Anda di halaman 1dari 3

NAMA : EKO SUMARDI

NPM : 213014905

KELAS :C

MATA KULIAH : LOGIKA HUKUM

DOSEN PENGAMPU : RATNA FATMAWATI, S.H, M.H

TUGAS LOGIKA HUKUM

SOAL

Buatlah 1 contoh dari masing-masing logika dibawah ini :

1.Logika Deduktif

2.Logika Deontologis

3.Logika Dialektis

JAWABAN

1. Logika Deduktif
Penalaran deduktif adalah penalaran yang menggunakan informasi,premis atau
peraturan umum yang berlaku untuk mencapai suatu kesimpulan yang telah dibuktikan.
Dalam hal ini, penalaran deduktif membangun atau mengevaluasi suatu argumen
deduktif dan dinyatakan valid jika kesimpulannya berupa konsekuensi logis dari premis-
premisnya.
Dengan penalaran deduktif,argumen mungkin valid atau tidak valid,masuk akal
atau tidak masuk akal. Jika logika benar, yaitu kesimpulan mengalir dari premis, maka
argumennya valid. Namun, argumen yang benar mungkin masuk akal atau tidak masuk
akal. Jika tempat yang digunakan dalam argumen yang valid benar, maka argumennya
adalah masuk akal, jika tidak maka itu tidak masuk akal.

Contoh Logika Deduktif:

Semua pria memiliki sepuluh jari.


Mahen adalah seorang pria.

Maka dari itu, ”Mahen memiliki sepuluh jari” argumen ini logis dan valid. Namun,
premis “semua pria memiliki sepuluh jari” salah karena beberapa orang terlahir dengan
11 jari sehingga argumen ini tidak masuk akal.
Disimpulkan pernyataan akhir dengan menggabungkan hipotesis pernyataan pertama
dengan kesimpulan pernyataan kedua.
Contoh argumen deduktif:
Semua makhluk hidup pasti akan mati (premis mayor)
Manusia adalah makhluk hidup (premis minor)
Manusia pasti akan mati (kesimpulan)

2. Logika Deontologis

Logika deontologis adalah suatu pendekatan etika yang menilai tindakan


berdasarkan prinsip-prinsip moral yang mutlak atau kewajiban etis yang ada, tanpa
memperhatikan konsekuensi yang mungkin terjadi. Dalam logika deontologis, suatu
tindakan dianggap baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan tersebut sesuai dengan
aturan moral yang berlaku, terlepas dari hasil yang mungkin terjadi. Pemahaman etis
dalam logika deontologis didasarkan pada kewajiban moral yang harus dijunjung tinggi.

Contoh Logika Deontologis:

Misalkan Anda adalah seorang dokter dan Anda memiliki pasien yang menderita
penyakit yang sangat serius. Pasien tersebut meminta Anda untuk memberikan obat
yang tidak diperbolehkan oleh hukum karena obat tersebut belum disetujui secara
resmi. Namun, pasien sangat menderita dan berpendapat bahwa obat tersebut adalah
satu-satunya yang dapat menyelamatkan hidupnya.

Dalam pendekatan logika deontologis, Anda akan menilai tindakan Anda berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang mutlak, seperti prinsip kewajiban menjaga kehidupan dan
prinsip menjaga prinsip-prinsip etika profesi medis. Anda mungkin memutuskan untuk
tidak memberikan obat tersebut karena melanggar hukum dan etika medis, bahkan jika
konsekuensinya adalah penderitaan pasien. Tindakan Anda akan didasarkan pada
kewajiban etis yang ada.Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mencerminkan
prinsip-prinsip deontologis dalam konteks etika medis yaitu:

Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009: Undang-undang


ini mengatur berbagai aspek praktik medis dan etika medis di Indonesia. Ini mencakup
kewajiban etis bagi para profesional kesehatan untuk menjaga kehidupan pasien dan
mematuhi prinsip-prinsip etika medis.

3. Logika Dialektis
Logika dialektis adalah metode penalaran yang melibatkan perdebatan, dialog,
dan pertukaran ide untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam atau mencapai
kesepakatan dalam konteks perbedaan pandangan. Dalam logika dialektis, konflik atau
pertentangan dianggap sebagai sarana untuk mengembangkan pemahaman yang lebih
kaya tentang suatu isu. Dalam debat dialektis, pihak-pihak yang berbeda pandangan
berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam melalui argumentasi,
pertanyaan, dan dialog yang mendalam. Prinsip-prinsip demokrasi dalam konstitusi
Indonesia yang mencerminkan semangat dialog dan perdebatan yang mendalam yaitu
salah satu contohnya adalah Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang
menegaskan hak setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Contoh Logika Dialektis:

Contoh Logika Dialektis: Misalkan ada sebuah perdebatan tentang isu perubahan iklim
antara dua pihak yang memiliki pandangan berbeda:

Pihak A: Mempercayai bahwa perubahan iklim adalah masalah serius yang harus segera
ditangani melalui regulasi pemerintah yang ketat.

Pihak B: Mempercayai bahwa regulasi pemerintah yang ketat dapat menghambat


pertumbuhan ekonomi dan lebih suka pada pendekatan pasar bebas.

Dalam dialog dialektis:

1. Kedua pihak akan menyampaikan argumen dan bukti untuk mendukung pandangan
mereka.
2. Mereka akan bertanya satu sama lain pertanyaan-pertanyaan yang mendalam untuk
menjelaskan argumen dan pemahaman mereka.
3. Mereka mungkin mencoba menemukan titik kesamaan atau kompromi dalam
pandangan mereka untuk mencapai pemahaman bersama atau kesepakatan yang lebih
baik.
4. Melalui dialog yang berkepanjangan, mereka dapat mencapai pemahaman yang lebih
mendalam tentang perubahan iklim, mungkin menemukan titik tengah atau proposal
kebijakan yang lebih dapat diterima oleh kedua pihak.

Logika dialektis berguna dalam mengatasi perbedaan pendapat, mencari solusi, dan
memperluas pemahaman tentang isu-isu kompleks melalui diskusi yang terbuka dan
konstruktif antara berbagai pihak yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai