Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGAMATAN GERAK BAKTERI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi
Yang Dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si

Kelompok 1 Offering I :

Alif Rosyida El Baroroh (150342606362)


Anisa Meilia Ashoffi (150342605236)
Awalia Siska Puji L (150342605236)
Iresa Wahyu Purwanti (130342615325)
Muhammad Fajar Dwi Firmansyah (150342606382)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2017

A. TUJUAN
1. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
2. Untuk mengamati gerak bakteri

B. DASAR TEORI
Bakteri dapat bergerak dengan berbagai cara. Gerakan bakteri dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak dengan flagel (aktif) dan gerak tanpa flagel,
yang bergerak aktif disebabkan oleh gerakan rotasi flagel. Kemampuan untuk
bergerak tanpa flagel dimiliki oleh bakteri-bakteri meluncur, diantaranya
miksobakteri, sianobakteri dan kelompok bakteri lain, maupun Spirochaeta.
Penyusunan flagel (cemeti) pada sel bakteri merupakan ciri khas bagi eubakteria
yang bergerak. Flagela-falgela tersebut disematkan secara polar atau lateral pada
bakteri-bakteri yang berbentuk batang. Diantara bakteri yang berflagel monopolar,
hanya sedikit yang dilengkapi dengan flagel tunggal (monotrich) sehingga
flagelnya tebal sekali, misalnya pada Vibrio metshnikovii. Flagel yang nampak
dan berfungsi sebagai flagel tunggal pada kebanyakan bakteri yang berflagel
monopolar atau bipolar adalah berkas berkas flagel yang terdiri dari 2-50 flagel
(politrich). Bakteri yang berflagel monopolar politrich disebut juga
ophotrich, misalnya pada Pseudomonas dan Chromatium. Yang berfalgel
bipolar politrich dinamakan flagel amphitrich, misalnya pada Spirillum.
Flagel pada bakteri peritrich, misalnya pada Enterobacteriaceae, Bacillaceae
dan lain-lain, tersemat di sepanjang sel atau pada semua sisi (Schlegel, 1994).

Pada kebanyakan bakteri yang berflagel polar, flagel dapat bertindak


sebagai pendorong (seperti baling-baling pada perahu) dan mendorong sel
melintasi medium. Flagelnya merupakan benang-benang yang terpintal dalam
bentuk heliks, yang digerakkan oleh mesin rotasi yang terdapat pada tempat
penyematan di dalam sitoplasma dna flagel berputar mengelilingi sebuah poros
fiktif seperti garis sekrup. Gerakan ini dapat dilakukan oleh flagel tunggal atau
oleh ikat flagel. Flagel dapat membalikkan arah putar secara spontan atau oleh
rangsangan dari luar. Pada beberapa bakteri yang berflagel polar, pembalikkan
arah putar flagel berakibat membaliknya arah gerakan badan sel. Pada spiril yang
berflagel amphitrich, kadang-kadang berkas flagel terlipat balik diatas badan
sel. (Schlegel, 1994).
Dalam mengamati pergerakan bakteri di bawah mikroskop harus
dibedakan antara pergerakan sejati yang disebabkan oleh flagella dengan
pergerakan Brown (Brownian motion) yang terjadi juga pada sel yang telah mati.
Pergerakan brown adalah pergerakan yang terjadi pada semua benda kecil di
dalam air, disebabkan oleh pergerakan molekul air yang dipindahkan ke benda-
benda kecil tersebut. Bakteri yang memperlihatkan pergerakan Brown,
gerakannya tidak teratur dan tidak terarah. Hanya benda-benda kecil yang
memperlihatkan pergerakan Brown sedangkan bakteri yang berukuran besar dan
khamir pergerakannya kecil sekali atau tidak ada sama sekali. (Fardiaz, 1992).

C. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
Mikroskop
Kaca benda cekung
Jarum inokulasi ujung lurus
Jarum inokulasi ujung berkolong
Kaca penutup
Lampu spiritus
2. BAHAN
Biakan bakteri yang diperoleh dari kegiatan ke-II
Aquades steril
Kertas penghisap
Alcohol 70%
Ledium miring 2 buah
Lap
Korek api
Sabun cuci
Lisol
Tissue
Minyak imersi
Xylol
Kertas Lensa

D.
E. CARA KERJA

Diambil Secara aseptic diambil


Ditetes kan
sebuah sedikit inoculum
satu oseayang
kaca berasal quadessteri
dari koloni
benda bakteri lyang
di atas
cekung akandiperiksa
kaca .
yang ( dilakukan dengan
penutup.
bersih, lalu menggunakan jarum
inokulasi ujung lurus)

Disentuhkan
Dibalikkan
inokulum Ditelungkupkan
dengan cepat ini
pada dan bagian cekung
kaca benda
tetesan dari kaca
kaca penutup
aquades benda cekung
itu, diusahakan
steril pada tersebut tepat
agar tetesan
kaca diatas kaca
aquades
penutup penutup yang
tersebut
tersebut. telah diberi
menggantung
Lalu inokulum
dan terkurung
dalamdiratakan
cekungan
perlahan-
lahan
Apabila tidak jelas,
Diamati preparat di ditetesi minyak imersi
bawah mikroskop
F. DATA

Koloni 1 Koloni 2

Tidak Bergerak (pasif) Tidak Bergerak (pasif)

Tabel 1. Pengamatan gerak bakteri

G. ANALISIS DATA
Pengamatan macam gerak bakteri kali ini menggunakan sampel bakteri
yang dibiakkan dalam medium agar yang berumur lebih dari dua minggu. Bakteri
yang diamati diambil dari dua koloni yang berbeda. Masing-masing bakteri pada
dua koloni memiliki bentuk yang sama, yaitu coccus pada koloni 1 dan bacil pada
koloni 2. Dari kedua koloni menunjukkan bahwa bakteri menunjukkan gerak
negative atau tidak bergerak.

H. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati gerak pada bakteri. Pada
praktikum ini digunakan metode atau teknik tetesan bergantung, karena dengan
metode ini akan lebih mudah dalam mengamati pergerakan bakteri. Hal ini
didukung oleh pernyataan Pelczar (1986) yang menyatakan bahwa preparat
tetesan bergantung merupakan metode pilihan untuk mengamati proses-proses
kehidupan tertentu, misalnya seperti motilitas dan reproduksi.
Berdasarkan hasil pengamatan dari kedua koloni sel bakteri, didapatkan
hasil bakteri dengan bentuk coccus pada koloni 1 dan bacil pada koloni 2
menunjukkan adanya gerak brown. Hal ini dimungkinkan karena adanya energi
kinetik mengakibatkan terjadinya tumbukan antar sel bakteri (Farriaty, 1995).
Pada umumnya bakteri yang dapat melakukan pergerakan adalah bakteri yang
memiliki flagella. Hal ini didukung oleh pernyataan Pelczar (1986) yang
menyatakan flagellum (jamak, flagella) menyebabkan motilitas (pergerakan) pada
sel bakteri. Namun tidak semua bakteri mempunyai flagella. Flagella banyak
ditemukan pada spesies bacillus dan spirillum memiliknya, tapi jarang dijumpai
pada bakteri dengan bentuk coccus. Volk & Wheeler (1988) menegaskan bahwa
kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (daya
gerak). Hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat
motil, sedangkan bakteri yang berbentuk coccus bersifat tidak bergerak (immotil)
dan ada pula yang mengalami gerak brown. Bakteri yang tidak memiliki
kemampuan untuk bergerak bisa berpindah-pindah tempat karena adanya
pengaruh luar atau lingkungan seperti pengaruh udara, air atau perantara makhluk
hidup lainnya.

I.
I. Kesimpulan
1. Gerak bakteri pada pengamatan mikroskopis bermacam-macam
pergerakan seperti bergerak lurus (berenang), berguling-guling, gerak
Brown, dan ada juga yang tidak menunjukkan pergerakan. Tergantung
dari jenis bakteri dan ada atau tidak adanya flagella. Bakteri yang
diamati berbentuk coccus dan bacils dan terjadi gerak brown.
2. Gerak bakteri dapat diamati dengan metode tetesan bergantung.
DAFTAR RUJUKAN

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama.

Fariaty. 1995. Kimia Larutan I. Malang: IKIP Malang.

Pelczar, Michael. 1986. Dasar-dasar Mirobiologi I. Jakarta: Universitas Indonesia


Press.

Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press.
Volk, Swisley A & Wheeler, Margareth F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta :
Erlangga.

Diskusi
1. Metode atau teknik tetesan bergantung merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk mengetahui pergerakan bakteri. Teknik ini memiliki
keuntungan antara lain:
a. sel bakteri hidup yang tersuspensi dalam zat cair mudah diamati
pergerakannya karena adanya ruang untuk bakteri melakukan pergerakan
sehingga bakteri dapat bebas bergerak.
b. Sel bakteri tidak akan mati terhimpit kaca benda dan kaca penutup, karena
pada metode ini kaca benda yang digunakan adalah kaca benda yang
cekung pada bagian tengahnya.
c. Lebih mudah mengamati gerak sel bakteri karena sel-sel bakteri hanya
bergerak sebatas tetesan (satu ose) aquades steril sebagai media tinggal
bakteri.
d. Bakteri tidak membahayakan praktikan seandainya saja bakteri tersebut
bersifat patogen karena posisi bakteri yang menggantung diatas cekungan
(bakteri terisolasi).
2. Gerak bakteri pada pengamatan mikroskopis bermacam-macam
pergerakan seperti berenang (swimming), berguling-guling, meluncur
(gliding), dan gerak Brown. Gerak bakteri merupakan gerak dari bakteri
yang bersifat motil dimana arah geraknya menuju ke arah tertentu,
misalnya karena pengaruh zat kimia. Sedangkan gerak Brown merupakan
gerakan yang bukan berasal dari bakteri itu sendiri melainkan dikarenakan
adanya partikel-partikel air yang ada disekeliling sel atau adanya energi
kinetik.
Lampiran

9
Koloni 1 Koloni 2

Anda mungkin juga menyukai