Anda di halaman 1dari 10

Aini Ummy Hanifah_22301241019_PMatC

Resume buku A Rulebook of Argument

Argumen singkat
Langkah pertama dalam membuat argument adalah bertanya pada diri sendiri apa
yang ingin kita buktikan. Apa kesimpulan kita? Perlu diingat bahwa kesimpulan
adalah pernyataan yang kita berikan alasannya. Pernyataan yang memberikan
alasan kita adalah premis kita.

Dalam membuat argument, kita perlu memberikan alasan terbaik dengan jelas jika
ingin mengharapkan orang lain setuju atau mengubah cara berpikir mereka.

Argumen dimulai dengan menyatakan kesimpulannya.


Sebaik apapun argumentasi kita dari premis ke kesimpulan, kesimpulan akan lemah
jika premis lemah. Jika kita tidak yakin tentang premis yang kita buat, maka kita
perlu melakukan riset atau memberikan argument untuk premis itu sendiri.

Hindari istilah abstrak, kabur, dan umum. Elaborasi yang luas hanya membuat
semua orang kehilangan kata-kata. Gunakan jumlah kata yang paling sedikit yang
diperlukan untuk menyampaikan suatu poin.

Lalu dalam berargumen, berikan alasan yang actual, jangan hanya bermain-main
kata. Jangan menggunakan kata-kata yang membuat emosi. Jika kita masih ragu-
ragu terhadap argument kita, cari persepsi orang berdasarkan alasan didalam premis
mereka, pahami, dan perdebatkan alasan tersebut. Tapi, jangan perdebatkan
kesimpulan tanpa mengidentifikasi dan memahami alasan mereka.

Logika tergantung pada hubungan yang jelas antara premis dan antara premis dan
kesimpulan. Sangat penting untuk menggunakan istilah yang konsisten untuk setiap
ide.
Akurasi sangat penting, jika tidak ada premis pendukung, maka tidak ada argument
sama sekali. Oleh karena itu, gunakan kata-kata yang paling akurat dan
sederhanakan sebanyak mungkin.

Beberapa orang melihat angka-angka apapun dalam sebuah argument dan


menyimpulkan dari fakta itu saja sudah pasti bahwa itu argument yang bagus.
Karena angka membutuhkan pemikiran kritis debayak bukti lainnya.

Mencari counter example mungkin tidak menyenangkan, tetapi dengan adanya 1


saja counter example maka itu bisa sangat membantu kita dalam membuat
kesimpulan.

Dalam membuat argument, semakin akurat kita dalam pemilihan kata-kata,


semakin sedikit orang yang dapat menyangkal kita secara sah dan kita semakin
percaya diri dalam mempertahankan pernyataan kita. Adapun memperhatikan kata-
kata ini dalam argument orang lain, itu adalah cara yang baik untuk menilai
keakuratan klain dan dengan demikian validitas argument merekan secara umum.

Argumen dengan analogi tidak mensyaratkan bahwa contoh yang digunakan


sebagai analog harus persisi seperti contoh dalam kesimpulan. Analogi
membutuhkan kesamaan yang relevan. Catatlah poin utama dari sebuah analogi dan
pertimbangkan detailnya. Contoh : alam semesta diciptakan seperti sebuah rumah.
Poin utama dalam pernyataan tersebut hanya menyiratkan penyebab atau pencipta
yang jelas rumah, tetapi tidak untuk alam semesta. Nah itulah sedemikian sehingga
hal tersebut tidak dapat dianalogikan dengan sebuah rumah dalam konteks ini.

Tidak ada yang bisa menjadi ahli melalui pengalaman langsung tentang segala
sesuatu yang perlu diketahui. Sebaliknya, kita harus bergantung pada orang lain,
organisasi, survey, datau karya referensi yang lebih banyak informasi yang
memberi tahu apa yang perlu kita ketahui. Baik tentang dunia atau setidaknya
memberikan dasar persepsi dan keyakinan intuitif kita, sehingga kita harus mundur
selangkah . Hal ini sangat baik untuk diingat
Jika kualifikasi sumber tidak jelas, argument harus menjelaskannya secara singkat.
Jangan ragu untuk meminta orang lain menjelaskan kualitas sumber mereka. Serta,
bersedialah untuk menjelaskan kualitas sumber kita.selain itu, kita harus
mengandalkan sumber yang pengetahuannya lebih baik dari kita tetapi masih
terbatas dalam berbagai hal. Jika memang harus mengandalkan sumber yang
mungkin memiliki pengetahuan terbatas, maka akui masalahnya. Biarkan pembaca
atau pendengar kita yang memutuskan apakah otoritas yang tidak sempurna lebih
baik daripada tidak sama sekali. Sebagian sumber yang baik akan menawarkan
setidaknya beberaoa alasan atau bukti (fakta, analogi, jenis argument lain) untuk
membantu menjelaskan dan mempertahankan kesimpulan mereka.

Orang-orang yang paling berkepentingan dalam perselisihan biasanya bukan


sumber informasi terbaik tentang masalah yang terlibat.

Perhatikan bahwa argumen yang sangat jarang yaitu tentan konspirasi atau
intervensi supranatural. Misalnya mengenai segitiga Bermuda.

Argument deduktif adalah argument dengan bentuk sedemikian rupa hingga jika
premis benar, kesimpulan juga harus benar. Argument deduktif yang dibentuk
dengan benar disebut argument valid.

Dalam kehidupan nyata, tentu saja kita tidak selalu bisa memastikan premis kita,
jadi kesimpulan argument deduktif dikehidupan nyata harus diambil dengan sdikit
tambahan. Namun, Ketika ditemukan premis yang kuat, bentuk deduktif sangat
berguna. Bahkan Ketika premisnya tidak pasti, bentuk deduktif menawarkan cara
yang efektif untuk mengatur argument.

Modus ponen : menggunakan huruf p dan q untuk kalimat deklaratif. Bentuk


deduktif paling sederhana yang valid yaitu
jika p maka q.
p
oleh karena itu q
contoh:
jika pengemudi yang menggunakan ponsel lebih banyak mengalami kecelakaan,
maka pengemudi harus dilarang menggunakannya.
Pengemudi yang menggunakan ponsel memang lebih banyak mengalami
kecelakaan.
Oleh karena itu, pengemudi harus dilarang menggunakan ponsel.

Modus tolen
jika p maka q
-q
oleh karena itu -p
contoh :
jika pengunjung adalah orang asing, maka anjing itu akan menggonggong.
Anjing itu tidak menggonggong.
Oleh karena itu, pengunjung bukanlah orang asing.

Silogisme hipotesis
Jika p maka q
Jika q maka r
Oleh karena itu, jika p maka r
Contoh:
Jika anda belajar merawat hewan peliharaan, maka anda belajar memenuhi
kebutuhan makhluk yang bergantung
Jika anda belajar memenuhi kebutuhan mahkluk yang bergantung, maka anda
belajar menjadi orang tua yang lebih baik
Oleh karena itu, jika anda belajar merawat hewan peliharaan, maka anda belajar
menjadi orang tua yang lebih baik.

Silogisme disjungtif
P atau q
-p
Oleh karena itu q
Contoh:
Entah dorabella atau fiordiligi yang mencuri kue tar
Tapi dorabella tidak melakukannya
Oleh karena itu fordiligi yang mencuri kue tar

Dilema
P atau q
Jika p maka r
Jika q maka s
Oleh karena itu, r atau s
Contoh:
Entah kita menjadi dekat dengan orang lain atau kita berdiri terpisah
Jika kita menjadi dekat dengan orang lain, kita menderita konflik dan rasa sakit
Jika kita berdiri terpisah, kita akan kesepian
Oleh karena itu, baik kita menderita konflik dan rasa sakit atau kita kesepian

Secara retoris, dilema adalah pilihan antara 2 opsi yang keduanya memiliki
konsekuensi yang menarik. Filsuf pesimis Arthur Schopenhauer, merumuskan apa
yang kadang-kadang disebut "dilema Landak", yang dapat kita parafrase seperti ini:
Semakin dekat dua landak, semakin besar kemungkinan mereka saling menyodok
dengan duri mereka; tetapi jika mereka tetap terpisah, mereka akan kesepian. Begitu
pula dengan orang-orang: dekat dengan seseorang pasti menimbulkan konflik dan
provokasi dan membuat kita banyak kesakitan; tapi di sisi lain, kita kesepian saat
berpisah.
Secara garis besar argumen ini dapat dikemukakan: Entah kita menjadi dekat
dengan orang lain atau kita menjauh. Jika kita menjadi dekat dengan orang lain, kita
menderita konflik dan rasa sakit.

Karena ini adalah kesimpulan kecil yang menyenangkan, mungkin harus


ditambahkan bahwa landak sebenarnya cukup bisa mendekat tanpa saling menusuk.
Mereka bisa bersama dan nyaman juga. Premis kedua Schopenhauer ternyata salah.
Kita mungkin harus mencoba beberapa kesimpulan yang berbeda (kesimpulan yang
bevariasi) sebelum kita menemukan argument dasar tentang suatu topik. bahkan
setelah kita menetapkan kesimpulan yang kita pertahankan, kita mungkin harus
mencoba beberapa bentuk argument sebelum benar-benar berfungsi dengan baik.
Pertahankan premis dasar dengan argumen sendiri.

Hal yang perlu diperhatikan Ketika membuat pernyataan kontroversial


1. Saring kekhawatiran dan keberatan yang muncul
2. Evaluasi argument, apakah premis dan kesimpulan perlu diubah atau
dikembangkan Kembali.

Jika kita membuat klaim filosofis atau mempertahankan interpretasi atas suatu teks
atau peristiwa, maka mulailah dengan menyatakan klaim atau interpretasi itu
dengan sederhana.

Penulis dan pembicara disemua tingkatan pasti membutuhkan umpan balik. Melalui
mata orang lain, kita dapat melihat dengan baik dimana kita jelas atau tidaknya
dalam menyampaikan. Umpan balik juga meningkatkan logika kita. Dorong
pembaca untuk menjadi kritis dan berkomitmenlah untuk menjadi pembaca yang
kritis bagi mereka. Bangun semua kritis yang membangun, terutama dari mereka
yang kta anggap penting.

Kesabaran sangat membantu dalam argument verbal. Jika tujuan kita untuk
meyakinkan audiens tentang pandangan saat ini tidak mereka terima, jangan
bertindak seolah-olah mereka harus setuju dengan kita. Mintalah pertimbangan
kepada mereka yang berpikiran terbuka.

Semua argumentasi (terutama argumentasi verbal) harus berusaha menawarkan


sesuatu yang positif. Kekeliruan adalah jenis argument yang menyesatkan.
Menyebut sesuatu sebagai kekeliruan biasanya hanya cara lain untuk mengatakan
bahwa melanggar salah satu aturana untuk argument “baik”.
Debat public merupakan percakapan tatap muka antara orang-orang yang peduli
tentang suatu topik tetapi membahasnya dengan sudut pandang yang sangat
berbeda. Saat ini kebanyakan orang mungkin akan mengatakan bahwa kita semakin
buruk dalam hal ini: argument public terutama argument politik semakin
melengking, kurang rasional, lebih destruktif daripada konstruktif. Berikut ini
beberapaa aturan yang dapat membantu dalam debat public
1. Berargumentasi dengan bangga
Berikan argumen terbaik kalian. Cari bukti yang terbaik. Jangan terlalu
menggeneralisasi, hati-hati dengan statisik, gunakan analogi yang
mencerahkan dan relevan. Selain itu, gunakan sumber terbaik.
2. Dengarkan, pelajari, manfaatkan
Dengarkan argument mereka secara aktif maksudnya yaitu dengarkan
dengan hati-hati.
3. Tawarkan sesuatu yang positif
Usulkan beberapa cara untuk menanggapi, sesuatu untuk dilakukan, bukan
hanya sesuatu untuk ditolak atau dihindari/ dikeluhkan. Tawarkan sesuatu
yang nyata untuk dilakukan, sesuatu untuk diharapkan.
4. Bekerja dari kesamaan
Kita harus mencari kesamaan yaitu antara pandangan dan area yang
tumpeng tindih, ketidaksepakatan akan tampak dapat dikelola, bahkan
berpotensi produktif. Ketika ketidaksepakatan benar-benar radikal, masih
lebih berguna untuk mecoba bekerja mnuju semacam kompromi, daripada
mencoba mengubah seseorang secara langsung.
5. Setidaknya bersikap sipil
Jangan mencemooh atau menyerang pendebat lain. Focus pada argument
mereka. Jelaskan posisi lawan anda dengan cara yang adil. Jelaskan bahwa
anda tahu mereka memiliki premis yang patut dipertimbangkan, meskipun
pada akhirnya anda menolak sepenuhnya kesimpulan atau premis mereka.
6. Biarkan mereka berpikir saat kamu pergi
Tidak peduli seberapa bagus argument kalian, jangan berharap kebanyakan
orang bangkit sebagai orang yang setuju dengan kalian. Dan sebaliknya,
mintalah pertimbangan mereka yang berpikiran terbuka. Harapkan mereka
bersedia untuk mempertimbangkan perubahan.
Ajukan argument yang bagus, kemudian secara terbuka dan penuh
pertimbangan yang kalian bisa. Tawarkan sesuatu yang positif. Dengarkan
pihak keluar, dan tanggapi serta hubungkan sebaik mungkin. Tetapi
ketahuilah, bahwa perdebatan akan terus berlanjut. Hidup ini singkat,
perdebatannya yang Panjang. Pada titik tertentu kalian harus menjauh,
biarkan saja mereka berpikir saat kalian pergi.

Beberapa kekeliruan umum


Kekeliruan adalah jenis argument yang menyesatkan. Banyak dari mereka sangat
menggoda, dan karena itu sangat umum sehingga mereka memiliki nama mereka
sendiri. Sebenarnya, menyebut sesuatu sebagai kekeliruan biasanya hanyalah cara
lain untuk mengatakan bahwa itu melanggar salah satu aturan untuk argument yang
baik.
1. Ad hominem ; menyerang orang dari suatu sumber daripada kualifikasi atau
keandalannya atau argument sebenarnya yang dia buat.
2. Ad ignorantiam ; berpendapat bahwa klaim itu benar hanya karena belum
terbukti salah.
3. Ad misericordiam ; memohon belas kasihan sebagai argument untuk
perlakuan khusus.
4. Ad populum ; menarik emosi banyak orang, juga menarik seseorang untuk
mengikuti orang banyak. Argument ad populum adalah contoh bagus dari
argument buruk dari otoritas. Tidak ada alasan yang ditawarkan untuk
menunjukkan bahwa setiap orang adalah sumber yang berpengetahuan atau
dapat diandalkan.
5. Menegaskan konsekuensinya ; kesalahan bentuk deduktif
6. Memohon pertanyaan ; secara implisit menggunakan kesimpulan sebagai
premis.
7. Argument melingkar ; sama seperti mengemis pertanyaan
8. Pertanyaan kompleks ; mengajukan pertanyaan sedemikian rupa sehingga
orang tidak dapat setuju atau tidak setuju dengan anda tanpa melakukan
klaim lain yang ingin anda promosikan.
9. Menyangkal enteseden ; kesalahan bentuk deduktif
Jika p maka q
-p
Oleh karena itu bukan -q
10. Ekuivokasi ; meluncur dari satu makna istilah ke yang lain ditengah
argument
11. Penyebab salah ; istilah umum untuk kesimpulan yang dipertanyakan
tentang sebab dan akibat.
12. Dilemma palsu ; mengurangi opsi yang kalian pertimbangkan menjadi
hanya dua, seringkali bertentangan secara diametric satu sama lain dan tidak
adil bagi orang-orang yang dihadapkan pada dilemma tersebut. Argument
etis tampaknya sangat rentan terhadap dilemma palsu.
13. Bahasa yang dimuat ; Bahasa yang terutama memainkan emosi. Itu tidak
membuat argument sama sekali, tetapi hanya sebuah bentuk manipulasi.
14. Deskripsi ulang belaka ; menawarkan premis yang benar-benar hanya
mengubah kesimpulan, daripada menawarkan alasan spesifik dan
independent untuk itu.
15. Deskripsi ulang adalah bentuk mengemis pertanyaan, secara garis besar,
namun disini premis dan konklusi tidak cukup dibedakan sehingga kita
dapat mengatakan bahwa premis bena-benar mengandaikan konklusi
16. Non sequitur ; menarik kesimpulan yang tidak mengikuti yaitu kesimpulan
yang bukan kesimpulan yang masuk akal dari atau bahkan terkait dengan
bukti.
17. Overgeneralizing ; menggeneralisasi dari terlalu sedikit
18. Mengabaikan alternatif ; melupakan bahwa sesuatu dapat terjadi karena
berbagai alasan bukan hanya satu.
19. Definsi persuasive ; mendefinisikan istilah dengan cara yang mungkin
tampak mudak tetapi sebenarnya dimuat
20. Petition principii ; Bahasa latin untuk mengemis pertanyaan
21. Meracuni sumur ; menggunkana Bahasa yan dimuat untuk meremekhkan
argument bahkan sebelum menyebutkannya
22. Post hoc, ergo propter hoc ; menganggap penyebab terlalu mudah hanya
berdasarkan urutan waktu
23. Red herring ; memperkenalkan subjek yang tidak relevan atau sekunder dan
dengan demikian mengalihkan perhatian dari subjek utama

Anda mungkin juga menyukai