Anda di halaman 1dari 9

MID TERM EXAMINATION

LOGIC AND SCIENCE OF PHILOSOPHY

NAMA: SYERANI SYAFRIDHA W.S.


NIM: 22110260749
KELAS: 26C2TP
1. Logika merupakan hasil akal pikiran yang di sampaikan
dalam bentuk bahasa. Bisa juga dikatakan sebagai manifestasi
pikiran. Berdasarkan pemahaman dan jelaskan beberapa hal di
bawah ini;
a. Sebutkan dan jelaskan menurut pemahaman Anda 2 objek
logika:
1. Proposisi: Proposisi adalah pernyataan yang dapat dinyatakan
benar atau salah. Objek logika ini berhubungan dengan kebenaran
atau kefalsafahan suatu pernyataan. Contohnya, "Matahari terbit di
timur" adalah sebuah proposisi yang dapat dianggap benar.
2. Argumen: Argumen merupakan kumpulan pernyataan yang
terdiri dari premis (asumsi) dan kesimpulan. Objek logika ini
berhubungan dengan hubungan antara premis dan kesimpulan
yang dapat diketahui melalui pemikiran rasional. Contohnya,
"Semua manusia adalah makhluk hidup. Saya adalah manusia.
Oleh karena itu, saya adalah makhluk hidup." Di sini, premisnya
adalah "Semua manusia adalah makhluk hidup" dan "Saya adalah
manusia," sementara kesimpulannya adalah "Oleh karena itu, saya
adalah makhluk hidup."

b. Sebutkan dan jelaskan 3 manfaat logika:


1. Pemikiran Kritis: Logika membantu dalam mengembangkan
kemampuan pemikiran kritis. Dengan menggunakan prinsip-prinsip
logika, seseorang dapat menganalisis dan mengevaluasi argumen
secara objektif. Logika membantu mengenali kesalahan pemikiran
seperti kesalahan penalaran, pertentangan dalam pernyataan, atau
kesimpulan yang tidak didukung oleh premis yang valid. Dengan
menggunakan logika, seseorang dapat menghasilkan argumen
yang lebih kuat dan mengambil keputusan yang lebih rasional.

2. Penalaran Matematika: Logika adalah dasar dari penalaran


matematika. Konsep-konsep dalam matematika, seperti implikasi,
konjungsi, dan disjungsi, didasarkan pada prinsip-prinsip logika.
Kemampuan dalam menerapkan logika membantu dalam
memahami dan memecahkan masalah matematika secara
sistematis.

3. Komunikasi yang Efektif: Logika memainkan peran penting


dalam komunikasi yang efektif. Dengan menggunakan prinsip-
prinsip logika, seseorang dapat membangun argumen yang
koheren dan konsisten, serta menyampaikan pendapat dengan
jelas dan terstruktur. Logika membantu dalam menyusun argumen
yang meyakinkan dan membantu menghindari kesalahpahaman
dalam komunikasi sehari-hari.

Dengan demikian, objek logika seperti pernyataan dan argumen,


serta manfaat logika dalam pemikiran kritis, penalaran matematika,
dan komunikasi efektif, berperan penting dalam mengembangkan
pemahaman dan penggunaan logika dalam kehidupan sehari-hari.

c. Sebutkan dan berikan contoh logika deduktif dan logika


induktif:

1. Logika Deduktif:
Logika deduktif adalah jenis logika yang berfokus pada deduksi,
yaitu proses penarikan kesimpulan yang pasti dan logis dari premis-
premis yang diberikan. Dalam logika deduktif, jika premis-
premisnya benar, maka kesimpulannya juga pasti benar. Berikut
adalah contoh logika deduktif:

Pernyataan 1: Semua manusia adalah makhluk mortal.


Pernyataan 2: Siti adalah manusia.

Kesimpulan: Oleh karena itu, Siti adalah makhluk mortal.

Dalam contoh di atas, premis-premisnya menyatakan fakta umum


bahwa semua manusia adalah makhluk mortal, dan Siti adalah
seorang manusia. Dengan menggunakan logika deduktif, kita dapat
menyimpulkan bahwa Siti juga adalah makhluk mortal karena ia
adalah seorang manusia.

2. Logika Induktif:
Logika induktif adalah jenis logika yang berfokus pada induksi, yaitu
proses penarikan kesimpulan yang cenderung benar berdasarkan
bukti atau pengamatan yang ada. Dalam logika induktif, kesimpulan
yang dihasilkan tidak selalu pasti benar, tetapi hanya memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi. Berikut adalah contoh logika
induktif:

Pernyataan 1: Setiap kali saya meminum air dari botol itu, rasanya
segar.
Pernyataan 2: Teman-teman saya juga mengatakan bahwa air dari
botol itu segar.

Kesimpulan: Botol itu berisi air yang segar.

Dalam contoh di atas, berdasarkan pengalaman dan pengamatan


yang dilakukan, kita membuat kesimpulan bahwa botol itu berisi air
yang segar. Meskipun tidak ada jaminan absolut bahwa kesimpulan
tersebut benar (karena ada kemungkinan bahwa pada suatu waktu
air dalam botol itu tidak segar), namun kesimpulan tersebut
dihasilkan melalui logika induktif yang didasarkan pada
pengalaman yang konsisten.

Perlu dicatat bahwa logika deduktif lebih menekankan pada


kepastian logis, sementara logika induktif lebih pada
kecenderungan benar berdasarkan bukti dan pengamatan. Kedua
jenis logika ini memiliki peran yang penting dalam penalaran dan
analisis dalam berbagai bidang, baik ilmu pengetahuan,
matematika, filosofi, maupun kehidupan sehari-hari.

2. Jelaskan hubungan logika dan komunikasi!


Logika memiliki hubungan yang erat dengan komunikasi. Berikut
adalah beberapa cara di mana logika dan komunikasi saling terkait:

1. Kehematan dan Keteraturan Bahasa: Logika membantu dalam


menjaga kehematan dan keteraturan bahasa dalam komunikasi.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip logika, seseorang dapat
menyusun pernyataan dengan cara yang jelas, terstruktur, dan
koheren. Logika membantu menghindari kebingungan dan
kesalahan dalam penggunaan bahasa, sehingga pesan yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh penerima.

2. Pemahaman Argumen: Logika membantu dalam memahami


dan mengevaluasi argumen yang disampaikan dalam komunikasi.
Ketika seseorang menyampaikan argumen atau pendapat, logika
membantu dalam menganalisis hubungan antara premis dan
kesimpulan yang diajukan. Dengan menggunakan logika,
seseorang dapat menilai apakah argumen tersebut koheren,
konsisten, dan valid, serta dapat merespons secara tepat.

3. Pemecahan Masalah: Logika merupakan alat penting dalam


pemecahan masalah dalam komunikasi. Dalam situasi yang
memerlukan pemikiran kritis, logika membantu dalam menganalisis
informasi, mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, dan menarik
kesimpulan yang tepat. Logika memungkinkan seseorang untuk
menguraikan masalah secara logis, mempertimbangkan berbagai
kemungkinan, dan menyusun argumen atau solusi yang rasional.

4. Klaritas dan Ketepatan: Logika membantu dalam mencapai


klaritas dan ketepatan dalam komunikasi. Dengan menggunakan
logika, seseorang dapat menyampaikan ide atau informasi dengan
cara yang terorganisir, konsisten, dan tepat. Logika membantu
dalam menghindari ambiguitas, kontradiksi, atau kesalahan
penalaran yang dapat menyebabkan kebingungan atau salah
pengertian.
Dengan demikian, logika berperan penting dalam memfasilitasi
komunikasi yang efektif, terstruktur, dan rasional. Penggunaan
logika dalam komunikasi membantu dalam menyusun pesan yang
jelas, memahami dan mengevaluasi argumen, memecahkan
masalah, serta mencapai tingkat klaritas dan ketepatan yang
optimal.

3. Berilah tiga contoh Kata dengan Pengertian Positif, Negatif,


dan Privatif (dalam bentuk tabel, agar mudah disimak)

1. Positif: Cinta 2. Negatif: 3. Privatif: Tidak


Pengertian: Kekecewaan memiliki
Perasaan yang Pengertian: Pengertian:
penuh kasih, Perasaan yang Keadaan di mana
sayang, dan timbul ketika seseorang atau
kebaikan terhadap harapan atau sesuai tidak memiliki
seseorang atau ekspektasi tidak atau tidak
sesuatu. Cinta terpenuhi. mempunyai suatu
merupakan Kekecewaan hal. Privatif
ungkapan emosi menunjukkan rasa menunjukkan
yang positif dan ketidakpuasan, ketiadaan atau
mendukung kekecewaan, atau kekurangan
hubungan yang frustrasi terhadap terhadap sesuatu
saling sesuatu yang yang seharusnya
menguntungkan. diharapkan namun ada atau dimiliki.
tidak terjadi.

4. Berikan 4 (empat) contoh masing-masing untuk Proposisi


dan Bukan Prososisi.
Proposisi:
1. "Saya suka makan es krim."
Proposisi ini menyatakan preferensi pribadi tentang makanan
tertentu, yaitu es krim.
2. "Angka 7 adalah bilangan prima."
Proposisi ini menyatakan fakta matematika bahwa angka 7
adalah bilangan prima.

3. "Hari ini adalah hari Senin."


Proposisi ini menyatakan informasi tentang hari yang sedang
berlangsung, yaitu hari Senin.

4. "Air mendidih pada suhu 100 derajat Celsius."


Proposisi ini menyatakan fakta ilmiah tentang titik didih air, yaitu
pada suhu 100 derajat Celsius.

Bukan Proposisi:
1. "Selamat pagi!"
Ini bukan proposisi karena tidak mengungkapkan pernyataan
yang dapat dinyatakan benar atau salah. Ini adalah ungkapan
salam yang umum digunakan pada pagi hari.

2. "Bagaimana kabarmu?"
Ini bukan proposisi karena merupakan pertanyaan yang
mengarah pada keadaan atau perasaan seseorang, bukan
pernyataan yang bisa benar atau salah.

3. "Bawalah payung jika hari ini hujan."


Ini bukan proposisi karena merupakan sebuah perintah atau
saran, bukan pernyataan yang bisa benar atau salah.

4. "Oh, tidak!"
Ini bukan proposisi karena merupakan ungkapan emosi atau
ekspresi kejutan, bukan pernyataan yang dapat dinilai benar atau
salah.
5. Dalam perlawanan antar proposisi kita mengenai perlawanan: Kontraris,
Kontradiktoris, Subkontraris dan Subaltern

Dalam perlawanan antar proposisi, terdapat beberapa hubungan yang dapat terbentuk
antara proposisi-proposisi tersebut. Berikut adalah penjelasan tentang empat jenis
perlawanan antar proposisi yang diminta:

1. Kontraris:
- Definisi: Dua proposisi dikatakan kontraris jika keduanya tidak dapat benar secara
bersamaan, tetapi keduanya dapat salah secara bersamaan.
- Contoh:
- Pernyataan 1: Semua siswa suka matematika.
- Pernyataan 2: Tidak semua siswa suka matematika.
- Dalam contoh di atas, kedua pernyataan tidak dapat benar secara bersamaan karena
ada kemungkinan ada siswa yang tidak suka matematika, tetapi keduanya dapat salah jika
semua siswa tidak suka matematika.

2. Kontradiktoris:
- Definisi: Dua proposisi dikatakan kontradiktoris jika keduanya tidak dapat benar atau
salah secara bersamaan.
- Contoh:
- Pernyataan 1: Hari ini adalah hari Senin.
- Pernyataan 2: Hari ini bukan hari Senin.
- Dalam contoh di atas, kedua pernyataan tidak dapat benar atau salah secara bersamaan
karena jika salah satu benar, maka yang lainnya pasti salah.

3. Subkontraris:
- Definisi: Dua proposisi dikatakan subkontraris jika keduanya tidak dapat salah secara
bersamaan, tetapi keduanya dapat benar secara bersamaan.
- Contoh:
- Pernyataan 1: Beberapa siswa suka olahraga.
- Pernyataan 2: Beberapa siswa tidak suka olahraga.
- Dalam contoh di atas, kedua pernyataan tidak dapat salah secara bersamaan karena
minimal ada beberapa siswa yang suka atau tidak suka olahraga, tetapi keduanya dapat
benar jika ada beberapa siswa yang suka olahraga dan beberapa siswa yang tidak suka
olahraga.

4. Subaltern:
- Definisi: Dua proposisi dikatakan subaltern jika satu proposisi merupakan kebalikan atau
penyangkalan dari proposisi lainnya.
- Contoh:
- Pernyataan 1: Semua kucing adalah hewan peliharaan.
- Pernyataan 2: Beberapa kucing bukan hewan peliharaan.
- Dalam contoh di atas, pernyataan 2 merupakan penyangkalan dari pernyataan 1. Jika
pernyataan 1 benar, maka pernyataan 2 harus salah, tetapi jika pernyataan 1 salah,
pernyataan 2 dapat benar atau salah.
Perlawanan antar proposisi ini membantu dalam memahami hubungan logis antara
proposisi-proposisi yang berbeda dan memungkinkan analisis yang lebih mendalam
terhadap argumen atau pernyataan yang diajukan.

6. Berilah contoh proposisi yang standar dengan unsur-unsur Quantifier, Term


Subyek,Term Predikat dan Kopula (diberikan penegasan di bawah kata/ kata-kata dari
unsur-unsur tersebut.

Proposisi: Semua anjing adalah hewan peliharaan.

- Quantifier: Semua
- Term Subyek: anjing
- Term Predikat: hewan peliharaan
- Kopula: adalah

Dalam proposisi ini, "semua" merupakan quantifier yang menunjukkan bahwa pernyataan
berlaku untuk semua anggota kelas yang diwakili oleh term subyek, yaitu "anjing". "Hewan
peliharaan" merupakan term predikat yang menjelaskan karakteristik atau atribut yang
dikaitkan dengan term subyek. "Adalah" adalah kopula yang menghubungkan term subyek
dengan term predikat dan menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang ditentukan
dalam pernyataan tersebut.

Proposisi ini menyatakan bahwa setiap anggota kelas "anjing" juga merupakan anggota
kelas "hewan peliharaan".

Anda mungkin juga menyukai