Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

LOGIKA

NIM : 044408014
NAMA : NI KADEK FITRI DIAH MAHARANI
PRODI S1 ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UPBJJ-UT DENPASAR
1. Tujuan dari analisis diantaranya untuk mendapatkan makna terbaru dari hal
atau konsep yang sama. Analisis dibedakan atas dua kelompok, yakni analisis
logika dan analisis realis, jelaskan dan berikan contoh atas analisis-analisis
tersebut !

Jawaban :

Analisis logika adalah proses pemahaman dan penafsiran suatu pernyataan atau
argumen berdasarkan prinsip-prinsip logika. Tujuannya adalah untuk memastikan
kebenaran dan konsistensi argumen tersebut. Contoh analisis logika adalah
mengidentifikasi premis dan kesimpulan dalam suatu argumen, serta mengevaluasi
apakah premis tersebut mendukung kesimpulan yang diberikan.
Contoh: Argumen: "Semua manusia adalah makhluk hidup. Saya adalah manusia.
Oleh karena itu, saya adalah makhluk hidup." Analisis logika: Premis 1: Semua
manusia adalah makhluk hidup. Premis 2: Saya adalah manusia. Kesimpulan: Saya
adalah makhluk hidup. Kesimpulan ini didukung oleh premis-premis yang
diberikan.
Sementara itu, analisis realis adalah proses pemahaman dan penafsiran suatu
pernyataan atau argumen berdasarkan konteks dan realitas yang ada. Tujuannya
adalah untuk memahami implikasi dan konsekuensi dari suatu pernyataan atau
argumen dalam konteks yang lebih luas. Contoh analisis realis adalah
mempertimbangkan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi, atau budaya yang dapat
mempengaruhi suatu pernyataan atau argumen.
Contoh: Pernyataan: "Pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan sosial."
Analisis realis: Dalam analisis realis, kita akan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti aksesibilitas pendidikan, kesenjangan sosial, dan sistem pendidikan yang
ada dalam konteks sosial dan politik. Misalnya, jika akses terhadap pendidikan
terbatas bagi sebagian masyarakat, pernyataan tersebut mungkin tidak sepenuhnya
berlaku dalam konteks tersebut.

2. Jelaskan dan berikan contoh bentuk sesat pikir (logical fallacy)! Bagaimana
agar terhindar dari logical fallacy!

Jawaban:

Sesat pikir atau logical fallacy adalah kesalahan dalam berpikir atau berargumen
yang melibatkan penalaran yang tidak valid atau tidak logis. Bentuk-bentuk sesat
pikir ini dapat mengaburkan pemahaman dan mengarah pada kesimpulan yang
salah. Berikut adalah beberapa contoh bentuk sesat pikir yang umum:
1. Generalisasi yang tidak valid: Mengambil kesimpulan yang umum
berdasarkan pada contoh-contoh yang terbatas atau tidak representatif. Contoh:
"Saya bertemu dua orang yang tidak jujur, jadi semua orang tidak jujur."
2. Serangan pribadi (ad hominem): Mengkritik atau menyerang karakter atau
sifat pribadi seseorang sebagai cara untuk mengabaikan atau menghindari
argumen yang diajukan oleh orang tersebut. Contoh: "Dia adalah seorang penipu,
jadi argumennya tidak bisa dipercaya."
3. Pemalsuan kausalitas: Mengasumsikan hubungan sebab-akibat tanpa bukti
yang cukup atau mengabaikan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi
hasil. Contoh: "Setiap kali saya membawa payung, hujan turun. Jadi, membawa
payung menyebabkan hujan."
4. Pemindahan beban bukti (burden of proof): Meminta pihak lain untuk
membuktikan argumennya, sementara tidak memberikan bukti yang cukup untuk
mendukung argumen sendiri. Contoh: "Jika kamu tidak bisa membuktikan bahwa
alien tidak ada, maka mereka pasti ada."
Cara Menghindari Logical Fallacy
Untuk menghindari logical fallacy, berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil:
1. Kenali bentuk-bentuk sesat pikir yang umum: Dengan memahami bentuk-
bentuk sesat pikir yang umum, Anda dapat lebih waspada terhadapnya dan
menghindarinya saat berpikir atau berargumen.
2. Periksa argumen secara kritis: Selalu evaluasi argumen dengan hati-hati dan
kritis. Tinjau premis-premis yang diajukan, hubungan antara premis dan
kesimpulan, serta bukti yang mendukung argumen tersebut.
3. Gunakan logika yang valid: Pastikan argumen Anda

Referensi : Studocu

Anda mungkin juga menyukai