Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

MORFOLOGI TUMBUHAN
TPB 18115/ 2 SKS
DAUN TUNGGAL

Dosen Pengampu:
Ita, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Havina
NIM 210101110894

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARBARU


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARBARU
DESEMBER 2022
MANDIRI
DAUN TUNGGAL

Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal


Hari/ Tanggal : Minggu, 18 desember 2022
Tempat : Rumah Pribadi

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat:
a. Alat tulis
2. Bahan:
a. Daun Mangga (Mangifera indica L.)

B. CARA KERJA
1. Mengamati bagian-bagian daun : tangkai (petiolus), pelepah (vagina),
helaian (lamma), lidah-lidah (liguna)
2. Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai,
garis, pita, dsb.
3. Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat,
romping/rata, berbelah dan berduri
4. Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat,
romping/rata, bcerbelah dan berduri
5. Mengamati tepi daun: rata bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak,
berlekuk, bercangap, berbagi.
6. Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas,
seperti perkamen, seperti kulit, berdaging
7. Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar
8. Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilat,
suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu
(jarang, halus, dan rapat kasar)
9. Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah
10. Menggambar hasil pengamatan

C. TEORI DASAR
Menurut Rosanti (2013), daun merupakan bagian tumbuhan yang paling
penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini
hanya terdapat pada batang bagian batang tempat duduknya atau melekatnya
daun dinamakan buku-buku (nudus) batang, dan tempat di atas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun. Daun biasanya
tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun
berfungsi sebagai alat untuk:
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Pengumpan air (transpirasi)
4. Pernapasan (respirasi)
1. Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
b. Tangkai dam (petiolas)
c. Helian daun (lamina)
2. Bangun/bentuk daun
Berdasarkan letak bagian daun yang melebar maka daun dibedakan 4
golongan, yaitu :
a. Bagian yang terlebar kira kira di tengah belian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletah di
tengah tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat
atau bundar (orbicularis), perisai (pelitalus), jorong (ovalis atau
ellipticus), memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
b. Bagian yang terlebar dibawah tengah tengah helian daun
Daun daun yang mempunyai bagian bagian yang terlebar di bawah
tengah tengah helai daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh: ovatus, triangularis, dehoideus,
rhomboideus.
b. Pangkal daunnya bertorch atau berkekuk: cordatus, reniformis,
sagittatus, hastanes, auriculatus.
c. Bagian yang terlebar terletak diatas tengah tengah helai daun
Daun dengan bagian yang terlebar terletah ditengah tengah helaian daun
kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bult tekur sungsang.
jantung sungsang, segitiga terbalik dan bangun sudip
d. Tidak ada bagian terlebar
Dalam golongan ini termasuk daun dan tumbuhan yang bisanya sempit
atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun.
3. Ujung daun (Apex felly) dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam
Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing
menuncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah dan berduri.
4. Susunan tulang daun (nervatio atau venation)
Menurut besar kecilnya tulang daun dibedakan dalam tiga macam yaitu ibu
tulang dan, tulang cabang dan urat daun. Berdasarkan arah tulang tulang
cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam
susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan
menjadi empat golongan yaitu menyirip, menjari, melengkung sejajar atau
kurus.
5. Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam yaitu rata
dan bertorch. Torch pada tepi daun dibedakan menjadi 2 macam yaitu tepi
daun yang bertorch merdeka dan tepi daun dengan torch yang mempengaruhi
bentuknya.
6. Daging daun (intervinium)
Daging daun adalah bagian daun yang terdapat diantara tuling huling daun
dan urat urat daun. Di bagian ini zat zat yang diambil dari luar tubuh dabah
menjadi zat zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan Tebal
tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh
karena itu daging daun dapat bersifatseperti selaput, seperti kertas, tipis
lunak, seperti perkamen, seperti kult behang dan berdaging.
7. Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang
kita jumpai daun yang berwama tidak hijau. Selain itu warna hijau pada
daundapat memperlihatkan abnyak variasi misalnya merah, hijau bercampur
atau tertutup merah atau hijau kekuningan.
8. Permukaan daun
Pada umumnya permukaan daun dibedakan menjadic licin (lavies), gundul
(glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul bingkul (hullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus). berbulu kasar
(hispidus) dan bersisik (lepidus).
D. HASIL PENGAMATAN
Gambar Hasil Pengamatan
1. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
a. Foto hasil pengamatan

Keterangan:
a
a. Helai daun
b
b. Ujung daun
f c. Tepi daun
d. Tulang daun
c
d e. Pangkal daun
e f. Permukaan daun
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2022)
b. Literatur

e Keterangan:
d a a. Helai daun
b. Ujung daung
f c c. Tepi daun
d. I.Tulang daun
II.
b e. Pangkal daun
f. Permukaan daun
(Sumber : Nakita, 2019)

a.
b.
E. ANALISIS DATA
1. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Sumber : Cronquist (1981)
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan daun mangga tergolong
daun tunggal karena pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun
saja. Daun mannga bukan merupakan daun lengkap karena hanya memiliki
helaian daun dan tangkai saja tanpa memliki pelepah. Daun mangga
mempunyai ciri-ciri bangun daun yang memanjang berbentuk lanset dan
bagian ujung daunnya meruncing dan pangkalnya jua meruncing , bagian
tepi daunnya rata dan daging daunnya seperti perkamen, permukaan atas
daun licin mengkilap. Daun mangga memiliki bentuk pertulangan menyirip.
Warna daun mangga adalah hijau muda, dan berselang seling, ketika tua
daun mangga berubah warna menjadi hijau tua.
Menurut Tafajani (2011), tanaman mangga tumbuh dalam bentuk
pohon berbatang tegak, bercabang banyak, serta rindang dan hijau sepanjang
tahun. Tinggi tanaman dewasanya bisa mencapai 10-40 m dengan umur bisa
mencapai lebih dari 100 tahun. Morfologi tanaman mangga terdiri atas akar,
batang, daun, dan bunga. Daun mangga memiliki struktur daun sangat lebat
yang berbentuk lonjong, memanjang dengan ujung yang meruncing. Panjang
daunnya sekitar 22- 24cm. Daun muda berwarna hijau muda agak
kemerahan, sedangkan daun tua berwana hijau tua. Daun mangga ini
memiliki permukaan daun yang berombak serta memiliki tangkai daun
berkisar antara 4,5cm. Bunga mangga menghasilkan buah dan biji yang
secara generatif dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Mangga rata-rata
berbunga satu kali sehingga panen buah dapat dilakukan beberapa kali dalam
satu periode karena buah tidak masak bersamaan. Mangga cangkokan mulai
berbuah pada umur 4 tahun sedangkan mangga okulasi pada umur 56 tahun.
Buah Panen pertama hanya mencapai 10-15 buah, pada tahun ke-10 jumlah
buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon, pada umur 15 tahun Mencapai
1000 buah/pohon, dan produksi maksimum tercapai pada umur 20 tahun
Dengan potensi produksi mencapai 2000 buah/pohon/tahun.
Menurut Dalimartha (2008), mangga termasuk tanaman evergreen
hingga daunnya tetap hijau sepanjang tahun. Bentuk daunnya sederhana
dengan ukuran panjang 15 cm hingga 35 cm, serta lebar 6 cm sampai 16 cm.
Saat masih muda, daunnya berwarna jingga dengan semburat merah muda,
kemudian dengan cepat berubah menjadi warna merah gelap yang berkilau,
kemudian menjadi warna hijau tua saat dewasa. Duduk daun mangga adalah
satu pada setiap buku-buku batang sehingga tata letak daun mangga dapat
dikatakan tersebar. Daun mangga bukan merupakan daun lengkap karena
hanya memiliki helaian daun dan tangkai saja tanpa memliki pelepah.
Mempunyai ciri-ciri bangun daun yang memanjang dan bagian ujung
daunnya meruncing sedangkan pangkalnya tumpul, bagian tepi daunnya rata
dan daging daunnya seperti perkamen, permukaan atas daun licin mengkilap.
Pohon mangga telah dibudidayakan di Asia Selatan sejak ribuan tahun yang
lalu, hingga akhirnya tersebar ke Asia Tenggara pada abad ke-5 dan 4 SM.
Sementara di Afrika Timur, budidaya pohon mangga telah dimulai sejak
abad ke-10 SM.
Menurut Daniel (2010), menyatakan bahwa pohon mangga telah
dibudidayakan di Asia Selatan sejak ribuan tahun yang lalu, hingga akhirnya
tersebar ke Asia Tenggara pada abad ke-5 dan 4 SM. Sementara di Afrika
Timur, budidaya pohon mangga telah dimulai sejak abad ke-10 SM. Hal ini
dicatat oleh seorang penjelajah dari Maroko, bernama Ibnu Battuta pada abad
ke-14. Pohon mangga kemudian mulai menyebar hingga ke Brazil, Bermuda,
Hindia Barat, dan Meksiko. Di wilayah-wilayah tersebutlah mangga tumbuh
dengan baik karena iklimnya yang sesuai. Saat ini, mangga banyak ditanam
di seluruh negara tropis dan subtropis yang tidak memiliki musim dingin
ekstrim. Setengah dari mangga yang ada di dunia berasal di India. Kemudian
disusul oleh China sebagai produsen mangga terbesar kedua di dunia. Pohon
mangga juga dibudidayakan di Andalusia, Spanyol, terutama di provinsi
Malaga. Kawasan pesisir provinsi ini memiliki iklim subtropis dan
merupakan satu dari sedikit wilayah di Eropa yang bisa digunakan untuk
membudidayakan tanaman dan buah tropis. Kepulauan Canary adalah
tempat lain di Eropa yang juga dapat ditanami mangga. Negara lainnya yang
juga membudidayakan pohon mangga antara lain Amerika Tengah,
Kepulauan Karibia, Hawaii, Afrika Tengah, Selatan dan Barat, Australia,
China, Korea Selatan, Pakistan, Bangladesh, serta negara-negara Asia
Tenggara. Meskipun India memproduksi mangga terbanyak di dunia, namun
sebagian besar untuk mencukupi kebutuhan lokal. Hanya sekitar 1% yang
diekspor ke negara-negara lain.
F. KESIMPULAN
Daun tunggal (folium simplex) adalah daun yang apabila dalam satu tangkai
daun hanya terdapat satu daun saja. Bagian-bagian daun yaitu pelepah (vagina),
helaian (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Sifat-sifat daun yang dapat
digunakan untuk membedakan antara daun yang satu dengan yang lainnya
adalah dapat dilihat dari bentuk bangunnya, ujung daunnya, pangkal daunnya,
tepi daunnya, daging daunnya, permukaan daunnya, susunan tulang daunnya dan
warna daunnya serta sifat-sifat lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan dan
analisis data yang telah dilakukan maka didapatkan hasil yaitu Daun mannga
bukan merupakan daun lengkap karena hanya memiliki helaian daun dan tangkai
saja tanpa memliki pelepah. Daun mangga mempunyai ciri-ciri bangun daun
yang memanjang berbentuk lanset dan bagian ujung daunnya meruncing dan
pangkalnya jua meruncing , bagian tepi daunnya rata dan daging daunnya seperti
perkamen, permukaan atas daun licin mengkilap. Daun mangga memiliki bentuk
pertulangan menyirip. Warna daun mangga adalah hijau
G. DAFTAR PUSTAKA

Cronquist, 1981, A, An Integrated System of Flowering Plants, New York.


Columbia university.

Daniel , Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2010.

Daniel. Bertanam mangga. Penebar Swadaya Grup.2010.

Nakita "Ranting mangga" https://jovee.id/inilah-5-manfaat-daun-


manggayangbisa-anda-rasakan/. dalam google.com.2019.

Rosanti,dewi. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta. 2013

Tafajani. Tumbuhan Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011

Tjitrosoepomo, Gembong. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


Univesty Press. 2010

Anda mungkin juga menyukai