Anda di halaman 1dari 14

NAMA : PUTRI AMALIA FEBRIANI SYAHRIR

NIM : C031201020

SOAL QUIS 1

1. Diketahu unsur X memiliki nomor atom 20 dan nomor massa 40. Unsur Y memiliki
nomor atom 6 dan nomor massa 12.
dan
a. Konfigurasi elektron
2 2 6 2 6 2
20X = 1s 2s 2p 3s 3p 4s
2 2 2
6Y = 1s 2s 2p
b. Unsur X  periode 4
golongan IIA
Unsur Y  periode 2
golongan IVA
c. Bilangan kuantum
Unsur X = 4s2
- Sub kulit paling akhir adalah 4, maka n = 4
- Sub kulitnya adalah s, maka l = 0
- Sub kulit s memiliki 1 orbital maka m = 0
0

- Arah panah kebawah, maka s = -1/2


Unsur Y = 2p2
- Sub kulit paling akhir adalah 2, maka n = 2
- Sub kulitnya adalah p, maka l = 1
- Sub kulit p memiliki 3 orbital maka m = 0
-1 0 +1

- Arah panah keatas, maka s = +1/2


d. Jumlah elektron valensi
- 20X = 2 8 8 2
Valensinya 2
Elektrovalen 2
- 6Y = 2 4
Valensinya 4
Elektrovalen 4
Jumlah proton, elektron, dan neutron
-  proton = elektron = 20  proton = elektron = 6
neutron = 40 – 20 = 20 neutron = 12 – 6 = 6
2. Reaksi :
a. Natrium dengan air
2Na (s) + 2H2O (l)  2NaOH (aq) + H2 (g)
b. Litium dengan gas oksigen
4Li (s) + O2 (g)  2Li2O (s)
c. K (s) + Cl (g)  KCl (s)

3. Golongan Alkali  Li, Na, K, Rb, Cs, Fr


- Jari-jari atom terkecil : Li
- Keelektronegatifan terbesar : Li
- Titik didih terbesar : Li
Golongan Halogen  F, Cl, Br, I, At
- Jari-jari atom terkecil : F
- Keelektronegatifan terbesar : F
- Titik didih terbesar : I

SOAL QUIS 2

1. Keelektronegatifan unsur A=1,0; B=2,8; C=2,5; D=2,2


- AB  ENA = 1,0 ENB = 2,8 = 1,8 senyawa ionik
- DB  END =2,2 ENB = 2,8 = 0,6 senyawa kovalen
- CD4 ENC = 2,5 END =2,2 = 0,3 senyawa kovalen
- CB4 ENC = 2,5 ENB = 2,8 = 0,3 senyawa kovalen

2. Rumus struktur Lewis H


- CH4 6C = 1s2 2s2 2p2
1H = 1s
1 H C H
CH4 memenuhi kaidah oktet, karena
H
jumlah elektron valensi C = 8

- BF3 5B = 1s2 2s2 2p1


2 2
9F = 1s 2s 2p
5
F B F
BF3 tidak memenuhi kaidah oktet,
jumlah e valensi B=6, kurang dari 8 F

- H2O 1H = 1s1
2 2 4
8O = 1s 2s 2p
H2O memenuhi kaidah oktet, karena H O H
jumlah elektron valensi O = 8
F
2 2 6 2 4
- SF6 16S = 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 5 F F
9F = 1s 2s 2p
S
SF6 tidak memenuhi kaidah oktet dan F F
duplet, karena jumlah e valensi S = 12
lebih dari 8 F

- PCl5 15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3


Cl
2 2 6 2 5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p
Cl
PCl5 tidak memenuhi kaidah oktet dan P Cl
duplet, karena jumlah e valensi P = 10 Cl
lebih dari 8
Cl
2 2
- BeCl2  4Be = 1s 2s
2 2 6 2 5
17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p
BeCl2 tidak memenuhi kaidah oktet dan Cl Be Cl
duplet karena jumlah e valensi Be = 4
kurang dari 8

3. Faktor-faktor yang menyebabkan mudahnya terbentuk senyawa ion:


- Energi ionisasi salah satu atom relatif rendah
- Afinitas elektron atm yang lain lebih besar (membentuk ion negatif)
- Energi kisi besar

4. Perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen


Senyawa ion:
- Pda umumnya larut dalam pelarut polar
- Ion atau leburannya menghantarkan arus listrik
- Titik leleh tinggi (> 400 )
- Terbentuk oleh unsur logam dan nonlogam
Senyawa kovalen:
- Pada umumnya larut dalam pelarut non polar
- Padatan, leburan atau larutannya tidak menhantarkan arus listrik
- Titik leleh rendah (< 300 )
- Umumnya terbentuk oleh unsur sesama non logam
5. Orbital molekul H2

1s

1s 1s

1s
Orde ikatan = ½ (2-0)
=½.2
=1

Orbital molekul He2

1s

1s 1s

1s
Orde ikatan = ½ (2-2)
=0

Orbital molekul O2

2pz

x y

2px 2py 2pz 2px 2py 2pz

x y

2pz
2s

2s 2s

1s

1s 1s

1s

Orde ikatan = ½ (10-6)


=2

Orbital molekul N2

2pz

x y

2px 2py 2pz 2px 2py 2pz

2pz

x y
2s

2s 2s

2s

1s

1s 1s

s
Orde ikatan = ½ (10-4)
=3

6. Dalam teori orbital molekul, O2 mempunyai 2 elektron yang tidak berpasangan yang
menyebabkan O2 bersifat paramagnetik.

7. CH4
2 2 2
6C = 1s 2s 2p

2s 2p s p3

BF3
2 2 1
5B = 1s 2s 2p

2s 2p s p2

H2O
2 2 4
8O = 1s 2s 2p

2s 2p s p3
SF6
2 2 6 2 4
16S = 1s 2s 2p 3s 3p

3s 3p s p3 d2

PCl5
2 2 6 2 3
15P = 1s 2s 2p 3s 3p

3s 3p s p3 d

BeCl2
2 2
4Be = 1s 2s

2s s p1
TUGAS MODUL 3

1.  Na (logam) akan melepaskan satu elektron untuk mencapai kestabilan (Na +) sehingga
membentuk ion positif yang disebut dangan kation. Cl (nonlogam) akan menerima satu
elektron untuk mencapai kestabilan (Cl-) sehingga membentuk ion negatif yang disebut
dengan anion. Sehingga kedua unsur tersebut membentuk ikatan ion Na+ + Cl-  NaCl

 Pada molekul HCl terjadi proses pemakaian 1 pasang elektron secara bersama-sama
dimana atom Cl menyumbang satu elektron untuk atom H sehingga atom H yang
diikat menjadi duplet. Sebaliknya atom H yang diikat menyumbang satu elektron pada
atom Cl sehingga atom Cl juga bisa mencapai oktet.

 Perbedaan fundamental ikatan ion dan ikatan kovalen;


- ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk dari atom logam dengan nonlogam,
dimana ikatan elektrostatis yang terbentuk antara ion positif dan ion negatif ini
akan menyebabkan gaya tarik menarik, hingga menghasilkan ion atau senyawa
yang dikenal dengan senyawa ionik. Pada ikatan ion, kation dibentuk oleh logam
dengan melepaskan elektron dan anion dibentuk oleh nonlogam dengan
menangkap elektron.
- Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama oleh dua atom. Ikatan kovalen terbentuk dari atom nonlogam
dengan atom nonlogam yakni atom yang sama-sama ingin menangkap elektron.
2. Rumus Lewis CH4, NH3, H2O, N2, CO2, BCl3, SF6, etilamina, urea, asetaldehid.

3. Zat padat yang mempunyai energi kisi terbesar adalah Mg(OH)2


Seperti yang diketahui bahwa semakin besar muatan ion, maka energi kisi semakin besar,
dan semakin besar jari-jari atom maka energi kisi semakin kecil. Dan yang memnuhi kedua
syarat tersebut adalah Mg(OH)2
4. Senyawa antar Halogen yang tidak mungkin adalah

Yang tidak mungkin terjadi adalah ClF3 , ClF4 dan IF7 , karena untuk Cl dan I akan
kelebihan muatan, sehingga tidak akan terjadi kestabilan.
5. Xenon bereaksi dengan F2 menghasilkan XeF4
- Xe (g) + 2F2 (g)  XeF4 (s)
- Konfigurasi elektron Xe keadaan dasar
Xe = [Kr] 5s2 5p6 5d0
5s 5p 5d
Konfigurasi elektron Xe keadaan tereksitasi
Xe = [Kr] 5s2 5p4 5d2
5s 5p 5d

sp3d2
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida
sp3d2

F Xe F

- Jumlah pasangan elektron bebas (PEB)


AX mEn  XeF4 ; ev = 8
PEB = E
E=
=
=
=2
- Besar sudut F-Xe-F adalah 90 derajat.
6.
7.
Pembentukan senyawa hibrida CH 4, ICl3, Cr(NH3)63+
 CH4
Atom pusat : C → e.v. =
4 elektron Atom lain :
4H → 4 × 𝑒− = 4
elektron Total 8
elektron = 4 pasang
Karena totalnya 4 pasang, maka bentuk senyawa hibrid nya adalah sp 3
(Tetrahedral)
 ICl3
Atom pusat : I → e.v. =
7 elektron Atom lain :
3Cl → 3 × 𝑒− = 3
elektron Total 10
elektron = 5 pasang
Karena totalnya 5 pasang, maka bentuk senyawa hibridanya adalah sp3d
(Triagonal Bipiramidal)
 Cr(NH ) 63+ 36

Cr(NH3)63+ membentuk Oktahedral enam orbital kosong ion Cr3+ dua


orbital 3d, satu 4s, dan 4p yang akan diisi oleh molekul NH 3 yang memberi
pasangan elektron bebasnya sehingga menghasilkan hibrida d2sp3
(Oktahedral).
8.  Orbital molekul bonding digambarkan sebagai orbital molekul yang memiliki
tingkat energi lebih rendah jika dibandingkan dengan orbital atom masing-masing
atom pembentukannya.
 Orbital molekul antibonding memiliki energi lebih tinggi dibanding energi level
dari masing-masing atom pembentuknya. Kerapatan antara kedua inti sangat kecil
dan tidak mampu melampaui gaya tolak menolak antara inti inti atom. Meskipun
energi levelnya tinggi, orbital molekul antibonding masih dapat diterima oleh elektron
manakala orbital molekul bonding sudah terisi penuh.
9.  Diagram profil

 Konfigurasi elektron

σ1s2, σ*1s2, σ2s2, σ*2s2, σ2p2, π2p2, π2p2, π*2p2, π*2p2

atau

(σ1s)2, (σ*1s)2, (σ2s)2, (σ*2s)2, (σ2p)2, (π2p)4, (π*2p)4


 Sifat megnetik
Bersifat paramagnetik karena ada elektron yang tidak berpasangan.
10.  Orde ikatan H2 = 1
 Orde ikatan H2+ = 0,5
 Orde ikatan H2- = 1,5
 Orde ikatan He2 = 4
 Orde ikatan Li2 = 1,5
11.  MgO  ikatan ion
SiO2  ikatan kovalen Mg + O
Skema : MgO
Mg  Mg2+ + 2e-
-
O+e  O2-
Mg + O MgO Mg2+ O
Struktur lewis MgO

Skema : SiO2

Si + O2 → SiO2 Struktur Lewis : SiO2


Si + 2 O  O Si O

 O2
Diagram orbital

Struktur Lewis :

•• ××
O•×O
•• ××
Konfigurasi elektron :
σ1s2, σ*1s2, σ2s2, σ*2s2, σ2p2, π2p4, π*2p2 Sifat kemagnetan :
Bersifat paramagnetik karena ada elektron yang tidak berpasangan

 Persamaan dan perbedaan mendasar dari konfigurasi elektron dalam atom dan
melekul. Persamaan keduanya merupakan susunan elektron, dan perbedaan untuk
atom sesuai jumlah elektron sedangkan pada molekul terjadi hibridisasi.

Anda mungkin juga menyukai