Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motilitas merupakan salah satu ciri penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini
diakibatkan oleh adanya flagella sehingga sel bakteri dapat berenang didalam
lingkungan air. Motilitas sebagaian besar jenis bakteri motil pada suhu relatif rendah
15-25°c dan mungkin tidak motil pada suhu 37°c. Namun, suatu resiko tersendiri bagi
organisme berukuran kecil untuk menerima kenyataan bahwa dengan ukuran tersebut
sel bakteri dapat dipengaruhi oleh aktifitas molekul air atau pelarut disekitarnya yang
dinamakan Brownian movement. Gerak brown adalah gerak partikel koloid yang
bergerak dengan arah tak beraturan, gerak acak molekul ini dapat membuat sel bakteri
bergoyang-goyang cepat atau lebih tepatnya bergetar tak beraturan sehingga bagi mata
yang awas akan terlihat motil. Sel yang berpengaruh gerak brown diamati pada
perbesaran 1000x dengan mikroskop cahaya, tentunya dengan preparat sederhana dan
media kaldu atau koloni yang dicampur air.
Sel yang bergerak dengan dorongan flagella akan bergerak lebuh aktif. Jika suatu
sel tersebut motil, akan menciptakan jalur gerak yang tak beraturan. Namun untuk
gerak brown sel tampk pasif dan seperti bergerak sendiri, mirip pada saat
menggetarkan batang pensil dengan memutarkan pergelangan tangan.
Adapun bakteri yang mampu bergerak secara aktif dikarenakan dalam keadaan
tertentu ataupun untuk bakteri tertentu membentuk rambut-rambut plasma yang
memungkinkan bakteri untuk bergerak secara aktif dalam medium cair. Rambut-
rambut plasma yang dibentuk oleh bakteri sering disebut bulu cambuk atau flagel, yang
jumlah dan letaknya berbeda-beda.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum kali ini mengenai motilitas adalah:
1. Mengetahui pergerakan bakteri
2. Memahami cara uji motilitas bakteri
3. Membuktikan adanya gerak brown pada pergerakan bakteri.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Flagella merupakan struktur komplek yang tersusun atas bermacam-macam protein
termasuk flagelin yang membuat flagella berbentuk seperti tabung cambut dan protein
kompleks yang memanjang dinding sel dan membran sel untuk membentuk seperti
cambuk, flagella digunakan bakteri sebagai alat gerak.

Gambar 2.1. Alat Gerak Bakteri

Bentuk-bentuk flagel yang umum dijumpai meliputi:


- Monitrik :bakteri memliki satu flagel yang berada disalah satu ujung sel.
- Lofotrik: memiliki banyak flagel yang ditemukan pada salah satu kutub sel.
- Amfitrik: memiliki flagel pada kedua kutubnya dengan jumlah lebih dari satu.
- Peritrik: bakteri mempunyai flagel yang tersebar pada seluruh bagian selnya .
Tetapi, tidak semua bakteri mempunyai daya motilitas, ada bakteri yang tidak
mempunyai alat gerak yaitu flagella sehingga berdasarkan letak dan jumlah flagel pada
sel bakteri, jenis ini digolongkan dalam bakteri.
Flagel tersusun dari tiga atau lebih serat paralel atau melilit memanjang, terbuat dari
protein tipe flagelin yaitu semacam miosin, lebih halus dari flagel ialah bulu getar
(silia) eukarion. Tiap serta adalah rantai polipeptida berbentuk sawa. Flagel terdiri dari
tiga bagian :
1. Tubuh dasar
Bagian dasar flagel berhubungan dengan membran sitoplasma dan dinding sel.

2
2. Struktur seperti kait
Struktur ini terdiri dari dua (pada bakteri Gram positif) atai empat (pada bakteri Gram
negatif) bagian berupa cincin yang melekatkan flagel itu pada membra sitoplasma dan
dinding sel. Tersusun dari subunit protein (monomer) yang diatur dalam pola sawa.
Hilangnya dinding sel tidak mengganggu flagel, hanya bila dinding sel tidak ada, gerak
bakteri itu berkurang.
3. Sehelai filamen panjang di luar dinding sel
Bahan filamen berbentuk sawa, biasanya beberapa kali lebih panjang dari selnya
sendiri.
Kita tidak tahu dengan pasti, apakah flagel itu tumbuh pada dinding sel ataukah
mempunyai akar di dalam sitoplasma, atau mungkinkah flagel itu hanya merupakan
kepanjangan protoplasma melalui celah-celah di dalam dinding sel. Elektron
mikroskop menunjukan bahwa flagel itu benang-benang protoplasma yang berpangkal
pada titik-titik tepat di bawah membran sel; pangkal itu disebut rizoblast
(Dwidjeseputro, 1980). Tetapi menurut Usman (1987), terdapat flagel yang memiliki
flagel ekstern. Tetapi didalam selnya terdapat strukur yang mirip flagel tepat di bawah
pembungkus luar sel, dan dinamakan flagel periplasma, pernah disebut fibril taksis atau
endoflagel. Inilah yang menyebabkan gerak spirokheta, tetapi bagaimana terlaksananya
masih belum jelas diketahui.
Struktur bakteri yang berflagel itu kaku dan dilengkapi dengan gelendong yang
berbentuk spiral. Gelendong spiral tersusun atas protein yang disebut dengan flagelin
yang merupakan unit dasar penyusun flagella.
Telah diketahui bahwa mikroorganisme tersebar di alam dengan berbagai macam
jenis dan sifat fisiologis yang beragam, dimana mikroorganisme tersebut mempunyai
kebutuhan akan nutrien yang berbeda-beda pula. Namun demikian susunan kimia
selnya hampir sama atau lebih sama yaitu terdiri atas air yang merupakan bagian
terbesar yaitu 80-90%, sedangkan sisanya berupa komponen lainnya seperti
protoplasma, dinding sel, membran protoplasma, cadangan makanan (lemak,
polisakarida, polifosfat, protein dan lain-lain) yang berat keringnya kurang lebih 0-
20%.

3
2.2Alat dan Bahan

Tabel 2.1. Alat dan Bahan Motilitas Mikroba


No Nama
Nama Alat Ukuran Jumlah Konsentrasi Jumlah
Bahan
1. Jarum Ose Bakteri
- 1 Escherechia - Satu ose
Coli
2. Spiritus Media agar Satu
- 1 tegak (semi - tabung
solid) reaksi
3. Korek Api - 1 kotak - - -
4. Tabung Reaksi - 1 - - -

2.3 Cara Kerja


2.3.1 Motilitas Mikroba
Tabel 2.2 Cara Kerja Motilitas Mikroba
No. Cara Kerja Gambar
1. Nyalakan bunsen menggunakan korek api

2. Sterilisasi jarum ose menggunakan bunsen


yang sudah dinyalakan

4
No. Cara Kerja Gambar
3. Buka tabung reaksi yang berisi biakan bakteri.
Escherichia Coli lalu lewatkan di bunsen.

4. Ambil biakkan bakteri Escherichia Coli dalam


tabung reaksi yang sudah disediakan
menggunakan jarum ose yang sudah steril

5. Masukkan bakteri ke dalam medium tegak.


Lalu, inkubasi dengan suhu 37oC dalam
waktu 48 jam.

5
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


3.1.1 Motilitas Mikroba
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Motilitas Mikroba
Gambar
No Keterangan
Sebelum (0 jam) Sesudah (48 jam)
1. Pergerakan :
Motil (bergerak)
Bakteri : Bakteri
Eschericia Coli

3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, membahas mengenai motilitas atau pergerakan
bakteri, dimana bakteri yang dipakai dalam diuji adalah bakteri Euschrechia Coli.
Dalam mengamati gerak bakteri, digunakan metode tusuk tegak. Metode ini bertujuan
untuk mengamati gerak bakteri yang memilik flagel dengan melihat dari kekeruhan
yang tidak terbatas pada arah inokulasi tusuk. Sedangkan yang tidak berflagel
pertumbuahan hanya pada arah inokulasi tusuk. Bakteri diinkubasi selama 48 jam
akan sehingga hasil yang diperoleh adalah bakteri Euschrechia Coli bergerak (motil)
karena bergerak memanjang ke arah bawah (mengikuti arah tususkan jarum ose) dan
terdapat serat atau putaran yang mengelilingi tusukan tersebut.
Gerak bakteri pada bakteri yang bersifat motil tersebut diakibatkan adanya
struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena
flagel pada bakteri berfungasi untuk bergerak. Flagel berbentuk panjang dan ramping.

6
Flagel dapat dilihat pada mikroskop cahaya jika ditambahkan substansi khusus yaitu
modran yang merupakan substansi yang dapat mempertajam pengamatan yang
berrfungsi untuk membesarkan garis lemgan flagel, setelah itu pada sediaan
digunakan suatu zat warna sehingga flagel dapat terlihat
Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukan pergerakan yang lebih
kompleks, menuju kearah tertentu (bukan gerak brown). Sedangkan gerak pada
bakteri yang bersifat tidak motil akan bergerak maju mundur secara zig-zag yang
disebut dengan gerak brown. Gerak brown terjadi karena adanya benturan degan
molekul air.
Pada bakteri Euschrechia Coli motil karena memiliki flagelum atau bulu
cambuk dengan struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
Flagel yang ada pada bakteri selalu berlekuk, apalagi jika bakteri sedang bergerak di
dalam medium cair, vibrio penyebab kolera apat mencapai kecepatan 20 cm per jam,
ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa. Gerakan flagel menyebabkan bakteri
terdorong kedepan, jadi flagel mempunyai fungsi seperti baling-baling pada kapal
laut.

7
BAB IV
SIMPULAN

Pada praktikum kali ini mengenai Faktor Abiotik terhadap Pertumbuhan


Mikroba dapat disimpulkan:
1. Sel bakteri dapat berpindah tempat karena mempunyai struktur yang bersifat
motil yaitu flagel.
2. Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukan pergerakan yang lebih
kompleks, menuju kearah tertentu.
3. Bakteri Escherichia Coli mempunyai alat gerak karena motil.
4. Bakteri Escherichia Coli bersifat motil (bergerak) karena terdapat pemanjangan
ke arah bawah mengikuti arah tusukan jarum ose.
5. Sel bakteri yang bersifat tidak motil (immotile) yaitu sel bakteri yang tidak
berflagel, gerakannya disebut gerak brown.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D.2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Gobel, B. Risco, dkk., 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Makassar : Universitas
Hasanuddin.

Tortora, G.J., B.R. Funke, dan C.L. Case. 2002. Microbiology an Introduction
8thed.Pearson, New York : 559-560.

Anda mungkin juga menyukai