Saya Uphie yang akan memandu video ketiga dalam seri ini.
Kita perlu bertanya tentang definisi istilah yang dipakai dan konteks di balik
pernyataan itu.
Nah, agar dapat menentukan sikap, kita membutuhkan kemampuan untuk menilai dan
menyusun argumen.
Tentunya, kemampuan menilai argumen tidak hanya digunakan untuk menyanggah orang
lain,
Ketika mendengar kata “argumen”, mungkin terbayang dua pihak yang sedang cekcok
atau adu mulut.
Dalam adu mulut, satu pihak percaya suatu hal, dan pihak lain percaya hal yang
berbeda.
dari pilihan A menjadi pilihan B, atau dari tidak yakin menjadi yakin.
Yang membedakan argumen dari opini biasa adalah argumen harus terdiri dari beberapa
kalimat.
dan ada satu atau beberapa kalimat yang dijadikan alasan atau dasar dari kesimpulan
itu.
Oleh karena itu, opini seseorang tentang sebuah topik belum tentu dapat disebut
sebagai argumen.
Opini baru menjadi sebuah argumen jika memiliki premis-premis yang mendukung opini
tersebut.
Rika berkata,
“Saya tidak setuju. Menurut saya, solusi radikalisme adalah peningkatan kualitas
pendidikan.”
Perbedaan pendapat antara Budi dan Rika tadi adalah “adu mulut”,
Akan tetapi, jika Budi menambahkan satu kalimat sederhana sehingga pernyataannya
menjadi,
Kita bisa setuju atau tidak setuju dengan kalimat tersebut, namun itu adalah contoh
suatu argumen.
Salah satu ciri lain dari pernyataan yang bukan argumen adalah jika pernyataan
tersebut tidak dapat diperdebatkan.
Pertama, fakta, contohnya “air tidak memiliki warna, bau, maupun rasa’;
Kedua, deskripsi, seperti ‘langit hari ini cerah dan tidak berawan’;
dan yang terakhir, penjelasan, misalnya tumbuhan membuat udara menjadi sejuk di
siang hari melalui proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen’.
Dalam penalaran deduktif, jika semua premis benar atau sesuai fakta, maka
kesimpulan yang diambil pasti benar juga.
Dinda sekolah di SMA 1001, ia pandai matematika. Satria sekolah di SMA 1001, ia
pandai matematika.
Nah, kesimpulan ini belum tentu benar, meskipun premis-premisnya sesuai fakta.
Kedua bentuk penalaran ini paling sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
kita akan membedah lebih jauh macam-macam metode penalaran deduktif dan induktif,
kita dapat menyusun argumen sederhana dan mencermati argumen yang kita jumpai
sehari-hari.