Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENALARAN DALAM PENULISAN

KELOMPOK 4
1. PUTRI AMALIA FEBRIANI SYAHRIR-C031201020
2. SYAHRANI AZZAHRA-C031201016
3. FATMAWATI LOHE-C031201018
4. MUHAMMAD FATHUL HATTA-C031201019
5. ANDI AKBAR PELANI-C031201017

KEDOKTERAN HEWAN A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menulis merupakan proses bernalar. Menulis suatu topik kita harus berfikir,
menghubungkannya dengan berbagai fakta, dan membandingkan.Selama hidup kita,
terutama dalam keadaan tidak tidur, kita selalu berfikir.Menulis merupakan kegiatan
mental. Pada waktu kita berfikir, dalam benak kita timbul serangkaian gambar sesuatu
yang tidak hadir secara nyata. Kegiatan ini mungkin tidak terkendali, terjadi dengan
sendirinya, tanpa kesadaran, misalnya melamun. Kegiatan yang lebih tinggi dilakukan
secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk
sampai kepada suatu kesimpulan. Jenis kegiatan berfikir yang terakhir inilah yang disebut
kegiatan bernalar. Dapat dicatat bahwa proses bernalar atau singkatnya penalaran
merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa
pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari
prosesnya, penalaran itu dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
Berdasarkan uraian diatas mengenai penalaran maka dapat kita katakan penalaran
merupakan proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Sementara dalam karangan penalaran berarti
penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan yang tuangkan dalam bentuk tulisan. Dengan
penalaran yang tepat, hal-hal yang akan dituangkan dalam karangan menjadi kuat.
Penyajian materi karangan akan sesuai dengan jalan pikiran yang tepat. Oleh karena itu,
setiap pengungkapan harus dipertimbangkan terlebih dahulu agar hal-hal yang tidak tepat
tidak masuk dalam karangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penalaran?
2. Apa saja ciri-ciri penalaran?
3. Apa saja bentuk-bentuk penalaran?
4. Bagaimana penalaran dalam karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penalaran
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penalaran
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penalaran
4. Untuk mengetahui bagaimana penalaran dalam karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penalaran
Menurut Widjono, (2007:209), mengungkapkan penalaran dalam beberapa definisi
yaitu :
1. Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan
sampai dengan simpulan.
2. Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan.
3. Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau
pengertian baru.
4. Dalam karangan terdiri dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji,
membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan variabel yang dikaji
sampai menghasilkan suatu derajat hubungan suatu simpulan.
5. Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penalaran adalah
suatu proses berpikir logis manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data yang
sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran
merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis. Sebuah
penalaran terdiri atas premis dan kesimpulan. Premis (antesedens) adalah proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan, dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence).

B. Ciri-ciri Penalaran
- Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran
merupakan suatu proses berpikir logis).
- Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara
berpikir secara analitik.

C. Bentuk-Bentuk Penalaran
1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi
data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri dengan kesimpulan umum.
Kesimpulan ini dapat berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta
yang bersifat khusus.
Contoh penalaran induktif:
Pengamatan: Di Puncak hawanya dingin, di daerah Batu hawanya dingin, di
kawasan Lembang hawanya juga dingin.
Kesimpulan: Daerah yang letaknya tinggi (dataran tinggi), hawanya akan dingin.

Ada tiga macam penalaran induktif, diantaranya: Generalisasi, Analogi, dan


Sebab-akibat.
 Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas
sejumlah data yang bersifat khusus yang disusun secara logis dan diakhiri
dengan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
• Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.
• Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.
Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis

 Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas data khusus


dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah
teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai
dengan kesimpulan yang berlaku umum. Penalaran analogi dapat juga
diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan
atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan
berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari
persamaannya tersebut.
Contoh:
Klub Persija Jakarta mampu masuk babak final karena berlatih setiap
hari.
Maka klub Persib Bandung akan masuk babak final jika berlatih setiap
hari.

 Hubungan kausal (Sebab-akibat) adalah proses penalaran berdasarka


hubungan antar data yang mengikuti pola sebab-akibat atau akibat-sebab.
Contoh:
• Penebangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
• Jika dipanaskan, tembaga memuai, Jika dipanaskan emas memuai

2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang
bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi
baru yang berbentuk suatu simpulan. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak
perlu mengumpulkan fakta-fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi
umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang
bertalian dengan suatu proposisi umum tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
penalaran deduktif merupakan proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-
peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus.
Ada 2 cara dalam penarikan simpulan dalam penalaran deduktif, yaitu
penarikan langsung dan penarikan tidak langsung.
1. Penarikan simpulan langsung
Penarikan simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk
menghasilkan pernyataan – pernyataan baru.
Contoh :
 Semua makhluk hidup akan mati.
 Semua yang akan mati adalah makhluk hidup.

2. Penarikan simpulan tidak langsung


Penarikan simpulan tidak langsung memerlukan 2 premis. Premis yang
pertama bersifat umum, sedangkan yang kedua bersifat khusus. Penarikan
simpulan ini menggunakan pola silogisme.
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua
proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan
yang merupakan proposisi ketiga. Proporsisi merupakan pernyataan yang
dapat dinyatakan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang
terkandung didalamnya. Silogisme terdiri atas tiga bagian: premis mayor,
premis minor, dan kesimpulan.
Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan
generalisasi atau proposisi yang dianggap benar bagi semua unsur atau
anggota kelas tertentu. Premis minor mengandung term minor atau tengah dari
silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk sebuah hasil
atau peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu. Kesimpulan adalah
proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas akan
berlaku pula bagi anggota-anggotanya.
Contoh :
 Premis Umum : semua cendikiawan adalah pemikir.
 Premis Khusus : Josh adalah cendikiawan.
 Simpulan : Jadi, Josh adalah pemikir.
D. Penalaran dalam Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan, peninjauan atau
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penalaran menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya ilmiah.
Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang mengesampingkan unsur emosi,
sentimen pribadi atau sentimen kelompok. Oleh karena itu, dalam menyusun karya ilmiah
metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan
deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Karya tulis ilmiah yang menggunakan penalaran deduktif diawali dengan
pernyataan umum/dasar, bisa berupa teori atau yang lainnya. Kemudian dikembangkan
dengan pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang bersifat khusus.
Karya tulis ilmiah yang menggunakan penalaran induktif dimulai dengan
pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta yang bersifat khusus. Kemudian diakhiri dengan
kesimpulan berupa pernyataan umum (generalisasi).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penalaran adalah suatu proses berpikir logis manusia untuk menghubungkan
fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Ciri-
ciri penalaran ada dua yaitu logis dan analitis. Penalaran terbagi menjadi dua yaitu
Penalaran deduktif yang merupakan proses penalaran yang berasal dari satu atau lebih
pernyataan umum untuk mencapai kesimpulan secara logis dan penalaran Induktif yaitu
penalaran berdasarkan bukti-bukti khusus/spesifik ke umum untuk membuat kesimpulan.
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan, peninjauan atau
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penalaran menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya ilmiah.
Daftar Pustaka

http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/61610/2+PENALARAN+DEDUKTIF.pdf

https://mrdtila.blogspot.com/2016/12/penalaran-karangan-oleh-nama-mardatila.html

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/09/penalaran/

http://aikoyyimahberbagiilmu.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-penalaran.html

http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-PSG209-PSG209-Slide-10.pdf

https://dhiasitsme.wordpress.com/2012/10/14/penalaran-deduktif/

https://panjieko.wordpress.com/2016/03/18/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai