Disusun Oleh :
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data
atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta yang akan dinalar
itu boleh benar dan boleh tidak benar. Di sinilah letaknya kerja penalaran. Orang akan
menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas
kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan
ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat di pergunakan
sebagai data itu disebut proposisi.
2.1.1Ciri-ciri Penalaran
Dilakukan dengan sadar.
Sistematis.
Terarah, bertujuan.
Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui.
Sifat empiris nasional.
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu
atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum
dari pada proposisi tempat menarik kesimpulan itu disebut premis.
Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan
dapat pula dilakukan secara tak langsung.
4
2.2.1.2 Menarik Simpulan secara Tidak Langsung
Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung
memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah simpulan.
Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah
premis yang bersifat khusus.
Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis
(pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu, umpamanya
setiap manusia akan mati, semua ikan berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan
perguruan tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut.
Ada beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai
berikut.
1. Silogisme Kategorial
Contoh : Semua manusia bijaksana. (premis mayor)
Semua polisi adalah manusia. (premis minor)
Jadi, semua polisi bijaksana
5
2.3.1.1Keuntungan menggunakan penalaran induktif
Pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis
Dari pernyataan yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik
secara induktif maupun deduktif.
Analogi, adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama
Contoh : Ali adalah lulusan akademi A.
Hubungan kausal, adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan.
Contoh : Tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi.
6
2.4.1.2Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi
tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi
salah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Definisi adalah suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya
lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Terdapat lima jenis definisi dilihat
dari tujuannya, yaitu definisi persuasif, teoritis, ketepatan, leksikal, dan stipulatif.
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data
atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.Terdapat dua jenis metode dalam
menalar yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran adalah suatu proses
berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu simpulan. Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan yang
bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.
3.2 Saran
3.2.1 Penalaran penting bagi mahasiswa dalam memecahkan persoalan dalam kehidupan
sehari-hari.
3.2.2 Mengetahui cara membuat definisi yang baik dan benar sangat penting bagi
mahasiswa agar tidak mengalami kesalahan yang sama kedepannya.
3.2.3 Penting memahami faktor-faktor yang menyebabkan salah nalar terjadi agar dapat
menghindari hal-hal tersebut ketika menarik suatu penalaran.