Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NI MADE SAFITRI

NO. ABSEN : 26

NIM : 2202022907

KELAS : 1B AKUNTANSI SORE

JAWABAN

1. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera


(observasiempirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah
yang disebut menalar.

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data


atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.

Penalaran adalah proses berpikir dengan memanfaatkan pengamatan indrawi (empiris)


untuk menghasilkan suatu simpulan atau pemahaman.

2. Suriasumantri juga berpendapat bahwa sebagai suatu kegiatan berpikir, penalaran


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

› Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika.

Logika adalah sistem berpikir formal yang di dalamnya terdapat seperangkat


aturan untuk menarik kesimpulan. Dapat dikatakan bahwa tiap bentuk penalaran
mempunyai logikanya sendiri. Atau dapat juga disimpulkan bahwa kegiatan
penalaran merupakan suatu proses berpikir logis, sedangkan berpikir logis
diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu atau menurut
logika tertentu.
› Sifat analitik pada proses berpikirnya.

Penalaran merupakan suatu kegiatan analisis yang mempergunakan logika ilmiah.


Analisis sendiri pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan
langkah-langkah tertentu.

Secara detail penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran


yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.

b. Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya


imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun atau menghubungkan
petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.

c. Rasional, artinya adalah apa yang sedang di nalar merupakan suatu fakta
atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.

3. Macam-macam penalaran, sebagai berikut:

a) Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah pola pikir yang bertolak dari pernyataan-pernyataan


yang khusus dan menghasilkan simpulan-simpulan umum.

Beberapa jenis penalaran induktif adalah generalisasi, analogi, dan hubungan


kausal (kausalitas).

1) Generalisasi

Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai


sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.

Contoh generalisasi:

Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.

Jika dipanaskan, platina memuai.

Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.


2) Analogi

Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai


sifat yang sama.

Contoh analogi:

Nina adalah lulusan Akademi Amanah.

Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Ali adalah lulusan Akademi Amanah.

Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

3) Hubungan Kausal

Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.

Macam hubungan kausal:

a. Sebab- akibat.

Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.

b. Akibat – Sebab.

Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan
baik.

c. Akibat – Akibat.

Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan


jemuran di rumah basah.

b) Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang dilakukan berdasarkan premis-


premis berupa kebenaran umum, yang kemudian ditarik kesimpulan sebagai
kebenaran baru.

Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan
pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal
khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka,
deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau
individual.

Contoh:

Premis 1 = Semua unggas berasal dari telur. (U)

Premis 2 = Ayam adalah unggas. (U)

Simpulan = Ayam berasal dari telur. (K)

Menurut bentuknya penalaran deduktif dibagi menjadi dua, yaitu:

 Silogisme

Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan secara deduktif, yakni dari


premis-premis umum (mayor) dan khusus (minor). Silogisme juga disebut
sebagai penyimpulan tidak langsung karena konklusi diambil dari dua
permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu.

Contoh:

- Premis mayor: Jika hujan saya naik becak.

- Premis minor: Sekarang hujan.

- Simpulan: Saya naik becak.

Beberapa jenis silogisme antara lain silogisme kategorial, silogisme


hipotesis, dan silogisme alternatif.

 Entimen

Entimem adalah silogisme yang diperpendek atau tidak memiliki premis


umum (mayor) karena premis umum dianggap sudah diketahui secara
umum.

- Premis Umum: Anak yang rajin pasti menjadi juara kelas.

- Premis Khusus: Andi adalah anak yang rajin.

- Kesimpulan: Andi menjadi juara kelas.

- Entimen: Ari menjadi juara kelas, karena ia anak yang rajin.


4. Salah nalar adalah istilah yang menggambarkan kondisi sebuah gagasan, ide, teori,
atau simpulan yang keliru atau salah.

Salah nalar bisa terjadi karena berbagai sebab antara lain karena ketidaktahuan,
kecerobohan, atau ketidakmampuan mengendalikan emosi. Salah nalar berakar pada
proses berpikir yang tidak tepat.

Macam-macam salah nalar, sebagai berikut:

a) Deduksi yang salah.

Terjadi karena salah mengambil simpulan dari suatu silogisme dengan diawali oleh
premis yang salah atau tidak memenuhi syarat.

- Dia akan cepat meninggal karena menderita penyakit jantung.

- Perekonomian Indonesia tumbuh sangat cepat.

- Internet akan membuat semua orang menjadi pintar.

b) Generalisasi terlalu luas

Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi
tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil
menjadi salah.

- Orang Banjarmasin pandai berenang.

- Anak-anak yang memegang barang kaca pasti akan pecah.

c) Pilihan alternatif yang terbatas.

Salah nalar jenis ini disebabkan pemilihan alternatif yang tidak tepat dengan
pemilihan jawaban.

- Kamu harus mengikuti keinginan ayah atau pergi saja dari rumah ini.

- Engkau harus memilih antara hidup di kota dengan kekurangan atau hidup di desa
dengan menanggung malu.

d) Salah nalar karena pergeseran maksud.


Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan
terjadinya pergeseran maksud.

- Hidup jadi enak setelah sering mendatangi makam leluhurnya.

- Matanya mulai buta setelah melihat gerhana matahari total.

e) Salah Analogi.

Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain
dengan anggapan persamaan salah satu aspek akan memberikan kepastian persamaan
pada aspek yang lain.

- Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin pasukan.

- Ari dapat menyelesaikan tugas dengan baik karena kuliah di ULM. Oleh sebab itu,
Dina juga kuliah di ULM pasti dapat menyelesaikan tugas sama baiknya.

f) Argumentasi bidik orang

Salah nalar jenis ini adalah salah nalar yang disebabkan oleh sikap menghubungkan
sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. Dengan kata lain, sesuatu itu selalu
dihubungkan dengan orangnya.

- Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas
keluarga berencana itu mempunyai anak enam orang.

- Kamu tidak boleh kawin dengan Andre karena orang tua Andre itu bekas penjahat.

g) Meniru-niru yang sudah ada.

Salah nalar jenis ini adalah salah nalar yang berhubungan dengan anggapan bahwa
sesuatu itu dapat kita lakukan kalau atasan kita melakukan hal itu.

- Peserta penataran boleh pulang sebelum waktunya karena para undangan yang
menghadiri acara pembukaan pun sudah pulang semua.

- Kita boleh korupsi karena pejabat dan wakil rakyat juga korupsi/

h) Penyamarataan Para Ahli


Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan
pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil simpulan.

- Perkembangan sistem pelayaran kita dapat dibahas secara panjang lebar oleh
Parjono, seorang tukang kayu yang terkenal itu.

- Pembangunan pasar swalayan itu sesuai dengan saran Tono, seorang ahli di bidang
perikanan.

Anda mungkin juga menyukai