Anda di halaman 1dari 10

Nama : Acep suryana ginting

Npm : B1A019200
Kelas : D
Mata kuliah : Bahasa indonesia

Tugas :
- Ringkasan bab penalarsn

 PENALARAN

Pengertian penalaran Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk


menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu
kesimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak
benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta
yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya.
Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk menapai satu simpulan
ini harus berbentuk kalimat pernyataan . kaliamat pernyataan yang dapat
dipergunakan sebagai data itu disebut reposisi.

 PROPOSISI

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh,
serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya.
Maksud dari kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar
tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.

Proposisi dibagi menjadi 4 jenis :

1. Bentuk: Tunggal dan jamak.

Contoh:
- Dewi Persik bernyanyi dan menari.
- Kakak memancing dan memakan ikan.

2. Sifat: kategorial dan kondisional.

Proposisi kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan


predikatnya tidak mempunyai syarat apapun.
Contoh:
- Semua bayi menangis di malam hari.
- Setiap rumah memiliki atap
Proposisi kondisional dibagi menjadi 2 yaitu:
Proposisi hipotesis adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan
predikat membutuhkan syarat tertentu.
Contoh:
- Jika lampu menyala, ruangan terlihat terang.
- Jika air dimasukkan ke kulkas maka akan terasa dingin.
Proposisi disjungtif adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan
predikat tidak membutuhkan syarat tertentu.
Contoh:
- Meja itu berwarna coklat atau hitam.
- Kakak membaca buku pelajaran atau komik.

3. Kualitas: Afirmatif/positif dan negative.

Proposisi afirmatif adalah proposisi dimana predikatnya mendukung atau


membenarkan subjeknya.

Contoh:
- Semua helm dipakai di kepala.
- Semua ayam betina berkotek.

Proposisi negative adalah proposisi dimanan predikatnya menolak atau tidak


mendukung subjeknya.

Contoh:
- Tidak ada satupun pria yang memakai rok.
- Tidak ada satupun mahluk hidup yang hidup kekal di dunia ini.

4. Kuantitas: Universal dan spesifik/khusus.

Proposisi universal adalah proposisi dimana predikatnya mendukung atau


mengingkari semua.

Contoh:
- Tidak ada satupun kipas angin yang tidak mengeluarkan angin.
- Tidak ada satupun hewan herbivora yang memakan daging.
 TERM

Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi
verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai
subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua
proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme. Tidak semua kata atau
kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau
kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya
sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua
kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu
proposisi.

Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata
seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term
tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).

Jenis-Jenis Term :
Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya):
Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru,
manager.
Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait,
pasar.
Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.
Dalam kaitan dengan jumlah kata:
Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.
Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
Term ditinjau dari luasnya:
Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
Berdasarkan sifatnya
Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme
Term subyek
Term predikat
Term menengah / terminus medius

 Penalaran Deduktif
Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis,
silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi
tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara
langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan
tidak langsung dari dua premis.

Contoh :
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
kesimpulan : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi

- PREMIS

Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan


kesimpulan.
Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis
minor.
Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor.
Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak
boleh terdapat pada kesimpulan.
Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati
fungsi subjek (S) atau predikat (P).

Contoh:
1. Semua cendekiawan adalah manusia pemikir.
2. Semua ahli filsafat adalah cendekiawan.
3. Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.

1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan
yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut
premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan
disebut premis minor.
Sebelumnya mohon maaf bila banyak kurang dan terdapat kesalahan pada
artikel dibawah ini,

PENGERTIAN

Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu


pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen dan 3 macam silogisme, yaitu
silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme alternatif

1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan
yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut
premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan
disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:


Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term
mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K : Saya lulusan SLTA

2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional
hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden,
simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden,
simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.

3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.

 Penalaran induktif

adalah suatu proses berpikir berupa sebuah penarikan kesimpulan yang


bersifat umum atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya
dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan
dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.

1.Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari


fenomena individual menuju kesimpulan umum. Generalisasi merupakan
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.

Contohnya :

* Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.

* Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.

Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis Pernyataan "Semua


buah berwarna hijau rasanya manis" hanya memiliki kebenaran probabilitas
karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Buah kedondong juga berwarna hijau, namun rasanya
asam.

2. Analogi Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang


mempunyai sifat yang sama. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika ada
persamaan dalam berbagai bidang.

Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :

Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan

Meramalkan kesaman

Menyingkapkan kekeliruan

klasifikasi

Contoh analogi :

Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia yang tidak
sombong. Oleh karena itu, bila kita memiliki kepandaian dan kelebihan, kita
harus bersikap seperti padi yang semakin berisi, semakin merunduk.

3. Kausal Sebuah pernyataan yang timbul berkat adanya elemen elemen yang
memiliki hubungan atau keterkaitan.

Jenis jenis hubungan kausal :

a. Sebab- akibat.

irwan tidak mengerjakan PI, sehingga ia tidak dapat lulus tahun ini

b. Akibat -- Sebab.

Motor temanku mogok, disebabkan kehabisan bensin

c. Akibat -- Akibat.

kakak terjebak macet total dijalan, sehingga kakak beranggapan akan telat
masuk kerja.
 Salah Nalar

Salah nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang


salah, keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru
menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena
faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Contoh salah nalar :
Emilia, seorang alumni UNDIKSHA Singaraja , dapat menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Oleh sebab itu, Halimah seorang alumniUNDIKSHA Singaraja,
tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

> Macam-macam Salah Nalar


Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya,
oleh karena itu dalam berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam
berbahasa Indonesia secara cermat. Sehingga salah nalar dapat
terminimalisasikan.
Ada beberapa macam salah nalar, yakni sebagai berikut :
a. Deduksi yang salah
Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak
memenuhi persyaratan.
Contoh dari Deduksi yang salah :
- Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
- Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
b. Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung
generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga
kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh Generalisasi Terlalu Luas :
- Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia
Pancasilais sejati.
- Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang
itu cepat pecah.
c. Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan
pemilihan jawaban yang ada.
Contoh Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif :
- Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak
diketahui orang lain.
- Petani harus bersekolah supaya terampil.
d. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga
mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh Penyebab Salah Nalar :
- Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan
mengurusi makam leluhurnya.
- Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah
jodohnya.
- Dilarang menginjak buku, karena akan menyebabkan kebodohan

e. Analogi yang Salah


Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang
lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian
persamaan pada segi yang lain.
Contoh Analogi yang Salah
- Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik.
- Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari
selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana
kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
- Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.

f. Argumentasi Bidik Orang


Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat
seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh Argumentasi Bidik Orang :
- Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena
petugas penyuluhannya memiliki delapan orang anak.
- Deliana tidak bias menikah lagi karena ia sudah janda.

g. Meniru-niru yang Sudah Ada


Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu
dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.
Contoh Meniru-niru yang Sudah Ada :
- Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah
melakukannya.
- Saat Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Sinar mencotek,
karena pada mata kuliah Statistik Gek Ari juga mencontek.

h. Penyamarataan Para Ahli


Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu
dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan
mengambil kesimpulan.
Contoh Penyamarataan Para Ahli :
- Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia adalah , Sarjanah Ekonomi.
- Sarifah pandai membuat kue, ia adalah lulusan SMA.

Anda mungkin juga menyukai