LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
A. TOPIK
PENGAMATAN GERAK SEL BAKTERI
B. TUJUAN
1. Untuk menentukan ada atau tidaknya kemampuan gerak bakteri.
2. Untuk mengamati gerak bakteri.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari : Rabu
Tanggal : 7 Juni 2017
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi (Gedung O5-Ruang 303) FMIPA-
Universitas Negeri Malang
2. DASAR TEORI
Bakteri merupakan organisme uniseluler yang bersifat prokariotik. Struktur
tubuhnya yang sangat sederhana dapat kita lihat dari organel penyusun tubuhnya, salah
satunya yaitu alat gerak. Pergerakan bakteri berdasarkan pada mekanisme gerak yang
didasari oleh ada atau tidaknya alat gerak. Sehingga bakteri dapat digolongkan kedalam
bakteri yang bersifat motil (aktif) dan non motil. Bakteri motil mempunyai alat gerak
yang berupa flagel. Karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak terlihat di
bawah mikroskop. Flagel ini bergerak dengan cara memutar. Flagela merupakan struktur
kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat
flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan
dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela
berrotasi. Penyusunan flagel (cemeti) pada sel bakteri merupakan ciri khas bagi eubakteria
yang bergerak. Flagela-flagela tersebut disematkan secara polar atau lateral pada bakteri-
bakteri yang berbentuk batang. Pada kebanyakan bakteri yang berflagel polar, flagel dapat
bertindak sebagai pendorong (seperti baling-baling pada perahu) dan mendorong sel
melintasi medium. Flagel bentuknya menyerupai benang-benang yang terpintal dalam
bentuk heliks, yang digerakkan oleh “mesin rotasi” yang terdapat pada tempat penyematan
di dalam sitoplasma. Flagel berputar mengelilingi sebuah poros fiktif seperti garis sekrup.
Gerakan ini dapat dilakukan oleh flagel tunggal ataupun oleh ikat flagel. Flagel dapat
membalikkan arah putar secara spontan atau oleh rangsangan dari luar. Pada beberapa
bakteri yang berflagel polar, pembalikan arah putar flagel berakibat membaliknya arah
gerakan badan sel. Pada bakteri spiral yang berflagel “amphitrich”, kadang-kadang berkas
flagel terlipat balik diatas badan sel (Schlegel, 1994).
4. PROSEDUR KERJA
Diambil sebuah kaca benda cekung yang bersih, lalu dilewatkan di atas api lampu
spiritus
Diambil sebuah kaca penutup yang bersih, lalu dilewatkan di atas api lampu spiritus
Secara aseptik diambil sedikit inokulum yang berasal dari koloni bakteri yang akan
diperiksa dengan menggunakan jarum inokulasi ujung lurus
Inokulum disentuhkan pada tetesan aquades steril pada kaca penutup, lalu diratakan
perlahan-lahan
Bagian cekung dari kaca benda cekung ditelungkupkan tepat di atas kaca penutup yang
telah diberi inokulum
Dibalikkan dengan cepat kaca benda dan kaca penutup, diusahakan agar tetesan
aquades tersebut menggantung dan terkurung di dalam cekungan kaca benda
5. DATA PENGAMATAN
No. Koloni Bentuk Bakteri Jenis Gerak Bakteri
1 Kokus Gerak Brown
2 Kokus Tidak bergerak (tidak memiliki flagel)
6. ANALISIS DATA
Pada pengamatan koloni 1, sel bakteri yang bentuknya kokus (bulat) tampak
adanya gerak Brown atau gerak bebas. Gerak tersebut merupakan gerak bakteri karena
adanya energi kinetik. Jadi bakteri bergerak tidak berpindah tempat. Sedangkan pada
koloni 2, bakteri yang juga berbentuk kokus tidak memiliki tanda-tanda bergerak,
sehingga dapat dikatakan tidak bergerak. Hal ini kemungkinan dikarenakan bakteri
tersebut tidak mempunyai alat gerak flagel.
7. PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan untuk mengamati gerak pada sel bakteri. Metode yang
digunakan yaitu metode “tetesan bergantung”. Tujuannya untuk mengamati gerak bakteri
yang memiliki flagel. Keuntungan menggunakan metode ini antara lain: waktu menjadi
lebih efisien, mudah dilakukan, bakteri yang diamati tidak mudah mati dan bakteri dapat
bergerak bebas. Selain itu dengan metode tetesan bergantung, kontak bakteri dengan
tangan praktikan juga berkurang dan hasilnya akurat.
Gerak pada bakteri yang bersifat motil diakibatkan adanya struktur atau organ sel
bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena flagel pada bakteri berfungsi
untuk bergerak. Flagel berbentuk panjang dan ramping, pada umumnya memiliki
panjang sekitar 12 nm sampai 30 nm. Flagel dapat dilihat pada mikroskop cahaya jika
ditambahkan substansi khusus yaitu modran yang merupakan substansi yang dapat
mempertajam pengamatan yang berrfungsi untuk membesarkan garis lengan flagel,
setelah itu pada sediaan digunakan suatu zat warna sehingga flagel dapat terlihat (Volk,
1988). Flagel tersusun atas tiga bagian, yaitu pangkal (basal) adalah bagian yang
berhubungan dengan membrane plasma, “Hook” yang pendek dan filament yang
berbentuk seperti benang, dengan panjang sampai beberapa kali melebihi panjang
tubuhnya (Tarigan, 1988). Kemampuan suatu mikroorganisme untuk bergerak sendiri
disebut motilitas (daya gerak).
Dari kedua koloni bakteri yang diamati dalam praktikum ini, salah satu koloni
tidak memiliki kemampuan bergerak. Kebetulan bentuk bakteri yang diamati dari kedua
koloni sama, yaitu kokus. Menurut Volk (1988), bakteri yang berbentuk kokus bersifat
tidak bergerak atau non motil. Pergerakan bakteri yang diamati berbeda dengan gerakan
pada bakteri yang bersifat non motil atau tidak bergerak. Pergerakan pada bakteri yang
bersifat motil menunjukan pergerakan yang lebih kompleks, menuju kearah tertentu
(bukan gerak Brown) sedangkan gerak pada bakteri yang bersifat tidak motil akan
bergerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak Brown. Gerak Brown
terjadi karena adanya benturan dengan molekul air. Gerak Brown adalah gerak partikel
koloid yang bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan adanya tumbukan
antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid. Tumbukan terjadi antara
lentingan sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan pertikel koloid sama
tetapi karena partikel koloid lebih besar maka gerakannya lebih lambat jika dibandingkan
dengan molekul pelarut.
8. DISKUSI
Jawab:
Pergerakan bakteri dapat digolongkan berdasarkan ada tidaknya alat gerak yang
dikelompokkan menjadi dua, yaitu motil dan non motil. Ciri-ciri dari pergerakan bakteri
yang motil adalah bergerak dengan menggunakan alat gerak yaitu berupa flagel, bakteri
ini akan nampak sekali bergerak dan gerakannya menuju arah tertentu. Sedangkan
bakteri yang mempunyai sifat non motil bercirikan bergerak dengan memanfaatkan
keadaan sekitarnya yaitu bergerak dikarenakan energi kinetik. Bakteri yang mempunyai
sifat pergerakan non motil bergerak karena adanya gesekan larutan dan gerakan ini
disebut gerak Brown. Ciri lainnya adalah bakteri akan bergerak maju dan mundur ke
tempat semula, pergerakannya tidak terlalu cepat dan bakteri tidak berpindah tempat
saat diamati. Pada gerak Brown semua organisme bergetar dengan laju yang sama dan
menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain.
9. KESIMPULAN
1. Dari hasil praktikum pengamatan pergerakan, bakteri yang diamati ada yang bergerak
(memiliki kemampuan) dan ada yang tidak bergerak (tidak memiliki kemampuan).
Bakteri yang bergerak adalah bakteri yang diambil dari medium pertama dan
mempunyai tipe pergerakan Brown. Bakteri yang diambil dari medium kedua tidak
bergerak ini menandakan bakteri ini tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak.
2. Gerak bakteri yang ditemukan dalam praktikum ini hanya satu, yaitu yang bertipe
pergerakannya adalah gerak Brown. Gerak Brown mempunyai ciri yaitu bakteri akan
bergerak maju dan mundur ke tempat semula, pergerakan bakteri tidak terlalu cepat
dan bakteri tidak berpindah tempat saat diamati. Pada gerak Brown semua organisme
bergetar dengan laju yang sama dan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama
lain.