TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Santalales
Famili : Loranthaceae
Genus : Loranthus
6
2
Salah satu tanaman yang sudah lama diketahui masyarakat umum memiliki
Bentuk dari tumbuhan benalu kopi yaitu akar berbentuk ramping, menjalar
pada inangnya dan berwarna kusam. Batang tumbuhan panjang tegak berwarna
hijau kusam. Daun bentuk lonjong kecil – kecil yang memiliki warna hijau tua
sedikit kasar permukaannya. Terdapat biji kecil – kecil disela – sela tangkai daun
dan batang, biji berbentuk kecil seperti isi pensil, memiliki sungut pendek.
oleh ketersediaan hara yang dapat dimanfaatkan benalu dari tanaman yang
lain tanaman inang, mengadakan penetrasi kejaringan, dan menghisap hara garam
mineral, serta air dari tanaman inang. Benalu memiliki hijau daun sehingga dapat
yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit, melekat
pada sel inang, dan menghisap nutrisi yang dimilikinya sehingga menyebabkan
kematian pada sel inang tersebut. Adanya klorofil menyebabkan tanaman benalu
3
tidak mampu mengambil air dan unsur hara secara langsung dari tanah yang
Bentuk dari benalu kopi yaitu akar berbentuk ramping, menjalar pada
inangnya dan berwarna kusam. Batang tumbuhan panjang tegak berwarna hijau
kusam. Daun bentuk lonjong kecil – kecil yang memiliki warna hijau tua sedikit
kasar permukaannya. Terdapat biji kecil – kecil disela – sela tangkai daun dan
batang, biji berbentuk kecil seperti isi pensil, memiliki sungut pendek. Habitus
Benalu kopi adalah salah satu tanaman parasit yang biasa digunakan dalam
dimanfaatkan, hal ini berkaitan dengan sifat parasit benalu yang dapat merusak
peranan yang penting. Secara tradisional benalu digunakan antara lain sebagai
Roxb.)
Kandungan kimia yang terdapat dalam benalu adalah flavonoid, tanin, asam
flavonoid pada benalu yang berperan dalam melawan kanker adalah kuersetin.
fenoliknya yang sangat reaktif. Kuersetin akan mengikat radikal bebas sehingga
2.2.1 Alkaloid
berbentuk padatan dan berwarna putih, tetapi ada yang berupa cairan yaitu
nikotin, ada yang berwarna kuning, seperti berberin dan serpentin, kolkosin, dan
asam-asam organic yang terdapat dalam tumbuhan, seperti asam suksinat, maleat,
mekonat, kinat, dan bersifat larut dalam pelarut polar etanol ataupun air. Alkaloid
lebih larut dalam pelarut nonpolar seperti eter, benzena, toluen dan kloroform
(Robinson, 1995).
2.2.2 Terpenoida
gugus fungsi atau lebih. Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat
kelompok. Senyawa terpenoid ini adalah salah satu senyawa kimia bahan alam
yang banyak digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran terpenoid dari tumbuh-
dan sebagai insektisida terhadap hewan tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas
2.2.3 Flavonoid
yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan dengan tiga atom C, biasanya dengan
senyawa polifernol karena mengandung dua atau lebih gugus hidroksil, bersifat
membentuk glikosida dan akan lebih mudah larut dalam pelarut polar, seperti
methanol, etanol, butano, dan etil asetat. Flavonoid dalam bentuk glukosida akan
mengalami dekomposisi oleh enzim jika dalam bentuk masih segar atau belum
akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah dan biji.Flavonoid merupakan senyawa
sering ditemukan dalam bentuk non glikon. Flavonoid terutama berupa senyawa
larut dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70% (Robinson,1995).
2.2.4 Tanin
Tannin merupan senyawa polifenol yang tersebar luas dalam tumbuhan, dan
pada beberapa tanaman terdapat terutama dalam jaringan kayu seperti kulit batang
dan jaringan lain, yaitu daun dan buah.Tannin berbentuk amorf membentuk koloid
dalam air, memiliki rasa sepat, dengan protein membentuk endapan menghambat
mukosa mulut, serta digunakan sebagai antidotum pada keracunan loga berat dan
fenol (Robinson,1995).
2.2.5 Saponin
Saponin adalah suatu senyawa yang memiliki bobot molekul tinggi atau
dapat digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis hormone steroid yang
dengan cara mengocoknya dan perhatikan akan berbentuk busa tahan lama pada
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan suatu
pelarut cair. Simplisia yang diekstraksi mengandung senyawa aktif yang dapat
larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat,karbohidrat,protein dan lain-
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif
sesuai,kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
1. Maserasi
tidak terekstraksi secara efisien jika kurang terlarut pada suhu kamar
2. Perkolasi
selular simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umunya
dilakukan pada suhu ruangan. Perkolasi cukup sesuai, baik untuk ekstraksi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna
1. Soxhlet
yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin
balik. Hal itu menyebabkan terjadinya pemecahan dinding dan membran sel
akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel. Dengan demikian,
metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut ke dalam pelarut
organik. Larutan itu kemudian menguap ke atas dan melewati pendingin udara
yang akan mengembun uap tersebut menjadi tetesan yang akan terkumpul
kembali. Bila larutan melewati batas lubang pipa samping soxhlet maka akan
terjadi sirkulasi. Sirkulasi yang berulang itulah yang menghasilkan ekstrak yang
2. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya
Bahan yang akan diekstraksi direndam dengan cairan penyari dalam labu alas
bulat yang dilengkapi dengan alat pendingin tegak, lalu dipanaskan sampai
mendidih. Cairan penyari akan menguap, uap tersebut akan diembunkan dengan
pendingin tegak dan akan kembali menyari zat aktif dalam simplisia tersebut.
10
Ekstraksi ini biasanya dilakukan 3 kali dan setiap kali diekstraksi selama 4 jam
3. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada suhu yang
lebih tinggi dari suhu ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada suhu 40-500C
4. Infusa
Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada suhu penangas air (bejana
infus tercelup dalam penangas air mendidih), suhu terukur (96-980C) selama
5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan suhu sampai titik didh
air, yaitu pada suhu 90-1000C selama 30 menit (Departemen Kesehatan RI, 2006).
substansi patogen. Pertahanan merupakan suatu hal yang rumit karena bahan
penginvasi yang dapat menyebabkan penyakit. Bila sistem imun bekerja dengan
ditoleransi. Bila respon imun bawaan tidak memadai untuk mengatasi infeksi,
sistem imun adaptif dimobilisasi lewat tanda-tanda dari respon bawaan (Subowo,
2009).
Komponen sistem imun terdiri dari sistem imun humoral dan sistem imun
seluler.
dalam pertahanan non spesifik berupa komplemen, sitokin dan C-Reactive protein
merupakan molekul dari sistem imun yang ditemukan di sirkulasi dalam keadaan
tidak aktif, tetapi setiap waktu dapat diaktifkan oleh berbagai bahan seperti
a. komplemen
sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif tetapi setiap waktu dapat diaktifkan oleh
berbagai bahan seperti antigen. Beberapa kelas antibodi berupa IgG, IgM, dan IgA
b. sitokin
Sitokin merupakan protein yang dibentuk oleh sel yang berfungsi sebagai
isyarat antara sel-sel untuk mengatur respon dari sistem imun. Terutama dibentuk
12
oleh makrofag tetapi dapat juga dihasilkan oleh limfosit (limfokin). Sitokin terdiri
dari Interferon, Interleukin, dan Tumor Necrosis Factor (TNF) (Subowo, 2009).
c. antibodi
plasma yang berasal dari proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen.
Sel-sel yang terlibat dalam komponen seluler sistem imun terdiri dari sel
a. sel Limfoid
Limfosit menduduki 20% dari leukosit yang ada dalam darah. Kelompok
limfoid terutama bertugas untuk mengenali antigen. Sel limfoid terdiri dari
limfosit T dan sel natural killer (sel NK). Kecuali sel NK, limfosit dilengkapi
dengan molekul reseptor yang bertugas untuk mengenali antigen (Subowo, 2009).
b. sel Fagosit
sebagai sel efektor dalam respon imun nonspesifik. Sel fagosit terdiri dari fagosit
Respon imun merupakan tanggapan sistem imun terhadap benda atau zat
yang dianggap asing. Maka ada dua jenis respon imun yang mungkin terjadi, yaitu
berbentuk sebagai respon imun nonspesifik. Salah satu upaya tubuh untuk
pada permukaan membran sel makrofag dengan cara membentuk gelembung yang
berasal dari membran sel tersebut. Proses fagositosis terjadi jika sel-sel fagosit
tersebut berada dalam jarak dekat dengan antigen, atau lebih tepat lagi bahwa
antigen tersebut harus mampu bergerak dan melekat pada permukaan fagosit. Hal
immunity). Respon imun spesifik mampu mengenali kembali antigen yang pernah
spesifik, limfosit merupakan sel yang memainkan peranan penting karena sel ini
mampu mengenali setiap antigen yang masuk ke dalam tubuh. Secara umum,
limfosit dibedakan menjadi dua jenis yaitu limfosit T dan limfosit B (Subowo,
2010). Limfosit T dan B (sel T dan B) berasal dari sel induk yang sama yaitu
sumsum tulang belakang. Pada masa janin dan anak-anak, limfosit imatur
Limfosit yang matang di tempat lain selain di timus akan menjadi limfosit B.
2.6 Imunomodulator
fungsi dan aktivitas sistem imun baik dengan cara merangsang ataupun
2.6.1 Imunostimulator
menjaga kondisi tubuh saat terjadinya defisiensi imunitas, pada terapi AIDS,
infeksi kronik dan keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Nafrialdi,
2007).
2.6.2 Imunosupresor
dalam usaha mencegah reaksi penolakan dan berbagai penyakit inflamasi yang
autoimun oleh karena kemampuannya yang dapat menekan respon imun seperti
Uji bersihan karbon merupakan standar uji eliminasi partikel asing di dalam
darah dan merupakan gambaran umum yang terjadi pada proses fagositosis
terhadap partikel asing di dalam darah. Uji bersihan karbon dilakukan dengan cara
fagositosis sel-sel fagositik. Pada saat karbon tinta diinjeksikan secara intravena
merupakan respon imun seluler yang melibatkan aktivasi sel Th yang akan
imunostimulan daun cermai pada tikus Sprague Dawley yang diinduksi sel darah
merah domba.
Respon imun spesifik dapat berupa respon imun seluler dan respon imun
2.7 Stimuno
dibuat dari ekstak tanaman Phyllanthus niruri (Meniran) yang terstandarisasi dan
lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan
FITOFARMAKA dari BPOM sehingga sangat aman dan memiliki uji kinis.
2.8 Kerangka Teori Penelitian
1. Alkaloid
2. Flavonoid
Serbuk Simplisia Skrining Fitokimia 3. Tanin
benalu kopi 4. Saponin
5. Glikosida
2.9 Hipotesis
22