Anda di halaman 1dari 16

PENALARAN

ILMIAH
BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. A.Syafira Nur Qalbi M. M 12210000007 S1 gizi reg


2. Siti Maulidini. 01210000004 S1 farmasi ekst
3. Adinda Maryam. 16210000018 S1 farmasi reg
4. Tiara Safa. 01210000004 S1 kesmas reg
5. Sari Intan Rahayu. 12210000006 S1 Gizi
6. Anastasia Tamo Inya 14210000006 S1 ARS Reg
7. Salsabila Anura. 16210000015 S1 farmasi
8. Khansa Labibah. 03210100006 D3 ADMRS
9. Rizky Fadilah 16210000008 S1 farmasi
10. Weina Nurfaidza. 03210100009 D3 ADMRS
11. Tri Mitha. 16210000001 S1 farmasi
MATERI PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
2. Pengertian Penalaran Ilmiah
3. Ciri-ciri Penalaran ilmiah
4. Tujuan Penalaran ilmiah
5. Penalaran Deduktif
6. Penalaran Induktif
7. Pendekatan Ilmiah
LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap kali menghadapi masalah serta mencari solusi. Dengan tujuan
mencari jalan keluarnya. Disini peran penalaran kita butuhkan dalam pencapaiannya. Sebab dengan
penalaran kita dapat mengetahui cara atau tahapan dalam proses pemahaman dan penarikan kesimpulan
sehingga menghasilkan sebuah informasi yang sebelumnya kita tidak ketahui. Di dalam proses
penalaran kita juga telah merasakan proses berfikir secara induktif yang merupakan cara berfikir
dimana dalam menarik suatu kesimpulan dimulai dari yang bersifat umum dari berbagai kasus ke yang
bersifat individual. Sedangkan berfikir deduktif yaitu cara berfikir dalam rangka menarik kesimpulan
yang dimulai dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus (individual) kemudian dilanjutkan
dengan pernyataan bersifat umum. Yang dimana fungsi dari proses tersebut amatlah dibutuhkan pada
saat kita menarik kesimpulan.
PENGERTIAN PENALARAN ILMIAH

Penalaran ilmiah adalah suatu proses berfikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta,
atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata alur dari pernyataanlain,
penalaran adalah proses berfikir yang sistematis dalam logis untuk memperoleh sebuah
kesimpulan atau informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Bahan pengambilan
kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli
(otoritas). Penalaran menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya
ilmiah. Mengesampingkan unsur emosi, sentiment pribadi atau sentiment kelompok.
Dan tetap berdasarkan pada keilmuan.
CIRI CIRI PENALARAN ILMIAH

1 2 3

Adanya suatu pola piker Analisis pada hakikatnya merupakan


Sifat analitik dari proses
yang secara luas disebut suatu kegiatan berfikir berdasarkan
berfikir
logika. langkah-langkah tertentu

4 5
Menghasilkan kesimpulan Premis berupa
berupa pengetahuan, pengalaman atau
keputusan atau sikap yang pengetahuan, bahkan teori
baru yang telah diperoleh
TUJUAN PENALARAN ILMIAH

Tujuan dari penalran adalah untuk menentukan secara logis atau objektif, apakah
yang kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan.
ADA 2 JENIS PENALARAN ILMIAH SECARA UMUM :

PENALARAN PENALARAN
DEDUKTIF INDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIF
Metode berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya
dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya
guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut
silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu dasar pemikiran pertama, dasar pemikiran kedua dan kesimpulan
Contoh:
Dasar pemikiran pertama : Semua siswa SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran Sosiologi.
Dasar pemikiran kedua : Bob adalah siswa kelas X SMA
Kesimpulan : Bob wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi

Jenis penalaran deduktif yaitu:


1) Silogisme Kategorial.
2) Silogisme Hipotesis
3) Silogisme Akternatif
4) Entimen
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang
mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat
karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang
dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi.
Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang
membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua

A. Penarikan simpulan secara langsung


Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat
menarik simpulan.
 
Contoh :
1. Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)
B. Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan
menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua
adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan
sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
- Semua manusia akan mati
- Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)
2. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan
karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
- Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
- Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
PENALARAN INDUKTIF
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus
untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan
fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat umum.
Contoh:
Bukti 1 : logam 1 apabila dipanaskan akan memuai
Bukti 2 : logam 2 apabila dipanaskan akan memuai
Bukti 3 : logam 3 apabila dipanaskan akan memuai
Kesimpulan: Semua logam apabila dipanaskan akan memuai.
Ciri-ciri Paragraf Induktif
1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
2. Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
4. Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
5. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
6. Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
7. Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
8. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
JENIS PARAGRAF INDUKTIF
1 Pengertian Paragraf Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan
harus cukup dan dapat mewakili
Contoh :
Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak
seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang. A.S. Broto (ed.)
2 Analogi
Anologi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya dan dapat menarik kesimpulan.
Contoh :
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan
dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
3 Pengertian Paragraf Sebab Akibat
Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak
mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
4 Pengertian Paragraf Akibat Sebab
Paragraf hubungan akibat sebab adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Contoh :
Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula
tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik.
PENDEKATAN ILMIAH
Pendekatan Ilmiah (Gabungan antara Deduktif dan Induktif)
Metode berpikir pendekatan ilmiah adalah penalaran yang
menggabungkan cara berpikir deduktif dengan cara berpikir induktif.
Dalam pendekatan ilmiah, penalaran disertai dengan suatu hipotesis.

Contoh :
“Taka sakit perut selama seminggu”
Pendekatan Ilmiah :
• Cari data di lapanganTaka makan apa ?
• Periksa ke dokter
• Tes laboratorium
• Pengobatan
• Kesimpulan :Taka KeracunanPendekatan

Non Ilmiah :
• Pergi ke dukun
• Penyembuhan
• Kesimpulan :Taka terkena guna-guna dari teman/musuhnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai