MORFOLOGI TUMBUHAN
TPB8116/1 SKS
DAUN MAJEMUK DAN BAGIAN-BAGIANYA
Dosen pengampu:
Ita S.Pd., M.Pd.
Asisten Dosen:
Rahma salsabila
Rusdianur
Oleh :
Muhammad Rijanor
190101110747
1. Alat :
a. Baki/nampan
b. Alat tulis
c. Pisau atau silet
2. Bahan :
Pada suatu daun majemuk dapat terjadi anak daun tidak langsung
duduk pada ibu tangkainya, melainkan pada cabang ibu tangkai tadi. Daun
majemuk ini dinamakan daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda.
Sifat ini hanya terdapat pada daun majemuk menyirip.
1. Daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai.
2. Daun majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), jika anak-anak daun
duduk pada cabang tingkat dua dari ibu tangakai.
3. Daun majemuk menyirip ganda empat, dan seterusnya.
1. Daun menyirip ganda dengan sempurna, yaitu jika tidak ada satu anak
daun pun yang duduk pada ibu tangkai (biasanya yang menyirip genap).
2. Daun menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang
duduk langsung pada ibu tangkainya (biasanya yang menyirip gasal).
Contoh-contoh :
1. Daun majemuk menjari beranak daun dua (bifoliolatus), jika pada ujung
ibu tangkai terdapat dua anak daun seperti pada Cynometra cauliflora.
2. Daun majemuk menjari beranak daun tiga (trifoliolatus), jika pada ujung
ibu tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya pada Hevea brasiliensis.
3. Daun majemuk menjari beranak daun lima (quinquefoliolatus), jika pada
ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun, contohnya pada Gynandropis
pentaphilla.
4. Daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada
tujuh anak daun pada ujung ibu tangkainya, contohnya pada Ceiba
pentandra.
5. Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka
dikatakan beranak daun banyak (polyfoliolatus).
D. HASIL PENGAMATAN
Gambar Hasil Pengamtan
1. Daun jeruk nipis (Citrus Aurantifolia)
a. Gambar pengamatan
Keterangan
a. Ujung daun
a b. Helaian daun
c c. Tulang daun
d. Tangkai daun
d b
e. Tepi daun
e
b. Gambar literatur
Keterangan
a
a. Ujung daun
e b. Helaian daun
d c. Tulang daun
d. Tangkai daun
e. Tepi daun
b
c
a. Gambar pengamatan
Keterangan
a a. Ujung daun
b b. Tulang daun
c. Helai daun
c
d. Tepi daun
d
e. Tangkai daun
e
b. Gambar literatur
Keterangan
a. Ujung daun
b
c
b. Tulang daun
c. Helai daun
d d. Tepi daun
e
e. Tangkai daun
a. Gambar pengamatan
Keterangan
a. Ujung daun
a b. Tulang daun
d b c. Helai daun
d. Tepi daun
c e. Tangkai daun
e
b. Gambar literatur
Keterangan
c a. Ujung daun
b
b. Tulang daun
c. Helai daun
e
d. Tepi daun
e. Tangkai daun
a. Gambar pengamatan
Keterangan
b a. Ujung daun
a b. Helai daun
c. Tangkai daun
c
b. Gambar literatur
Keterangan
a
a. Ujung daun
b. Helai daun
c
c. Tangkai daun
a. Gambar pengamatan
Keterangan
c a. Ujung daun
a b. Helai daun
c. Tepi daun
d. Tangkai daun
b
d
b. Gambar literatur
Keterangan
d a. Ujung daun
b. Helai daun
c
c. Tepi daun
d. Tangkai daun
b
a. Gambar pengamatan
Keterangan
a a. Ujung daun
b. Tepi daun
c
b c. Helai daun
d d. Tulang daun
e
e. Tangkai daun
b. Gambat literatur
Keterangan
a. Ujung daun
e b. Tepi daun
c c. Helai daun
d. Tulang daun
d
e. Tangkai daun
b
a
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : A. Bilimbi
Sumber : Dalimarta (2000)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Sapindaceae
Genus : Nephelium L.
Spesies : Nephelium lappaceum
Sumber : Syamsyudin (2013)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Classis : Angiospermae
Ordo : Rosales
Familia : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Sumber : Syamsyudin (2013)
Klafikasi
Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Family : Leguminoseae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucanena glauca
S umber : Soemarwoto (2004)
Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan, daun lamtoro
diklasifikasikan ke dalam kingdom (plantae). Dengan divisi
(spematophyta), kelas (dicotyledoneae), family (legumimoseae). Daun
lamtoro ini memiliki genus (leucaena), dan dimasukan ke dalam spesies
(leucanena lucocephala).
Daun lamtoro memiliki daun majemuk menyirip ganda dua dengan
sempurna. Daun lamtoro memiliki ibu tangkai daun, tangkai anak daun, dan
anak daun yang berjumlah 5-20 pasang. Anak daunnya berbangun daun
lanset, ujungnya runcing, dan tepi daunnya rata. Pohon lamtoro juga disebut
sebagai pohon petai cina.
Menurut Dalimarta (2000), Lamtoro merupakan perdu atau pun pohon
kecil dengan tinggi 2-10 m, memiliki batang pohon keras dan berukuran
tidak besar serta batang bulat silindris dan bagian ujung berambut rapat.
Daun majemuk terutai dalam tangkai. Menyirip genap ganda dua sempurna,
anak daun kecil-kecil terdiri dari 5-20 pasang bentuknya lanset, ujung
runcing, tepi rata, panjang 6-12 mm dan lembar 2-5mm. Bunga majemuk
terangkai dalam karangan berbentuk bongkol yang bertangkai panjang dan
berwarna putih kekuningan atau sering disebut cengkaruk.
6. Daun mawar (Rosa sp)
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Spesies : Rosa sp
Sumber : Ercisli (2005)
a. Pada satu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan
biasanya pun rontok bersama-samaan pula.
3. Jenis-jenis daun majemuk menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya.
Anatara lain:
G. DAFTAR PUSTAKA
H. LAMPIRAN
Jawab :
Daun majemuk daun kaki (pedatus), yaitu susunan daun majemuk bangun
kaki hampir sama dengan susuanan daun majemuk menjari. Perbedaanya
dapat dilihat pada dua anak daun terakhir, yang biasanya terletak didekat ibu
tangkai daun, tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak
daunyang disampingnya.