Anda di halaman 1dari 26

Koleksi Tumbuhan dan Teknik Pembuatan Herbarium Kering

Taksonomi 2020
Tahap Pengelolaan Herbarium

 KOLEKSI TUMBUHAN
 PROSES PENGERINGAN
 PENEMPELAN
 PENYIMPANAN
Pengertian Herbarium
 Herbarium berasal dari kata “hortus” dan “botanicus” artinya kebun
botani yang dikeringkan.
 Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen
yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistim klasifikasi
Fungsi Herbarium

• Sebagai pusat referensi  sumber utama untuk identifikasi tumbuhan


bagi para ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis
tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang bergerak dalam
konservasi alam.
• Sebagai lembaga dokumentasi  koleksi yang mempunyai nilai
sejarah, seperti tipe dari taksa baru, contoh penemuan baru, tumbuhan
yang mempunyai nilai ekonomi dan lain-lain.
• Sebagai pusat penyimpanan data  ahli kimia memanfaatkannya untuk
mempelajari alkaloid, ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan
ramuan untuk obat kanker, dan sebagainya.
Cara Koleksi Tumbuhan
 Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting
dalam praktek pembuatan herbarium.
 Spesimen herbarium yang baik harus memberikan informasi terbaik
mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti.
 Dengan kata lain, suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh
bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang memberikan seluruh
informasi yang tidak nampak pada spesimen herbarium.
Apa yang Perlu Di Koleksi?
1. Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya
2. Tumbuhan besar atau pohon :
– dikoleksi sebagian cabangnya dengan panjang 30-40 cm yang mempunyai organ
lengkap:
– daun (minimal punya 3 daun untuk melihat phylotaksis),
– bunga dan buah, diambil dari satu tumbuhan. Untuk pohon yang sangat tinggi,
pengambilan organ generatifnya bisa dilakukan dengan galah, ketapel atau
menggunakan hewan
3. Untuk pohon atau perdu kadang-kadang penting untuk mengkoleksi kuncup (daun baru)
karena kadang-kadang stipulanya mudah gugur dan brakhtea sering ditemukan hanya
pada bagian-bagian yang muda.
4. Tumbuhan herba dikoleksi seluruh organnya kecuali untuk herba besar seperti Araceae.
5. Koleksi tumbuhan hidup; dianjurkan untuk ditanam di kebun botani dan rumah kaca.
Apa yang Perlu Di Koleksi?
 Contoh:
– Epifit, anggrek akarnya dibungkus dengan lumut, akar- akar paku,
serat kelapa
– Biji-biji tumbuhan air disimpan dalam air
– Biji-biji kapsul kering jangan diambil dari kapsulnya.
Alat untuk Koleksi dan Pembuatan Herbarium
Catatan Lapangan
 Catatan lapangan segera dibuat setelah mengkoleksi tumbuhan, berisi
keterangan-keterangan tentang ciri-ciri tumbuhan tersebut yang tidak
terlihat setelah spesimen kering. Beberapa keterangan yang harus
dicantumkan antara lain: lokasi, habitat, habit, warna (bunga, buah),
bau, eksudat, pollinator (jika ada), pemanfaatan secara lokal, nama
daerah dan sebagainya.
Pengeringan Spesimen
 Setelah dilabel (etiket gantung) koleksi dimasukkan ke dalam lipatan
kertas koran  dimasukkan ke kantong plastik  disiram dengan
alkohol 70 % hingga basah  dikeringkan.
 Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: panas
matahari, menggunakan kayu bakar, arang dan dengan listrik.
Jenis Herbarium
 Herbarium terbagi atas herbarium kering dan herbarium basah 
– Herbarium kering  herbarium yang dibuat dengan cara
pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga
masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat
determinasi.
– Herbarium basah  spesimen tumbuhan yang telah diawetkan
disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam
zat dengan komposisi yang berbeda-beda.
Bahan untuk Pembuatan Herbarium
 Tanaman
 Selotip  u/ menempel tanaman yang sudah dikeringkan.
 Label  u/ menandai tanaman yang sudah dikeringkan tersebut. 
 Kertas karton/manila putih
 Etikel gantung
 Etiket tempel
Alat untuk Pembuatan Herbarium
 Triplek  u/ mengepres, 
 Kertas koran  u/ alas bahan dan mempercepat pengeringan, 
 Pemberat  u/ mengepres, 
 Kertas Karton  u/ menempel hasil tanaman yang sudah dikeringkan, 
 Gunting  u/ menggunting bahan herbarium yang terlalu besar.
Penyiapan Spesimen Tumbuhan

1. Diambil sampel tanaman : dipilih yg ada daun,


batang / cabang, bunga dan buahnya. 
2. Bila tumbuhan besar dipotong rantingnya kira-kira 30
cm
3. Bila tumbuhan kecil (misalnya rumput) bisa diambil
seluruh tanaman) ada akar, daun dan bunganya
4. Specimen tumbuhan diberi etiket gantung yang berisi:
nama jenis, tgl pengambilan
5. Sampel tanaman disusun diatas triplek yang sudah
diberi alas kertas koran. 
6. Diatur satu satu yang rapi
Etiket Gantung dan Etiket Tempel
Penyiapan Spesimen Tumbuhan
 Sampel yang sudah
ditata dengan rapi,
selnjutnya ditutup
dengan kertas koran
 Beberapa sampel yang
sudah di atur dikertas
koran, disusun dalam
tumpukan tumpukan
(bisa beberapa
tumpukan)
 Kemudian ditutup
dengan triplek
Proses Pengeringan
 5-10 spesimen diapit dengan penekan atau sasak ukuran 45 x 35 cm.
Untuk specimen yang banyak, bisa digunakan karton atau aluminium
berombak/beralur untuk mengapit specimen sehingga tidak perlu
mengganti-ganti kertas koran, diletakkan vertikal.
 Buah-buah besar dipisah, dimasukkan ke dalam kantong, beri label dan
keringkan terpisah.
 Tumbuhan yang sangat lunak dimasukkan ke dalam air mendidih beberapa
menit untuk membunuh jaringan dan mempercepat pengeringan.
 Dibalik-balik secara teratur, kertas diganti beberapa kali terutama hari
pertama, jika specimen sudah kaku lebih ditekan lagi1,5-2 hari specimen
akan kering
Proses Pengeringan
 Specimen yang sdh dipres di tripleks diberi pemberat (misalnya buku
tebal, atau papan kayu)
 Dikeringkan selama 1-2 minggu
 Secara berkala dibuka (2-3 kali) dalam seminggu
 Alas koran diganti bila basah atau lembab, agar herbarium tidak
lembab dan berjamur serta mempercepat proses pengeringan.
 Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin (berarir) lagi
dan terasa kaku.
Lamanya Proses Pengeringan
 Waktu yang dibutuhkan untuk penngerinngan herbarium adalah lebih
kurang selama 2 minggu pada suhu kamar.
 Suhu yang digunakan pada pembuatan herbarium adalah suhu kamar
berkisar 30–35° C.
Ciri-ciri Herbarium yang Baik
 Bila hasil herbarium tidak terjadi kerusakan atau terserang jamur. Hal
ini berarti proses pengeringan berjalan baik.
 Herbarium yang sudah jadi tersebut kemudian diberi label atau
deskripsi singkat yang menggambarkan ciri-ciri setiap spesies
tumbuhan yang ada.  
 Herbarium yang baik adalah herbarium yang memiliki data, lengkap
dengan bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir,
dan buah. Dijelaskan lebih lanjut bahwa herbarium yang baik adalah
yang memuat bagian-bagian tumbuhan yang representatif, yaitu organ-
organ yang penting untuk identifikasi. 
Penempelan / Mounting
 Tanaman yang sudah kering  ditempel pada kertas karton/manila putih
(29 x 43 cm)
 Sebelum ditempel specimen dirapikan dahulu, bisa dipotong bila masih
terlalu panjang, atau terlalu banyak daun
 Cara menempelnya diatur sedemikan rupa, serapi mungkin, posisi
ditengah, 
 Specimen ditempel menggunakan selotip bening
 Pada bagian kanan bawah ditempel label yang berisi:  Nama jenis,
famili, nama yg mengoleksi, tgl koleksi, lokasi asal koleksi, catatan
lainnya
Labeling
 Label yang berisi keterangan-keterangan tentang tumbuhan tersebut
diletakkan di sudut kiri bawah atau sudut kanan bawah
 Spesimen dipisahkan sesuai dengan kelompoknya kemudian
diidentifikasi
 Dianjurkan membuat lembar label kosong untuk kemungkinan
perubahan nama.
Pengasapan dan Peracunan (Fumigasi)
 Sebelum memasukkan spesimen ke herbarium terlebih dahulu harus
diasap dengan carbon bisulfida dalam ruangan tertentu.
 Metode lain dapat dilakukan dengan menambahkan kristal
paradiklorobenzen.
 Umumnya herbarium-herbarium melakukan fumigasi dengan interval 1,
2, 3 tahun.
Penyimpanan Herbarium
 Umumnya spesimen disusun ke dalam kotak atau lemari khusus
berdasarkan alphabet
 Specimen yg telah berlabel identifikasi, dikelompokkan berdasarkan
jenis dan disusun berurutan mulai nomor koleksi terkecil sampai
terbesar.
 Penyimpanan kotak koleksi, setelah bungkusan berisi koleksi disusun
menurut abjad nama jenis, masukkan ke dalam kotak penyimpanan.
 Penyimpanan cara basah, specimen yg terlalu tebal atau besar
disimpan dalam tabung kaca berisi alkohol 90%

Anda mungkin juga menyukai