Anda di halaman 1dari 8

Cara mengidentifikasi dan memahami pemikiran seseorang

1. Identifikasi kesimpulan utama


Yaitu dengan memahai semua materi tanpa dipotonpotong oembicaraannya, lihat
konteksnya apa yang dibicarakan, kedaannya bagaimana, ditujukan pada siapa, forumnya
apakah terbuka atau tertutup. Ini wajib diperhatikan, karena konteks pembicaraan akan
berbeda tergantung pada situasi, yang diajak bicara dan forumnya.
Selain itu, biasanya ketika seseorang melihat suatu jurnal. Banyak yang ambil langsung ke
abstrak dan kesimpulannya, karena hal ini cukup menggambarkan isi dari seluruh teks itu.
Jika ada lebih dari satu kesimpulan, maka harus diperhatikan apakah kesimpulannya
berbeda point atau bertaut dengan point yang satu.

Inilah pentingnya berkuliah untuk mengumpukan teori-teori, karena tanpa teori-teori logika
cara berpikirnya akan kurang kuat. Jika pahami dengan baik dan dipegang maka pemikiran
akan lebih kritis, tidak mudah percaya tidak mudah tergelincir, lebih selektif karena kaidah-
kaidah berpikirnya benar.

Induksi merupakan cara berpikir di mana ditarik kesimpulan umum dari berbagai kasus yang
bersifat individual, selain itu metode induksi ialah cara penanganan terhadap suatu objek
tertentu dengn jalan menarik kesimpulan yang bersifat umum atau bersifat lebih umum
berdasarkan atas pemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat
khusus.
Induksi adalah penarikan kesimpulan dari ha yang bersifat khusus menjadi umum.

❖ Metodologi penelitian dengan pendekatan Induktif


( Empiris – Rasional ).
❖ Ciri Pokok Penelitian: Logis.
❖ Logika induktif : proses penalaran dari
jumlah fenomena menuju kesimpulan umum

GENERALISASI
1..Generalisasi sempurna
2..Generalisasi probabilitas

ANALOGI
1..Analogi argumentasi
2..Analogi deklaratif (estimasi)

SEBAB-AKIBAT
1. .Metode persetujuan
2. .Metode perbedaan
3. .Metode persamaan variasi
.4. Metode sisasisihan
.5. Metode gabungan persetujuan dan perbedaan
HIPOTESIS DAN TEORI

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT


Necessary Cause ; Adanya sesuatu tidak harus terjadi loss (penyakit, kecelakaan,
kebakaran)
Sufficient cause adanya sesuatu itu yang menyebabkan terjadinya loss

Ada dua pengertian :


❖ Necessary causa.
❖ Sufficient causa.
Metode induksi menurut filosof John Stuart Mill dari Inggris.
1. Metode persetujuan.
2. Metode perbedaan.
3. Metode persamaan variasi.
Metode sisa – sisihan ( residu ).

Hukum Logika (John Stuart Mill)


Ada empat hukum dasar dalam logika (Aristotoles, ;G.W. Leibniz, 1646-1716; John Stuart
Mill, 1806-1873.
1. Hukum Identitas (Principium Identitatis/Law of Identity) yang menegaskan bahwa sesuatu
itu adalah sama dengan dirinya sendiri. Hukum ini adalah hukum kesamaan yang artinya
bahwa jika a=b dan b=c, maka a=c atau a terjadi maka c juga terjadi.
2. Hukum Kontradiksi (Principium Contradictionis/Law of Contradiction) atau hukum
perbedaan, yang menyatakan bahwa sesuatu itu pada saat yang sama tidak dapat sekaligus
memiliki sifat tertentu dan juga tidak memiliki sifat tertentu itu. Jika a tidak sama dengan b,
dan b tidak sama dengan c, maka
tidak mungkin a dan c terjadi bersamaan pada waktu yang sama.
3. Hukum Tiada Jalan Tengah (Principium Exclusi Tertii/Law of Excluded Middle) yang
mengungkapkan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki
sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan lain. Jika a diketahui dan b diketahui, maka
adanya kejadian tersebut (c) mesti karena sebab lain.
4. Hukum Cukup Alasan (Principium Rationis Sufficientis/Law of Sufficinet Reason) yang
menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu haruslah
berdasarkan alasan yang cukup. Artinya tidak ada perubahan yang tiba tiba tanpa alsan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Hukum ini merupakan hukum pelengkap
hukum identitas.

TEKNIK LOGIKA INDUKSI


❑ GENERALISASI --→ mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang
diselidiki.

Dasar pengujian :
a. Jumlah faktor yang representatif
b. Jumlah variasi fenomena
c. Hal – hal yang menyimpang.
d. Konsistensi dalam penyimpulan.

❑ ANALOGI --→ bertolak dari satu atau sejumlah peristiwa menuju kepada satu peristiwa lain
yang sejenis.
Unsur pokok dalam penyimpulan Analogi
a. Peristiwa pokok yang menjadi dasar.
b. Peristiwa prinsipal yg menjadi pengikat
c. Peristiwa yg akan dianalogikan.
Cara menilai analogi:
a. Jumlah peristiwa sejenis.
b. Sedikit aspek yg menjadi dasar analogi
c. Sifat analogi yg dibuat
d. Mempertimbangkan unsur yg berbeda.
e. Relevan.

❑ HIPOTESIS DAN TEORI


Hipotesis → proposisi yg masih perlu diuji
Teori → proposisi yg telah teruji.
Close Up;
➢ Semua kucing yang bermata biru adalah tuli (Darwin dalam ilmu biologi)
➢ Tidak ada hewan yang bertanduk dan berkuku telapak adalah pemakan daging
➢ Anak kecil yang pernah terluka jari-jarinya karena bermain-main dengan pisau
akan berhati-hati bila di saat lain dia menggunakan pisau
➢ Ilmu ilmu kealaman semuanya disusun berdasarkan generalisasi tidak sempurna,
demikian pula ilmu sosial
❑ KESESATAN BERPIKIR (Fallacy) adalah Kondisi yang lahir dari dasar logika atau penalaran
yang tidak sah karena mengabaikan hukum-hukum, aturan-aturan, dan prinsip-prinsip
pemikiran itu sendiri.
❑ Aristoteles membagi menjadi :
1. Formal Fallacies merupakan bentuk argumen deduktif yang tidak sah.
2. Informal Fallacies merupakan kegagalan argumen yang mendemostrasikan kebenaran
simpulan.

KESESATAN BERFIKIR INFORMAL (INFORMAL FALLACIES)


❑ Fallacies of Relevance merupakan argumen yang diberikan tidak relevan dengan simpulan
yang dihasilkan.
❑ Fallacies of Presumption merupakan premis atau argumennya berawal dari asumsi yang
salah.
❑ Fallacies of Ambiguity merupakan kesalahan berfikir akibat penggunaan bahasa yang kurang
tepat dan kurang berhati-hati.

KEKELIRUAN RELEVANSI (FALLACIES OF RELEVANCE)


❑ Banding Paksa atau Appeal to Force, maksudnya menggunakan pemaksaan atau ancaman
sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Baju saya berwarna hijau
• Siapa yang tidak setuju berarti buta
• Jadi, baju saya berwarna hijau

❑ Memohon Belas Kasihan atau Appeal to Pity, maksudnya menggunakan belas kasihan
sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Saya sudah mengerjakan tugas saya selama enam hari tanpa tidur
• Jadi, tolong terima tugas saya walaupun terlambat mengumpulkan

❑ Menarik Emosi atau Appeal to Emotion, maksudnya menggunakan bahasa yang emosional
sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Tidak ada muslim yang bertakwa akan percaya kepada Israel yang membantai muslim di
Palestina
Jadi, Israel tidak bisa dipercaya
❑ Banding ke Otoritas atau Appeal to Authority, maksudnya menggunakan pendapat
seseorang yang dianggap ahli atau berkuasa sebagai landasan argumen, seperti contoh:
• Presiden menginstruksikan bahwa lumpur lapindo merupakan bencana alam
• Jadi, lumpur lapindo adalah bencana alam

❖ Ad Hominem Argument, maksudnya menolak argumen karena dikemukakan oleh seseorang,


seperti contoh:
• Mahasiswa mengatakan bahwa dosen di Fikom banyak yang tidak kompeten
• Mahasiswa adalah mereka yang baru belajar
• Jadi, tidak benar kalau dosen di Fikom tidak kompeten
❖ Menarik Ketidaktahuan atau Appeal to Ignorance, maksudnya sesuatu harus diterima karena
tidak bisa dibuktikan kebenarannya, seperti contoh:
• Tidak ada yang bisa membuktikan saya korupsi
• Jadi, saya tidak pernah korupsi

❖ Kesimpulan yang Tidak Relevan atau Irrelevant Conclusion, merupakan argumen yang tidak
relevan dengan simpulannya, seperti contoh:
• Anak-anak membutuhkan perhatian yang cukup dari orangtuanya
• Orangtua yang bekerja keras tidak bisa memberikan perhatian yang cukup pada anak-anak
mereka
• Jadi, ibu tidak boleh bekerja

KEKELIRUAN BERANGGAPAN (FALLACIES OF PRESUMPTION)

❖ Accident, maksudnya menggunakan asumsi umum pada satu kasus yang menjadi
pengecualian, seperti contoh:
• Semua pembawa acara di televisi berwajah tampan
• Tukul adalah pembawa acara di televisi
• Jadi, Tukul berwajah tampan

❖ Converse Accident, maksudnya simpulan dari yang khusus diterapkan kepada yang umum,
seperti contoh:
• Ariel yang orang Sunda pandai menyanyi
• Jadi, orang Sunda pandai menyanyi

❖ False Cause, maksudnya apa yang sudah terjadi sebelumnya dianggap sebagai sebab, seperti
contoh:
• Kemarin malam bulan purnama
• Tadi pagi saya bangun kesiangan
• Jadi, bulan purnama menyebabkan saya bangun kesiangan

❖ Begging The Question, maksudnya menggunakan simpulan sebagai salah satu argumen,
seperti contoh:
• Saya tidak pernah menerima dana DKP
• Dana DKP bukan dana untuk kampanye
• Yang bukan dana untuk kampanye tidak boleh digunakan oleh capres
• Capres hanya boleh menggunakan dana kampanye sesuai yang diatur oleh UU
Jadi, saya tidak pernah menerima dana DKP

KEKELIRUAN MAKNA (FALLACIES OF AMBIGUITY


➢ Pengelakkan atau Equivocation, seperti contoh:
• Yang ganjil selalu menarik perhatian
• Angka 17 adalah bilangan ganjil
• Jadi, angka 17 selalu menarik perhatian
➢ Perkataan yang punya dua arti atau Amphiboly, seperti contoh:
• Pak Adi menembak burung dengan memakai sarung
• Jadi semua burung yang memakai sarung rentan menjadi korban penembakkan

1. Kesesatan Aksidensi
Adalah kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan atau
cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi aksidental (situasi yang
bersifat kebetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak) seperti contoh:
• Gula itu baik karena gula adalah sumber energi, maka gula juga baik untuk penderita
diabetes.
• Orang yang banyak makan daging akan menjadi kuat dan sehat, maka vegetarian juga
seharusnya makan banyak daging supaya sehat.

2. Kesesatan Komposisi dan Divisi

Kesesatan ini terjadi karena keterlibatan dengan ambil bagian suatu atribut dari objek atau kelas
tertentu dan mengimplementasikan ke semua objek. Kesalahan komponen terjadi ketika
diasumsikan bahwa apa yang benar (valid) untuk individu atau beberapa individu dari kelompok
tertentu juga harus benar (berlaku) untuk kelompok secara keseluruhan. Seperti contoh:

• Sebagian orang di kepemerintahan korupsi

• Si A merupakan anggota DPR

• Maka Si A juga melakukan korupsi

• Kenyataan banyak pasangan muda-mudi yang telah menikah cepat berpisah

• Si Yani dan Si Dimas adalah pasangan muda-mudi yang telah menikah

• Maka, pasti dalam waktu dekat mereka berpisah


Cara analisa argumen:

 1. Identifikasi kesimpulan utama

Pahamilah seluruh pernyataan, materi atau argumen.

Cari kesimpulan utama dari pernyataan2, materi atau argumen tersebut.

Klu ada lebih dari satu kesimpulan, perhatikan apakah antara satu kesimpulan dgn yg lainnya
itu berbeda poin dan tdk ada hubungannya atau msh berhubungan.

 2. Klarifikasi makna dan formulasikan asumsi-asumsi yg tanpa penjelasan yg jelas

A. Kurangi ambuigitas dan ketidak jelasan istilah yg digunakan dlm suatu argument. Cek
makna kata2 atau istilah yg dipakai itu dlm kamus.

B. Standarkan pernyataan2 atau argumen2 tersebut

c. Buatlah rumusan silogisme dari suatu kesimpulan (lihat kaidah2 silogisme). Atau bisa juga
lakukan hal tsb dgn cara membuat penyimpulan langsung dari pernyataan atau argument
tsb (lihat kaidah2 membuat kesimpulan langsung).

 3. Potret struktur argument

A. Perhatikan dan masukkan semua premis2 yg terdapat dlm argumen tsb

B. Buat catatan dari kesenjangan yg terdapat dlm argumen (tdk sesuai pernyataan)

C. Identifikasi premis2 atau sub-argumen yg tidak didukung oleh fakta2 atau bukti2

 4. Nilailah presmis-premisnya

A. Tilailah istilah2 yg digunakan dlm argumentasi

B. Tilai kebenaran premis2nya. Deteksilah premis2 yg lemah. (apakah didukung oleh fakta2
atau bukti2).

C. Tilailah pertautan logika/silogismenya; benar atau salah; sah atau tidak sah

 5. Evaluasi kesimpulan-kesimpulannya

A. Penyimpulan induktif

Teliti proses penyimpulan induktifnya dan kekuatan bukti2nya

B. Penyimpulan deduktif

Teliti aturan2 silogisme deduktifnya.

C. Identifikasi kesalahan2 informal


 6. Buatlah penilaian secara keseluruhan

A. Klu argument tsb didukung oleh bukti2/fakta2 yg kuat, berarti argumentasinya kuat. Ia
bisa dijadikan sebuah “pernyataan tesis”.

B. Klu argumentasinya lemah, itu bisa dikoreksi atau direkonstruksi. Baik itu dilakukan dgn
cara memperbaiki penggunaan2 istilah atau termnya, konstruksi atau susunan premis2nya,
kandungan premis2nya, kesalahan informalnya, atau data2/bukti2nya.

Anda mungkin juga menyukai