PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2. Struktur seperti kait
Struktur ini terdiri dari dua (pada bakteri Gram positif) atai empat (pada bakteri Gram
negatif) bagian berupa cincin yang melekatkan flagel itu pada membra sitoplasma dan
dinding sel. Tersusun dari subunit protein (monomer) yang diatur dalam pola sawa.
Hilangnya dinding sel tidak mengganggu flagel, hanya bila dinding sel tidak ada, gerak
bakteri itu berkurang.
3. Sehelai filamen panjang di luar dinding sel
Bahan filamen berbentuk sawa, biasanya beberapa kali lebih panjang dari selnya
sendiri.
Kita tidak tahu dengan pasti, apakah flagel itu tumbuh pada dinding sel ataukah
mempunyai akar di dalam sitoplasma, atau mungkinkah flagel itu hanya merupakan
kepanjangan protoplasma melalui celah-celah di dalam dinding sel. Elektron
mikroskop menunjukan bahwa flagel itu benang-benang protoplasma yang berpangkal
pada titik-titik tepat di bawah membran sel; pangkal itu disebut rizoblast
(Dwidjeseputro, 1980). Tetapi menurut Usman (1987), terdapat flagel yang memiliki
flagel ekstern. Tetapi didalam selnya terdapat strukur yang mirip flagel tepat di bawah
pembungkus luar sel, dan dinamakan flagel periplasma, pernah disebut fibril taksis atau
endoflagel. Inilah yang menyebabkan gerak spirokheta, tetapi bagaimana terlaksananya
masih belum jelas diketahui.
Struktur bakteri yang berflagel itu kaku dan dilengkapi dengan gelendong yang
berbentuk spiral. Gelendong spiral tersusun atas protein yang disebut dengan flagelin
yang merupakan unit dasar penyusun flagella.
Telah diketahui bahwa mikroorganisme tersebar di alam dengan berbagai macam
jenis dan sifat fisiologis yang beragam, dimana mikroorganisme tersebut mempunyai
kebutuhan akan nutrien yang berbeda-beda pula. Namun demikian susunan kimia
selnya hampir sama atau lebih sama yaitu terdiri atas air yang merupakan bagian
terbesar yaitu 80-90%, sedangkan sisanya berupa komponen lainnya seperti
protoplasma, dinding sel, membran protoplasma, cadangan makanan (lemak,
polisakarida, polifosfat, protein dan lain-lain) yang berat keringnya kurang lebih 0-
20%.
3
2.2Alat dan Bahan
4
No. Cara Kerja Gambar
3. Buka tabung reaksi yang berisi biakan bakteri.
Escherichia Coli lalu lewatkan di bunsen.
5
BAB III
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, membahas mengenai motilitas atau pergerakan
bakteri, dimana bakteri yang dipakai dalam diuji adalah bakteri Euschrechia Coli.
Dalam mengamati gerak bakteri, digunakan metode tusuk tegak. Metode ini bertujuan
untuk mengamati gerak bakteri yang memilik flagel dengan melihat dari kekeruhan
yang tidak terbatas pada arah inokulasi tusuk. Sedangkan yang tidak berflagel
pertumbuahan hanya pada arah inokulasi tusuk. Bakteri diinkubasi selama 48 jam
akan sehingga hasil yang diperoleh adalah bakteri Euschrechia Coli bergerak (motil)
karena bergerak memanjang ke arah bawah (mengikuti arah tususkan jarum ose) dan
terdapat serat atau putaran yang mengelilingi tusukan tersebut.
Gerak bakteri pada bakteri yang bersifat motil tersebut diakibatkan adanya
struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena
flagel pada bakteri berfungasi untuk bergerak. Flagel berbentuk panjang dan ramping.
6
Flagel dapat dilihat pada mikroskop cahaya jika ditambahkan substansi khusus yaitu
modran yang merupakan substansi yang dapat mempertajam pengamatan yang
berrfungsi untuk membesarkan garis lemgan flagel, setelah itu pada sediaan
digunakan suatu zat warna sehingga flagel dapat terlihat
Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukan pergerakan yang lebih
kompleks, menuju kearah tertentu (bukan gerak brown). Sedangkan gerak pada
bakteri yang bersifat tidak motil akan bergerak maju mundur secara zig-zag yang
disebut dengan gerak brown. Gerak brown terjadi karena adanya benturan degan
molekul air.
Pada bakteri Euschrechia Coli motil karena memiliki flagelum atau bulu
cambuk dengan struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
Flagel yang ada pada bakteri selalu berlekuk, apalagi jika bakteri sedang bergerak di
dalam medium cair, vibrio penyebab kolera apat mencapai kecepatan 20 cm per jam,
ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa. Gerakan flagel menyebabkan bakteri
terdorong kedepan, jadi flagel mempunyai fungsi seperti baling-baling pada kapal
laut.
7
BAB IV
SIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Gobel, B. Risco, dkk., 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Makassar : Universitas
Hasanuddin.
Tortora, G.J., B.R. Funke, dan C.L. Case. 2002. Microbiology an Introduction
8thed.Pearson, New York : 559-560.