Anda di halaman 1dari 4

Universitas Dr.

Soetomo
Fakultas Hukum

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Ujian : Penalaran Hukum


Sifat : Terbuka
Waktu/Smt : 90menit/VI
Dosen : Dr. Noenik Soekorini SH.MH.

1. Apabila anda sebagai aparat penegak hukum dituntut untuk menuntaskan suatu

perkara jelaskan bagaimana langkah anda dalam menganalisa suatu perkara secara

hukumnya !

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme dan berikan contohnya ! min 3

contoh

3. Apa yang dimaksud oposisi dalam penalaran ?Jelaskan dan beri contoh oposisi

kontraris dan tentukan mana putusan yang benar dan nama putusan yang salah !

4. Apa yang dimaksud dengan definisi ? Jelaskan dan beri contohnya !

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesalahan logis dan ada berapa macam ?

Jelaskan !
NAMA : DINATA ESKANDA PUTRA
NIM : 202111500011

JAWABAN :

1. Langkah yang akan dilakukan dalam menganalisa suatu perkara adalah:

a. Menerima laporan dan/atau pengaduan


b. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
c. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.
d. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif
kepolisian.
f. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan.
g. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.
h. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.
i. Mencari keterangan dan barang bukti.
j. Menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional.
k. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan masyarakat.
l. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.
m. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

2. Syllogisme adalah suatu bentuk penarikan konklusi secara deduktif tak langsung
yang konklusinya ditarik dari premis yang disediakan serentak. Karena syllogisme
adalah penarikan konklusi yang sifatnya deduktif maka konklusinya tidak dapat
mempunyai sifat yang lebih umum daripada premisnya. Syllogisme merupakan
penarikan konklusi secara tidak langsung, konklusi ditarik dari 2 premis tidak
ditarik satu premis saja. Contohnya ialah :
1. Premis Mayor : Semua mamalia adalah hewan
Premis Minor : Unta adalah mamalia
Kesimpulan : Unta adalah hewan
2. Premis Mayor : Tidak ada manusia yang abadi.
Premis Minor : Beberapa organisme abadi.
Kesimpulan : beberapa organisme bukanlah manusia.
3. Premis Mayor : Jika Tika pintar, maka dia akan masuk ke universitas yang bagus.
Premis Minor : Karena dia pintar, Tika akan mendapat nilai bagus.
Kesimpulan : Tika akan masuk ke universitas yang bagus.

3. Dalam penalaran oposisi adalah Pertentangan yang terdapat pada dua proposisi
yang mempunyai subyek dan predikat yang sama tetapi berbeda dari segi
kuantitas atau kualitasnya sehingga menyebabkan yang lain benar dan yang lain
salah , Opposisi memegang peranan penting dalam pemikiran sebab antara 2
putusan saling berlawanan maka maka putusan yang satu dapat diambil sebagai
kesimpulan yang benar atau salahnya putusan lawannya. Pengertian oposisi
kontraris adalah Pertentangan yang terdapat antara 2 proposisi mempunyai
predikat yang sama namun berbeda kualitas. Pertentangan ini terjadi antara
putusan affirmative universal dengan negative universal.
Contoh oposisi kontraris ialah :
1. Putusan Benar : Semua mahasiswa makan
Putusan Kontraris : Semua mahasiswa tidak makan

4. Untuk dapat mengetahui makna suatu term agar tidak jadi kekeliruan dalam
menangkap dan menafsirkan sesuatu sesuatu term maka biasanya orang ingin
menjelaskan yang padat dan jelas tentang arti suatu term, sehingga dapat
membedakannya dengan term yang lain. Penjelasan yang padat tentang suatu
term, singkat dan mudah dimengerti dan dipahami disebut dengan definisi. Dalam
penalaran Merumuskan definisi suatu term sangat penting sekali dalam pemikiran,
karena kesalahan dalam memahami suatu istilah, akan membawa jalan pemikiran
yang akan menyampaikan pada konklusi atau hasil pemikiran yang salah. Contoh
definisi ialah :
 Mamalia adalah hewan yang menyusui.
 Kucing adalah hewan mamalia berkaki empat.

5. Kesalahan logis, juga dikenal sebagai kesalahan penalaran, adalah ketidakbenaran


dalam struktur argumen atau alasan yang digunakan untuk menyimpulkan suatu
pernyataan atau klaim. Ketika seseorang melakukan kesalahan logis, kesimpulan
yang diambil tidak dapat diandalkan atau tidak valid berdasarkan premis atau
informasi yang diberikan. Macam-Macam kesalahan logis ialah :
1. Generalisasi, generalisasi tergesa-gesa terjadi karena kecorobohan, tidak
mempunyai dasar induktif yang sehat.
2. Non sequitur, Merupakan loncatan yang sembarang dari premis ke kesimpulan
yang tidak ada kaitannya dengan premis tadi. Hubungan premis dan
kesimpulan hanya semu, hubungan yang sesungguhnya tidak ada.
3. Analogi Palsu, suatu bentuk perbandingan yang mencoba membuat suatu ide
terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan ide atau gagasan lain
yang sesungguhnya tidak mempunyai hubungan dengan ide atau gagasan yang
pertama tadi.
4. Penalaran Melingkar, di dalam diskusi atau penalaran hendaknya kita
waspada. Apakah para pembicara tidak mengasumsikan di dalam premis-
premisnya kesimpulan-kesimpulan yang dicobakan untuk diyakinkan agar
anda menerimanya.
5. Deduksi Cacat, apabila kita memakai suatu premis yang cacat didalam
menarik suatu kesimpulan deduktif, besar kesimpulannya juga cacat.
6. Pikiran Simplitis, kesalahan logis karena si penalar terlalu menyederhanakan
masalah. masalah yang berseluk beluk disederhanakan menjadi 2 kutub yang
berlawanan karenanya disebut pula pikiran polarisasi. karena dirumuskan
hanya dalam 2 pilihan.
7. Argumen ad hominem, Kesalahan logis ini terjadi karena kita tidak
memperhatikan masalah yang sesungguhnya dan menyerang orangnya,
pribadinya.
8. Kewibawaan Palsu, kesalahan logis ini berada pada dipakainya kewibawaan
bukan yang sesungguhnya.
9. Sesudahnya maka karenanya ( Post hoc ergo propter hoc), berkaitan dengan
salah interpretasi terhadap hubungan sebab akibat
10. Argumentum Ad Baculum, menolak/menerima argumentasi hanya krn
ancaman dan menimbulkan perasaan takut. Dalam bidang hukum cara ini
tidak sesat apabila digunakan untuk mengingatkan orang tentang sesuatu
ketentuan hukum.
11. Argumen ad Populum, juga dikenal sebagai bandwagon fallacy, adalah sebuah
jenis kesalahan logis yang terjadi ketika seseorang mencoba meyakinkan
orang lain bahwa suatu pernyataan atau tindakan adalah benar atau buruk
berdasarkan popularitasnya atau seberapa banyak orang yang mendukungnya.
Dalam argumen ini, asumsi dasarnya adalah "banyak orang mendukungnya,
maka itu harus benar" atau "banyak orang menentangnya, maka itu pasti
salah."

Anda mungkin juga menyukai