Disusun Oleh :
Salsabila Anura Zahrani (16210000015)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas yang
berjudul “Morfologi Daun” dapat diselesaikan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Nur Cholis Majid, M.Farm yang
telah membimbing dalam penyusunan tugas ini. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada seluruh teman-teman serta berbagai pihak yang telah membantu dan
mendukung saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas akhir
yang berjudul “Morfologi Daun” ini.
Penulis,
MORFOLOGI DAUN
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Morfologi Daun khususnya bentuk daun
2. Mahasiswa mampu mengenalisis bentuk daun-daun disekitar
B. DASAR TEORI
Morfologi adalah cabang ilmu botani yang mempelajari stuktur luar tubuh tumbuhan
yang bisa dilihat secara langsung. Hal ini dapat mengidentifikasi tumbuhan tersebut,
apakah termasuk tumbuhan dikotil atau monokotil. Secara umum struktur morfologi
tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Adapun fungsi-
fungsinya sebagai berikut :
1. Akar
Menambatkan tumbuhan ke tanah, menyimpan makanan, menyerap dan mengahntarkan
air dan mineral.
2. Batang
Mengalirkan zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh, sampai ke cadangan
makanan, mengekkan menguatkan tumbuh tumbuhan dan meneruskan air dan zat-zat
mineral dari akar ke seluruh tubuh terutama daun.
3. Daun
Tempat terjadinya pelepasan air, tempat terjadinya penguapan, tempa terjadinya
fotosintesis, sebagai organ pernapasan atau respirasi dan alat reproduksi vegetatif.
4. Bunga
Alat perkembangbiakan generatif tumbuhan, menarik perhatian serangga agar agar
dapat membantu proses penyerbukan, sebagai wadah menyatunya gamet jantan dan
gamet betina.
Bentuk daun bervariasi bahwa bentuk daun ada yang bulat, bulat telur, panjang,
seperti pita dan juga berbentuk segitiga, runcing, seperti tombak, jantung, ginjal, dan
lain-lain. Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka dapat kita bedakan ke
dalam 4 golongan sebagai berikut.
a. Bagian daun terlebar berada di tengah-tengah helai daun.
b. Bagian daun terlebar terletak di bagian bawah, antara tengah daun dan pangkal
daun.
c. Bagian daun terlebar terletak di bagian atas, antara tengah daun dan ujung daun.
d. Bagian daun merata, tidak ada bagian daun yang terlebar.
Adapun variasi bagian daun dari helai daun, ternyata variasi dapat dijumpai pada
bagian ujung daun, pangkal daun, susunan tulang daun, tepi rangkaian daun, bangun
daun dan tepi daun.
1. Tipe rangkaian daun
Spiral : daun membentuk pola berputar atau heliks disekeliling batang
Berseling : terdapat daun tunggal pada setiap ruas, dan daun pada dua buku-buku
batang tetangganya terletak pada posisi berhadapan
Berhadapan : daun terdapat berpasangan, dengan masing-masing daun berhadapan
pada buku-buku batang
Berkarang : pada tiap buku-buku batang terdapat tiga daun atau lebih
2. Bangun Daun
Acicular : Bertelinga (auriculate), seperti bentuk tombak, tetapi pangkal daun di
sebelah kiri dan kanan membulat, misalnya pada daun tempuyung.
Cordate : Jantung (cordate), berbentuk bulat telur dengan ujung lancip dan pangkal
daun berlekuk, misalnya pada daun waru
Deltoid : Delta (deltoid), misalnya pada bunga air mata pengantin
Elliptic : bagian daun terlebar berada di tengah helai daun dan perbandingan panjang
: lebar = 1.5 sampai 2. Daun nangka termasuk berbentuk jorong.
Hastate : Tombak (hastate), bagian ujung daun runcing, sedangkan bagian
pangkalnya mendatar, misalnya pada daun wewehan (Monochoria hastata Solms).
Lancelote : Daun dikatakan berbentuk lanset jika bagian daun terlebar berada di
tengah helai daun dan perbandingan panjang dan lebar = 3 sampai 5
Obcordate : Pada semanggi gunung anak daunnya berbentuk jantung terbalik
(obcordate)
Oblancelote : Bentuk lainnya adalah lanset terbalik (oblanceolate)
Oblong : bagian daun terlebar berada di tengah helai daun dan perbandingan panjang
: lebar = 2.5 sampai 3. Daun srikaya termasuk berbentuk memanjang.
Obovate : daunnya berbentuk bulat telur terbalik (obovate)
Orbicular : Tangkai daunnya terdapat di bagian tepi, tidak tertanam pada bagian
helai daun. Daun teratai termasuk dalam kategori ini berbentuk bulat, seperti tampah
Ovate : Bulat telur (ovate), misalnya pada daun kembang sepatu
Reniform : Ginjal (reniform), daun dengan ujung daun tumpul, pangkal berlekuk,
seperti ginjal, misalnya pada daun pagagan/tapal kuda
Sagitate : Anak panah (sagittate), bagian ujung daun lancip, bagian pangkal dengan
lekukan yang lancip, misalnya pada daun eceng (Sagittaria sagittifolia L.).
Spatulate : Daunnya berbentuk, seperti sudip (spathulate).
3. Pangkal Daun
Runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang dan berlekuk.
4. Ujung Daun
Runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah dan berduri.
5. Tepi Daun
Tepi daun bergerigi (serrate) jika torehan dan tonjolan membentuk sudut lancip.
Tepi daun bergerigi ganda (incised) jika tepi daun yang bergerigi dengan tonjolan
yang tepinya bergerigi lagi.
Bergigi (dentate) jika torehan tumpul, sedangkan tonjolannya lancip.
Beringgit (crenate) jika torehan lancip, sedangkan tonjolan tumpul.
Berombak (undulate) jika torehan dan tonjolannya sama-sama tumpul.
6. Tulang Daun
Menyirip, menjari, melengkung dan sejajar.
C. ALAT DAN BAHAN
Disini tidak memerlukan alat karena cukup hanya untuk menganalisis bentuk daun
disekitar. Hanya butuh buku tulis untuk mencatat hasil analasis.
Bahan yang dibutuhkan adalah 4 jenis daun yang berbeda yaitu :
1. Daun jahe
2. Daun jambu
3. Daun Salam
4. Daun Cabe
D. PROSEDUR KERJA
1. Ambil daun jahe, lalu identifikasilah bentuk-bentuk daun seperti tepi rangkaian
daun, bangun daun, pangkal daun, ujung daun, tepi daun dan tulang daun. Catat
hasil identifikasi.
2. Ambil daun jambu, lalu identifikasilah bentuk-bentuk daun seperti tepi rangkaian
daun, bangun daun, pangkal daun, ujung daun, tepi daun dan tulang daun. Catat
hasil identifikasi.
3. Ambil daun salam, , lalu identifikasilah bentuk-bentuk daun seperti tepi rangkaian
daun, bangun daun, pangkal daun, ujung daun, tepi daun dan tulang daun. Catat
hasil identifikasi.
4. Ambil daun cabe, , lalu identifikasilah bentuk-bentuk daun seperti tepi rangkaian
daun, bangun daun, pangkal daun, ujung daun, tepi daun dan tulang daun. Catat
hasil identifikasi.
E. HASIL PERCOBAAN
No
Sample Hasil
Tepi Bangun Pangkal Ujung Tepi Tulang
Rangkaian Daun Daun Daun Daun Daun
Daun
1 Daun Jahe
(sample A) Berseling Linear Runcing Berduri Entire Sejajar
2 Daun Jambu
(sample B) Berhadapa Elliptic Runcing Tumpul Entire Menyirip
n
3 Daun Salam
(sample C) Berhadapa Elliptic Tumpul Meruncing Entire Menyirip
n
4 Daun Cabe
(sample D) Berkarang Ovate Runcing Meruncing Denticul Menyirip
ate
F. PEMBAHASAN
Hasil dari percobaan diatas, yaitu mengambil sample daun yang berbeda-beda dari
segi bentuk daun. Dari data tersebut bahwa sample A yaitu daun jahe memiliki tepi
rangkain daun berseling, bangun daun linear, pangkal daun, runcing, ujung daun,
berduei, tepi daun entire dan tulang daun sejajar. Selanjutnya sample B yaitu daun
jambu memiliki tepi rangkaian daun berhadapan, bangun daun elliptic, pangkal daun
runcing, ujung daun tumpul, tepi daun entire dan tulang daun menyirip. Untuk sample
C yaitu daun salam memiliki tepi rangkaian daun berhadapan, bangun daun elliptic,
pangkal daun tumpul, ujung daun meruncing, tepi daun entire dan tulang daun
menyirip. Terakhir sample D yaitu daun cabe memiliki tepi rangkaian daun berkarang,
bangun dun ovate, pangkal daun runcing, ujung daun, meruncing, tepi daun denticulare
dan tulang daun menyirip. Saat pembelajaran paraktikum, kebetulan membawa daun-
daun yang agak mirip semua sehingga tidak jauh dan sebagian sama saat
mengidentifikasi bentuk-bentuk daun tersebut. Mungkin saja bentuk daun itu tidak
semirip seharusnya karen sebagain daun ada yang tidak segar atau sudah layu.
G. KESIMPULAN
Morfologi adalah cabang ilmu botani yang mempelajari stuktur luar tubuh tumbuhan
yang bisa dilihat secara langsung. Hal ini dapat mengidentifikasi tumbuhan tersebut,
apakah termasuk tumbuhan dikotil atau monokotil. Secara umum struktur morfologi
tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Adapun variasi
bagian daun dari helai daun, ternyata variasi dapat dijumpai pada bagian ujung daun,
pangkal daun, susunan tulang daun, tepi rangkaian daun, bangun daun dan tepi daun.
Daun yang digunakan dalam percobaan adalah daun jahe, daun jambu, daun cabe
dan daun salam.
H. DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh :
Salsabila Anura Zahrani (16210000015)
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui Farmakognosi
2. Mahasiswa mampu membedakkan macam-macam amilum yang umum
digunakan dalam sediaan farmasi secara Mikroskopik.
B. DASAR TEORI
Farmakognosi adalah studi mengenai produk obat yang berasal dari lingkungan
hidup terutama yang berasal dari tumbuhan dan fungsi (Heinrich et al. 2010). Lebih
jelasnya lagi farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah
melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, toksikologi, dan
biofarmasetika.
Amilum adalah jenis polisakaridayang banyak terdapat dialam yaitu sebagian besar
tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, A. 2009).
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari
glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin Secara umum,
amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut
air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa sebagai
produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004). Tanaman dengan kandungan
amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza
sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon
(Manihot utilissima). Fungsi amilum dalam dunia farmasi digunakan sebagai bahan
penghancur atau pengembang (disintegrant), yang berfungsi membantu hancurnya
tablet setelah ditelan (Syamsuni H,A. 2007).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat
Nama Alat Gambar Nama Alat Gambar
Objek Glass
Gelas beker
2. Bahan-bahan
Serbuk Amylum oryzae sativa (padi)
Serbuk Amylum Solanum tuberosum (kentang)
Aquades
D. PROSEDUR KERJA
1. Padi (Oryza sativa)
Siapkan alat dan bahan
Ambil serbuk amilum oryzae dengan sendok spatula, letakkan pada objek
glass lalu beri 1 tetes Aquades setelah itu tutup dengan cover glass
Preparat Oryza sativa diamati dengan mikroskop, ambil gambar hasil yang
diamati
2. Kentang (Solanum tuberosum)
Siapkan alat dan bahan
Ambil serbuk amilum Solanum dengan sendok spatula, letakkan pada objek
glass lalu beri 1 tetes Aquades setelah itu tutup dengan cover glass
Preparat Solanum tuberosum diamati dengan mikrsokop, ambil gambar hasil
yang diamati
E. HASIL PERCOBAAN
Bahan Hasil Gambar Keterangan
1. Butir tunggal
2. Butir majemuk
Padi tidak terlihat hilus,
(Oryza bersegi segi
sativa) 3. Tidak ada
lamella
1. Butir-butir
Kentang tunggal
(Solanum 2. bentuk oval
tuberosum) 3. hilus eksentris
4. lamela
F. PEMBAHASAN
Praktikum Farmakognosi identifikasi amilum dengan mikroskop dilakukan pada
tanggal 25 Februari 2022 di Lab Gedung UIMA. Praktikum ini bertujuan untuk
mengenali berbagai jenis amilum dari sampel amylum kentan dan amylum padi secara
mikroskopis.
Setiap jenis tumbuhan mempunyai bentuk tepung cadangan yang bermacam-macam.
Perbedaan macam macam tepung ini berdasarkan letak hilus dalam butiran tepungnya.
Yang dimaksud hilus adalah titik permulaan terbentuknya butir tepung. Sedaangkan
amela adalah garis-garis halus. Perbedaan ini menghasilkan adanya 2 macam butir
tepung yaitu konsentrasi dan eksentris.
1. Padi (Oryza sativa)
Klasifikasi
Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika tumbuhan
diklasifikasikan kedalam :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio: Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae,
Ordo : Poales,
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Species : Oryza sativa L
Amilum Padi
Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa
L. Kandungan : Amilosa dan amilosa perkati, air, abu. Khasiat : Bahan penolong
untuk sediaan obat dan zat tambahan. Mikroskopik: butir versegi banyak ukuran
2µm sampai 5µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10µm sampai
20 µm.
G. KESIMPULAN
Farmakognosi adalah studi mengenai produk obat yang berasal dari lingkungan
hidup terutama yang berasal dari tumbuhan dan fungsi (Heinrich et al. 2010). Lebih
jelasnya lagi farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah
melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, toksikologi, dan
biofarmasetika. Amilum adalah jenis polisakaridayang banyak terdapat dialam yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah amylum oryzae dan
amylum solani.Simpulan dari percobaan praktikum ini bahwa amylum padi dan amilum
kentang dibedakkan berdasarkan letak hilus, lamela, sifat butir dan bentuk amilum.
Mungkin hasil praktikum ini sedikit berbeda dari hasil yang seharusnya karena
mungkin saja bahan-bahan yang digunakan sudah tercampur dengan zat asing sehingga
gambar hasil yang diambil sedikit tidak jelas.
H. DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran Praktikum Mata Kuliah Botani Farmasi ( 25 Februari 2022) di
Universitas Indonesia Maju
Disusun Oleh :
Salsabila Anura Zahrani (16210000015)
NH4NO3 0,1 M
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“ REAKSI KIMIA “
Dosen Pembimbing :
Leli Nurlaeli,.SPd, M.Pd
Disusun Oleh :
Salsabila Anura Zahrani (16210000015)
Disusun Oleh :
Salsabila Anura Zahrani (16210000015)
2. Luas Permukaan
3. Konsentrasi
Disusun Oleh :
Salsabila Anura Zahrani (16210000015)