Anda di halaman 1dari 15

ASPEK

PENALARAN
DALAM
KARANGAN
Pengertian

 Penalaran adalah proses berpikir


yang didasarkan atas pengamatan
secara empiris yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian
yang logis. Hasil pengamatan,
pengetahuan, dan pemahaman akan
membentuk proposisi. Selanjutnya,
proposisi-proposisi tersebut dibuat
menjadi simpulan. (Ahmad, 2016:
116)
Pengertian
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah,
2007 :14), istilah penalaran mengandung
tiga pengertian, diantaranya :
1.Cara → menggunakan nalar, pemikiran
atau cara berpikir logis.
2.Hal → mengembangkan atau
mengendalikan sesuatu dengan nalar dan
bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3.Proses → proses mental dalam
mengembangkan atau mengendalikan
pikiran dari beberapa fakta atau prinsip
Pengertian
 Dua bagian dalam penalaran, yaitu :
proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis
(antesedens)
hasil kesimpulannya disebut dengan
konklusi (consequence).
 Hubungan antara premis dan konklusi
disebut konsekuensi.
Terdapat dua cara penyusunan atau
pengembangan tulisan sebelum
menuju pada sebuah simpulan,
yakni induktif dan deduktif.
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses bernalar yang
berawal dari konsep yang khusus atau yang
spesifik dan diakhiri dengan konsep yang bersifat
umum. Kesimpulan penalaran induktif selalu
berupa generalisasi, artinya pernyataan itu selalu
meliputi sejumlah besar peristiwa yang khusus.
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Dengan demikian, semua logam jika
dipanaskan, akan memuai.
3 (tiga) macam PENALARAN INDUKTIF

1. Generalisasi adalah suatu proses


penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomenal individual untuk menurunkan
suatu inferensi yang bersifat umum yang
mencakup semua fenomena.
 peristiwa-peristiwa khusus untuk
mengambil kesimpulan secara umum.
3 (tiga) macam PENALARAN INDUKTIF

2. Analogi yaitu proses membandingkan dari


dua hal yang berlainan berdasarkan
kesamaannya kemudian berdasarkan
kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
 Kesimpulan yang diambil dengan
analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat
khusus dengan beberapa pendapat
khusus yang lain, dengan cara
membandingkan kondisinya.
 Tujuan analogi adalah meramalkan
kesamaan, menyingkap kekeliruan dan
menyusun sebuah klasifikasi.
3 (tiga) macam PENALARAN INDUKTIF

3. Kausal
 adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, dan sampai pada simpulan yang
menjadi akibat.
 Setiap kejadian memperoleh kepastian dan
keharusan serta merupakan hal-hal yang
diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan
sanggahan.
 Hubungan kausal yang berlangsung dalam
tiga pola, yaitu : sebab akibat, akibat-sebab,
akibat-akibat.
PENALARAN INDUKTIF

Banyak penalaran induktif yang berupa


fakta, tetapi banyak juga yang hanya berupa
asumsi atau andaian. Andaian itu adalah
fakta atau pernyataan yang dianggap benar
walaupun belum tentu atau tidak dapat
dibuktikan.
Penalaran induktif sering diperkuat dengan
contoh, perincian, penjelasan,
pengkhususan, atau ilustrasi.
PENALARAN DEDUKTIF
 Penalaran deduktif adalah proses
bernalar dari yang bersifat umum ke
yang khusus atau penarikan simpulan
dari hal-hal yang bersifat general ke hal-
hal yang bersifat spesifik.
 Proses penalaran deduktif diawali
dengan penyajian dari berbagai konsep
yang umum ke konsep yang khusus
(simpulan)
PENALARAN DEDUKTIF
Peranti deduksi biasanya silogisme. Silogisme dibangun
dari tiga bagian yaitu premis mayor, premis minor, dan
kesimpulan. Premis adalah putusan (proposition) yang
menjadi dasar bagi argumentasi. Putusan adalah
pernyataan yang menyuguhkan sesuatu atau
mengingkarinya sehingga dapat dikatakan benar atau
salah. Putusan dapat berbentuk putusan positif ataupun
negatif.
Premis mayor  suatu generalisasi yang meliputi semua
unsur kategori.
Premis minor  penyamaan suatu objek atau ide
dengan uunsur yang dicakup oleh premis mayor.
Kesimpulan  gagasan yang dihasilkan oleh penerapan
generalisasi di dalam premis mayor pada peristiwa yang
PENALARAN DEDUKTIF

Jenis penalaran deduktif, yaitu:


1.Silogisme= proses berpikir yang bertolak dari satu atau
lebih premis, yakni pernyataan-pernyataan yang mendahului
kemudian ditarik suatu kesimpulan menurut prinsip-prinsip
logis, perlawanan dan pendasaran yang mencukupi.
Rumus silogisme:
PU : A=B
PK : C=A
K : C=B
Contoh:
PU : Semua siswa SMA Soedirman lulus ujian
nasional.
PK : Lia adalah siswa SMA Soedirman.
K : Lia lulus ujian nasional.
2. Entimem = pada percakapan dalam kehidupan
sehari-hari, suatu logisme seringkali diperpendek,
yakni tanpa menyebutkan premis-premis umum.
Seseorang langsung mengatakan kesimpulan yang
diikuti dengan premis khusus sebagai penyebabnya.

Rumus Entimem:
C=B, karena C=A
Contoh:
PU: semua pemimpin yang jujur tidak mau melakukan
korupsi.
PK: Pak Didi seorang pemimpin yang jujur.
K : Pak Didi tidak mau melakukan korupsi.
Entimem: Pak Didi tidak mau melakukan korupsi,
karena Pak Didi pemimpin yang jujur.
SALAH NALAR
Salah nalar adalah gagasan, perkiraan, kepercayaan, atau
kesimpulan yang keliru atau sesat. Pada salah nalar, kita
tidak mengikuti tata cara pemikiran dengan tepat. Telaah
atas kesalahan membantu kita menemukan logika yang
tidak masuk akal dalam tulisan.
Terdapat 10 macam salah nalar yang dapat ditemukan di
dalam karangan, yaitu:
Deduksi yang salah Pembenaran pokok masalah lewat pokok
sampingan
Generalisasi yang terlalu Argumentasi ad-huminem
luas
Pemikiran “jika Imbauan pada kelahiran yang disangsikan
tidak…,tentu…”
Salah nilai atas penyebaban Nonseguitur
Analogi yang salah Penyampingan masalah
Buatlah premis mayor dan premis minor yang cocok untuk
daftar kesimpulan berikut:
1. Roni harus dikeluarkan dari perhimpunan kita
2. Saya akan membaca buku wajib minggu ini juga.
3. Ahmad seharusnya mengikuti kuliah Bahasa Indonesia.
4. Walaupun tidak belajar, Anita akan mendapatkan nilai
yang bagus.
5. Kaum buruh dilarang berdemonstrasi.
6. Tahun ini, Indonesia akan kembali mengimpor beras.
7. Jumlah bus kota di Jakarta tidak akan ditambah.
8. Ratusan orang Wonogiri menjadi pengemudi becak di
Jakarta.
9. Aisyah memakai seragam Korpri .
10. Siaran televisi untuk anak-anak berakhir pukul 19.30.

Anda mungkin juga menyukai