas maknanya, maka pasti ada
penjelasan itu pada surah lain.
d). Munasabah karena adanya keterkaitan atau adanya suatu peristiwa
Contoh munasabah dalam bentuk ini adalah seperti terdapat pada Surah Al-
Baqarah ayat 245 dengan surah Ali imramn ayat 181.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 245 yang artinya:
‘’siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, dengan pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan
pembayaranya kedapanya dengan berlipat ganda, maka menyempitkan dan
melampangkan rezeki dan kepadanya kamu dikembalikan’’
Untuk memahami atau mengetahui mengapa Allah mengatakan:
Sesungguhnya Allah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan:
sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya adalah harus dimunasabahkan dengan ayat
245 Surah Al-Baqarah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
• Ilmu munasabah ialah ilmu yang mempelajari tentang hakikat keserasian (kolerasi)
antara satu bagian dengan bagian yang lain. Ilmu ini sepenuhnya bersifat ijtihady, bukan
taufiqy
• Menurut ulama Az-Zarkasi menerangkan bahwa fungsi munasabah adalah menggabung
bagian-bagian kalimat yang lain sehingga tampak adanya keterkaitan antara keduanya.
• Menurut Prof. Dr. H. Rachmat Syafe’I MA, urgeensi dalam mempelajari munasabah
ialah menghindari kekeliruan dalam menafsirkan Al-Qur’an, sebab munculnya
munasabah dan intensifikasi pengertian Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA