Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagian yang khusus. Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta
yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang
logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan
yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu:
Penalaran Induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan
kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif ini, kesimpulan
ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat
umum.
Contoh:
1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif (prosesnya disebut induksi) merupakan proses
penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku untuk
umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan atas
fakta-fakta khusus.
Contoh:
Orang Indonesia peramah; Bangsa Jepang adalah pekerja yang ulet; Orang
Batak pandai menyanyi.
1. Hubungan Sebab-Akibat
Menurut prinsip umum, semua peristiwa ada penyebabnya. Jangan
menarik kesimpulan (sebab-akibat) yang tidak sah. Misalnya, orang
menghubungkan suatu wabah atau penyakit dengan kutukan dewa atau
tempat tertentu yang dianggap keramat.
1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif (prosesnya disebut deduksi), yaitu cara berpikir yang
didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau keputusan lain yang berlaku
umum untuk suatu hal atau gejala. Kesimpulannya bersifat khusus. Jadi,
penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus.
Contoh:
Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
Bentuk di atas mempunyai 3 term, yaitu (1) term mayor adalah predikat di
dalam premis mayor (mempunyai mata); (2) term minor adlh subjek di
dalam kesimpulan (si Polan); dan term tengah adlh penghubung kedua
term atau predikat di dalam premis minor (makhluk).
Mahasiswa yang mengikuti kuliah kurang dari 75% tidak boleh mengikuti
ujian. (p. mayor) Shelly hanya mengikuti kuliah 40%. (p. minor)
(kesimpulan)
Contoh:
1. Ciri-ciri Penalaran
Berikut ini merupakan ciri-ciri penalaran:
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika
(penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya
merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah
tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: