Inilah pentingnya berkuliah untuk mengumpukan teori-teori, karena tanpa teori-teori logika
cara berpikirnya akan kurang kuat. Jika pahami dengan baik dan dipegang maka pemikiran
akan lebih kritis, tidak mudah percaya tidak mudah tergelincir, lebih selektif karena kaidah-
kaidah berpikirnya benar.
Induksi merupakan cara berpikir di mana ditarik kesimpulan umum dari berbagai kasus yang
bersifat individual, selain itu metode induksi ialah cara penanganan terhadap suatu objek
tertentu dengn jalan menarik kesimpulan yang bersifat umum atau bersifat lebih umum
berdasarkan atas pemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat
khusus.
Induksi adalah penarikan kesimpulan dari ha yang bersifat khusus menjadi umum.
GENERALISASI
1..Generalisasi sempurna
2..Generalisasi probabilitas
ANALOGI
1..Analogi argumentasi
2..Analogi deklaratif (estimasi)
SEBAB-AKIBAT
1. .Metode persetujuan
2. .Metode perbedaan
3. .Metode persamaan variasi
.4. Metode sisasisihan
.5. Metode gabungan persetujuan dan perbedaan
HIPOTESIS DAN TEORI
Dasar pengujian :
a. Jumlah faktor yang representatif
b. Jumlah variasi fenomena
c. Hal – hal yang menyimpang.
d. Konsistensi dalam penyimpulan.
❑ ANALOGI --→ bertolak dari satu atau sejumlah peristiwa menuju kepada satu peristiwa lain
yang sejenis.
Unsur pokok dalam penyimpulan Analogi
a. Peristiwa pokok yang menjadi dasar.
b. Peristiwa prinsipal yg menjadi pengikat
c. Peristiwa yg akan dianalogikan.
Cara menilai analogi:
a. Jumlah peristiwa sejenis.
b. Sedikit aspek yg menjadi dasar analogi
c. Sifat analogi yg dibuat
d. Mempertimbangkan unsur yg berbeda.
e. Relevan.
❑ Memohon Belas Kasihan atau Appeal to Pity, maksudnya menggunakan belas kasihan
sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Saya sudah mengerjakan tugas saya selama enam hari tanpa tidur
• Jadi, tolong terima tugas saya walaupun terlambat mengumpulkan
❑ Menarik Emosi atau Appeal to Emotion, maksudnya menggunakan bahasa yang emosional
sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Tidak ada muslim yang bertakwa akan percaya kepada Israel yang membantai muslim di
Palestina
Jadi, Israel tidak bisa dipercaya
❑ Banding ke Otoritas atau Appeal to Authority, maksudnya menggunakan pendapat
seseorang yang dianggap ahli atau berkuasa sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Presiden menginstruksikan bahwa lumpur lapindo merupakan bencana alam
• Jadi, lumpur lapindo adalah bencana alam
❖ Kesimpulan yang Tidak Relevan atau Irrelevant Conclusion, merupakan argumen yang tidak
relevan dengan simpulannya, seperti contoh:
• Anak-anak membutuhkan perhatian yang cukup dari orangtuanya
• Orangtua yang bekerja keras tidak bisa memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak
mereka
• Jadi, ibu tidak boleh bekerja
❖ Accident, maksudnya menggunakan asumsi umum pada satu kasus yang menjadi
pengecualian, seperti contoh:
• Semua pembawa acara di televisi berwajah tampan
• Tukul adalah pembawa acara di televisi
• Jadi, Tukul berwajah tampan
❖ Converse Accident, maksudnya simpulan dari yang khusus diterapkan kepada yang umum,
seperti contoh:
• Ariel yang orang Sunda pandai menyanyi
• Jadi, orang Sunda pandai menyanyi
❖ False Cause, maksudnya apa yang sudah terjadi sebelumnya dianggap sebagai sebab, seperti
contoh:
• Kemarin malam bulan purnama
• Tadi pagi saya bangun kesiangan
• Jadi, bulan purnama menyebabkan saya bangun kesiangan
❖ Begging The Question, maksudnya menggunakan simpulan sebagai salah satu argumen,
seperti contoh:
• Saya tidak pernah menerima dana DKP
• Dana DKP bukan dana untuk kampanye
• Yang bukan dana untuk kampanye tidak boleh digunakan oleh capres
• Capres hanya boleh menggunakan dana kampanye sesuai yang diatur oleh UU
Jadi, saya tidak pernah menerima dana DKP
1. Kesesatan Aksidensi
Adalah kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan atau
cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi aksidental (situasi yang
bersifat kebetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak) seperti contoh:
• Gula itu baik karena gula adalah sumber energi, maka gula juga baik untuk penderita
diabetes.
• Orang yang banyak makan daging akan menjadi kuat dan sehat, maka vegetarian juga
seharusnya makan banyak daging supaya sehat.
Kesesatan ini terjadi karena keterlibatan dengan ambil bagian suatu atribut dari objek atau kelas
tertentu dan mengimplementasikan ke semua objek. Kesalahan komponen terjadi ketika
diasumsikan bahwa apa yang benar (valid) untuk individu atau beberapa individu dari kelompok
tertentu juga harus benar (berlaku) untuk kelompok secara keseluruhan. Seperti contoh:
Klu ada lebih dari satu kesimpulan, perhatikan apakah antara satu kesimpulan dgn yg lainnya
itu berbeda poin dan tdk ada hubungannya atau msh berhubungan.
A. Kurangi ambuigitas dan ketidak jelasan istilah yg digunakan dlm suatu argument. Cek
makna kata2 atau istilah yg dipakai itu dlm kamus.
c. Buatlah rumusan silogisme dari suatu kesimpulan (lihat kaidah2 silogisme). Atau bisa juga
lakukan hal tsb dgn cara membuat penyimpulan langsung dari pernyataan atau argument
tsb (lihat kaidah2 membuat kesimpulan langsung).
B. Buat catatan dari kesenjangan yg terdapat dlm argumen (tdk sesuai pernyataan)
C. Identifikasi premis2 atau sub-argumen yg tidak didukung oleh fakta2 atau bukti2
4. Nilailah presmis-premisnya
B. Tilai kebenaran premis2nya. Deteksilah premis2 yg lemah. (apakah didukung oleh fakta2
atau bukti2).
C. Tilailah pertautan logika/silogismenya; benar atau salah; sah atau tidak sah
5. Evaluasi kesimpulan-kesimpulannya
A. Penyimpulan induktif
B. Penyimpulan deduktif
A. Klu argument tsb didukung oleh bukti2/fakta2 yg kuat, berarti argumentasinya kuat. Ia
bisa dijadikan sebuah “pernyataan tesis”.
B. Klu argumentasinya lemah, itu bisa dikoreksi atau direkonstruksi. Baik itu dilakukan dgn
cara memperbaiki penggunaan2 istilah atau termnya, konstruksi atau susunan premis2nya,
kandungan premis2nya, kesalahan informalnya, atau data2/bukti2nya.