Anda di halaman 1dari 21

METODE PENALARAN

ILMIAH
Dibimbing oleh Ibu Yulvina Kurniasih, M.Pd
Nama kelompok 2:
1. Asep Nopriadi
2. Harun Na Rasid
3. Helis Marsanda
4. Tifani Diahnisa Awy
5. Ratniati
Penalaran ilmiah merupakan proses

PENDAHULUAN
berpikir yang dilakukan oleh ilmuwan
dalam mencapai kesimpulan yang
didasarkan pada fakta dan bukti yang
diperoleh melalui pengamatan dan
eksperimen.
PENGERTIAN PENALARAN

Penalaran adalah kemampuan manusia untuk memproses informasi,


menghubungkan ide-ide, dan mencapai kesimpulan atau solusi berdasarkan
pemikiran logis. Ini melibatkan proses berpikir yang rasional,
yang melibatkan penilaian, analisis, dan pemahaman terhadap berbagai
informasi yang ada.
3 jenis metode
penalaran ilmiah

01 Penalaran Induktif

02 Penalaran Deduktif

03 Salah Nalar
01 Penalaran Induktif
Pengertian penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir di mana
kesimpulan ditarik dari sejumlah contoh atau data yang
diberikan. Ini adalah salah satu bentuk penalaran yang
digunakan dalam ilmu pengetahuan, sehari-hari, dan berbagai
aspek kehidupan. Penalaran induktif tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti, tetapi lebih kepada kemungkinan atau
probabilitas.
Jenis Penalaran Induktif
Penalaran induksi adalah sebuah metode berpikir yang
digunakan untuk mencapai kesimpulan umum
berdasarkan sejumlah bukti atau kasus khusus yang
diamati.Ciri-ciri penalaran induktif meliputi:
Data Spesifk Menuju Kesimpulan Umum: Contohnya,
jika kita melihat bahwa semua burung yang kita amati
memiliki bulu, kita mungkin menyimpulkan bahwa semua
burung memiliki bulu.
Kemungkinan Kesalahan: Kesimpulan yang dihasilkan
melalui penalaran induktif tidak selalu benar, karena ada
kemungkinan kesalahan. Misalnya, ada kemungkinan bahwa
kita belum melihat semua jenis burung dan ada burung tanpa
bulu.
Keberlanjutan atau Pola: Penalaran induktif seringkali
melibatkan pengenalan pola atau tren berdasarkan data yang
ada. Kesimpulan diambil dengan mengasumsikan bahwa pola
atau tren yang ditemukan akan berlanjut.
Contoh • Generalisasi: Penalaran indukti f
melibatkan mengamati sejumlah kasus
khusus atau bukti dan kemudian
membuat kesimpulan umum. Misalnya,
jika Anda melihat 10 burung berwarna
biru dan semuanya memiliki sayap, Kita
mungkin menyimpulkan bahwa semua
burung berwarna biru memiliki sayap.
• Penalaran analogi adalah Contoh
suatu bentuk penalaran atau 1. Cara berjalan Siti
pemahaman Didasarkan pada lambat seperti kura-
kura.
kesamaan atau persamaan 2. Badan Giant besar
antara dua situasi atau objek sekali seperti gajah.

yang.
• Penalaran sebab
akibat adalah proses
pemikiran atau
Beberapa prinsip dasar:
analisis yang
1. Sebab dan akibat
digunakan untuk 2. Korelasi dan kausalitas
memahami hubungan 3. Bukti dan argumen
antara suatu 4. Faktor kontribusi
peristiwa atau 5. Pengujian hipotesis
tindakan sebagai
penyebab yang
menghasilkan
konsekuensi atau
akibat tertentu.
02 Penalaran Deduktif
PENGERTIAN PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah suatu proses berpikir


yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan
yang spesifik berdasarkan premis atau informasi yang
telah diberikan.
Contoh sederhana penalaran deduktif:
1. Semua manusia adalah makhluk mortal.
2. Saya adalah seorang manusia.
03 Salah Nalar
KESALAHAN BERNALAR

Kesalahan berpikir adalah suatu kondisi di mana


seseorang membuat asumsi atau kesimpulan yang tidak
akurat atau tidak didasarkan pada fakta yang benar. Ini bisa
terjadi dalam berbagai konteks, termasuk dalam pemikiran
sehari-hari, pembuatan keputusan, atau analisis suatu
masalah. Ada beberapa jenis kesalahan berpikir yang umum
terjadi, termasuk:
Beberapa jenis kesalahan berpikir

• Kesalahan Nalar:

• Kesalahan asumsi atau premis yang mendasari suatu argumen.


Misalnya, jika premis dasar suatu argumen salah, kesimpulan yang
diambil dari argumen tersebut juga cenderung salah.

• Kesalahan generalisasi yang tidak benar, seperti mengambil satu


pengalaman atau contoh dan menganggapnya mewakili seluruh
kategori.
• Kesalahan Penyebab:

• Kesalahan dalam mengidentifikasi penyebab suatu peristiwa. Ini


terkadang disebut "post hoc reasoning," di mana seseorang
menganggap bahwa karena peristiwa A terjadi sebelum peristiwa
B, maka A adalah penyebab B.
• Kesalahan korelasi, yaitu menganggap bahwa
karena dua peristiwa sering terjadi bersama-sama,
satu adalah penyebab dari yang lain, padahal bisa
saja hanya bersifat korelasi.
• Kesalahan Logika:

• Kesalahan dalam penalaran logis. Misalnya, kesalahan dalam


menyusun argumen atau mengevaluasi kontradiksi dalam suatu
argumen.

• Kesalahan dalam merumuskan syllogisme (argumen deduktif dengan


dua premis dan satu kesimpulan), seperti kesalahan dalam
mengklasifikasikan premis sebagai benar atau salah.

• Kesalahan Konfirmasi:

• Kesalahan dalam mencari informasi yang hanya mendukung


keyakinan atau pandangan yang sudah ada, dan mengabaikan
informasi yang mungkin berlawanan.
Kesimpulan
Bahwa individu menggunakan pemikiran logis dan
informasi yang ada untuk mencapai pemahaman
yang lebih baik, memecahkan masalah, atau
membuat keputusan yang lebih baik. Proses ini
memainkan peran penting dalam pemecahan
masalah sehari-hari, pengambilan keputusan, dan
pengembangan pengetahuan.
SARAN
Agar terhindar dari salah bernalar mahasiswa harus
banyak membaca buku karena dari membaca isi
buku secara keseluruhan dapat terhindar dari salah
menafsirkan, mengetahui sudut pandang penulis
juga sangat diperlukan untuk melatih diri agar
terbiasa membuat karya ilmiah yang berlandaskan
objektifitas atau kesesuian data dengan penalaran
yang telah dilakukan seperti pengarang dalam
menulis bukunya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai