1. Subjek, ialah perkara yang bisa berupa orang, benda, tempat, atau perkara.
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan
ekspresi verbal dari suatu pengertian. Sebagaimana pengertian
terkandung dalam putusan dan penyimpulan, maka term
terkandung dalam proposisi dan silogisme. Karena itu, term bisa
juga dirumuskan sebagai bagian dari proposisi yang berfungsi
sebagai subyek atau predikat.
Pembagian term ditinjau dari luasnya
Ditinjau dari luasnya, yaitu dari hal-hal yang ditunjuk dengan term
tersebut, term dapat dibagi menjadi tiga, yaitu term singular, term
partikular, dan term universal. Perbedaan antara ketiga jenis term
itu adalah sebagai berikut:
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Misalnya:
Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua ikan berdarah dingin. (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
Menarik Simpulan secara Tidak Langsung
Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung
memerlukan dua premis sebagai data.
Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan.
Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua
adalah premis yang bersifat khusus.
.
Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini,
kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang
semua orang sudah tahu,
umpamanya setiap manusia akan mati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana
adalah lulusan perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut.
2 Jenis Penalaran deduksi dengan penarikan secara
tidak langsung sebagai berikut.
Silogisme Kategorial
Yang dimaksud dengan kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan
satu proposisi merupakan simpulan.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah bijaksana.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Entimen
Sebenarnya silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun dalam lisan. Akan
tetapi, ada bentuk silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, Ali adalah orang cerdas.
Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu “Ali adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana”.
Penalaran induktif ( generalisasi, analogi, dan hubungan kasusal )
Penalaran Induktif
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Hubungan Kausal
1. Generalisasi
Contoh:
Klub Persija Jakarta mampu masuk babak final karena berlatih setiap
hari.
Maka klub Persib Bandung akan masuk babak final jika berlatih setiap
hari
3. Hubungan kausal
Contoh:
• Penebangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
• Jika dipanaskan, tembaga memuai, Jika dipanaskan emas memuai
Manfaat penalaran induktif: