Anda di halaman 1dari 4

Nama : Setiya Rahmat Pambudi

Nim : 1150020047
Prodi : D3 Keperawatan

UTS BAHASA INDONESIA

Paragraf Argumentasi

1. Uraian Materi

Pengertian Argumentasi :
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan pendapat
(argumen) beserta alasannya. Paragraf ini dibuat dengan menjabarkan gagasan
utama dengan pendapat, ulasan, ataupun ide penulis yang disertai dengan bukti
bukti, contoh-contoh argumentasi, data, fakta fakta atau lainnya.
Argumentasi memiliki tujuan yaitu untuk meyakinkan bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut benar dan terbukti serta mempengaruhi
pembaca agar satu pendapat dengan penulis tersebut. Selain itu juga berfungsi
untuk mendorong atau mencegah seseorang untuk melakukan sesuatu. Tujuan
bisa tercapai, maka diperlukan sebuah uaraian yang disertai teori, data dan fakta
faktual.

Jenis Argumentasi :
 Argumentasi Sebab-Akibat
Paragraf Argumentasi Sebab-Akibat diawali dengan pendapat yang
berupa sebab-sebab dari suatu permasalahan tertentu yang akhirnya
diarahkan pada satu kesimpulan universal dan dinamakan dengan akibat
dari sebab-sebab tersebut.

 Argumentasi Akibat-Sebab
Paragraf argumentasi akibat-sebab pengembangannya diawali dari
menjabarkan suatu kondisi dan merupakan efek dari sebuah
permasalahan. Dari sini lalu paragraf dikembangkan menuju inti
permasalahan serta menjadi penyebab ataupun pemicu munculnya
kejadian tadi.

Ciri – Ciri Argumentasi :


 Berisikan pandangan, pendapat dan keyakinan sang penulis terhadap
permasalahan.
 Memiliki data faktual yang digunakan untuk meyakinkan para pembaca.
 Menguraikan suatu permasalahan dengan cara menganalisa dan memberi
sebuah analogi.
 Diakhiri dengan kesimpulan yakni berupa pendapat yang lebih luas bukan
merupakan penegasan ulang topik utama.

Tahapan Penulisan Argumentasi :


 Menentukan Topik
 Merumuskan Tema
 Menyusun Kerangka Paragraf
 Mengumpulkan Data atau Fakta
 Mengembangkan Kerangka Paragraf menjadi Paragraf
Kebebasan Berpendapat di Media Sosial

Di era globalisasi digital sekarang, munculah medsos atau media sosial yaitu alat
yang mudah untuk mengungkapkan kebebasan berpendapat. Hal tersebut membuat
media sosial menjadi sebuah kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia karana
hampir seluruh orang menggunakan media sosial. Dengan banyaknya kemudahan
yang ditawarkan, tentu saja orang ramai untuk berekspresi, mengungkapkan pendapat
atau opininya di media sosial

Media sosial juga tempat kita untuk menjadi apa dan siapa kita, seperti kita bisa
menjadi guru atau murid, pembeli atau penjual, kawan atau lawan, dermawan atau
kikir, fenomena seperti ini lumrah terjdai sebagai wujud kebebasan berpendapat.
Apakah hal semacam itu boleh di indonesia? Jelas boleh, Kebebasan berpendapat
dilindungi di negara kita Indonesia yang berasaskan demokrasi, ini sesuai dengan
landasan negara UUD 1945 Pasal 28 e ayat (2) bahwa; Setiap orang bebas meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Selanjutnya dipertegas melalui UU No. 9 tahun 1988 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, sehingga kebebasan berpendapat
merupakan hak yang dilindungi secara hukum

Pada dasar nya kebebasan berpendapat sifatnya subyektif, karena apa yang kita
anggap benar belum tentu orang lain menganggap nya sebagai kebenaran. Hakekat
pada diri manusia memiliki keinginan untuk diakui dan merasa benar. Dengan begitu,
ketika hak berpendapat kita sampaikan harus diiringi kewajiban menghargai pendapat
orang lain juga. Apabila tidak, hal tersebut nantinya akan dapat menimbulkan
berbagai permasalahan seperti perundungan, hoax, peretasan, itulah yang namanya
cyber crime
Dalam mengemukaan pendapat di media sosial kita harus berhati hati. Janganlah
berpendadapat mengenai apa yang kita tidak ketahui apa lagi itu bukan ranah kita.
Karena kebebasan berpendapat di media sosial in bagaikan “pisau bermata dua”.
artiya meskipun kita diberi kebebasan yang sangat luas ini kita diintai oleh undang
undang apalagi dewasa ini disahkan UU ITE yang dikenal dengan pasal karetnya.

Alangkah baiknya, kita tetap mempertahankan adab dan akhlak dalam


berpendapat di media sosial, seperti mengormati orang tua, menghargai orang lain,
dan selalu mentaati norma yang berlaku di masyarakat. Meskipun kebebasan
berpendapat dimedia sosial Indonesia terkesan membingungkan, kita sebagai generasi
milenial harus tetap belajar dan memahami baik buruknya media sosial supaya
bijaksana dan cermat dalam berpendapat

Anda mungkin juga menyukai