Anda di halaman 1dari 25

Bahasa Indonesia

Fakultas kedokteran hewan


PENALARAN

- Pengertian proposisi dan term

-Penalaran deduktif ( penarikan simpulan


secara langsung dan tidak langsung )

-Penalaran induktif (generalisasi, analogi


dan hubungan kausal )
- Pengertian proposisi
Pengertian Proposisi
Proposisi adalah uraian isi kalimat berdasarkan makna pernyataan sederhana yang senantisa
bisa menunjukan antara benar atau salah, sehingga perihal ini berbeda dari kalimat lain yang
tidak benar atau salah, seperti, pertanyaan, perintah, dan seruan.
Proposisi itu ?

Proposisi merupakan suatu kalimat deklaratiif ( pernyataan )yang bernilai


benar atau salah tetapi tidak keduanya .

- Tidak mengandung perdebatan

- Bukan merupakan kalimat perintah

- Bukan merupakan kalimat tanya


Jenis Proposisi
Ada dua jenis proposisi yaitu :

1. Proposisi tunggal adalah proposisi yang hanya mengungkapkan satu


pernyataan saja karena hanya terdiri dari satu subjek dan predikat
( kalimat tunggal ).

Contoh: anjing adalah hewan peliharaan dalam contoh tersebut , subjeknya


adalah kucing dan predikatnya adalah hewan peliharaan .

2. Proposisi majemuk proposisi yang terdiri atas satu atau lebih


pernyataan sederhana yang di hubungkan dengan kata hubung.

Contoh: anjing adalah hewan peliharaan sekaligus hewan karnivora


dalam contoh tersebut , subjeknya adalah anjing , predikatnya
adalah hewan peliharaan dan hewan karnivora .
Unsur unsur penentu proposisi
Unsur-Unsur Penentuan Proposisi
Dalam ilmu logika penetapan proposisi memiliki tiga unsur yaitu :

1. Subjek, ialah perkara yang bisa berupa orang, benda, tempat, atau perkara.

2. Predikat, ialah perkara yang dinyatakan dalam subjek.

3. Kopula, ialah kata yang menghubungkan subjek dan predikat


Contoh Proposisi
Berikut ini adalah contoh proposisi, antara lain:
- Indonesia mengadakan pemilihan umum (pemilu) presiden setiap
5 tahun sekali
- Bob membeli mobil baru.
- Susan terkena campak
- Lebih dari empat puluh orang terdaftar di kelas ini.
- Bentuk kehidupan yang maju ada di planet Mars
Dari masing-masing pernyataan tersebut adalah proposisi karena
benar atau salah, atau dengan kata lain, memiliki nilai kebenaran.
Dengan beberapa penyelidikan, seseorang dapat menentukan
kebenaran atau kesalahan dari setiap pernyataan.
Pengertian term

Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan
ekspresi verbal dari suatu pengertian. Sebagaimana pengertian
terkandung dalam putusan dan penyimpulan, maka term
terkandung dalam proposisi dan silogisme. Karena itu, term bisa
juga dirumuskan sebagai bagian dari proposisi yang berfungsi
sebagai subyek atau predikat.
Pembagian term ditinjau dari luasnya
Ditinjau dari luasnya, yaitu dari hal-hal yang ditunjuk dengan term
tersebut, term dapat dibagi menjadi tiga, yaitu term singular, term
partikular, dan term universal. Perbedaan antara ketiga jenis term
itu adalah sebagai berikut:

– Term singular : term yang mengatakan tentang satu hal


tertentu; misalnya: pohon itu, mahasiswa yang terpandai di kelas
ini, “nama diri”, dan sebagainya.

– Term partikular : term yang mengatakan tentang sebagian


dari luasnya (paling sedikit satu tetapi tidak seluruhnya dan tak
tentu); misalnya: seorang anak, beberapa mahasiswa, tidak
semua rumah, dan sebagainya.

– Term universal : term yang mengatakan tentang seluruh


luasnya; misalnya: semua buku, setiap manusia, tak seorang
pun, dan.
Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
Proses penalaran ini disebut Deduksi.

Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi.


Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang
lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu
dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi.

- Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang


khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan
kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau
hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

- Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan


adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan
gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
social.
Penarikan simpulan (konklusi)
secara deduktif dapat dilakukan
secara langsung dan dapat pula
dilakukan secara tak langsung.
Menarik Simpulan secara Langsung

Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis.


Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis disebut simpulan
taklangsung.

Misalnya:
Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh:
Semua ikan berdarah dingin. (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
Menarik Simpulan secara Tidak Langsung
Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung
memerlukan dua premis sebagai data.
Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan.
Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua
adalah premis yang bersifat khusus.

.
Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini,
kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang
semua orang sudah tahu,
umpamanya setiap manusia akan mati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana
adalah lulusan perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut.
2 Jenis Penalaran deduksi dengan penarikan secara
tidak langsung sebagai berikut.
Silogisme Kategorial
Yang dimaksud dengan kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan
satu proposisi merupakan simpulan.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah bijaksana.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Entimen
Sebenarnya silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun dalam lisan. Akan
tetapi, ada bentuk silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, Ali adalah orang cerdas.

Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu “Ali adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana”.
Penalaran induktif ( generalisasi, analogi, dan hubungan kasusal )

Penalaran Induktif

Penalaran berdasarkan bukti-bukti khusus/spesifik ke umum


untuk membuat kesimpulan.

- Penalaran dari khusus ke umum untuk membuat kesimpulan.


Penalaran Induktif
- Membuat kesimpulan umum berdasarkan pengamatan,
data, fakta yang spesifik/khusus dengan tujuan untuk
generalisasi.

- Penalaran secara induktif juga kita lakukan ketika kita


membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi di
masa depan berdasarkan hasil pengamatan kita di masa
.
lalu.
Contoh penalaran induktif

Pengamatan : Di Puncak hawanya dingin, di daerah Batu


hawanya dingin, di kawasan Lembang
hawanya juga dingin.

Kesimpulan: Daerah yang letaknya tinggi (dataran tinggi),


hawanya akan dingin
Bentuk-Bentuk Penalaran Induksi

1. Generalisasi

2. Analogi

3. Hubungan Kausal
1. Generalisasi

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena khusus


menuju kesimpulan umum. Generalisasi merupakan pernyataan yang
berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati.
Contoh:
• Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.
• Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.
Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis
Pernyataan “Semua buah berwarna hijau rasanya manis” hanya memiliki
kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahan: Buah kedondong juga berwarna hijau, namun rasanya
asam
2. Analogi

Metode menalar dengan membandingkan dua hal yang mempunyai


sifat yang sama. Kita dapat menarik kesimpulan jika terdapat
persamaan dalam berbagai bidang.
Dengan kata lain, penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses
penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses
membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan
kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya
tersebut.

Contoh:
Klub Persija Jakarta mampu masuk babak final karena berlatih setiap
hari.
Maka klub Persib Bandung akan masuk babak final jika berlatih setiap
hari
3. Hubungan kausal

Proses penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling


berhubungan.
Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat.

Contoh:
• Penebangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
• Jika dipanaskan, tembaga memuai, Jika dipanaskan emas memuai
Manfaat penalaran induktif:

• Meningkatkan sensitivitas terhadap


variasi/keberagaman di lingkungan sekitar.

• Memprediksi event/kejadian di lingkungan sehingga


dapat meminimalkan uncertainty.
Daftar pustaka
• dosensosiologi.com. Pengertian Proposisi, jenis dan contohnya, 18 juni
2021. √ Pengertian Proposisi, Jenis, dan Contohnya
(dosensosiologi.com). Diakses pada 5 Oktober 2022.

• gagasmakna.wordpress.com. Pengertian dan Term, Gagasmakna, 22


November 2009. Pengertian dan Term – ut est scribere (wordpress.com).
Diakses pada 6 Oktober 2022.

• vansa.github.io. Penalaran Deduktif. Ivans Ardiansyah, 28 April 2016.


Penalaran Deduktif Ivans Ardiansyah. Diakses pada 6 Oktober 2022.

• http://www.ocw.upj.ac.id. “Kuliah X : Penalaran Induktif (Inductive


Reasoning), Supriyanto, S. Psi. M. Si. Pengantar Sistem Informasi
(upj.ac.id). Diakses pada 6 Oktober 2022.
TERIMA KASIH
.

Anda mungkin juga menyukai