Kelompok 1 Offering I :
A. TUJUAN
1. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
2. Untuk mengamati gerak bakteri
B. DASAR TEORI
Bakteri dapat bergerak dengan berbagai cara. Gerakan bakteri dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak dengan flagel (aktif) dan gerak tanpa flagel,
yang bergerak aktif disebabkan oleh gerakan rotasi flagel. Kemampuan untuk
bergerak tanpa flagel dimiliki oleh bakteri-bakteri meluncur, diantaranya
miksobakteri, sianobakteri dan kelompok bakteri lain, maupun Spirochaeta.
Penyusunan flagel (cemeti) pada sel bakteri merupakan ciri khas bagi eubakteria
yang bergerak. Flagela-falgela tersebut disematkan secara polar atau lateral pada
bakteri-bakteri yang berbentuk batang. Diantara bakteri yang berflagel monopolar,
hanya sedikit yang dilengkapi dengan flagel tunggal (monotrich) sehingga
flagelnya tebal sekali, misalnya pada Vibrio metshnikovii. Flagel yang nampak
dan berfungsi sebagai flagel tunggal pada kebanyakan bakteri yang berflagel
monopolar atau bipolar adalah berkas berkas flagel yang terdiri dari 2-50 flagel
(politrich). Bakteri yang berflagel monopolar politrich disebut juga
ophotrich, misalnya pada Pseudomonas dan Chromatium. Yang berfalgel
bipolar politrich dinamakan flagel amphitrich, misalnya pada Spirillum.
Flagel pada bakteri peritrich, misalnya pada Enterobacteriaceae, Bacillaceae
dan lain-lain, tersemat di sepanjang sel atau pada semua sisi (Schlegel, 1994).
D.
E. CARA KERJA
Disentuhkan
Dibalikkan
inokulum Ditelungkupkan
dengan cepat ini
pada dan bagian cekung
kaca benda
tetesan dari kaca
kaca penutup
aquades benda cekung
itu, diusahakan
steril pada tersebut tepat
agar tetesan
kaca diatas kaca
aquades
penutup penutup yang
tersebut
tersebut. telah diberi
menggantung
Lalu inokulum
dan terkurung
dalamdiratakan
cekungan
perlahan-
lahan
Apabila tidak jelas,
Diamati preparat di ditetesi minyak imersi
bawah mikroskop
F. DATA
Koloni 1 Koloni 2
G. ANALISIS DATA
Pengamatan macam gerak bakteri kali ini menggunakan sampel bakteri
yang dibiakkan dalam medium agar yang berumur lebih dari dua minggu. Bakteri
yang diamati diambil dari dua koloni yang berbeda. Masing-masing bakteri pada
dua koloni memiliki bentuk yang sama, yaitu coccus pada koloni 1 dan bacil pada
koloni 2. Dari kedua koloni menunjukkan bahwa bakteri menunjukkan gerak
negative atau tidak bergerak.
H. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak pada bakteri. Pada
praktikum ini digunakan metode atau teknik tetesan bergantung, karena dengan
metode ini akan lebih mudah dalam mengamati pergerakan bakteri. Hal ini
didukung oleh pernyataan Pelczar (1986) yang menyatakan bahwa preparat
tetesan bergantung merupakan metode pilihan untuk mengamati proses-proses
kehidupan tertentu, misalnya seperti motilitas dan reproduksi.
Berdasarkan hasil pengamatan dari kedua koloni sel bakteri, didapatkan
hasil bakteri dengan bentuk coccus pada koloni 1 dan bacil pada koloni 2
menunjukkan adanya gerak brown. Hal ini dimungkinkan karena adanya energi
kinetik mengakibatkan terjadinya tumbukan antar sel bakteri (Farriaty, 1995).
Pada umumnya bakteri yang dapat melakukan pergerakan adalah bakteri yang
memiliki flagella. Hal ini didukung oleh pernyataan Pelczar (1986) yang
menyatakan flagellum (jamak, flagella) menyebabkan motilitas (pergerakan) pada
sel bakteri. Namun tidak semua bakteri mempunyai flagella. Flagella banyak
ditemukan pada spesies bacillus dan spirillum memiliknya, tapi jarang dijumpai
pada bakteri dengan bentuk coccus. Volk & Wheeler (1988) menegaskan bahwa
kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (daya
gerak). Hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat
motil, sedangkan bakteri yang berbentuk coccus bersifat tidak bergerak (immotil)
dan ada pula yang mengalami gerak brown. Bakteri yang tidak memiliki
kemampuan untuk bergerak bisa berpindah-pindah tempat karena adanya
pengaruh luar atau lingkungan seperti pengaruh udara, air atau perantara makhluk
hidup lainnya.
I.
I. Kesimpulan
1. Gerak bakteri pada pengamatan mikroskopis bermacam-macam
pergerakan seperti bergerak lurus (berenang), berguling-guling, gerak
Brown, dan ada juga yang tidak menunjukkan pergerakan. Tergantung
dari jenis bakteri dan ada atau tidak adanya flagella. Bakteri yang
diamati berbentuk coccus dan bacils dan terjadi gerak brown.
2. Gerak bakteri dapat diamati dengan metode tetesan bergantung.
DAFTAR RUJUKAN
Diskusi
1. Metode atau teknik tetesan bergantung merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk mengetahui pergerakan bakteri. Teknik ini memiliki
keuntungan antara lain:
a. sel bakteri hidup yang tersuspensi dalam zat cair mudah diamati
pergerakannya karena adanya ruang untuk bakteri melakukan pergerakan
sehingga bakteri dapat bebas bergerak.
b. Sel bakteri tidak akan mati terhimpit kaca benda dan kaca penutup, karena
pada metode ini kaca benda yang digunakan adalah kaca benda yang
cekung pada bagian tengahnya.
c. Lebih mudah mengamati gerak sel bakteri karena sel-sel bakteri hanya
bergerak sebatas tetesan (satu ose) aquades steril sebagai media tinggal
bakteri.
d. Bakteri tidak membahayakan praktikan seandainya saja bakteri tersebut
bersifat patogen karena posisi bakteri yang menggantung diatas cekungan
(bakteri terisolasi).
2. Gerak bakteri pada pengamatan mikroskopis bermacam-macam
pergerakan seperti berenang (swimming), berguling-guling, meluncur
(gliding), dan gerak Brown. Gerak bakteri merupakan gerak dari bakteri
yang bersifat motil dimana arah geraknya menuju ke arah tertentu,
misalnya karena pengaruh zat kimia. Sedangkan gerak Brown merupakan
gerakan yang bukan berasal dari bakteri itu sendiri melainkan dikarenakan
adanya partikel-partikel air yang ada disekeliling sel atau adanya energi
kinetik.
Lampiran
9
Koloni 1 Koloni 2