POLITIK HUKUM
Il 1
PENGERTIAN ILMU HUKUM
TEORI HUKUM DAN
POLITIK HUKUM
Il 2
Istilah dan Pengertiaan TEORI HUKUM
A. Pengantar
•Memberikan definisi yang definitif tentang apa itu Ilmu Hukum dan Teori
Hukum adalah sulit, karena selain sama-sama menyangkut hukum, juga Teori
Hukum masih merupakan cabang ilmu yang baru, makanya menunjukkan
profil yang tidak jelas.
•Bicara “teori hukum”, bicara juga “ilmu hukum”, akan tetapi harus disadari
bahwa teori hukum tidaklah sama dengan ilmu hukum.
•Kata Teori Hk terjemahan dr “legal theory”, atau “Rechtstheorie” atau
“rechtstheorie”.
•Kata “legal theory”, atau “rechtstheorie” digunakan oleh Friedmann (1970),
Finch (1979), dan Gijssels (1982).
•Ada yg menyebut “jurisprudence”, yaitu Paton (1951) dan Posner (1990).
3
• Ada pula yg menyebutnya “legal philosophy”, Hans Kelsen (1917) dan
“theory of justice”, Rawls (1972).
• Lily Rasjidi (1990), dlm buku Friedmann berjudul “Legal Theory”
diterjemahkan dlm bahasa Indonesia menjd “Teori Hk dan Filsafat Hk”.
• Kata2 “legal theory”, jurisprudence”, dan “legal philosophy”, digunakan
silih berganti, “bercampur aduk”, dgn cara yg menunjukkan adanya
tumpang tindih satu sama lain. Hal tsb tdklah mengherankan krn antara
ketiganya mmg ada kaitan satu sama lain. Namun, ketiganya dapat
dibedakan (McLeod, 1999).
4
• Teori hk bukanlah ilmu hk. Hal tsb perlu dikemukakan krn pd
umumnya Teori hk selalu diidentikkan dgn ilmu hukum.
• Menurut pandangan Anglo Amerika, Ilmu Hk (jurisprudence)
mrp sinonim Teori Hk (McLeod, 1999).
• McLeod, mengatakan: terjadi tumpah tindih antara keduanya.
Inilah yg menimbulkan kebingungan, sehingga pengertian
Teori hk bagi sementara sarjana hk masih kabur.
• Krn itu, utk memahami apa itu Teori Hk hrs diketahui
terlebih dahulu apa itu Ilmu Hk ?
5
Istilah dan Pengertian ILMU HUKUM
• Ilmu Hk dikenal dgn ajaran hk (rechtsleer), sering disebut jg dogmatik hk
yaitu ilmu yg mempelajari hk positif (ius constitutum).
Hukum Positif: kaidah yang menentukan bagaimana kehidupan bersama
dalam masyarakat tertentu pada waktu tertentu diatur dan bagaimana
seyogyanya orang itu berperilaku; atau
Hukum positif: meliputi yurisprudensi, hukum tidak tertulis & hukum
tertulis;
Hukum Positif: mengatur manusia tidak sebagai individu, melainkan
sebagai makhluk sosial;
Hukum Positif, sering dilawankan dengan hukum yang akan datang (ius
constituendum);
6
Jadi, Ilmu Hukum: teorinya “Hukum Positif”, atau
teorinya “Praktik Hukum”;
Pertanyaan dalam Ilmu Hukum: hanya dapat dijawab
oleh Hukum Positif, karena obyeknya hukum Positif,
meliputi praktik hukum yang terdiri atas norma dan
penyelesaian hukum konkrit; maka dari itu:
Ilmu Hukum: bersifat normatif dan mengandung nilai
serta konkrit praktis.
ILMU HUKUM
• Dalam bahasa Inggris, ilmu hukum disebut Jurisprudence.
• Berasal dari kata jus atau juris yang artinya adalah hukum atau hak; dan
prudensi berarti melihat ke depan atau mempunyai keahlian.
• Arti yang umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum.
Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang berhubungan
dengan hukum. Demikian luasnya masalah yang dicakup oleh ilmu ini,
sehingga sempat memancing pendapat orang untuk mengatakan, bahwa
“batas-batasnya tidak bisa ditentukan”. (Curzon).
Ilmu hukum mencakup bidang yang luas sekali. Sifat ini merupakan akibat
saja dari beban yang dipikulnya, yaitu untuk memaparkan dihadapan kita
fenomena hukum dalam hakekatnya, sifat-sifatnya, fungsinya dalam
masyarakat, singkatnya mencoba memberikan jawaban terhadap segala
pertanyaan mengenai fenomena hukum itu.
8
• Tujuan mempelajari Ilmu hukum pd dasarnya adalah menguasai the
power of solving legal problems. Kemampuan utk memecahkan masalah2
hk ini meliputi kemampuan utk membuktikan peristiwa konkret
(demonstrating of facts), merumuskan masalah hk, yaitu mengubah
peristiwa hk konkret menjd peristiwa hk (legal problem identification),
menetapkan atau memecahkan masalah-masalah hk (legal problem
solving), dan akhirnya mengambil putusan (decision making).
10
TEORI
• Kata teori berasal dr kata theoria yg artinya pandangan atau wawasan.
• Teori: pengetahuan hanya ada dalam pikiran, tanpa dihubungkan dengan
praktik.
Misalnya: teori memang mudah, akan tetapi praktiknya yang susah!, harus
tahu lebih dahulu teorinya, baru kemudian terjun ke dalam praktik. Dalam
hal ini teori dilawankan dengan praktik;
• Teori: pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa.
Misalnya: penyidik mempunyai teori tentang motivasi seorang pembunuh
dalam melakukan pembunuhan;
• Teori: sebagai asas yang menjadi suatu pengetahuan, misalnya teori
kekuasaan, teori keadilan, dll.;
• Dlm ajaran ilmu dewasa ini, teori menunjuk pd suatu kompleks hipotesis
utk menjelaskan kompleks hipotesis seperti teori kausalitas,
relativiteitstheorie. TeorI: suatu gambaran masa depan (Gijssels: 1982).
11
• Kata teori dlm Teori Hk dpt diartikan sbg suatu kesatuan
pandang, pendapat, dan pengertian-pengertian yg
berhubungan dgn kenyataan yg dirumuskan sedemikian,
sehingga memungkinkan menjabarkan hipotesis2 yg dpt dikaji
(Gijssels, 1982).
12
Suatu teori dpt mengenai “das Sein” dan dpt mengenai
“das Sollen” dan pada umumnya Teori mempunyai 3 arti, yaitu:
1. Sbg seperangkat prinsip2 dasar yg mrp (atau menjd)
landasan dr suatu ilmu, suatu seni, atau tehnik, (obyeknya: mrp
paduan mengenai “das Sein” dan “das Sollen”).
2. Sbg suatu sistem atau suatu deskripsi sitematis yg terdiri
atas pemikiran2, dugaan2, pendapat2 guna menjelaskan adanya
fakta2 atau fenomena tertentu.
3. Sebagai pandangan atau wawasan yg bersifat “normatif”
dan dirumuskan secara “abstrak” terlepas dr penerapannya di
dlm praktek.
13
Ilmu Hukum dan Teori Hukum:
I 16
• Teori hukum (J.J.H. Bruggink), pada hakekatnya merupakan suatu
keseluruhan pernyataan yang saling berkaitan berkenaan dengan
sistem konseptual aturan-aturan hukum dan putusan-putusan
hukum dan sistem tersebut untuk sebagian yang penting
dipositifkan.
Dalam definisi ini, terlebih dahulu harus memperhatikan makna
ganda dalam istilah teori hukum.
• Ada juga yang memandang bahwa teori itu sebagai suatu proses.
Artinya, fokus perhatiannya diarahkan pada kegiatan teoritik
tentang hukum atau pada kegiatan penelitian teoritik bidang hukum
itu sendiri, bukan pada hasil kegiatan-kegiatan itu.
17
Maka, perkataan “teori” memiliki arti:
Pertama, teori dapat dipandang sebagai suatu proses
atau aktivitas;
18
• Teori Hukum, sebagai kelanjutan dari usaha mempelajari
hukum positif, setidak-tidaknya dalam urutan yang demikian
itulah kita merekonstruksikan kehadiran teori hukum itu
secara jelas.
19
• Teori hukum pada hakikatnya berhadapan dengan suatu
pertanyaan besar yang untuk selanjutnya menjadi tuntutan di
dalam uraian-uraiannya.
20
• Radbruch, mengatakan teori hukum adalah “the classification
of legal values and postulates up to their philosphical
fundation” (teori hukum mengambil sebagai basisnya nilai-
nilai serta postulat-postulat hukum dan bukan peraturan-
peraturan hukum).
21
Teori hukum akan mempermasalahkan hal-hal seperti :
22
Kesimpulan:
* Ilmu Hukum: bersifat normatif mengandung nilai, praktis
dan konkrit, sedang Teori Hukum tidak bersifat normatif,
melainkan bersifat teoritis dan bebas nilai;
* Ilmu Hukum merupakan teorinya hukum positif,
sedangkan Teori Hukum merupakan teorinya, teori hukum
positif.
23
Hub Ilmu Hukum dan Teori Hukum
• Ilmu hukum tidak melepaskan perhatiannya terhadap
substansi, struktur serta sistem hukum itu sendiri. Karena itu,
ilmu hukum tidak dimulai dari nilai-nilai serta postulat-
postulat hukum, melainkan juga dari hukum sebagai suatu
badan atau susunan peraturan2 hukum.
• Teori hukum memberikan sumbangan yang tidak kecil
terhadap ilmu hukum, yang ingin mempelajari hukum dalam
segala seluk-beluk, hakikat dan perkembangannya.
• Melalui teori hukum, ilmu hukum dapat mencerminkan
perkembangan masyarakat.
25
Tujuan Mempelajari Ilmu Hk dan Teori Hk
Bersifat Normatif,
Praktis & Konkrit
Hukum Positif
Teori Pengetahuan Hukum
Sumber Pengetahuan
• Rasionalisme (Intelektualisme)
• Empirisme
• Kritisisme
Rasionalisme (Intelektualisme)
• Usaha manusia untuk memberi kepada akal suatu kedudukan
yang “berdiri sendiri” sebagaimana yang dirintis oleh para
pemikir “renaissans”.
• Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang
memadai dan dapat dipercaya adalah akal (rasio).
• Hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang
memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat umum dan harus
mutlak, yaitu syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan
ilmiah.
• Sedang pengalaman hanya dapat dipakai untuk mengukuhkan
kebenaran pengetahuan yang telah diperoleh melalui akal.
Rasionalisme
• Akal tidak memerlukan pengalaman dalam memperoleh
pengalaman yang benar, karena akal dapat menurunkan kebenaran
itu dari dirinya sendiri.
• Metode yang diterapkan adalah metode deduktif, seperti yang
berlaku pada ilmu pasti.
• Tokoh-tokoh aliran ini adalah Rene Descarte (1598-1650) yang juga
pendiri filsafat modern, Spinoza dan Leibniz.
• Descartes memulai metodenya dengan meragukan segala
pernyataan kecuali pada satu pernyataan saja yaitu bahwa ia
sedang melakukan keraguan itu sendiri. Pernyataannya yang
terkenal adalah saya berfikir, jadi saya ada (Cogito ergo sum), yang
dianggapnya sebagai prinsip pertama dari filsafat.
• Bagi Descartes pernyataan saya berfikir, jadi saya ada adalah terang
dan jelas, segala sesuatu yang bersifat terang dan jelas bagi akal
pikiran manusia dapat dipakai sebagai dasar yang tidak perlu
dibuktikan lagi kebenarannya untuk melakukan penjabaran
terhadap pernyataan-pertanyaan yang lain.
Rasionalisme
• Segenap ilmu pengetahuan harus didasarkan pada kepastian-
kepastian yang tidak dapat diragukan lagi kebenarannya
secara langsung dilihat oleh akal pikiran manusia. Metode
semacam ini disebut metode a priori .
• Dengan metode ini kita seakan-akan sudah mengetahui
segala gejala secara pasti, meski kita belum mempunyai
pengalaman inderawi mengenai hal-hal yang kemudian
tampak sebagai gejala-gejala itu.
• Aliran Descartes ini sebagai kritik terhadap dogma agama dan
praktek politik feodalisme yang membawa ke skeptisisme dan
meragukan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara
inderawi.
Empirisme
• sumber pengetahuan yang memadai adalah
pengalaman, yaitu pengalaman lahir (dunia) dan
pengalaman batin (pribadi manusia).
• Sedang akal hanya berfungsi dan bertugas untuk
mengatur dan mengolah bahan-bahan atau data yang
diperoleh melalui pengalaman.
• Menurut pendapat aliran empirisme, metode ilmu
pengetahuan bukan ‘a priori’, melainkan ‘a posteriori‘,
metode yang berdasarkan hal-hal yang ada atau
terjadinya kemudian.
• Karena itu aliran empirisme yakin bahwa manusia tidak
punya innate ideas (ide-ide bawaan).
Empirisme
Francis Bacon dengan metode eksperimennya:
manusia melalui pengalaman dapat mengetahui benda-
benda dan hukum-hukum relasi antara benda-benda.
• M. Mahfud MD:
- Kebijakan dalam menjalankan kekuasaan
- Seni memanage kekuasaan
- Cara, akal, taktik menjalankan kekuasaan
Ilmu - Teori HK 40
• xxxxxxxxxxx
Ilmu - Teori HK 42
Pengertian/definisi dari:
•Politik Hukum:
• Politik hukum secara sederhana dapat diartikan sebagai
arah kebijakan hukum yang akan atau telah dilaksanakan
secara nasional oleh pemerintah (M. Mahfud MD).
Ilmu - Teori HK 43
• Padmo Wahyono dan Kotam Y. Stefanus, mengatakan politik
hukum adalah kebijaksanaan penyelenggaraan negara
tentang apa yang dijadikan kriteria untuk menghukumkan
sesuatu (menjadikan sesuatu sebagai hukum). Kebijaksanaan
tersebut dapat berkaitan dengan pembentukan hukum dan
penerapannya.
Ilmu - Teori HK 44
Politik Hukum Pembentukan Perat Per UUan
Ilmu - Teori HK 45
Untuk mengetahui politik perundang-undangan secara
substansial dan sederhana sebenarnya dapat dilihat dari:
Produk peraturan perundang-undangan yang dibentuk pada
masa itu yang secara mudah dan spesifik biasanya tergambar
pada konsiderans menimbang dan penjelasan umum (bila ada)
dari suatu peraturan perundang-undangan yang dibentuk; dan
Ilmu - Teori HK 46
Politik Hukum Nasional
Politik hukum nasional diarahan pada upaya mengatasi berbagai
permasalahan dalam penyelenggaraan sistem dan politik hukum yang
meliputi pembenahan: (Friedmann)
•substansi hukum;
•struktur hukum; dan
•budaya hukum.
Ilmu - Teori HK 47
2. Pembenahan Struktur Hukum (Legal Structure)
• Menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat pada sistem hukum
dan kepastian hukum.
• Penyelenggaraan proses hukum secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas).
• Pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia di bidang hukum.
Ilmu - Teori HK 48
MAKNA POLITIK HUKUM (Sudarto)
Ilmu - Teori HK 51
3. E. Utrecht, menjelaskan fungsi politik hukum untuk
membuat kaidah-kaidah yang akan menentukan bagaimana
seharusnya manusia bertindak, karena politik hukum
berusaha menyelidiki perubahan-perubahan apa yang harus
diadakan dalam hukum yang sekarang berlaku supaya
menjadi sesuai dengan kenyataan sosial.
Ilmu - Teori HK 52