Anda di halaman 1dari 5

D KONSEPSI ARGUMENTASI DAN DILEMA

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, argumentasi memiliki arti argumentasi adalah "alasan
untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian dan gagasan. sedangkan
pengertian berargumentasi adalah memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat sistem dan tradisi mahkamah peradilan kini hendaknya banyak memberikan
kesempatan pendapat lain. Jadi argumentasi merupakan suatu pernyataan yang didukung oleh
bukti-bukti yang dapat mengubah atau mempengaruhi pikiran orang lain. Argumen juga dapat
diartikan sebagai proses untuk memperkuat suatu klaim melalui analisis berpikir kritis
berdasarkan dukungan dengan bukti-bukti dan alasan yang logis. bukti-bukti ini dapat
mengandung fakta atau kondisi objektif yang dapat diterima sebagai suatu kebenaran.

Dari dua pengertian ini, jelaslah bahwa argumentasi itu adalah suatu pernyataan(klaim) yang
bukan semata-mata diucap dengan tanpa dasar. argumentasi harus selalu berorientasi pada
data, fakta atau bukti-bukti yang objektif sehingga dapat diterima kebenarannya. oleh
karenanya untuk berargumentasi seseorang akan melakukan kegiatan analisis dan berpikir
kritis. lebih jauh lagi argumentasi juga memiliki sifat persuasif atau dapat mengubah maupun
mempengaruhi pikiran orang lain. hal ini juga ditegaskan oleh driver dan teman-teman, bahwa
argumentasi adalah proses yang digunakan seseorang untuk menganalisis informasi kemudian
dikomunikasikan kepada orang lain. salah satu cara untuk memastikan keabsahan argumen
Anda adalah dengan mengujinya menggunakan metode yang diciptakan oleh Stephen Toulmin,
seorang filsuf dan pendidik yang mengabdikan kariernya untuk mengembangkan analisis
penalaran moral. Metode Toulmin didesain supaya kita dapat menilai keabsahan argumen
manapun yang kita temui. Namun, metode ini juga dapat dipakai untuk menentukan sejauh
mana keabsahan argumen kita sendiri. Toulmin mengklasifikasikan enam elemen penting dalam
sebuah argumen.

Tiga elemen yang terpenting adalah klaim(claim),dasar argumen(grounds) dan


pendukung(warrants).

a. Klaim adalah argumen yang Anda tegaskan atau ajukan.


b. Dasar argumen adalah bukti-bukti yang mendukung klaim.
c. Pendukung adalah serangkaian alasan yang menjamin sebuah bukti dapat mendukung
klaim yang diajukan.

Dari ketiganya, pendukung adalah aspek argumen yang paling penting karena di dalamnya
terkandung banyak keyakinan dan asumsi yang dapat atau tidak dapat dinyatakan secara
eksplisit.

Dilema menurutmu mundari dalam bukunya yang berjudul logika ia mengartikan dilema itu
adalah argumentasi, bentuknya merupakan campuran antara silogisme hipotetik dan silogisme
disjungtif. hal ini terjadi karena premis mayornya terdiri dari dua proposisi hipotetik dan premis
minornya satu proposisi disjungtif. konklusinya, berupa proposisi disyungtif, tetapi bisa
proposisi kategorika. Dalam dilema, terkandung konsekuensi yang kedua kemungkinannya
sama berat. Adapun konklusi yang diambil selalu tidak menyenangkan. Dalam debat,dilema
dipergunakan sebagai alat pemojok, sehingga alternatif apapun yang dipilih, lawan bicara selalu
dalam situasi tidak menyenangkan. suatu contoh kasik tentang dilema adalah ucapan seorang
ibu yang membujuk anaknya agar tidak terjun dalam dunia politik, sebagai berikut:

- jika engkau berbuat adil manusia akan membencimu. jika engkau berbuat tidak adil Tuhan
akan membencimu sedangkan engkau harus bersikap adil atau tidak adil berbuat adil ataupun
tidak engkau akan dibenci.

- apabila para mahasiswa suka belajar, maka motivasi menggiatkan belajar tidak berguna.
sedangkan bila mahasiswa malas belajar motivasi itu tidak membawa hasil.karena itu motivasi
mengingatkan belajar itu tidak bermanfaat atau tidak membawa hasil.

pada kedua contoh tersebut, konklusi berupa proposisi disjungtif,contoh pertama adalah
dilema bentuk baku, kedua bentuk non baku. sekarang ambil contoh dilema yang konklusinya
merupakan keputusan kategorika.

- jika Budi kalah dalam perkara ini, ia harus membayarku berdasarkan keputusan pengadilan.
bila ia menang ia juga harus membayarku berdasarkan perjanjian. ia mungkin kalah dan
mungkin pula menang karena itu ia harus tetap harus membayar kepadaku.
- setiap orang yang saleh memberikan rahmat supaya tekun dalam kebaikan. setiap pendusta
membutuhkan rahmat supaya dapat ditobatkan. dan setiap manusia itu saleh ataupun
pendusta maka setiap manusia membutuhkan rahmat.

Dilema dalam arti lebih luas adalah situasi dimana kita harus memilih dua alternatif yang kedua-
duanya mempunyai konsekuensi yang tidak diingini, sehingga sulit menentukan pilihan.

Aturan-aturan dilema dan cara mengatasi dilema sebagai berikut:

a. Aturan-aturan dilema

aturan-aturan di dalam dilema sebagai berikut:

1. Disjungsi harus utuh. masing-masing bagian harus betul-betul selesai, sehingga tidak
ada kemungkinan lain. apabila terdapat kemungkinan lain, hal akan merupakan jalan
keluar. tutuplah jalan keluar tersebut. waspadalah untuk tidak tergelincir ke dalam
sofisme, yakni pemikiran yang nampaknya betul tetapi sesungguhnya salah.
2. Consequent haruslah sah disimpulkan dari masing-masing bagian.
3. kesimpulan yang ditarik dari masing-masing bagian haruslah merupakan satu-satunya
kesimpulan yang mungkin diambil. jika tidak, maka lawan kita akan sanggup mengambil
kesimpulan yang berlawanan dengan kesimpulan kita.

b. Cara mengatasi dilema

Adapun cara-cara mengatasi dilema sebagai berikut:

1. Dengan meneliti kausalitas premis mayor

Sering benar terjadi dalam dilema terdapat hubungan kausalitas tidak benar yang dinyatakan
dalam premis mayornya. Dalam contoh di atas dikemukakan bahwa motivasi peningkatan
belajar tidak berguna atau tidak membawa hasil. konklusi tidak benar, karena ditarik dari
premis mayor yang mempunyai hubungan kausalitas tidak benar.

2. Dengan meneliti alternatif yang dikemukakan


Mungkin sekali alternatif pada permasalahan yang diketegahkan tidak sekedar dinyatakan
tetapi lebih dari itu. masa lalu seorang pemimpin sering berkata : pilihlah Soekarno atau biarlah
negara ini hancur . Benarkah hanya Soekarno yang bisa menyelamatkan negara ini? Apakah
tidak ada orang lain yang bisa menggantinya? Tentu saja ada, sehingga alternatifnya lebih dari
dua.

3. Dengan contra dilema

Bila dilema yang kita hadapi tidak mengandung kemungkinan, maka dapat kita atasi dengan
mengemukakan dilema tandingan Banyak sekali dilema yang dihadapi orang kepada kita
merupakan alat pemojok yang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan, maka dilema itu dapat
dinyatakan dalam bentuk lain yang mempunyai konklusi berlainan dengan penampilan semula.
Sebagai contoh adalah pendapat orang yang menyatakan bahwa hidup ini adalah penderitaan,
hendak memaksakan keyakinan itu dengan memajukan dilema kepada kita sebagai berikut:

Bila kita bekerja maka kita tidak bisa menyenangkan diri kita.bila kita tidak bekerja, kita tidak
dapat uang. jadi bekerja atau tidak bekerja, kita dalam keadaan tidak menyenangkan.

Dilema itu dapat kita jawab dengan kontra dilema sebagai berikut:

Bila kita bekerja, kita mendapat uang. bila kita tidak bekerja kita dapat menyenangkan diri kita.
jadi bekerja atau tidak, selalu menyenangkan kita.

4. Dengan memilih alternatif yang paling ringan

Bila dilema yang kita hadapi tidak mungkin kita atasi dengan teknik di atas, maka jalan terakhir
adalah memilih alternatif yang paling ringan. Pada dasarnya tidak ada dilema yang nanti akan
alternatif yang benar-benar sama beratnya. Dalam dilema serupa di bawah ini kita hanya dapat
memilih alternatif yang paling ringan.

contoh: apabila tuan masih tercatat sebagai pegawai negeri, maka tuan tidak bisa menduduki
jabatan tertinggi pada PT"Buana Jaya" ini. untuk menduduki jabatan tinggi pada PT ini maka
anda harus rela melepaskan status tuan sebagai pegawai negeri. sementara itu Anda berat
melepas pekerjaan sebagai pegawai negeri, sedangkan bila tidak menjabat pimpinan
pendapatan anda di PT itu tetap sedikit.

Anda mungkin juga menyukai