Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM XI

MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKBK 3204)

BUAH DAN BIJI

Disusun Oleh :
Awaludin Akbar
(2010119110008)
Kelompok I B

Asisten Dosen :
Ainal Wazni Nazara
Dody Alfayed

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si.
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2021
PRAKTIKUM XI
Topik : Buah dan Biji
Tujuan : Mampu mendeskripsikan dan menelaah tentang karakteristik
Tujuan :llbuah dan biji, bagian-bagian buah dan biji, tipe-tipe buah, dan
Tujuan :llmodifikasinya.
Hari/Tanggal : Rabu, 28 April 2021
Tempat : Lingkungan sekitar rumah

I. TEORI DASAR
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan diikuti oleh
pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang
terdapat di dalamnya akan tumbuh menjadi biji. Secara umum buah
dibedakan menjadi dua, yaitu buah sejati/sungguh/telanjang (fructus nudus)
dan buah palsu/semu/tertutup (fructus spurius).
Buah sejati/sungguh/telanjang (fructus nudus) ialah buah yang
terbentuk hanya dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-
sisa bagian buah yang lazimnya telah gugur. Buah sejati/sungguh dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu buah sejati tunggal yang meliputi buah sejati
tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda yang
terdiri dari buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan
buah buni ganda, serta buah majemuk yang terdiri dari buah buni majemuk,
buah batu majemuk, dan buah kurung majemuk.
Buah palsu/semu/tertutup (fructus spurius) ialah buah yang
terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, dimana
bagian-bagian selain dari bakal buah ini justru menjadi bagian utama dari
buah karena memiliki ukuran yang lebih besar, lebih menarik perhatian, dan
seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, yakni bisa dimakan.
Sementara seperti itu, buah sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah
semu dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu buah semu tunggal yang
meliputi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk.
II. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Baki/nampan
2. Cutter/pisau
3. Alat tulis
4. Alat dokumentasi
B. Bahan
1. Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale)
2. Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.)
3. Buah Pepaya (Carica papaya L.)
4. Buah Kacang Tanah (Arachis hypongea)
5. Buah Mangga (Mangifera indica L.)
6. Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
7. Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
8. Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
9. Buah Jeruk (Citrus sp.)
10. Buah Nanas (Ananas comocus)
11. Buah Srikaya (Amnona squamosa L.)
12. Buah Bunga Matahari (Helianthus annus L.)
13. Buah Padi (Oryza Sativa L.)
14. Buah Kelapa (Cocos nucifera L.)
15. Buah Pisang (Musa paradisiaca L.)
16. Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)

III. CARA KERJA


1. Amati buah-buahan yang telah ditentukan selanjutnya identifikasi apakah
termasuk buah sebagai berikut :
a. Buah sejati tunggal kering dengan satu biji (buah padi, buah kurung,
buah keras, dan buah keras bersayap)
b. Buah sejati tunggal kering dengan banyak biji (buah berbelah, buah
kendaga, dan buah kotak)
c. Buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni, buah mentimun, buah
jeruk, buah batu, buah delima, dan buah apel)
d. Buah sejati ganda (buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung
ganda, dan buah buni ganda)
e. Buah sejati majemuk (buah buni majemuk, buah batu majemuk, dan
buah kurung majemuk)
f. Buah semu (buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu
majemuk)
2. Untuk mengamati biji, maka buatlah irisan membujur dari masing-
masing buah yang diamati.
3. Dokumentasikan hasil pengamatan menggunakan alat dokumentasi, baik
kamera digital atau kamera handphone. Perhatikan cara
mendokumentasikan tiap bagian amatan agar terlihat dengan baik dan
jelas.
4. Isilah tabel pengamatan.
5. Buatlah gambar dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan berikan
keterangan.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Pengamatan

No Tipe
Nama Buah Jenis Golongan
. Buah
1. Buah Jambu Mete Buah Buah semu tunggal
(Anacardium occidentale) semu kering
2. Buah Nangka Buah Buah semu majemuk
(Artocarpus heterophyllus Lamk.) semu berdaging
3. Buah Pepaya Buah Buah sejati tunggal
(Carica papaya L.) sejati berdaging (buni)
4. Buah Kacang Tanah Buah Buah sejati tunggal
(Arachis hypongea) sejati kering (polong)
5. Buah Mangga Buah Buah sejati tunggal
(Mangifera indica L.) sejati berdaging (drupa)
6. Buah Karet Buah Buah sejati tunggal
(Hevea brasiliensis Muell.) sejati kering (kendaga)
7. Buah Melinjo
Buah Buah sejati tunggal
(Gnetum gnemon L. Var.
sejati berdaging (drupa)
Domesticum Mgf.)
8. Buah Mentimun Buah Buah sejati tunggal
(Cucus sativus L.) sejati berdaging (pepo)
9. Buah Jeruk Buah Buah sejati tunggal
(Citrus sp.) sejati berdaging (hesperidium)
10. Buah Nanas Buah Buah sejati majemuk
(Ananas comosus) sejati (buni majemuk)
11. Buah Srikaya Buah Buah sejati ganda
(Amnona squamosa L.) sejati berdaging (buni ganda)
12. Buah Bunga Matahari Buah Buah sejati majemuk
(Helianthus annus L.) sejati (kurung majemuk)
13. Buah Padi Buah Buah sejati tunggal
(Oryza sativa L.) sejati kering (caryopsis)
14. Buah Kelapa Buah Buah sejati tunggal
(Cocos nucifera L.) sejati berdaging (drupa)
15. Buah Pisang Buah Buah semu majemuk
(Musa paradisiaca L.) semu berdaging
16. Buah Jambu Biji Buah Buah sejati tunggal
(Psidium guajava L.) sejati berdaging (buni)
B. Gambar Pengamatan
1. Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Buah asli
3. Kulit buah
4. Biji

mmmmmmmmmmm

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1. Buah semu
2. Buah asli

2
1

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
1 Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Buah semu
3. Buah asli
2

(Sumber : California Academy of Sciences, 2005)


2. Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Biji
2. Mesokarp
3. Eksokarp

mmmmmmmmmmm

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1. Ruang biji
1
2. Eksokarp
3. Daging buah

2 3

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Ruang biji
2. Biji
3. Daging buah

2
3
1

(Sumber : Morad, 2011)


3. Buah Pepaya (Carica papaya L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Endokarp
3. Mesokarp
4. Biji

gggggggggggggggggg

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
1
2. Mesokarp
3. Biji
2

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1
1. Eksokarp
3 2. Mesokarp
3. Endokarp
2 4. Biji

(Sumber : Pendi, 2018)


4. Buah Kacang Tanah (Arachis hypongea)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Endokarp
3. Buah

khkvhhhhhhhhhhhhhh

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1
1. Eksokarp
2. Endokarp
3. Buah

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Eksokarp
1
2. Endokarp
3. Buah

(Sumber : Ananda, 2014)


5. Buah Mangga (Mangifera indica L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Biji

frsgrsgfgrdhgjfdfcghhj

b. Foto Pengamatan

Eksokarp

Biji

Mesokarp

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Eksokarp
3
2. Mesokarp
3. Biji
2

(Sumber : Saleh, 2019)


6. Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Biji
3. Ruang biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
3 1
1. Eksokarp
2. Sekat
3. Ruang biji
4. Biji

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1 1. Sekat
2. Ruang biji
3. Biji

2 3

(Sumber : Rahma, 2020)


7. Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Tangkai buah
3. Endokarp
4. Mesokarp

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
2 4 1. Eksokarp
1 2. Tangkai buah
3. Endokarp
4. Mesokarp

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Endokarp
3 2

(Sumber : Asri, 2020)


8. Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Biji

adadadxaxscdgfdgdgr

b. Foto Pengamatan
1 Keterangan :
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Biji

2
3

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1
2 1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Biji

(Sumber : Rachel, 2005)


9. Buah Jeruk (Citrus sp.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Mesokarp
2. Eksokarp
3. Biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1 1. Eksokarp
2. Mesokarp
3 3. Biji

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
3 1. Eksokarp
1 2. Mesokarp
2 3. Biji

(Sumber : Raftar, 2018)


10. Buah Nanas (Ananas comocus)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Daun pelindung
2. Eksokarp
3. Mesokarp

D
hgfhfhfhfhfhfuyxyurx

b. Foto Pengamatan

Mesokarp

Eksokarp Ruang biji

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1. Daun pelindung
1
2. Eksokarp
3. Mesokarp
3 4. Ruang biji
2

4
asdsasaxaa
(Sumber : Wijayanti, 2020)
11. Buah Srikaya (Amnona squamosa L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Biji
2. Epikarp
3. Mesokarp

b. Foto Pengamatan

4 Keterangan :
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Biji buah
4. Tangkai buah

3 2
1

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
4 1. Eksokarp
3 2. Mesokarp
3. Biji buah
4. Tangkai buah

1
2
(Sumber : Primadistya, 2015)
12. Buah Bunga Matahari (Helianthus annus L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Ruang buah
2. Biji
3. Perikarp

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
1 1. Ruang buah
2. Biji
3. Perikarp

3 2

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
3
1. Ruang buah
2. Biji
3. Perikarp

2 1

(Sumber : Aryanto, 2014)


13. Buah Padi (Oryza Sativa L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Tangkai padi
2. Biji
3. Eksokarp

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
3 1. Eksokarp
2 2. Biji
1 3. Kulit buah

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1
1. Eksokarp
2. Tangkai buah
3. Biji
2

(Sumber : Sinta, 2017)


14. Buah Kelapa (Cocos nucifera L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Endosperma
2. Eksokarp
3. Mesokarp

b. Foto Pengamatan

Eksokarp Tangkai buah


Endokarp
Mesokarp

Endosperma

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur

(Sumber : Yin, 2008)


15. Buah Pisang (Musa paradisiaca L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Tangkai Buah
2. Eksokarp
3. Mesokarp

gdgfcfgfgsfsghfghd

b. Foto Pengamatan
Keterangan :
3 2 1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Ruang Biji

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
1 3 1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Ruang Biji

(Sumber : Ramlah, 2016)


16. Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
1. Eksokarp
2. Mesokarp
3. Biji

b. Foto Pengamatan

Tangkai buah
Mesokarp
Biji

Eksokarp

(Sumber : Dokumen Kelompok I B, 2021)

c. Foto Literatur
Keterangan :
3
1 1. Tangkai buah
2. Eksokarp
3. Mesokarp
4. Biji

gdddtfgthjhgjg 4
(Sumber : GFDL, 2004)
V. ANALISIS DATA
1. Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Species : Anacardium occidentale
(Sumber : Hassler, 2004)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah jambu mete (Anacardium
occidentale) termasuk kedalam tipe buah semu dengan golongan buah
semu tunggal kering, hal ini dikarenakan buah jambu mete terbentuk dari
satu tangkai bunga dengan satu bakal buah, dengan buah yang hanya
mengandung satu biji dan saat matang tidak pecah (indehiscens).
Menurut literatur, buah jambu mete atau “jambu monyet/cashew”
(Anacardium occidentale) berasal dari daerah Amerika tropik.
Penyerbukan pada bunga banyak dibantu oleh angin dan serangga.
Secara visual, buah semu jambu biji memiliki empat bentuk utama yang
meliputi kerucut, membulat, silindris, dan bentuk buah semu
berpinggang. Selain keempat bentuk utama tadi, buah semu pada jambu
mete, warna pada buah semu ini juga bervariasi mulai dari warna merah,
kuning, hingga oranye dan merah jambu. Ukuran gelendong jambu mete
juga bervariasi, dari yang kecil dengan bobot kurang dari lima gram per
butir, hingga yang besar dengan bobot kurang lebih 13 gram per butir.
Gelendong atau buah aslinya memiliki beberapa variasi warna seperti
warna kuning tua, abu-abu, abu-abu terang, kemerahan, hingga coklat.
Dengan bentuk buah asli seperti ginjal, lonjong, dan pipih.
2. Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : Artocarpus heterophylla Lamk.
(Sumber : Michael, 2004)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah nangka (Artocarpus
heterophylla Lamk.) termasuk kedalam tipe buah semu dengan golongan
buah semu majemuk berdaging, hal ini dikarenakan buah nangka
terbentuk dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-
daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga
merupakan kulit dari buah nangka.
Menurut literatur, buah nangka atau “jackfruit” (Artocarpus
heterophyllus Lamk.) adalah salah satu dari buah tropis yang terkenal
tumbuh di Asia, terutama di Indonesia. Termasuk kedalam family
Moraceae dengan buah yang berukuran besar dengan aroma harum yang
tajam. Berdasarkan struktur tumbuhan, buah nangka termasuk kedalam
buah majemuk dengan 8-15% dari berat keseluruhan buah nangka adalah
bijinya. Sebuah biji tunggal terbunkus dalam sebuah white aril
mengelilingi endosperm coklat tipis, dimana terlindungi oleh daging
putih kotiledon. Kotiledon nangka cukup kaya pati dan protein. Biji
nangka umumnya dikonsumsi sebagai makanan pencuci mulut, dan
komposisi dalam kuliner Asia. Daging buah nangka bagian depan lebih
keras dibandingkan pada bagian belakang (dalam) yang sering disebut
“Butter-jackfruit”. Aroma dari keduanya sangat menusuk. Nangka yang
keras lebih besar daripada buah nangka yang lunak walaupun dagig buah
bagian dalam lebih manis dan beraroma.
3. Buah Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
(Sumber : ITIS, 2011)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah pepaya (Carica papaya L.)
termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati tunggal
yang berdaging. Buah pepaya termasuk buah buni (bacca), hal ini
dikarenakan buah pepaya ialah buah yang dindingnya mempunai dua
lapisan, yaiu lapisan luar tipis yang menjangat (kulit/eksokarp) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan.
Serta biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian lunak tersebut.
Menurut literatur, buah pepaya atau “kastela/papaya” (Carica
papaya L.) adalah salah satu buah yang bisa ditanam baik di zona tropis
ataupun zona sub-tropis. Buah pepaya memiliki bentuk lonjong hingga
hampir bulat, agak pyriform atau berbentuk tongkat memanjang, dengan
panjang 15-50 cm dan tebal mencapai 10-20 cm serta berat mencapai 9
kilogram. Kulitnya seperti lilin dan tipis tetapi cukup keras berwarna
oranye terang atau kuning tua, dengan daging buah yang tebal, segar, dan
berair. Berwarna kuning atau merah dan beraromatik. Buah yang matang
mengandung banyak biji berbentuk bulat telur berwarna abu-abu
kehitaman yang menempel halus ke daging buah oleh jaringan berserat
putih. Biji berbentuk bulat telur bergelombang dengan panjang sekitar 5
milimeter, masin-masing dilapisi dengan lapisan mirip agar-agar yang
transparan. Varietas pepaya yang banyak ditanam di Indonesia adalah
tipe pepaya dengan buah besar dan berasal dari pepaya hermafrodit.
4. Buah Kacang Tanah (Arachis hypongea)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis hypongea
(Sumber : FNA, 2011)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah kacang tanah (Arachis
hypongea) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah
sejati tunggal kering. Buah kacang tanah termasuk buah polong
(legumen) karena pada buah kacang tanah terbentuk dari satu daun buah
dan mempunyai satu ruangan atau lebih karena adanya sekat semu,
dengan masing-masing tiap ruangan terdapat satu biji.
Menurut literatur, buah kacang tanah (Arachis hypongea)
merupakan komoditas kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai
di Indonesia. Kacang tanah merupakan tanaman semusim (annual crop)
yang memiliki susunan tajuk utama terdiri dari daun, batang dengan
tinggi 30-78 cm, bunga yang berwarna kuning dengan guratan mahkota
bunga berwarna merah, ada lebih dari 10 polong per tanaman dengan tiap
polong berisi dua hingga empat biji, sedangkan bobot biji kisaran 35-55
gram dan warna kulit ari biji yaitu rose. Beberapa varietas kacang tanah
memiliki dua biji per polong, beberapa varietas lain juga memiliki tiga
atau lebih biji per polong. Untuk membentuk polong, ginofor akan
memanjang kemudian menuju dan menembus tanah. Sekitar satu minggu
setelah ginofot masuk ke dalam tanah, ujung ginofor akan membesar
sampai mencapai ukuran polong maksimal pada umur 45-60 hari. Setelah
itu baru dilakukan pengisian biji polong dimulai dari pangkal ke ujung
biji hingga penuh pada umur 60-75 hari.
5. Buah Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Species : Mangifera indica L.
(Sumber : USDA, 2000)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah mangga (Mangifera indica
L.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati
tunggal berdaging. Buah mangga termasuk buah batu (drupa), hal ini
dikarenakan adanya tiga lapisan kulit buah (exocarpium, mesocarpium,
dan endocarpium), serta kulit buah yang tidak dapat ditembus oleh air.
Menurut literatur, buah mangga atau “hampalam” (Mangifera
indica L.) termasuk buah buni, berbentuk bulat sampai bulat memanjang,
daging buah berwarna kuning muda sampai jingga, ada yang berserabut
dan tidak (Saleh. et al, 2007). Tetapi menurut Gembong Tjitrosoepomo
dalam bukunya yang berjudul Morfologi Tumbuhan, buah mangga
termasuk buah batu (drupa). Hal ini dikarenakan pada literatur pertama
hanya membahas berupa bentuk buahnya, dimana buah buni diambil dari
bentuknya, sementara pada literatur kedua selain dari bentuk buahnya,
juga ditentukan dari seberapa tebal kulit dari buah mangga. Mangga
memiliki waktu panen bervariasi, beberapa memerlukan waktu sekitar
empat sampai enam bulan untuk mencapai kematangan buah setelah
berbunga, beberapa lain sekitar 92 hingga 134 hari. Buah mangga pada
umumnya kulitnya akan berwarna hijau kekuningan hingga kuning cerah
ketika sudah matang dengan tekstur kulit mulai dari lembut, licin, hingga
kasar. Daging buah mangga berwarna kuning ke oranye dengan berair
dan berserat. Biji mangga memiliki semacam serat yang ikut pada buah.
6. Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Species : Hevea brasiliensis Muell.
(Sumber : GRIN, 2007)
Berdasarkan hasil pengamatan buah karet (Hevea brasiliensis
Muell.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati
tunggal kering. Buah karet termasuk buah kendaga (rhegma), masuk
kedalam buah berkendaga tiga (tricoccus), hal ini dikarenakan buah karet
memiliki sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian
pecah menjadi 3 bagian sehingga dengan biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut literatur, buah karet (Hevea brasiliensis Muell.) berbentuk
kapsul dengan tiga karpel, meskipun ada buah dengan dua, empat, lima
dan enam karpel telah dilaporkan. Ukuran maksimum buah karet dicapai
dalam waktu sekitar 7-10 minggu setelah pembuahan. Dimana saat
pembuahan, bakal buah berukuran 2 mm dengan panjang 1,2 cm serta
berbentuk silinder. Stigma tetap melekat pada buah 3-4 minggu setelah
pembuahan. Selama 2 minggu, sisi buah karet berkembang lebih cepat
daripada sisi atas dan bawahnya. Sejak saat itu, lebar buah karet selalu
lebih besar daripada panjang buah. Kulit buahnya sangat lembut hingga
mencapai ukuran maksimal, setelah itu kulit buahnya perlahan mengeras
menjadi sepertit tulang rawan sekitar 10 minggu. Setelah itu sekat bagian
dalam akan menjadi sangat keras, sedangkan eksokarp tetap berdaging
dengan warna hijau terang hingga 10-14 hari sebelum matang, saat
mengering dan menjadi membran. Sebagian besar jaringan latisiferus
muncul saat kapsul telah mencapai ukuran yang cukup besar.
7. Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Class : Gnetinae
Ordo : Gnetinales
Family : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf.
(Sumber : Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah melinjo (Gnetum gnemon L.
Var. Domesticum Mgf.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan
golongan buah sejati tunggal berdaging. Buah melinjo termasuk buah
batu (drupa), hal ini dikarenakan adanya tiga lapisan kulit buah
(exocarpium, mesocarpium, dan endocarpium), serta kulit buah yang
tidak dapat ditembus oleh air. Biji pada tanaman melinjo memiliki tiga
lapisan kulit, yang terdiri dari lapisan kulit luar atau sarcocesta, lapisan
kulit tengah atau sclerotesta, dan lapisan kulit dalam atau endotesta.
Menurut literatur, buah melinjo (Gnetum gnemon L. Var.
Domesticum Mgf.) termasuk buah sejati tunggal yang berdaging. Buah
sejati tunggal yang berdaging merupakan buah jika dinding buahnya
menjadi tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas dapat
dibedakan dalam tiga lapisan yakni lapisan luar atau eksokarp, lapisan
tengah atau mesokarp, dan lapisan dalam atau endokarp. Buah melinjo
memiliki beberapa manfaat, yakni dapat menjaga kesehatan otak,
membantu pertumbuhan, mengatur suhu tubuh, menjaga kesehatan kulit,
dan menjaga kesehatan ginjal. Biji pada buah melinjo memiliki tiga
lapisan, meliputi lapisan kulit luar atau sarcotesta, lapisan kulit tengah
atau sclerotesta, dan lapisan kulit dalam atau endotesta.
8. Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Species : Cucumis sativus L.
(Sumber : Acevedo-Rodriguez, 2007)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah mentimun (Cucumis sativus
L.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati
tunggal berdaging. Buah mentimun termasuk kedalam buah mentimum
(pepo), hal ini dikarenakan pada buah mentimun terbagi dari tiga daun
buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat sejati, tetapi
ujung daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah, sehinga ruang
yang telah terjadi dari tengah buah terbagi lagi oleh sekat yang tidak
sempurna. Jika buah masak, buah hanya mempunyai satu ruangan saja
dengan rongga yang kosong di tengahnya.
Menurut literatur, buah mentimun atau timun (Cucumis sativus L.)
merupakan buah sejati tunggal yang terdiri dari satu bunga yang terdiri
dari satu buah saja. Buah berkedudukan menggantung antara daun dan
batang, dapat berbentuk bulat, kotak, lonjong, atau memanjang dengan
ukuran mulai 8-25 cm dan diameter 2,3-7 cm, tergantung varietasnya..
Jumlah dan ukuran dari duri yang terserak pada ukuran buah beragam,
biasanya jelas terlihat pada buah muda. Buah mentimun memiliki warna
kulit yang beragam, dari hijau pucat sampao hijau gelap, dengan daging
buah berwarna putih hingga putih kekuningan. Biji pada buah mentimun
berjumlah banyak dengan bentuk pipih (meruncing) dan berwarna putih
hingga putih kekuningan dan coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat
perbanyak tanaman.
9. Buah Jeruk (Citrus sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnolipopsida
Ordo : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus sp.
(Sumber : RNA, 2011)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah jeruk (Citrus sp.) termasuk
kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati tunggal berdaging.
Buah jeruk termasuk kedalam buah jeruk (hesperidium), hal ini
dikarenakan pada kulit buah jeruk terdiri dari lapisan luar yang kaku
menjangat dan mengandung kelenjar minyak atsiri yang disebut lapisan
flavedo, lalu lapisan tengah yang bersifat spons dan terdiri dari jaringan
karang berwarna putih yang dinamakan lapisan albedo, dan lapisan
dalamnya bersekat hingga membentuk ruangan, dimana dalam ruangan
tersebut terdapat gelembung atau bulir yang berair, dan bijinya bebas di
antara gelembung-gelembung ini.
Menurut literatur, buah jeruk atau “limau” (Citrus sp.) memiliki
tiga fase dalam pembentukannya, fase pertama ditandai dengan
sekelompok sel yang baru saja membelah diri dan kelompok sel dengan
dinding yang terbuat dari pektin. Tahap kedua ditandai dengan
pembesaran sel, diferensiasi, dan pembentukan jaringan spons tanpa
diikuti pembelahan sel, kecuali jaringan kulit luar. Tahap ketiga disebut
tahap pematangan, ditandai dengan penurunan tingkat perubahan
morfologi, anatomi, dan fisiologi, jaringan flavedo berubah dari warna
oranye menjadi warna kuning, terjadi penurunan asam pada bulir jeruk,
dan peningkatan ukuran buah, bobot segar, bobot kering, kelembapan,
dan kandungan nitrogen.
10. Buah Nanas (Ananas comocus)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Family : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus
(Sumber : CONABIO, 2011)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah nanas (Ananas comosus)
termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati majemuk.
Buah nanas termasuk kedalam buah buni majemuk, hal ini dikarenakan
pada buah nanas, bakal buah dari masing-masing bunga dalam bunga
majemuk membentuk suatu buah buni, dan pada pembentukan buah ikut
pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda
bunga, sehingga keseluruhan nampak sebagai satu buah.
Menurut literatur, buah nanas atau nenas (Ananas comosus)
merupakan buah non-jeruk yang paling banyak dikonsumsi di daerah
tropis dan di daerah sub-tropis, hal ini dikarenakan rasanya yang menarik
dan keseimbangan antara asam dan gula yang menyegarkan. Nanas yang
matang memiliki struktur kima yang berbeda dengan nanas yang masih
muda, selain faktor kematangan, faktor agronomi dan faktor lingkungan
juga merupakan pembeda dalam struktur kimiawi “kesegaran” pada buah
nanas. Buah nanas mengalami perubahan selama proses pematangan.
Saat buah matang “mata” pada kulit nanas berubah menjadi sedikit datar
dengan menyebabkan sedikit kekosongan di tengah, buah menjadi besar,
agak lunak, dan lebih harum. Warna kulit nanas pada varietas Red
Spanish berwarna coklat kemerahan atau kuning dan oranye terang,
sementara pada varietas Smooth Cayenne berwarna kuning muda hingga
keemasan saat matang.
11. Buah Srikaya (Annona squamosa L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Family : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona squamosa L.
(Sumber : MNA, 2007)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah srikaya (Annona squamosa
L.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati ganda
berdaging. Buah srikaya termasuk buah buni ganda, hal ini dikarenakan
pada buah srikaya, buah berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah
yang masing-masing tumbuh menjadi buah buni.
Menurut literatur, buah srikaya (Annona squamosa L.) termasuk
buah tropis dengan tipe buah buni (bacca) , berbentuk bulat memanjang
yang besar, berat buah mencapai 1,5 kilogram, kulitnya seperti sisik dan
dihiasi tanduk yang disebut areolus, berwarna hijau saat muda dan
berangsur kekuningan bila mulai matang. Salah satu tanda buah srikaya
matang selain warna kulitnya ialah ketika buah srikaya ditekan maka
akan terasa empuk. Daging buah putih, lembut tanpa serat, sedikit berair,
dan lepas bersama kulit buahnya. Bijinya berwarna hitam mengkilat
dengan banyak ruang biji di dalam daging buah. Buah srikaya termasuk
buah klimaterik, sehingga laju respirasi dan produksi etilennya tinggi
selama pemasakan. Struktur kulit yang mempunyai banyak mata dan
pecah-pecah menyebabkan gas dan uap air mudah untuk keluar masuk.
Hal ini lah yang menyebabkan buah srikaya memiliki masa simpan yang
pendek, kurang dari seminggu.
12. Buah Bunga Matahari (Helianthus annus L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Helianthus
Species : Helianthus annus L.
(Sumber : TICA, 2010)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah bunga matahari (Helianthus
annnus L.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah
sejati majemuk. Buah bunga matahari termasuk buah kurung majemuk,
hal ini disebabkan pada buah bunga matahari, bunga tumbuhan ini
merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi
dan bunga yang subur di tengah, dan karena tiap bunga subur itu setelah
penyerbukan berubah menjadi buah kurung, maka seluruh bunga akan
berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
Menurut literatur, buah bunga matahari atau “kuaci” (Helianthus
annus L.) berasal dari bunga-bunga kecil yang dibuahi, berwarna hitam
dengan garis-garis berwarna putih dan berkumpul di dalam cawan. Bila
sudah matang, maka biji-biji ini mudah dilepaskan dari cawannya. Buah
bunga matahari memiliki kulit keras bagian luar yang berbentuk pipih
memanjang, memiliki warna keabuan dan kehitaman. Tanaman bunga
matahari termasuk bunga majemuk yang memiliki kelopak besar dan pita
warna kuning cerah yang tersusun dari bunga kelopak kecil dalam satu
bonggol bunga. Biji bunga matahari merupakan penghasil minyak
terbesar kedua dalam minyak nabati dunia. Selain sebagai penghasil
minyak nabati, biji bunga matahari merupakan sumber protein nabati.
Karena rasanya enak, biji bunga matahari dimanfaatkan sebagai bahan
makanan yang terkenal sebagai “kuaci” di toko-toko sekitar rumah.
13. Buah Padi (Oryza Sativa L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
(Sumber : Soreng, 2009)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah padi (Oryza sativa L.)
termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati tunggal
kering. Buah padi termasuk buah padi (caryopsis), hal ini dikarenakan
pada buah padi, buahnya berdinding tipis, mengandung satu biji, dan
kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-
kadang berlekatan pula dengan bijinya, dan biasanya kita tidak
membedakan apakah itu “buah” padi atau “gabah” padi.
Menurut literatur, buah padi (Oryza sativa L.) adalah yang sering
kita sebut sehari-hari sebagai biji atau gabah. Itu sebenarnya adalah buah
padi yang tertutupi oleh lemma dan palea. Lemma dan empat palea serta
bagian lain akan membentuk sekam atau kulit gabah, lemma selalu lebih
besar dari palea dan menutupi hampir 2/3 permukaan buah padi,
sedangkan sisi palea tepat bertemu pada bagian sisi lemma. Gabah terdri
atas biji yang terbungkus sekam. Sekam terdiri atas gluma rudimenter
dan sebagian dari tangkai gabah. Dinding bakal buah terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian paling luar yang disebut epikarp, bagian yang tengah
disebut mesokarp, dan bagian dalam yang disebut endokarp. Biji
sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung
dan sebagian besar ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak
dibagian sentral yakni dibagian lemma.
14. Buah Kelapa (Cocos nucifera L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Cocos
Species : Cocos nucifera L.
(Sumber : Zona, 2010)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah kelapa (Cocos nucifera L.)
termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati tunggal
berdaging. Buah kelapa termasuk buah batu (drupa), hal ini dikarenakan
buah kelapa memiliki tiga lapisan kulit buah (exocarpium, mesocarpium,
dan endocarpium), serta kulit buah yang tidak dapat ditembus oleh air.
Menurut literatur, buah kelapa (Cocos nucifera L.) adalah tanaman
yang serba guna, karena memiliki keragaman kultivar yang tinggi.
Kelapa (Cocos nucifera L.) dibagi menjadi dua varietas, yaitu kelapa
dalam (typica Nar) dan kelapa genjah (nana Griff), ada juga yang
membaginya menjadi tiga varietas, dengan varietas ketiga kelapa semi
dalam (aurantiaca). Kelapa pada umumnya menyerbuk secara silang,
sehingga keturunannya mempunyai penampilan yang sangat beragam
karena genotipenya masih heterozigot. Buah kelapa adalah buah batu
(drupe) dimana hanya lapisan endokarp yang terdiri dari struktur
lignifikasi yang masih dan padat. Sel-sel pada lapisan endokarp kelapa
mengalami penebalan sekunder yang terdiri atas selulosa, hemiselulosa,
dan lignin, sehingga pada sel endokarp kelapa hanya ditemukan lumen,
dan noktah. Ciri khas bentuk luar dari endokarp kelapa adalah tiga
punggung yang panjang, terbentuk selama pertumbuhan melalui fusi tiga
karpel. Dimana selama kelapa bertunas, bibit tumbuh melalui salah satu
pori dari tiga pori pada punggung tersebut.
15. Buah Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa paradisiaca L.
(Sumber : NODC, 2009)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah pisang (Musa paradisiaca L.)
termasuk kedalam tipe buah semu dengan golongan buah semu majemuk
berdaging, hal ini dikarenakan buah pisang tumbuh dari bunga majemuk,
tetapi seluuhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.
Menurut literatur, buah pisang (Musa paradisiaca L.) adalah
komoditas buah yang sangat potensial dikembangkan untuk menunjang
ketahanan pangan, hal ini dikarenakan keunggulannya dalam nutrisi,
produktivitas, dan kemampuan untuk mengatasi tekanan lingkungan.
Secara umum, pisang dibagi menjadi dua, yaitu pisang liar dan pisang
budidaya. Pisang yang dikenal sekarang ini termasuk kedalam pisang
budidaya merupakan hasil keturunan dari pisang liar yang menghasilkan
buah yang tidak berbiji dan enak dimakan. Dua spesies liar yang
dianggap menurunkan menjadi pisang konsumsi adalah Musa acuminata
dan Musa balbisiana. Buah pisang memiliki dua fase perkembangan
yang jelas, yaitu fase pra-tumbuh dan fase pasca-tumbuh. Panjang
perbungaan pada pisang berhubungan erat dengan panjang bakal buah.
Selama fase pra-tumbuh dan fase pasca-tumbuh, buah pisang mengalami
kurva pertumbuhan yang sigmoid. Pertumbuhan bunga pada tanaman
pisang berlangsung cepat hingga sebelum munculnya tandan sebagai
tempat pisang berada.
16. Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L.
(Sumber : USDA, 2000)
Berdasarkan hasil pengamatan, buah jambu biji (Psidium guajava
L.) termasuk kedalam tipe buah sejati dengan golongan buah sejati
tunggal berdaging. Buah jambu biji termasuk buah buni (bacca), hal ini
dikarenakan buah jambu biji ialah buah yang dindingnya mempunai dua
lapisan, yaiu lapisan luar tipis yang menjangat (kulit/eksokarp) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan.
Serta biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian lunak tersebut.
Menurut literatur, buah jambu biji (Psidium guajava L.) adalah
buah tropis yang terkenal, biasanya dikonsumsi secara segar. Buah ini
termasuk buah berry, dengan kulit buah yang berdaging dan ruang biji
dengan daging buah seperti bubur, serta terdapat banyak biji kecil, dari
sinilah buah ini dinamakan jambu biji. Di masa sekarang ini, industri
pengolahan jambu biji banyak menyediakan berbagai olahan produk dari
jambu biji, meliputi minuman, sirup, es krim, selai, jeli, keju, jus, wine,
serta produk kalengan. Buah jambu biji ada yang berwarna merah dan
ada juga yang berwarna putih, tetapi sewaktu muda atau belum masak,
buah jambu biji berwarna hijau. Jika sudah masak, maka buah jambu biji
akan berbau harum.
VI. KESIMPULAN
1. Buah sejati/sungguh/telanjang (fructus nudus) ialah buah yang terbentuk
hanya dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa
bagian buah yang lazimnya telah gugur.
2. Buah palsu/semu/tertutup (fructus spurius) ialah buah yang terbentuk
dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, dimana
bagian-bagian selain dari bakal buah ini justru menjadi bagian utama dari
buah karena memiliki ukuran yang lebih besar, lebih menarik perhatian,
dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, yakni bisa
dimakan.
3. Buah jambu mete (Anacardium occidentale) termasuk tipe buah semu
tunggal majemuk kering.
4. Buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) termasuk tipe buah semu
majemuk berdaging.
5. Buah pepaya (Carica papaya L.) termasuk tipe buah sejati tunggal
berdaging/buah buni (bacca).
6. Buah kacang tanah (Arachis hypongea) termasuk tipe buah sejati tunggal
kering/buah polong (legumi).
7. Buah mangga (Mangifera indica L.) termasuk tipe buah sejati tungga
berdaging/buah batu (drupa) atau buah buni (bacca).
8. Buah karet (Hevea brasiliensis Muell.) termasuk tipe buah sejati tunggal
kering/buah kendaga (rhegma) tipe berkendaga tiga (tricoccus).
9. Buah melinjo (Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf.) termasuk tipe
buah sejati tunggal berdaging/buah batu (drupa).
10. Buah mentimun (Cucus sativus L.) termasuk tipe buah sejati tunggal
berdaging/buah mentimun (pepo).
11. Buah jeruk (Citrus sp.) termasuk tipe buah sejati tunggal berdaging/buah
jeruk (Hesperidium).
12. Buah nanas (Ananas comosus) termasuk tipe buah sejati majemuk/buah
buni majemuk.
13. Buah srikaya (Annona squamosa L.) termasuk tipe buah sejati ganda
berdaging/buah buni ganda.
14. Buah bunga matahari (Helianthus annus L.) termasuk tipe buah sejati
maemuk/buah kurung majemuk.
15. Buah padi (Oryza sativa L.) termasuk tipe buah sejati tunggal
kering/buah padi (caryopsis).
16. Buah kelapa (Cocos nucifera L.) termasuk tipe buah sejati tunggal
berdaging/buah batu (drupa).
17. Buah pisang (Musa paradisiaca L.) termasuk buah semu majemuk
berdaging.
18. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki tipe buah sejati tunggal
berdaging/buah buni (bacca).
VII. DAFTAR PUSTAKA
Acevedo-Rodriguez, P. & Strong, M. T. (2007). Floral of the West Indies.
Diakses melalui http://botany.si.edu. pada tanggal 1 Mei 2021.

Anggriana, A., & Muhardi, M. (2017). Karakteristik Buah Nangka


(Artocarpus heterophyllus Lamk). Siap Saji yang Dipasarkan di Kota
Palu. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian. 5(3):278-283.

Aristya, V. E., Prajitno, D., Supriyanta, & Taryono. (2013). Kajian Aspek
Budidaya dan Identifikasi Keragaman Morfologi Tanaman Kelapa di
Kabupaten Kebumen. Vegetalika. 2(1):101-115.

Bain, J. M. (1958). Morphological, Anatomical, and Physiological Changes


in the Developing Fruit of yhe Valencia Orange, Citrus sinensis (L)
Osbeck. Australian Journal of Botany. 6(1):1-23.

Bartolomé, A. P., Rupérez, P., & Fúster, C. (1995). Pineapple Fruit:


Morphological Characteristics, Chemical Composition and Sensory
Analysis of Red Spanish and Smooth Cayenne Cultivars. Food
Chemistry. 53(1):75-79.

Jiménez-Escrig, A., Rincón, M., Pulido, R., & Saura-Calixto, F. (2001).


Guava Fruit (Psidium Guajava L.) as a New Source of Antioxidant
Dietary Fiber. Journal of Agricultural and food Chemistry, 49(11),
5489-5493.

Majumder, D. A. N., Hassan, L., Rahim, M. A., & Kabir, M. A. (2011).


Studies on Physio-Morphology, Floral Biology, and Fruit
Characteristics of Mango. Journal of the Bangladesh Agricultural
University. 9(2):187-199.

Mudyantini, W., Anggarwulan, E., & Rahayu, P. (2015). Penghambatan


Pemasakan Buah Srikaya (Annona Squamosa L.) dengan Suhu Rendah
dan Pelapisan Kitosan. Agric. 27(1):23-29.

Mukprasirt, A., & Sajjaanantakul, K. (2004). Physico-Chemical Properties of


Flour and Starch From Jackfruit Seeds (Artocarpus heterophyllus
Lam.) Compared with Modified Starches. Internasional Journal of Food
Science & Technology. 39(3):271-276.

Muzik, T. J. (1954). Development of Fruit, Seed, Embryo, and Seddling of


Hevea brasiliensis. American Journal of Botany. 41(1):39-43.

Putri, A. M. (2020). Perbandingan Aktifitas Antioksidan Terhadap Biji


Bunga Matahari (Halianthus annuus L.) dengan Tumbuhan
Lainnya. Journal of Research and Education Chemistry. 2(2):85-85.

Rahmawati, M., & Hayati, E. (2013). Pengelompokan Berdasarkan Karakter


Morfologi Vegetatif pada Plasma Nutfah Pisang Asal Kabupaten Aceh
Besar. Jurnal Agrista. 17(3):111-118.
Ramlah., Dewantara, V. H., & Riefani, M. K. (2016). Jenis Pisang yang
Diperjualbelikan di Pasar Terapung di Banjarmasin. Prosiding
Seminar Nasional Lahan Basah. 1:105-108.

Saleh, M., Mawardi, Eddy, W., & Hatmoko D. (2007). Morfologi Buah
Eksotik Potensial di Lahan Rawa. Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa.

Salsabella, R. A. (2020). Divisi Pinophyta. Laporan. Universitas Islam


Negeri Antasari Banjarmasin.

Schmier, S., Hosoda, N., & Speck, T. (2020). Hierarchial Structure of the
Cocos nucifera Endocarp: Functional Morphology and its Influence on
Fracture Toughness. Molecules. 25(1):223-232.

Silva, J. A. T., Rashid, Z., Nhut, D. T., Sivakumar, D., Gera, A., Souza, M.
T., & Tennant, P. F. (2007). Papaya (Carica papaya L.) Biology and
Biotechnology. Tree and Forestry Science and Biotechnology. 1(1):48-
66.

Soreng, R. J., et al. (2009). Catalogue of New World Grasses. Diakses


melalui http://www.tropicos.org. pada tanggal 1 Mei 2021.

Suketi, K., Poerwanto, R., Sujiprihati, S., Sobir., & Widodo, W. D. (2010).
Analisis Kedekatan Hubungan antar Genotipe Pepaya Berdasarkan
Karakter Morfologi dan Buah. Jurnal Agronomi Indonesia. 38(2):139-
137.

Tjitrosoepomo, G. (2013). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.

Turner, D. W. (1972). Banana Plant Growth. 1. Gross Morphology.


Australian Journal of Experimental Agriculture. 12(55):209-215.

Wahyuni, S. (2006). Kekerabatan Plasma Nutfah Jambu Mete Berdasar Sifat


Morfologi. Jurnal Littri. 12(2):58-66.

Wardani, E. W. B., Lutfi, M., & Nugroho, W. A. (2013). Identifikasi Sifat


Fisik Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem. 1(3):224-230.

Winarti, S., & Wicaksono, L. A. (2020). Pemanfaatan Biji Bunga Matahari


Sebagai Bahan Baku Fermentasi Tempe. AGROINTEK. 14(1):112-
121.

Zulchi, T. (2016). Potensi Produksi Kacang Tanah Lokal Situraja. Jurnal


Agrosains (Journal of Agro Science). 4(1):37-45.

Anda mungkin juga menyukai