Anda di halaman 1dari 5

A.

penalaran ilmiah

Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap kali menghadapi masalah, peristiwa dan pilihan yang
mengharuskan diri kita untuk dapat memahami, menghadapi serta mencari solusi. Dengan
tujuan mencari jalan keluarnya. Disini peran penalaran kita butuhkan dalam pencapaiannya.
Sebab dengan penalaran kita dapat mengetahui cara atau tahapan dalam proses pemahaman
dan penarikan kesimpulan sehingga menghasilkan sebuah informasi yang sebelumnya kita tidak
ketahui. Di dalam proses penalaran kita juga telah merasakan proses berfikir secara induktif
yang merupakan cara berfikir dimana dalam menarik suatu kesimpulan dimulai dari yang
bersifat umum dari berbagai kasus ke yang bersifat individual. Sedangkan berfikir deduktif yaitu
cara berfikir dalam rangka menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan yang
bersifat khusus (individual) kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bersifat umum. Yang
dimana fungsi dari proses tersebut amatlah dibutuhkan pada saat kita menarik kesimpulan.

B.Pengertian Penalaran Ilmiah Adalah suatu proses berfikir dengan menghubung-hubungkan


bukti, fakta, atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata alur dari pernyataanlain,
penalaran adalah proses berfikir yang sistematis dalam logis untuk memperoleh sebuah
kesimpulan atau informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Bahan pengambilan kesimpulan
itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli (otoritas). Penalaran
menjadi bagian penting dalam proses melahirkan sebuah karya ilmiah. Mengesampingkan
unsur emosi, sentiment pribadi atau sentiment kelompok. Dan tetap berdasarkan pada
keilmuan. Ciri-ciri Penalaran :  Adanya suatu pola piker yang secara luas disebut logika.  Sifat
analitik dari proses berfikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berfikir
berdasarkan langkah-langkah tertentu.  Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan,
keputusan atau sikap yang baru.  Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori
yang telah diperoleh.

C.Tujuan Penalaran Ilmiah

Tujuan dari penalran adalah untuk menentukan secara logis atau objektif, apakah yang kita
lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan.

.D.jenis – Jenis Penalaran Ilmiah

E.Penalaran Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus. Hal ini adalah
suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu
kesimpulan yang logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan
yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu: 1. Dasar pemikiran utama (premis
mayor) 2. Dasar pemikiran kedua (premis minor) 3. Kesimpulan Jenis penalaran deduktif yaitu:
1) Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. 2) Silogisme Hipotesis =
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. 3) Silogisme
Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. 4) Entimen =
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Contoh: Premis mayor : Semua siswa
SMA kelas X wajib mengikuti pelajaran Sosiologi. Premis minor : Bob adalah siswa kelas X SMA
Kesimpulan : Bob wajib mengikuti jam pelajaran Sosiologi

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis
yaitu prosisi tempat menarik simpulan. Simpulan secara langsung : 1. Semua S adalah P.
(premis) Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis) Sebagian yang mempunyai rambut
adalah manusia. (simpulan)

F.Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua
premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang
bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus. Jenis penalaran
deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu: 1. Silogisme Silogisme adalah suatu
proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan)
dan sebuah konklusi (kesimpulan). Contohnya:- Semua manusia akan mati- Ani adalah
manusia

Jadi, Ani akan mati. (simpulan)- Semua manusia bijaksana- Semua dosen adalah manusia Jadi,
semua dosen bijaksana. (simpulan)

2. Entimen Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan
silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya

:- Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari

- Pada malam hari tidak ada sinar matahari

- Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis

.- Semua ilmuwan adalah orang cerdas

- Anto adalah seorang ilmuwan. Jadi, Anto adalah orang cerdas.


Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat
dijadikan silogisme.

G.Contoh Paragraf Deduktif

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam
puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia
seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya
merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru
Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan
orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar
yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945. Penarikan kesimpulan deduktif
dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

H.Penalaran Induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam
penalaran induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang
bersifat umum.

Contoh: Bukti 1 : logam 1 apabila dipanaskan akan memuai Bukti

2 : logam 2 apabila dipanaskan akan memuai Bukti

3 : logam 3 apabila dipanaskan akan memuai

Kesimpulan: Semua logam apabila dipanaskan akan memua

I.Kesalahan Penalaran

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Salah nalar dapat terjadi di dalam proses
berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan
kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena
dorongan emosi. Salah nalar ada dua macam: 1. Salah nalar induktif, berupa : a. kesalahan
karena generalisasi yang terlalu luas, b. kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat, c.
kesalahan analogi. 2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan : a. kesalahan karena premis mayor
tidak dibatasi; b. kesalahan karena adanya term keempat; c. kesalahan karena kesimpulan
terlalu luas/tidak dibatasi; dan d. kesalahan karena adanya 2 premis negatif. Fakta atau data
yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.

J.Pengertian dan contoh salah nalar :


1. Gagasan,

2. pikiran,

3. kepercayaan,

4. simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada
kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang
menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi
karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu.
Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses
penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan
menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan
informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai
salah nalar. Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :

A. Generelisasi terlalu luas Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang

B. Analogi yang salah Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan
harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan
harga terjangkau.

K.Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan
simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga
wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep
adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan
adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.
Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di
atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait.
Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi.
Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi
dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan
untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian
pengertian.

Kesimpulan .
Dalam melakukan penulisan, penalaran dibutuhkan agar penulis maupun pembaca dapat
berfikir logis. Logis yang mencakup fakta, data dan informasi sehingga dapat ditarik sebuah
kesimpulan. Aspek penalaran sangat diperhatikan dalam setiap penulisan karangan ataupun
jenis tulisan lainnya. Penulis harus mengenal setiap kriteria dan mengetahui prinsip proses
penarikan kesimpulan. Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan
fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Terdapat
dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif. Metode induktif adalah
suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empirik dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Metode deduktif
adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang kesimpulannya
berupa pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Bentuk bentuk penalaran antara lain
silogisme, entinem, generalisasi dan analogi. Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang
formal, entinem merupakan kesimpulan dari silogisme, generalisasi adalah proses penalaran
yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum dan analogi adalah
membandingkan dua hal yang memiliki sifat yang sama. Pada intinya penalaran berguna untuk
menambah daya berpikir logika sehingga menimbulkan disiplin intelektual untuk memperoleh
kebenaran dan menghindari kesesatan. untuk menemukan kebenaran dapat dicapai jika syarat
– syarat dalam menalar dapat dipenuhi :  Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang
sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah. 
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis
harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material.
Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir
yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Anda mungkin juga menyukai