Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

LOGIKA 99

SARAH ISLAMIATI
048791586

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
1. Tujuan dari analisis diantaranya untuk mendapatkan makna terbaru dari hal atau
konsep yang sama. Analisis dibedakan atas dua kelompok, yakni analisis logika
dan analisis realis, jelaskan dan berikan contoh atas analisis-analisis tersebut !

Analisis Logika: Ini melibatkan penggunaan penalaran dan argumen yang rasional.
Tujuannya adalah untuk memahami, menyusun, dan mengevaluasi argumen
berdasarkan logika dan bukti. Analisis logika mencari konsistensi dan ketepatan
dalam berpikir.

Contoh:
Penalaran Deduktif: Jika semua manusia adalah makhluk moral, dan Siti adalah
manusia, maka Siti adalah makhluk moral.

Penalaran Induktif: Dari semua pengamatan yang dilakukan, semua anjing yang
Anda temui adalah berbulu, sehingga Anda menyimpulkan bahwa semua anjing
adalah berbulu.
Analisis Realis: Analisis realis, di sisi lain, lebih berfokus pada pemahaman dan
interpretasi konsep atau fenomena dalam konteks realitas sosial, budaya, atau
sejarah. Analisis ini cenderung kurang berdasarkan logika formal dan lebih pada
pemahaman mendalam.

Contoh:
Analisis Sejarah: Mengkaji peran revolusi industri dalam perubahan sosial dan
ekonomi di abad ke-18.
Analisis Budaya: Memahami bagaimana nilai-nilai budaya mempengaruhi perilaku
manusia dalam masyarakat tertentu.

2. Jelaskan dan berikan contoh bentuk sesat pikir (logical fallacy)! Bagaimana agar
terhindar dari logical fallacy!
logical fallacy adalah kesalahan dalam penalaran atau argumen yang dapat
mengganggu kebenaran dan kejelasan argumen. Ada banyak bentuk logical fallacy,
dan beberapa di antaranya meliputi:

Straw Man Fallacy: Ini terjadi ketika seseorang menggambarkan argumen lawan
secara tidak benar atau menyederhanakannya, kemudian menyerang versi yang
disederhanakan itu. Contoh: "Orang yang tidak setuju dengan pelarangan senjata
hanya ingin semua orang bisa membawa senjata di mana saja, kapan saja."

Circular Reasoning: Ini terjadi ketika argumen mengandung premis yang pada
dasarnya adalah simpulan yang sama. Contoh: "Kamu harus mematuhi hukum
karena itu adalah hal yang benar. Hukum adalah hal yang benar karena kamu
harus mematuhi hukum."
Untuk menghindari logical fallacy, Anda dapat:

Selalu memeriksa argumen Anda untuk memastikan bahwa mereka didukung oleh
premis yang kuat dan logika yang benar.
Berlatih kritis dalam mengevaluasi argumen orang lain, mencari tanda-tanda
kemungkinan logical fallacy.
Memahami berbagai jenis logical fallacy dan belajar mengidentifikasinya.

Daftar Pustaka

Hardjosatoto, Suhartoyo dan Endang Daruni Asdi. 1979. Pengantar Logika


Modern Jilid I. Yogyakarta: Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mad
Abidin Zainal, Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2000.

Anda mungkin juga menyukai