PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berfikir adalah aktivitas yang dilakukan oleh seluruh manusia. Suatu aktivitas
yang berhubungan erat dengan kerja akal. Akal manusialah yang menjadi salah satu
alat menyerap pengetahuan, menemukan dan membedakan mana yang benar atau
keliru.
Logika mempelajari hukumhukum, patokanpatokan dan rumusrumus
berfikir. Psikologi juga membicarakan aktivitas berfikir. Karena itu kita hendaklah
berhatihati melihat persimpangan dengan logika1
Bagi setiap orang, apalagi kaum cendekiawan, menghindari melakukan
kekeliruan dalam berpikir ini menjadi suatu keharusan. Sebab dari proses berpikirlah
kehidupan, budaya, tradisi, bahkan sebuah peradaban dibangun. Bukankah peradaban
yang berakar dan dibangun dari cara berpikir yang salah akan menyengsarakan
manusia. Jalaludin Rahmat, cendekiawan muslim Indonesia itu bahkan menempatkan
kekeliruan berpikir sebagai salah satu penghambat pertama dan utama proses
rekayasa sosial dalam masyarakat.
1 Noer Muhadjir. Pengantar Logika Seri A,B,C, Yogyakarta : Rak Press, 1975, hal. 8
BAB II
PEMBAHASAN
A.Dilema
Menurut Mundiri dalam bukunya yang berjudul Logika, ia mengartikan
dilema
adalah argumerntasi,
antara silogisme
hipotetik dan silogisme disyungtif. Hal ini terjadi karena premis mayornya terdiri
dari dua
proposisi
hipotetik dan
premis
disjungtif.
diambil selalu
tidak
menyenangkan.
Dalam
debat,
dilema
dipergunakan sebagai alat pemojok, sehingga alternatif apapun yang dipilih, lawan
bicara selalu dalam situasi tidak menyenangkan.2
Suatu
contoh
klasik tentang
dilema adalah
membujuk anaknya agar tidak terjun dalam dunia politik , sebagai berikut;
Jika engkau berbuat adil manusia akan membencimu . Jika engkau berbuat
tidak adil tuhan akan membencimu . Sedangkan engkau harus bersikap
adil atau tidak adil . Berbuat adil ataupun tidak engkau akan dibenci.
Apabila para mahasiswa suka belajar, maka motivasi menggiatkan belajar
tidak berguna. Sedangkan bila mahasiswa malas belajar motivasi itu tidak
membawa hasil.
Karena
itu motivasi
menggiatkan belajar
Dilema dalam arti lebih luas adalah situasi (bukan argumentasi), dimana kita
harus memilih dua alternatif yang kedua-duanya mempuyai konsekuensi yang tidak
diinginkan, sehingga sulit menentukan pilihan.
Aturan-aturan Dilema
Disjungsi harus utuh. Masing-masing bagian harus betul-betul selesai,
sehingga tidak ada kemungkinan lain. Apabila terdapat kemungkinan lain, hal akan
merupakan jalan keluar. Tutuplah jalan keluar tersebut. Waspadalah untuk tidak
tergelincir
kedalam sofisme,
yakni
tetapi
sesungguhnya salah. Setelah itu, consequent haruslah sah disimpulkan dari masing
masing bagian.
Kesimpulan yang ditarik dari masing-masing bagian, haruslah merupakan satu
satunya kesimpulan yang mungkin diambil. Jika tidak, maka lawan kita akan
sanggup mengambil kesimpulan yang berlawanan dengan kesimpulan kita.
2.
cara yang
dapat
kita
pakai dalam
mengatasi dilema
bahwa motivasi
peningkatan
belajar tidak
berguna atau tidak membawa hasil. Konklusi tersebut tidak benar, karena ditarik dari
premis
semua mahasiswa yang tidak suka belajar mempuyai sebab yang sama. Dari sekian
mahasiswa yang tidak suka belajar, bisa disebabkan kurang kesadaran, sehingga
motiovasi sangat berguna bagi mereka. Untuk mengatasi dilema model ini, kita
tinggal menyatakan bahwa premis tidak mempunyai dasar kebenaran yang kuat.
b. Dengan meneliti alternatif yang dikemukakan. Hal tersebut perlu dilakukan
karena mungkin sekali alternatif pada permasalahan yang diketengahkan tidak
sekedar dinyatakan, tetapi lebih dari itu. Seperti contoh, pada masa lalu, seorang
pemimpin sering berkata: Pilihlah Sukarno atau biarlah negara ini hancur.
Benarkan hanya Sukarno yang bisa menyelamatkan negara ini? Apakah tidak ada
orang lain yang bisa menggantikannya? Tentu saja ada, sehingga alternatifnya lebih
dari dua.
c. Dengan kontra dilema. Bila dilema yang kita hadapi tidak mengandung
kemungkinan,
maka
dapat
kita
atasi dengan
mengemukakan dilema
tandingan. Banyak sekali dilema yang dihadapi orang kepada kita merupakan
alat pemojok yang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan, maka dilema itu dapat
dinyatakan dalam
bentuk
lain yang
mempunyai
konklusi
berlainan dengan
penampilan semula. Sebagai contoh adalah pendapat orang yang menyatakan bahwa
hidup
ini adalah
penderitaan,
hendak
Apabila tuan masih tercatat sebagai pegawai negeri, maka tuan tidak
bisa menduduki
jabatan
menduduki jabatan
tertinggi pada PT
tinggi pada
PT
Buana
Jaya.
harus
Untuk
rela
melepaskan status tuan sebagai pegawai negeri. Sementara itu, anda berat
melepas pekerjaan sebagai
pegawai
negeri.
Sedangkan bila
1. Ad Hominem
4
Ad Hominem adalah cara berargumentasi yang keliru dimana orang
yang mengemukakan argumentasi yang diserang bukannya argumen itu
3 Ibid.
2. Ad Populum
5
Ad populum adalah argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan
adalah benar karena anggap benar oleh banyak orang.
Contoh :
- Semua orang mengatakan Apel Washington berwarna merah.
Padalah Apel Washington tidak selalu berwarna merah,
setidaknya Apel Washington berwarna hijau ketika masih muda
- Sebagian besar warga Indonesia percaya bahwa kenaikan BBM
akan membuat rakyat Indonesia sengsara. Padahal tidak semua
rakyar Indonesia sengsara karena kenaikan BBM, beberapa
diantara malah mendapat keuntungan yang besar, contohnya
para penimbun minyak sebelum tariff baru berlaku.
3.
Ad verecundiam
Adalah sesat pikir dimana nilai penalaran ditentukan oleh keahlian atau
kewibawaan orang yang mengemukakannya. Jadi suatu gagasan diterima sebagai
gagasan yang benar hanya karena gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang
sudah terkenal karena keahliannyaSikap semacam ini mengandaikan bahwa
kebenaran bukan sesuatu yang berdiri sendiri (otonom), dan bukan berdasarkan
penalaran sebagaimana mestinya, melainkan tergantung dari siapa yang
mengatakannya (kewibawaan seseorang).
Argumentasi ini mirip dengan argumentum ad hominem, bedanya dalam
argumentum ad hominem yang menjadi acuan adalah pribadi orang yang
menyampaikan gagasan (dilihat dari disenangi/ tidak disenangi), maka dalam
argumentum auctoritatis ini dilihat dari siapa (posisinya dalam masyarakat/
keahlianny\a/ kewibawaannya) yang mengemukakan.
5 Ibid
Contoh : Presiden Suharto berkata bahwa komunis dan orang-orang kira tidak
bermoral. Hal ini pasti benar karena dia Presiden.
4. Ad antiquitatem
Menyatakan bahwa sesuatu pasti benar, karena sudah dari dulu dilakukan seperti
itu. Atau karena bapak, kakek, buyut dan nenek moyang yang mewariskan sesuatu,
maka hal ini tidak bisa dikritik.
Contoh : Sudah dari dulu, bahkan dari nenek moyang, kita diajarkan bahwa duduk di
pinggir pintu akan mengakibatkan perempuan tidak laku. Hal ini pasti benar, karena
nenek moyang kita mempercayainya.6
6. Ignoratio Elenchi
Ignoratio Elenchi adalah kesesatan yang membuat kesimpulan atau jawaban yang
tidak sesuai dengan premisnya. Jadi, ada semacam loncatan atau ketidaksinambungan
antara kesimpulan dan informasi umumnya, kesalahan ini muncul karena adanya sifat
subjektif dan prasangka. Fallacy ini juga dikenal sebagai Red Herring
Contoh:
6 Ibid.
7 Ibid
Kesesatan informal adalah argumen yang tidak keliru secara struktur (seperti formal).
Namun disebut keliru karena alasan yang digunakan dalam argumennya sendiri tidak
tepat.
Nah, kebanyakan kesesatan penalaran yang terjadi adalah karena alasan yang tidak
tepat ini (informal), beberapa kesesatan informal yang sering terjadi adalah:
Argumentum ad ignorantiam
(Argument from ignorance). Kekeliruan yang terjadi karena menganggap sesuatu
benar karena belum dibuktikan salah, atau sebaliknya, sesuatu salah karena belum ada
bukti yang benar.
8 Ibid.
Contoh:
-Karena tidak ada yang bertanya, berarti dianggap sudah mengerti.
-Karena diam, berarti sama saja mengatakan ya.
-Selama tidak ada bukti bahwa tuhan ada, berarti tuhan pasti tidak ada.9
3. Beban Pembalikan Bukti
Beban Pembalikan Bukti yaitu menimpakan beban pembuktian kepada yg
menyatakan klaim tersebut,bila ini ter jadi, seseorang bisa mengklaim apapun tanpa
memberi bukti
contoh:
Agus : kamu harus percaya ada gajah terbang
Thian: apa buktinya
Agus : lalu apa kamu bisa buktikan kalo gajah terbang itu kagak ada?
Logikaseperti ini adalah salah
contoh lagi:
Horlando : kamu nyuri baju aku yah?
cepot : apa buktinya aku nyuri baju kamu?
Horlando : kamu gak bisa buktikan kalau kamu gak nyuri
4. Petitio Principii
Mengansumsikan kebenaran dari apa yang mau dibuktikan sebagai benar dalam
upaya untuk membuktikan kebenarannya.Sering penggunaan kata-kata untuk
mengungkapkan argumen ini mengaburkan fakta bahwa tersembunyi dalam satu dari
premis
premis
yang
diasumsikan
tercantum
kesimpulannya. 10
Contoh : Seorang guru bertanya kepada siswa mengapa lampu di kelas tiba tiba mati
dan siswa itu menjawab karena lampu tidak menyala.Bukankah mati tidak menyala?
Sang guru mungkin bertanya terus : mengapa lampu tidak menyala?Dan siswa itu
9 Ibid
10 Ibid
menjawab lagi : karena lampu itu belum hidup lagi.Guru yang mulai kesal bertanya
lagi : mengapa lampu itu belum hidup lagi? Dan murid itu menjawab : karena lampu
itu tidak memberikan cahaya.Dan guru itu,yang marah karena merasa dipermainkan
murid bertanya,mengapa lampu yang mati itu tidak menyala dan belum hidup lagi
dan
tidak
Begitulah
memberikan
cahaya.
petitio
principii.
kesesatan
apa yang
membuktikannya.Kesesatan
terjadi
ketika
seseorang
memulai
untuk
dari
dua
peristiwa
yang
terjadi
secara
berurutan.
Contoh : Ghani seorang bendahara desa mendadak jatuh sakit kemudian meninggal
setelah
dipaksa
melakukan
sumpah
karena
tuduhan
korupsi
di
Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali disusun sedemikian
rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya
jawabannya menjebak.
Contoh:
- A bertanya ke B: "Jadi, kamu tidak mengkonsumsi narkoba lagi?"
(Padahal B tidak pernah mengkonsumsi narkoba. Bila B menjawab ya, tentu ini
tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi, bila B menjawab tidak, tidak, berarti dia
13 Ibid
Dalam sejarah, hal inilah yang terjadi pada Giordano Bruno dan Galileo, yang
menyatakan bahwa bumi mengelilingi matahari. Hal ini dianggap menentang
kehendak Tuhan, karena Gereja yang menekankan bahwa matahari mengelilingi
bumi. Giordano Bruno diancam oleh Gereja bila mempertahankan ide ini (dan
akhirnya dia dibakar hidup-hidup). Galileo juga dikucilkan oleh Gereja karena
mempertahankan idenya tentang heliosentrisme.
- Saya harus mendapat kenaikan gaji karena uang sekolah anak saya naik dan saya
baru saja kerampokan. (Kenaikan gaji seharusnya berdasarkan prestasi dan kerja,
bukan berdasarkan sikon orang tersebut).
c. Appeal to flattery
15 Ibid
d. Wishful thinking
Membenarkan argumen agar sesuai dengan harapan kita. Atau mencoba membuat
orang lain setuju dengan argumen kita, dengan menggunakan harapan sebagai
alasan.17
Contoh:
- Kalau kita yakin bahwa tahun depan, ekonomi Indonesia akan membaik, maka hal
ini akan benar-benar terjadi. Karena itu, janganlah kita berpendapat beda.
16 Ibid
17 Ibid
- Saya yakin, sesudah mati kita akan masuk surga. Karena kalau tidak, apa gunanya
hidup? (Padahal, tidak ada orang yang bisa membuktikan bahwa manusia akan masuk
surga sesudah meninggal. Tapi, karena harapan yang ditawarkan, pendapat ini
memaksa orang lain untuk setuju tanpa pembuktian atau penelitian lebih lanjut).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum
hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran
yang salah dan Logika sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk berpikir
lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan sebenarnya ada lima kesesatan dalam penalaran ilmu pengetahuan
yakni kesesatan formal, kesesatan informal, kesesatan relevansi, kesesatan
paralogis, dan kesesatan sofisme.
Yang dimaksud Kesalahan adalah pemikiran yang menyesatkan.
Menyesatkan nampaknya benar, tetapi sebenarnya tidak. Kesesatan informal
(informal fallacy) atau kesesatan material adalah kekeliruan yang terjadi akibat
kekacauan konotasi atau denotasi term-term yang dipakai karena asumsi-asumsi
yang salah atas fakta atau realitas. Kesesatan informal bisa juga karena
ketidaktahuan terhadap permasalahan yang ada.
B. Saran
Mampu berargumen dengan baik, dengan menghindari kesalahan logis adalah
hal yang sangat berharga saat ini, dimana banyak orang yang terbuai dengan
kata-kata indah yang dilontarkan seorang terkenal, dibaliknya kadang terdapat
kesesatan logika. Tidak kiritis membuat kita rentan ditipu oleh mereka yang
pandai bermain bahasa.
KESALAHAN LOGIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti pelajaran Logika
Oleh:
Nursetyo Ramadhan: 110110150159
Ahmad Mutian: 110110150160
August Zulfauzan Akbar: 110110150161
Mahartyas Nasa Putri: 110110150171
Difa Annisa Barza : 110110150184
Yorasaki Maretha : 110110150189
Reza Rachman: 110110150197
Binandari Nasha Tania: 110110150204
Mutiara Rembune Payu: 110110150205
Fakultas Hukum
Universitas Padjajaran
Bandung
2015/2016
Daftar Pustaka