Npm : B1A019200
Kelas : D
Mata kuliah : Bahasa indonesia
Tugas :
- Ringkasan bab penalarsn
PENALARAN
PROPOSISI
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh,
serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya.
Maksud dari kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar
tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Contoh:
- Dewi Persik bernyanyi dan menari.
- Kakak memancing dan memakan ikan.
Contoh:
- Semua helm dipakai di kepala.
- Semua ayam betina berkotek.
Contoh:
- Tidak ada satupun pria yang memakai rok.
- Tidak ada satupun mahluk hidup yang hidup kekal di dunia ini.
Contoh:
- Tidak ada satupun kipas angin yang tidak mengeluarkan angin.
- Tidak ada satupun hewan herbivora yang memakan daging.
TERM
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi
verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai
subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua
proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme. Tidak semua kata atau
kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau
kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya
sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua
kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu
proposisi.
Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata
seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term
tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
Jenis-Jenis Term :
Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya):
Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru,
manager.
Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait,
pasar.
Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap, sehat.
Dalam kaitan dengan jumlah kata:
Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.
Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
Term ditinjau dari luasnya:
Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
Berdasarkan sifatnya
Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu kesatuan
Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme
Term subyek
Term predikat
Term menengah / terminus medius
Penalaran Deduktif
Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis,
silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi
tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara
langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan
tidak langsung dari dua premis.
Contoh :
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
kesimpulan : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
- PREMIS
Contoh:
1. Semua cendekiawan adalah manusia pemikir.
2. Semua ahli filsafat adalah cendekiawan.
3. Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan
yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut
premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan
disebut premis minor.
Sebelumnya mohon maaf bila banyak kurang dan terdapat kesalahan pada
artikel dibawah ini,
PENGERTIAN
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan
yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut
premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan
disebut premis minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K : Saya lulusan SLTA
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional
hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden,
simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden,
simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Penalaran induktif
Contohnya :
Meramalkan kesaman
Menyingkapkan kekeliruan
klasifikasi
Contoh analogi :
Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia yang tidak
sombong. Oleh karena itu, bila kita memiliki kepandaian dan kelebihan, kita
harus bersikap seperti padi yang semakin berisi, semakin merunduk.
3. Kausal Sebuah pernyataan yang timbul berkat adanya elemen elemen yang
memiliki hubungan atau keterkaitan.
a. Sebab- akibat.
irwan tidak mengerjakan PI, sehingga ia tidak dapat lulus tahun ini
b. Akibat -- Sebab.
c. Akibat -- Akibat.
kakak terjebak macet total dijalan, sehingga kakak beranggapan akan telat
masuk kerja.
Salah Nalar