Anda di halaman 1dari 21

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Metodologi Penelitian


Bobot : 2 SKS
Semester : Genap
Bentuk Perkuliahan : Hybride (Blended learning)
Dosen Pengampu : Dr. Ir.Halim Mahfud, M.Sc
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini mempelajari ilmu, penelitian,
keterkaitan ilmu dan penelitian, metode dan ragam
penelitian yang mencakup studi pendahuluan,
konseptualisasi masalah, kajian literatur dan
kerangka teoritis, populasi dan teknik pengambilan
sampel, pengukuran, pengumpulan data dan
penyusunan instrumen tes, analisis data dan
pengujian Hipotesisis, penyusunan proposal
penelitian dan penyampaian laporan penelitian dan
teknik presentasi
Metode Pembelajaran :
Student Center Learning (SCL).
SCL merupakan metode pembelajaran yang
menempatkan peran siswa sebagai subjek
pembelajaran. Metode ini memungkinkan
siswa belajar lebih aktif, mandiri dan menerapkan
serta memahami materi belajar sesuai dengan
kemampuan individu masing-masing
Penilaian :
Keaktifan (kehadiran min 80% ) : 10%
Tugas : 40%-50%
UTS : 20%-25 %
UAS : 20%-25%

Tugas :
1. Tugas Individu : Kajian Jurnal Penelitian (min 3
jurnal), Menyusun Pendahuluan: Menetapkan
Judul Penelitian, Menyusun latar belakang,
Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Kerangka
teori, Pengumpulan data, Analisis data : 10 pekan
2. Tugas Besar (Kelompok) : Menyusun Proposal
Penelitian dan Presentasi :5 pekan
PENILAIAN
85-100 A
80-84,9 A-
75-79,9 B+
70-74,9 B
65-69,9 B-
60-64,9 C+
55-59,9 C
40-54,9 D
0 -39,9 E
Sumber Belajar :

(1). Uma Sekaran and Roger Bougie, Research


Methods for Business, Wiley, 2016
(2). W. Gulo, Metodologi Penelitian, PT.
Grasindo, 2004
(3). Pengantar Teknik Industri, Senator Nur
Bahagia.
(4). Sumber lain : Internet, artikel ilmiah
HAKEKAT ILMU
ILMU PENGETAHUAN

Pengetahuan

 Pengetahuan (knowledge) merupakan informasi yang diketahui


atau disadari oleh seseorang yang diperoleh melalui
pengamatan dan pengalaman inderawi. Pada hakikatnya
pengetahuan meliputi semua yang diketahui oleh seseorang
tentang obyek tertentu.
 Pengetahuan sangat penting bagi seseorang karena dapat
mengembangkan kemampuan orang tersebut berinteraksi
dengan dunia sekitarnya sehingga orang tersebut mudah
menjalani kehidupannya.
 Pengetahuan mencakup knowledge, science, teknologi dan seni
yang saling berkaitan erat satu dengan yang lainnya.
 Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil proses usaha
manusia untuk tahu. Pengetahuan bersifat acak dan terbuka,
melalui proses dapat diorganisasikan dan disusun menjadi sains
(ilmu pengetahuan).
 Sains adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri
sistematis, rasional, empiris, universal, obyektif, dapat diukur,
terbuka, dan kumulatif.
 Teknologi merupakan hasil penerapan praktis dari sains.
Teknologi adalah pengembangan dan penerapan berbagai
peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari- hari.
 Seni adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan
karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia. Dengan seni,
cipta dan karya manusia, mendapat sentuhan keindahan atau
estetika
 Dalam usaha memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan dan
mengimplementasikan sains secara praktis. Hasilnya disebut
teknologi.
 Pengetahuan tentang aliran elektron dalam konduktor listrik dapat
digunakan oleh para insinyur untuk menciptakan alat dan mesin
baru seperti semikonduktor, komputer, dan lain-lain.
 Engineering adalah disiplin, seni dan profesi yang menerapkan
pengetahuan dan teknologi untuk merancang dan
mengiplementasikan materi, struktur, mesin, sistem dan proses
untuk menghasilkan solusi atas permasalahan umat manusia dalam
lingkup kajian keteknikan.
 Persamaannya, Insinyur dan ilmuan adalah sama-sama memiliki
pengetahuan yang baik mengenai suatu bidang ilmu.
 Namun ilmuan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang
baru, sedangkan insinyur untuk merancang dan menghasilkan
perangkat-perangkat, struktur-struktur dan proses-proses yang
dapat digunakan.
Pengetahuan berawal dari Fenomena yaitu suatu
fakta atau peristiwa yang dapat diamati. Misalkan :
angin bergerak, benda jatuh ke bawah, air mengalir
merupakan fenomena fisik.
Selanjutnya melalui metode formal dicari prinsip-
prinsip dari fenomena-fenomena tersebut yang
hasilnya disebut pengetahuan (knowledge).
Pada tahap berikutnya, pengetahuan-pengetahuan
yang ada disistematisasikan dan digeneralisasikan
berdasarkan pengamatan empiris perilaku fisik yang
diterima secara universal. Hasilnya disebut ilmu
pengetahuan/ sains (science).
Fenomena merupakan gejala (symptoms) atau
kenyataan yang mengindikasikan adanya masalah
yang perlu diteliti. Penjualan yang rendah, banyak
konsumen yang tidak puas, banyak produk yang
cacat adalah simtom, bukan masalah.
Keingintahuan atas fenomena bisa dijadikan latar
belakang kenaapa fenomena ini terjadi. Keinginan
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pertanyaan
dan jawabannya akan menjadi tujuan penelitian.
Sumber Pengetahuan
Rasionalisme. Faham ini beranggapan bahwa pengetahuan yang
benar didapat dengan cara memikirkannya.
Empirisme. Faham ini beranggapan bahwa pengetahuan yang
benar didapat melalui pengalaman konkret.
Wahya. Pengetahuan yang benar juga dapat diperoleh melalaui
wahyu yaitu pengetahuan yang bersumber melalui hamba-
hambaNYa yang ter terpilih atau
Intuisi yaitu pengetahuan yang diperoleh secara tiba-tiba tanpa
melalui proses tertentu.
Ototoritas pengetahuan yang didapat dari seseorang yang
memiliki kekuasaan yang sah dan diakui oleh kelompoknya.
Kebenaran bersifat tidak mutlak, berbeda menurut waktu, tempat
dan orang.
Cara Memperoleh Pengetahuan

Melalui orang lain yang disebut agreement reality dan melalui


pengalaman diri sendiri yang disebut experiential reality.

Metode untuk memperoleh pengetahuan yang benar yaitu :


(1) Metode keteguhan yaitu menerima kebenaran karena keyakinan,
(2) Metode otoritas yaitu menerima kebenaran karena sumbernya
mempunyai otoritas
(3) Metode intuisi yaitu menerima kebenaran berdasarkan intuisi
(4) Metode trial and error yaitu menerima kebenaran sebagai hasil
serangkaian percobaan yang tidak sistematis
(5) Metode ilmiah mencari kebenaran melalui proses deduksi dan
indusksi
Ilmu pengetahuan berkembang karena adanya rasa
ingin tahu atau kebutuhan manusia. Pengembangan
dapat dilakukan karena manusia memiliki : (1)
Bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi
dan juga pikiran yang melatar belakangi informasi
tersebut.
(2) kemampuan berfikir menurut suatu alur
kerangka berpikir tertentu.
Kebenaran
Berdasarkan karakteristik dan kriteria kebenaran, muncul
berbagai teori kebenaran.Teori-teori kebenar an
1. Teori Koherensi
Menurut teori ini kebenaran adalah keruntutan pernyataan.
Pernyataan-pernyataan dikatakan benar apabila ada
keruntutan di dalamnya, artinya pernyataan satu tidak
bertentangan secara logika dengan pernyataan yang lain.
• Contoh1:
Semua segitiga mempunyai sudut yang berjumlah 180°
Penggaris ini berbentuk segitiga
Jadi, jumlah sudut penggaris ini 180 °
• Contoh 2:
Semua manusia membutuhkan air
Rudi adalah seorang manusia
2. Teori Kebenaran Korespondensi
• Kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan
dengan kenyataan.
• Suatu pernyataan dikatakan benar apabila ada
bukti empiris yang mendukungnya.
• Contoh-contoh:
Semua besi bila dipanaskan akan memuai.
Jakarta adalah ibukota negara RI
Orang Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa
3. Teori Kebenaran Pragmatis
• Menurut teori ini sesuatu pernyataan atau pemikiran
dikatakan benar apabila dapat mendatangkan manfaat ataukegunaan pada
banyak orang.
• Jadi, tidak cukup bila suatu pernyataan dilihat secara
korespondensi atau koherensi. Hal yang lebih penting adalah apakah
pernyataan itu dapat dilaksanakan, ditindaklanjuti dalam perbuatan yang
bermanfaat.
• Apabila sesuatu itu bermanfaat bagi manusia berarti sesuatu itu benar. •
Apabila suatu ide yang brilian dapat dilaksanakan secara operasional
barulah ide tersebut benar.
Contoh:
• Pernyataan “Semua besi bila dipanaskan akan
memuai” mempunyai kebenaran pragmatis bagi
tukang pandai besi atau pabrik untuk mengolah besi
sehingga menjadi alat-alat yang bermanfaat bagi
manusia.
4. Teori kebenaran konsensus
• Suatu pernyataan dikatakan benar apabila dihasilkan
dari
suatu konsensus bersama (kesepakatan).
• Menurut Jurgen Habermas, konsensus harus
memenuhi syarat:
1. Keterpahaman - dapat dipahami
2. diskursus/wacana  ada dialog antar ide
3. ketulusan/kejujuran  ada keterbukaan
4. Otoritas  memiliki kewenangan
Contoh
• Konsensus anggota MPR untuk
mengubah/mengamandemen UUD 1945 sebagai
salah satu wujud dari agenda reformasi hukum.
• 5. Kebenaran Performatif
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan
atau dikemukaan oleh pemegang otoritas tertentu.
Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa
pemerintah, pemimpin agama, pemimpin
masyarakat, dll. Contoh. Penetapan awal Ramadhan
ditetapkan oleh Kemenag
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai