KESESATAN BERPIKIR
Oleh:
Ardella
NIM 14419144044
2014
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur selayaknya patut diberikan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Atas limpahan rahmat-Nyalah hingga sampai saat ini kita bisa
merasakan indahnya hidup dan bermasyarakat. Dan atas kemurahan-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Ardella
PENDAHULUAN
Telah kita ketahui bahwa logika adalah ilmu yang mempelajari dan
meperbincangkan prosedur atau cara dalam berpikir. Berpikir adalah
proses mencari tahu sesuatu yang belum diketahui berdasarkan
hal-hal yang sudah diketahui. Sesuatu yang telah diketahui
merupakan "data" atau "bahan berpikir", sedangkan sesuatu yang belum
diketahui akan menjadi kesimpulan pemikiran berupa pengetahuan
yang benar.
Ignoratio elenchi adalah salah satu kesesatan berpikir yang terjadi di saat
seseorang berusaha menarik kesimpulan yang sebenarnya tidak
memiliki relevansi atau hubungannya dengan premisnya. Loncatan yang
sembarangan dari premis ke kesimpulan yang memiliki hubungan
semu (tidak benar-benar berhubungan) atau dihubung-hubungkan,
biasanya dikarenakan oleh prasangka, emosi, dan perasaan subyektif.
Ignoration elenchi juga dikenal sebagai sesat pikir tentang penggambaran
seseorang (Image), " Halo Impact" , atau stereotyping.
Metabasis Eis Allo Genos artinya ganti dasar, sehingga kesesatan jenis ini
terjadi ketika jalan pikiran mengalami peralihan dasar.
3. Circulus Vitiosus
9. Dicto Simpliciter
Kesesatan jenis ini terjadi karena memberlakukan peraturan umum
terhadap kasus khusus.
10. Tu Quoque
Tu Quoque adalah jenis kesesatan berpikir yang dilakukan
disebabkan menyamakan dua kondisi yang berbeda. Agak mirip
dengan kesesatan Dicto Simpliciter. Kalau pada jenis kesesatan di atas
terjadi dengan memberlakukan peraturan umum kepada hal khusus,
namun kesesatan "Tu Quoque" ini lebih pada menyamakan dua hal yang
kondisinya dan latarbelakangnya berbeda. Contoh: seorang bapak
menyuruh kepada anaknya, "Nak, sudah waktunya tidur, naiklah ke
ranjang". Dijawab "Oleh karena ayah masih belum tidur maka saya pun
harus diperbolehkan berbuat serupa".
11. Kesesatan aksidensi
Jenis kesesatan ini merupakan kesesatan penalaran yang dilakukan
oleh seseorang bila ia memaksakan aturan-aturan atau cara-cara yang
bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat
aksidental; yaitu situasi yang bersifat kebetulan, tidak seharusnya ada
atau tidak mutlak.
12. Kesesatan karena komposisi dan divisi
Kesesatan yang terjadi bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa
apa yang benar atau berlaku bagi individu atau beberapa individu dari suatu
kelompok tertentu pasti juga benar atau berlaku bagi seluruh kelompok
secara kolektif.
13. Non Causa Pro Causa
Non Causa Pro Causa jenis kesesatan berpikir yang dilakukan karena
pengambilan penyimpulan yang salah dalam melihat dua peristiwa yang
terjadi secara berurutan, dimana kejadian yang terjadi sebelumnya
dianggap sebagai penyebab dari kejadian berikutnya.
14. Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks
Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali
disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan
yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks. Biasanya
kesesatan ini terjadi karena adanya kondisi-kondisi yang menekan
lawan bicara, sehingga seringkali jawabannya yang diberikan tidak
bisa dijawab dengan sederhana.
PENUTUP